Kamis, 27 November 2008

Tidak Akan Potong Gaji Pemain

PALEMBANG - Pemotongan gaji pemain 30 hingga 50 persen, adalah satu solusi mengatasi krisis financial. Bahkan, menyelamatkan klub dari ancaman “degradasi” mendadak. Itu sudah dilakukan Persik Kediri dan PSM Makasar.
Buktinya, semua pemain bintang kedua tim raksasa tersebut, tetap bertahan. Trio Ronald Fagundez, Christian Gonzales, dan Danilo Fernando tetap di Macan Putih (julukan Persik).
Sedangkan Claudio Pronetto, Julio Lopes, dan Aldo Baretto, tetap di Juku Eja (julukan PSM). Termasuk bintang-bintang lokalnya. Kedua tim pun “buru-buru”meralat niatnya untuk mundur dari Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
Namun, Sriwijaya FC tidak meniru langkah Persik dan PSM. Bahkan, tim berjuluk Laskar Wong Kito, memastikan tidak akan “mendiskon” gaji Ferry Rotinsulu dkk sepeser pun.
“Kasihan pemain nantinya. Lagi pula, pemain diikat dengan aturan kontrak. Saya pikir, pemotongan gaji bukan solusi yang baik,” ungkap manajer SFC MC Baryadi, kemarin (25/11).
Tidak gampang memotong gaji pemain. Bisa-bisa, tim double winners ini langsung kehilangan pilar-pilar pentingnya. Jangan lupa, double winners yang telah diraih tim berdiri sejak 2004, adalah jasa semua pemain SFC. Nama Sumsel langsung melejit di kancah nasinal dan internasional, berkat cucuran keringat tim Rahmad Darmawan.
“Sampai saat itu, tak ada pengurus yang mengusulkan secara resmi tentang wacana pemotongan gaji. Toh, kalaupun ada, harus ada kesepakatan antara klub dengan pemain,” sambung pengusaha asal Sleman, Jogjakarta.
Namun, Baryadi sendiri berani memastikan tidak akan melakukan langkah “kejam” pada SFC. Solusi mengatasi krisis financial, terus dicari. PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sendiri, terus membidik pihak ketiga (sponsor), untuk mendanai Laskar Wong Kito.
“Pemain tidak perlu khawatir. Kami akan berusaha keras, agar tidak terjadi pemotongan gaji seperti yang dilakukan Persik dan PSM,” pungkasnya.

Langsung Drill Fisik

SRIWIJAYA FC telah kembali ke barak. Kemarin (24/11), tim berjuluk Laskar Wong Kito, langsung di-drill dengan latihan fisik oleh asisten pelatih Sriwijaya FC Satya Bagja Ijatna di Stadion Bumi Sriwijaya.

Sayang, punggawa tim double winners tidak komplet. Hanya ada 9 pemain yang aktif latihan. Mereka adalah Ferry Rotinsulu, Dede Sulaiman, Afriyanto, Oktavianus, Alamsyah Nasution, M Nasuha, Amirul Mukminin, Korinus Fingkrew, dan Eki Nurhakim. Sebenarnya, ada satu lagi pemain yaitu Christian Worabay. Tapi, winger asal Papua ini tidak ikut latihan. “Kami ingin mengetahui sejauh mana kondisi anak-anak. Jadi, mereka langsung kami tes fisik,” ungkap Satya Bagja.
Semua pemain asing absen. Obiora Richard dan Ngon a Djam, masih libur di negaranya masing-masing. Obiora di Nigeria, Ngon a Djam di Liberia. Sedangkan tiga lainnya, belum muncul. Yaitu Keith Kayamba, Zah Rahan, dan Nsimi Jacques.
Padahal, Zah Rahan dan Keith Kayamba sejak Jumat (21/11) lalu, berada di Palembang. Sedangkan Nsimi Jacques, selama ini memang istirahat di Tangerang, tempat kongkow-nya para pemain asing. Nah, para pemain asing ini memang diberi dispenasi khusus. Mereka dijadwalkan baru hadir pekan depan.
“Kami sudah susun program latihan fisik. Kondisi anak-anak memang harus ditingkatkan lagi. Apalagi, lanjutan ISL, Copa, dan LCA hanya menyisakan kurang lebih sebulan lagi,”lanjutnya.
Nah, untuk sementara, kembalinya pemain SFC mengakhiri spekulasi selama ini. Sebelumnya, lima nama masuk dalam daftar “hitam”. Mereka adalah Dede Sulaiman, Korinus Fingrew, Obiora Richard, Eki Nurhakim, dan Reswandi. Namun, belum ada kepastian resmi, tentang evaluasi tersebut.

Pemain yang belum hadir :
Zah Rahan dispensasi
Keith Kayamba dispensasi
Nsimi Jacques dispensasi
Obiora Richard dispensasi
Ngon a Djam dispensasi
Isnan Ali TC timnas
Charis Yulianto TC timnas
Ambrizal TC timnas
Wijay TC timnas
Slamet Riyadi kendala tiket
Benben Berlian kendala tiket
Reswandi kendala tiket
Syafruddin kendala tiket
Toni Sucipto kendala tiket

Belum Ada Wacana Potong Gaji

KRISIS keuangan, memaksa klub kontestan Indonesia Super League (ISL), untuk mengambil langkah berani. Untuk tetap eksis, kontestan ISL banyak yang ingin melego bintang-bintangnya. Namun, langkah ini beresiko besar. Sebab, tanpa pemain bintang, peluang klub akan terdegradasi sangat besar.

Nah, satu pekan terakhir, muncul skema baru. Tiga klub melakukan pemotongan gaji 25 persen hingga 50 persen pada pemainnya. Mereka adalah PSM Makassar, PSMS Medan, dan Persik Kediri.

Sriwijaya FC sendiri tak luput dari bekapan krisis. Bahkan, gaji pemain pun masih molor satu bulan. Namun, SFC sendiri sepertinya belum tertarik untuk melakukan langkah “berisiko” tersebut.

Sebab, beberapa pemain langsung mengancam akan hengkang. Salah satu pemain SFC yang tidak mau disebutkan namanya, mengancam akan pergi jika gaji dipotong 50 persen. “Saya hidup dari sepakbola. Jadi, potong gaji pemain hingga 50 persen sangat memberatkan kami,” ungkapnya.

Kondisi ini serba dilemastis. Sebab, memang tidak semua klub melakukan pemotongan gaji. Namun, siapa bisa menjamin SFC tetap eksis ditahun-tahun selanjutnya, tanpa sokongan APBD ?.

“Itu jadi pertimbangan ke depan. Semua harus ada proses. Jadi, tidak bisa langsung meniru langkah ketiga tim tersebut. Pemain juga harus dilibatkan,” tukas penasihat SFC H Amalsyah Tarmizi.

Ingat, PSM dan Persik adalah klub besar. Punya sejarah dan prestasi besar pula. Kedua tim ini, sebelumnya mengutarakan niat mundur. Namun, langsung ditentang suporter. Akhirnya, muncul langkah pemotongan gaji.

Pro dan kontra memang muncul. Ada pemain yang rela, ada yang tidak. Di PSM, pemain yang rela adalah dua striker asing, yaitu Ali Khadaffi dan Quadja L Sakibou. Pemain lain, seperti Syamsul Caeruddin, Irsyad Arras, Syamsidar, Claudio Pronneto, dan Julio Lopes, menerima. Asal, tidak melebihi 25 persen.

“Saya setuju. Inikan untuk kebaikan klub sendiri. Tapi, jangan terlalu memberatkan,” tukas Syamsual Caeruddin, seperti dilansir Fajar Makasar

Datangkan Pemain Asli Sumsel

SUMSEL punya potensi besar soal menelurkan pesepak bola berbakat. Setidaknya, ada 15 pemain, yang berkiprah dipentas sepakbola nasional. Khususnya pemain yang musim ini bukan bagian dari Sriwijaya FC.

Mereka adalah Subari (eks PS Palembang), Ilham Jayakusuma (Persisam Samarinda), Supardi (Pelita Jaya Jabar), M Sobran (Persiba Balikpapan), Jarot (Persikabo Bogor), Fauzi Toldo (Pelita Jaya Jabar), Juanda (Persikota Tangerang), dan Donny Fahamsyah (Persikabo Bogor).
Kemudian Isoewardi (PS Palembang), Septarianto (Persih Tembilahan), Leo Saputra (Persija Jakarta), Puji Lisdianto (Mitra Kukar), Agusmanto (Persibo Bojonegoro), Suparman (Persibom Boalaang Mongondow), dan Juriwanto (eks PS Palembang).

Kemarin (24/11), manajer SFC MC Baryadi menanyakan para pemain Sumsel tersebut. Belum tahu maksudnya apa. Namun, informasinya ke-15 pemain tersebut akan di dapuk menjadi “tim baru”.

Rencananya akan menjadi sparing partner Laskar Wong Kito (julukan SFC). Sekaligus bintang tamu di kompetisi U-23, yang digulirkan Januari 2009 mendatang. “Itukan sebatas rencana. Belum tahu jadi atau tidak,” ungkap Baryadi.

Awal 2009, SFC memang punya program strategis. Setidaknya, ada 8 hingga 10 pemain asli Sumsel, yang menghuni SFC senior. Bertahap, SFC tidak lagi didominasi pesepak bola luar.
Bukti awal, adanya sekolah sepak bola (SSB) SFC dan kompetisi U-23. Bahkan, 4 pemain SFC U-21 Andi Irawan (kiper), Jeki Arisandi (gelandang sayap), Tinton Siharto (striker), dan Fadli Ramadhan (stopper), sudah didaulat sebagai pemain SFC senior edisi 2009.

Yuk, Latihan Lagi!

PALEMBANG-Usai sudah masa libur Sriwijaya FC. Genap 18 hari, Benben Berlian dkk me-refresh diri, pasca melakoni putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.

Hari ini, Senin (24/11), tim berjuluk Laskar Wong Kito, sudah kembali ke barak. Mereka harus menjalani latihan ekstra ketat lagi di Gelora Sriwijaya Jakabaring. Maklum, posisi ke-4 di klasemen sementara, belum menunjukkan pamor sebagai tim double winners.
Pelatih fisik Satya Bagja Ijatna, sudah menyiapkan menu khusus untuk para punggawa SFC. Menurutnya, latihan memang harus ekstra keras. Sebab, konsenterasi SFC sendiri makin bercabang.

“Kami punya kesempatan 1,5 bulan untuk latihan ekstra. Yah, semua harus disiplin. Sebab, tak hanya ISL dan Copa (Dji Sam Soe Indonesia), tapi kami juga harus bersiap di Liga Champion Asia,” tukasnya, kemarin (23/11).

Semua pemain SFC, wajib hadir. Kecuali pemain asing yang diberi dispensasi khusus. Yaitu Obiora Richard (pulang ke Kamerun), dan Ngon a Djam (pulang ke Liberia). Tiga asing lainnya, Keith Kayamba, Zah Rahan, dan Nsimi Jacques, sudah berada di Palembang.

Pemain lokal sendiri bertahap sudah merapat ke Palembang. Kecuali pemain timnas, Charus Yulianto, Isnan Ali, Wijay, dan Ambrizal, yang mulai mengikuti Training center bersama tim Merah Putih, jelang Piala AFF 5 hingga 18 Desember mendatang. “Kami akan perbaiki prestasi lagi. Tentu, kami tak akan menyia-nyiakan segala peluang yang ada,” pungkasnya.

Nah, Kick off putaran II ISL sendiri akan bergulir Sabtu, 3 Januari 2009 mendatang. Atau kurang dari 6 pekan saja. SFC sendiri akan melakoni laga away menghadapi PSMS Medan sebagai lawan perdana, pada Minggu (4/1/09). Sedangkan laga kedua, home lawan Arema Malang, Selasa, 13 Januari 2009.

Babak 16 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia IV, bergulir Minggu ketiga Februari 2009. SFC sendiri telah mengantongi wild card, langsung lolos 16 besar (bersama Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan Pelita Jaya Jabar). Sedangkan drawing LCA sendiri justru 7 Januari 2009.

Bertekad Tetap Terdepan, Sekaligus Raih Banyak Prestasi Individu

MUSIM 2007 lalu, dewi fortuna memang gandrung dengan Sriwijaya FC. Double winners (juara copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII) digenggam. Bahkan, tim berjuluk Laskar Wong Kito menuai sukses lanjutan, sebagai tim paling fair play versi JPNN Fair Play Award 2007.

Kini, tim asuhan Rahmad Darmawan berburu “tiga gelar” lagi.Indonesia Super League (ISL), sudah berjalan setengah musim. SFC sendiri masih terdampar diposisi ke-4 klasemen sementara. Sedikit tidak lazim, bagi tim yang musim sebelumnya menjadi raja di dua event sepakbola terbesar nasional.Namun, kompetisi masih panjang. Rahmad Darmawan dan pasukannya, tetap berambisi mengejar predikat terbaik. Tak hanya gelar juara, tapi Isnan Ali dkk ingin mengulang status sebagai tim paling fair play.“Saya harap, anak-anak tetap menjunjung tinggi fair play. Ini memang sulit. Tapi, kondisi ini sudah kami buktikan musim lalu,” ungkap manajer SFC MC Baryadi.

Tak hanya berburu tim paling fair play, tim berdiri sejak 2004 bertekad menempatkan para punggawanya sebagai pemain-pemain pilihan. Mulai dari top scorer, the best players, hingga pemain paling fair play.

Sayang musim 2007 lalu, tak ada satu pun pemain SFC yang meraih prestasi pribadi. Kecuali Zah Rahan, yang menyandang predikat the best player Liga Djarum Indonesia XIII.Di JPNN Fair Play award ini, kiper Ferry Rotinsulu harus puas diurutan ketiga. Kiper asal Palu (Sulteng) ini hanya meraup 718 poin. Kalah 17 poin dari Aliyudin (striker Persija Jakarta), yang berada dipuncak dan meraup 735 poin.

Ferry juga terpaut lima poin dari Edward Ivakdalam (playmaker Persipura) yang menjadi runner up. Kapten Mutiara Hitam-julukan Persipura-ini, meraup 723 poin. “Saya tidak kecewa. Justru saya bangga SFC bisa dinilai sebegitu bagus. Musim ini akan kami pertahankan dan kalau bisa ditingkatkan lagi,”ungkap Ferry.

Sukses pribadi, jutru diraih coach Rahmad Darmawan. Pelatih 41 tahun, menyabet predikat pelatih paling fair play. Pelatih asal Metro, Lampung, meraup 1250 poin. Dirinya menyisihkan pelatih PSMS Freddy Mulli (sekarang Persebaya) yang terpaku diposisi runner up. Pelatih asal Palopo (Sulsel) ini hanya meraup 1110 poin. Terpaut 140 poin dengan Rahmad.

Sementara pelatih Persipura Raja Isa Ba (sekarang pelatih PSM Makasar), puas diurutan ketiga. Coach asal Negeri Jiran ini meraup 1090 poin. Terpaut selisih 160 poin dari Rahmad dan 20 poin dari Freddy Mulli. Makin mempertegas bahwa pelatih lokal masih lebih baik dari pelatih impor.
“Semoga Jawa Pos dan grupnya menjadi pioner dalam menegakkan fair play sepakbola Indonesia. Ini jadi contoh bahwa media memang sangat berperan terhadap kemajuan sepakbola Indonesia,”cetus Rahmad Darmawan.

Rahmad sendiri mengaku tetap punya ambisi untuk meraih berbagai gelar. Tak hanya tim, tapi juga prestasi individu. Baik dirinya pribadi, juga anak-anak asuhnya.
Bukti awal sudah kelihatan. Striker SFC Ngon a Djam, masuk jajaran pemburu top skor. Total 10 gol yang dilesakkannya. Sekaligus terpaut 4 gol dari Christian Gonzales yang mengemas 14 gol.
“Saya masih yakin, SFC masih tetap yang terbaik. Anak-anak sudah sepakat untuk tetap memegang gelar,” pungkas pelatih berlatar militer.

Untuk grafis
-----------
Sriwijaya FC
berdiri : 2004
prestasi :
1. Juara Copa Indonesia III (2007)
2. Juara Liga Indonesia XIII (2007)
3. Tim paling fair play versi JPNN award (2007)

Minggu, 23 November 2008

Alex : Pemrov Sumsel Beck Up SFC

Turnamen U-23 digelar Januari
PALEMBANG-Nasib Sriwijaya FC makin jelas. Sebab, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menjamin, tim berjuluk Laskar Wong Kito tetap “hidup”. Dirinya mengungkapkan skuadra asuhan Rahmad Darmawan ini akan di beck up sepenuhnya Pemrov Sumsel.
Apalagi SFC sendiri sudah dikelola secara resmi PT Sriwijaya Optimis Mandiri. Kebetulan, tadi malam di Quality Hotel Daira, ada acara serah terima klub SFC, dari yayasan ke PT SOM. Praktis, pengelolaan SFC sendiri mengarah pada manajemen modern.
“Soal mencari dana itu banyak caranya. Antara lain bisa dengan melakukan pendekatan bisnis to bisnis pada BUMN/BUMD yang ada di Sumsel,” ungkap Alex, usai serah terima pengelolaan SFC dari yayasan ke PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), tadi malam di Quality Hotel Daira. Meski demikian, tetap dengan prinsip-prinsip tertentu. Jangan sampai ada satu pihak yang dirugikan. “Prinsipinya tidak boleh melanggar aturan. Bisnis to bisnis itu harus saling menguntungkan dan transparansi,”pungkasnya.
Alex sendiri yakin, semua anggota DPRD Sumsel akan mendukung SFC. Termasuk bekerja sama menyelesaikan urusan dana SFC. Terlebih, tim double winners ini telah mengharumkan nama Sumsel. “Kalau ada anggota DPRD Sumsel yang tidak mendukung SFC, saya sarankan tidak usah dipilih lagi nantinya,”pungkas Alex.
Sementara, direktur utama PT SOM Dodi Reza Alex, mengungkapkan langkah strategis terkait tugas pertama PT SOM. Diantaranya menginventarisir semua permasalahan Isnan Ali dkk. Termasuk menyelesaikan tunggakan-tunggakan terhadap pemain.“Kami akan siapkan blue print-nya. Ada rencana-rencana bisnis yang akan kami lakukan, demi menghidupi SFC ini. Manajemen PT SOM sendiri harus benar-benar akuntanbilitas dan transfaransi,” tukas Dodi.
Usai serah terima, dibahas juga rencana kompetisi U-23. Ini diproyeksikan untuk mencari talenta Sumsel, yang akan menjadi SFC senior mulai 2009 mendatang. Eventnya sendiri diberi tajuk “ H Dodi Reza Alex Cup 2009”.Menurut ketua panpel MC Baryadi, turnamen ini melibatkan 16 tim (15 tim dari kabupaten/kota di Sumsel, satu SFC U-21).
Turnamen ini sendiri digelar Januari hingga April 2009 mendatang, menggunakan sistem ½ kompetisi.“Ini untuk kelanjutan masa depan SFC sendiri. Artinya, pemain Sumsel itu tetap punya potensi besar,” tukas Baryadi.

Arema Minati Dede

PALEMBANG-Status Dede Sulaiman, masih tetap kiper resmi Sriwijaya FC. Meski sebenarnya pria kelahiran 3 Maret 1986, masuk dalam lima pemain yang “dievaluasi”.Ternyata, diam-diam Dede diminati Arema Malang. Sebab, tim berjuluk Singo Edan, butuh satu kiper lagi.
“Dede (Sulaiman), masuk nominasi kiper buruan kami. Kebutuhan kiper, memang sangat penting bagi kami jelang putaran II dan Copa Dji Sam Soe Indonesia IV,” ungkap pelatih kiper Arema, Benny van Breukelen kepada JPNN (grup Koran ini), kemarin (22/11).
Singo Edan-julukan Arema, hanya punya dua kiper, Djadjat Sudrajat dan M Yasir. Sedangkan kiper lainnya, Kurnia Meiga Melgiansyah diskorsing 6 bulan. Sebenarnya, mereka akan membidik dua kiper Persik Ahmad Kurniawan dan Markus Horison. “Tapi, sepertinya keduanya tetap dipertahankan Persik. Jadi, kami akan konsenterasi untuk mendekati Dede (Sulaiman),” pungkasnya.
Dede sendiri masih membantah soal ketertarikan Arema. Eks kiper PSDS Deli Serdang, mengaku dirinya masih tetap kiper Laskar Wong Kito-julukan SFC. Sebab, hingga kini, belum ada konfirmasi dari manager MC Baryadi atau coach Rahmad Darmawan, terkait evaluasi terhadap dirinya.
“Saya sudah dengar soal bakal dicoretnya saya dari SFC. Tapi, posisinya saya sekarang ini tetap pemain SFC. Sebab, saya belum dapat konfirmasi apapun soal status saya,” ungkap Dede Sulaiman.
Sebenarnya, tak hanya Arema yang berminat dengan pemilik jersey 23. Persema Malang pun, berminat dengannya. Dede Sulaiman adalah satu dari lima pemain yang diincar skuadra Subangkit. “Dede adalah kiper yang kami inginkan sejak awal kompetisi,” ungkap manajer Persema Hadi Santoso.
Nah, bagaimana SFC sendiri? Tim double winners ini sudah punya proyeksi sendiri. Sejumlah nama sudah dimasukkan dalam rooster perburuan. Ada Fauzi Toldo (Pelita Jaya Jabar), ada nama Dadang Sudrajat (Arema Malang), Ahmad Nurosodi (Deltras Sidoarjo), Wahyudi (Persik Kediri), dan Cecep Supriyatna (Persib Bandung). Terbaru, ada kiper Persekabpas Ari Kurniawan.
“Yang pasti, kami akan cari kiper yang kualitasnya tidak beda jauh dengan Ferry (Rotinsulu, kiper utama SFC, red),” tukas Baryadi.

Giliran Talenta Lokal

MULAI 2009/2010, talenta lokal asli Sumsel akan mendominasi skuadra Sriwijaya FC senior. Langkah awal, tim berjuluk Laskar Wong Kito, menggelar kompetisi U-23. Ini melibatkan 15 kabupaten/kota di provinsi yang terbentuk sejak 14 Agustus 1960 silam.“Paling tidak, untuk 2009 mendatang ada minimal 30 persen pemain Sumsel menjadi punggawa SFC senior,” ungkap ketua pelaksana seleksi U-23 MC Baryadi, kemarin (21/11).Teknis kompetisi U-23 sendiri baru ditentukan malam nanti di Quality Hotel Daira, mulai pukul 19.00 WIB. Rapat ini sendiri, dihadiri seluruh klub anggota Pengda PSSI se-Sumsel. Termasuk juga acara serah terima pengelolahan SFC, dari Yayasan SFC ke PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM).Rencananya, setiap tim menang di kabupaten/kota akan dipilih 10 pemain terbaik. Tim yang kalah, diambil 7 pemain untuk dijadikan tim baru. Misalnya, tim Pagar Alam duel lawan tim OKU. Dimenangkan tim OKU. Maka, ada 10 pemain OKU dan 7 pemain Pagar Alam, terbentuk jadi tim baru. Puncaknya nanti, ada sekumpulan pemain juara hasil seleksi. “Dengan begitu, 2009 dan tahun-tahun selanjutnya, SFC tidak kehilangan pemain lagi, jika telah berakhir masa kontrak,” lanjut pengusaha asal Sleman, Jogjakarta.Tanda-tanda moncernya talenta provinsi berluas 113.339,07 km, memang sudah kelihatan. Empat punggawa SFC U-21 menarik minat coach Rahmad Darmawan. Mereka adalah Andi Irawan (kiper), Jeki Arisandi (gelandang sayap), Tinton Siharto (striker), dan Fadli Ramadhan (stopper). Keempatnya dinilai penuh potensi. Itu terlihat dari dua laga home yang telah dilakoni tim asuhan Sunardi. Masing-masing saat lawan PSMS Medan U-21, dan Persitara Jakarta Utara U-21. “Mereka punya potensi besar. Saya pikir, pemain-pemain asli Sumsel telah menunjukan bakat bagus,” ungkap Rahmad Darmawan. Nah, Tinton, Jeki, Andi, dan Fadli, diproyeksikan masuk tim senior pada Indonesia Super League (ISL) edisi 2009/2010 mendatang. Ini sebagai langkah awal untuk menjadikan tim berjuluk Laskar Wong Kito, sebagai tim yang didominasi talenta asli. Bukan luar Sumsel.

Sabtu, 22 November 2008

Zah Rahan Ancam Hengkang

ZAH Rahan Krangar adalah “roh”nya Sriwijaya FC. Harus diakui, musim 2007 lalu tanpa pemain kelahiran Monrovia (Liberia) 7 Maret 1988, tim berjuluk Laskar Wong Kito tidak ada-apanya. Bahkan, terkesan sebagai tim biasa.Nah, kemarin (21/11) di sekretariat SFC kompek Palembang Square (PS), suami Rasheeda ini marah-marah. Bahkan, dengan lantang pemilik postur 164cm/50 kg mengungkapkan akan hengkang dari tim double winners. “Saya tidak mau ngomong lagi soal gaji. Kalau begini terus, saya lebih baik mencari klub lain,”ancamnya.Zah Rahan tidak datang sendiri. Dia berdua dengan Keith Kayamba Gumbs. Muka kedua pemain asing ini terlihat kusut dan masam. Sedikit kurang bersahabat. Bahkan, Kayamba sendiri terlihat sangat resah.Setelah ditelusuri, pembayaran gaji pemain SFC masih nunggak satu bulan. Yaitu Oktober. Tapi, berdasarkan aturan kontrak, gaji Oktober memang dibayarkan November. Biasanya setiap tanggal 10. Sedangkan September sudah dibayar. Namun, menurut defender SFC Ambrizal, gaji September diterimanya sejak kemarin (21/11), sekitar pukul 10.00 WIB. Sedikit melenceng dari Rabu (19/11), seperti yang dijanjikan sebelumnya.“Tapi, meski baru menerima gaji Oktober, itu sudah menandakan bahwa manajemen punya itikad baik terhadap kewajibannya,” tukas Ambrizal.Pun demikian dengan Oktavianus. Dirinya juga sudah menerima gaji Oktober. Midfielder asal Padang, Sumbar, yakin yayasan SFC akan segera melunasi hak-hak seluruh pemain. “Saya yakin, keterlambatan ini segera direspons pengurus SFC,” pungkasnya.Terlambat “hanya” 12 hari, diakui oleh bendahara yayasan SFC Abdin Kenal. Menurutnya, itu lumrah. Namun, bukan berarti yayasan tidak tahu tanggung jawab. Buktinya, SFC adalah tim yang paling cepat meresfon pemain. “Keterlambatan akan segera dibayarkan,” tutup Abdin.

Kamis, 20 November 2008

Saatnya Potensi Lokal Unjuk Gigi

EMPAT punggawa Sriwijaya FC U-21 menarik minat coach Rahmad Darmawan. Mereka adalah Andi Irawan (kiper), Jeki Arisandi (gelandang sayap), Tinton Siharto (striker), dan Fadli Ramadhan (stopper).

Keempatnya dinilai penuh potensi. Itu terlihat dari dua laga home yang telah dilakoni tim asuhan Sunardi. Masing-masing saat lawan PSMS Medan U-21, dan Persitara Jakarta Utara U-21.

“Mereka punya potensi besar. Saya pikir, pemain-pemain asli Sumsel telah menunjukan bakat bagus,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (18/11).

Nah, Tinton, Jeki, Andi, dan Fadli, diproyeksikan masuk tim senior pada Indonesia Super League (ISL) edisi 2009/2010 mendatang. Ini sebagai langkah awal untuk menjadikan tim berjuluk Laskar Wong Kito, sebagai tim yang didominasi talenta asli. Bukan luar Sumsel.

“Kami juga akan menggelar seleksi lagi, melalui kompetisi U-23 antar seluruh kabupaten se-Sumsel. Ini seperti yang telah kami rencanakan jauh sebelumnya,” timpal manajer tim MC Baryadi, yang juga ketua pelaksana kompetisi U-23.

Seleksi ini juga diproyeksikan mengisi skuadra SFc 2009/2010. Menurut Baryadi, SFC tidak akan kehilangan pemain, jika telah berakhir masa kontrak. Sebab, pemain hasil seleksi, akan dikontrak dengan durasi cukup lama. Misalnya, dua atau tiga musim. “Jadi, jika kompetisi berakhir, maka SFC tidak akan banyak kehilangan pemain,” pungkasnya.

Rapat persiapan seleksi U-23 sendiri akan digelar Sabtu (22/11) nanti di Quality Hotel Daira. Diikuti seluruh klub anggota PSSI se -Sumsel. Persyaratan utama untuk ikut seleksi, di antaranya kelahiran 1 Januari 1985 dan sesudahnya (1986, 1987, dst).

Gelar Kuis dan Kreasi NSP SFC

PALEMBANG – Prestasi double winner yang diraih Sriwijaya FC musim lalu, membuat nilai jual tim berjuluk Laskar Wong Kito melambung tinggi. Bak artis papan atas, status tersebut menempatkan rating SFC di posisi puncak dunia persepakbolaan Indonesia. Hal ini dimanfaatkan Telkomsel dengan menggelar berbagai program. Setelah sebelumnya me-launching Mobile Programme SFC, kali ini, market leader provider itu menggandeng m-Touche selaku content, meluncurkan Kuis Trivia SFC dan Kompetisi kreasi NSP.

“Ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada pelanggan, khususnya fans SFC. Sekaligus wujud komitmen terhadap kemajuan sepak bola di Palembang,” ungkap Manager Preferred Customer Management Telkomsel Regional Sumbagsel, Budhi Swandito, kemarin.Untuk mengikuti Kuis Trivia SFC, jelas dia, fans SFC harus melakukan registrasi. Caranya, dengan mengirim SMS Reg (spasi) K kirim ke 3767. Selanjutnya, dapat meminta pertanyaan dengan mengirim sms ketik SK (spasi) SOAL. Lalu akan diberikan kesempatan untuk menjawab, dengan mengetik SK (spasi) A atau B, tergantung jawaban yang benar. Untuk mengecek Poin, ketik SK (spasi) POIN, dan untuk meminta panduan ketik SK (spasi) PAN. Sedangkan untuk berhenti dari kuis ini, ketik UNREG (spasi) SK. “Tarif Rp1.000/SMS. Sedangkan registrasi dan berhenti hanya Rp500,” kata Budi Lebih lanjut dia mengatakan, kuis ini dimulai dari 1 Nopember 2008 hingga 31 Januari 2009.

Bagi pemenang yang mengumpulkan poin tertinggi, akan diberikan hadiah berupa 1 unit Motor Yamaha Yupiter. Selain itu disediakan 6 unit handphone Nokia untuk masing-masing pemenang kedua. Kemudian 100 pemenang hiburan, mendapatkan voucher Telkomsel senilai Rp50 ribu.Selain kuis Trivia tersebut, Telkomsel juga menggelar kontes kreasi nada sambung pribadi (NSP). “Yang ini sebagai ajang adu kreasi, baik berupa lagu maupun yel-yel yang nantinya dapat digunakan menjadi NSP para suporter,” ungkap Budhi.

Pelanggan yang boleh mengikuti kontes ini jelas dia, khusus yang berusia diatas 12 tahun. Dan tidak terikat kontrak musik dengan perusahaan manapun. Kategori kontes terbagi 2, berbentuk lagu dan Yel Yel yang semuanya berhubungan dengan SFC. “Tidak boleh mengandung unsur SARA, politik, seks dan kekerasan maupun hal yang bertentangan dengan aturan yang berlaku,” tukas Budhi. Format materi dapat berupa WAV maupun MP3, dengan durasi 30 hingga 45 detik/NSP. Kreasi tersebut beserta data lengkap pribadi peserta lomba. “Dapat dikirim dalam bentuk CD, ke sekretariat SFC, di Kompleks Palembang Square, Jl Angkatan 45. Kami terima selambat-lambatnya 31 Desember 2008,” pungkas Budhi.

Angka Kebobolan Menanjak

PALEMBANG - Soal Produktivitas gol musim ini, Sriwijaya FC masih yang terdepan. Tim berjuluk Laskar Wong Kito, mencetak 37 gol selama putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Angka ini memang melonjak tajam. Sebab, musim 2007 lalu, untuk putaran I hanya 24 gol. Sedangkan putaran II naik lagi 35 gol.

Namun, kondisi ini ironis. Sebab, tim asuhan Rahmad Darmawan juga termasuk tim yang sering kebobolan. Musim ini ada 21 gol yang telah bersarang. Padahal, musim 2007 lalu untuk setengah musim hanya 10 gol saja.

Termasuk 2006 lalu, saat tim ini ditangani Suimin Diharja, juga 10 gol. Ini menjadi evaluasi penting bagi coach Rahmad Darmawan. “Saya akui, pertahanan kami sangat rapuh selama putaran I musim ini. Kami memang banyak problem. Diantaranya minus pemain belakang, kiper ada yang cedera, hingga kesalahan strategi,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (17/11).

Faktor penting mengapa banyaknya gol yang bersarang, karena tim double winners ini dilanda krisis lini belakang. Ingat, kiper utama Ferry “FR-12” Rotinsulu, empat laga perdana (setelah lawan Persipura), harus absen. Dirinya terbekap cedera bahu dan lutut cukup parah. Sementara, kiper pengganti Dede Sulaiman, belum menemukan kepercayaan diri untuk diturunkan sebagai starter. Selain itu, SFC juga kehilangan defender Zoubairou Garba yang divonis cedera permanen.

Sedangkan bek lain Reswandi, hampir tak ada beda dengan Zoubairou, sering cedera. “Tapi, jelang putaran II ini kondisi tim kami mulai stabil. Saya senang, Nsimi (Jacques), telah menunjukkan apa yang saya inginkan,” sambung pelatih 41 tahun. Nah, pelatih asal Metro, Lampung, mulai fokus berbenah. Dirinya bekerja ekstra untuk menjaga ritme tim yang menurutnya sangat solid. Namun, bukan berarti dirinya sama sekali tidak tertarik dengan bursa transfer window. “Saya harap, pemain yang menjadi bahan evaluasi (Obiora Richard, Dede Sulaiman, Eki Nurhakim, Reswandi, Korinus Fingkrew, red), menunjukkan kemajuan luar biasa,” pungkasnya.

Rabu, 19 November 2008

Tetap Lirik Kiper Lain

SEBELUM berakhir transfer window 16 Januari 2009 mendatang, Sriwijaya FC tidak mendepak pemain. Namun, tim berjuluk Laskar Wong Kito, tidak memungkiri mulai melirik kiper lain.
Rencananya, akan menggantikan Dede Sulaiman. Itu pun jika dirinya tidak ada kemajuan selama masa bursa transfer tersebut. Manajer tim SFC mengungkapkan, ada beberapa kiper yang masuk bidikan.
Selain Fauzi Toldo (Pelita Jaya Jabar), ada nama Dadang Sudrajat (Arema Malang), Ahmad Nurosodi (Deltras Sidoarjo), Wahyudi (Persik Kediri), dan Cecep Supriyatna (Persib Bandung).
“Dede (Sulaiman, red) bermain penuh tekanan. Tak hanya dari penonton saja, tapi diri juga harus berjuang untuk mengendalikan dirinya sendiri. Jadi, tetap ada kemungkinan untuk mencari kiper lain,” ungkap Baryadi, kemarin (17/11).
Toh, kalau pun terpaksa mengganti Dede Sulaiman, lanjut Baryadi, paling tidak harus punya kualitas tidak jauh dibawa Ferry Rotinsulu. Sebab, jika kipernya ternyata pemain inti, sulit bagi SFC untuk mendapatkannya.
“Kiper inti tidak mau jadi cadangan. Misalnya, kami mengambil Ahmad Kurniawan (kiper Persik, red). Apa dia mau jadi cadangan Ferry,” lanjut pria yang kini menyandang predikat doctor (strata III).
Nah, kebetulan lima kiper bidikan tersebut semuanya pemain cadangan. Kiper inti Arema sendiri lebih banyak M Yasir. Kiper utama Deltras, Mukti Ali Raja. Kipernya Persik Kediri Ahmad Kurniawan. Sedangkan kiper utama Persib, justru Tema Mursyadat.
“Lima kiper tersebut, kami nilai masih dibawah Ferry. Tapi, kualitasnya tidak terlalu beda jauh. Tak ada salahnya, kalau kami melirik mereka. Atau justru nanti muncul bidikan-bidikan baru,” pungkasnya.

Senin, 17 November 2008

Naik Haji, Rahmad Fokus Ibadah

TANGERANG - Pelatih Sriwijaya FC Palembang Rahmad Darmawan hari ini sekitar pukul 20.30 Wib terbang ke Tanah Suci Mekah Almukaromah dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dia akan menunaikan rukun Islam kelima itu bersama 300 orang dari ONH Plus travel Armina Reka Jakarta.
Rahmad akan berada di Tanah Suci sekitar 24 hari. Pada 12 Desember 2008, pria 42 tahun itu sudah kembali ke Tanah Air dan langsung terbang ke Palembang. ”Saya akan berangkat sendiri, isteri alhamdulillah sudah pergi haji lebih dulu. Dia naik haji 2001 lalu saat menjadi pramugari,” terang suami Dinda Eti Yuliawati (39) itu ketika dibincangi Sumatera Ekspres di rumahnya di Victoria Park Residence, Blok D5 No 1, Karawaci, Tangerang, Provinsi Banten, tadi malam (16/11).
Keberangkatannya ke Tanah Suci itu, lanjut Rahmad, hanya mempersiapkan niat. ”Hanya satu yang saya siapkan, niat beribadah kepada Allah SWT. Saya fokus ibadah. Doanya semoga ibadah saya diterima dan bersyukur atas apa yang sudah diberikan selama ini,” papar pria kelahiran Lampung itu dengan ramah.
Selain itu, kata Rahmad, keberangkatannya ke Mekah kali ini merupakan kali ketiga, setalah dua kali umrah pada 2003 dan April 2008. ”Alhamdulillah, ini ketigakalinya saya ke Tanah Suci, tapi untuk haji yang pertama. Dan haji kali ini bertepatan dengan ulang tahun saya ke-42. Nanti pada 28 November itu diperkirakan saya sedang berada di Madinah,” ujar ayah dari dua anak, Febia Aldina Darmawan (15) dan Ravaldi Agung Darmawan (9) itu sedikit cerita.
Hanya saja, lanjut Rahmad, kendati dia fokus beribadah, dia tetap berharap tim besutannya bisa mempertahankan gelar double winner pada Piala Copa dan Liga yang sudah didapat pada 2007/2008 itu. ”Harapan, ya tentu berusaha membawa tim saya mempertahankan gelar. Tapi memang lebih sulit mempertahankan daripada merebut, soalnya tim yang kita hadapi punya motivasi dobel,” ujarnya.
Pertarungan di Liga, lanjut dia, harapan untuk meraih gelar masih terbuka, apalagi SFC masuk dalam empat besar, setelah Persipura, Persija, dan Wamena. Kendati begitu, pria yang akan pindah (ngontrak) ke Puncak Sekuning, Palembang setelah kepulangannya beribadah haji nanti itu tak mau blak-blakan soal doa khusus untuk SFC di Tanah Suci. ”Untuk dunia itu sifatnya diberi apa pun alhamdulillah. Kalau haji fokusnya ibadah dan bersyukur, doa sih ada,” ujar coach RD diplomatis.

Tunggu Usai Transfer Window

PALEMBANG-Transfer window Indonesia Super League (ISL), dibuka sejak kemarin (16/11) hingga 16 Januari 2009 mendatang. Masa tiga bulan ini dimanfaatkan Sriwijaya FC untuk berbenah.
Hingga kini, tim berjuluk Laskar Wong Kito, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pergantian pemain. Mereka masih menunda, hingga keputusan benar-benar final. “Kami harus berpikir lebih dalam soal pemain. Apakah dampaknya kalau mengeluarkan dan menambah pemain,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (16/11).
Rahmad sendiri tidak menyangkal bahwa Dede Sulaiman, Reswandi, Eki Nurhakim, Obiora Richard, dan Korinus Fingkrew, termasuk pemain yang menghuni “daftar merah” untuk dibuang.
Namun, pelatih 41 tahun ini tidak mau gegabah sebelum ada keputusan final. Sebab, dirinya mengaku sedang berpikir keras untuk “memoles” lagi, tim yang sudah ada sekarang ini.
Pertimbangannya, jika membuang pemain tentu ada konpensasi. Pun demikian jika menambah pemain, ada banderol besar lagi yang mesti dikeluarkan. Namun, jika terpaksa harus membuang pemain, toh pelatih asal Metro, Lampung, mengaku harus “tega”.
“Saya akui, konsenterasi SFC makin bertambah. Wajar kalau butuh tim yang benar-benar solid. Tapi, saya tidak mau terburu-buru soal pergantian pemain. Jujur, saya lebih senang dengan kekuatan yang ada sekarang ini,” lanjutnya.
Dalam rapat di rumah Rahmad Darmawan, Kompleks Victoria Park Residance D5 No 1 Karawaci, Tangerang, kelima pemain tersebut dievaluasi habis-habisan. Diantaranya membahas tentang performa Obiora Richard yang menurun drastis.
Termasuk Eki Nurhakim, Reswandi, dan Korinus Fingkrew, yang mereka akui minim kontribusi. “Saya akan lihat lagi kelima pemain ini, selama masa transfer window. Jika memang tidak ada kemajuan, tentu kami ada evaluasi tersendiri,” pungkasnya.
Senada dengan yang diungkapkan asisten manajer SFC Bakti Setiawan. Dirinya mengaku belum ada keputusan resmi terkait kelima pemain tersebut. “Status mereka baru akan kami umumkan kalau memang ada keputusan resmi,” pungkasnya.

Sabtu, 15 November 2008

SFC Digelontor Rp 2 M

PALEMBANG- “Nyawa” Sriwijaya FC akhirnya selamat. Molornya pembayaran gaji pemain (dua bulan), plus sisa DP (down payment), segera teratasi. Kemarin (14/11) di Hotel Mahakam Jakarta, tim berjuluk Laskar Wong Kito, digelontor dana Rp2 miliar oleh dirut PT SOM Dodi Reza Alex dan komisaris utama Muda’i Madang.
Praktis, problem yang menimpa tim double winners ini sudah teratasi. Menurut manajer tim MC Baryadi, hak-hak Keith Kayamba dkk akan dibayar paling lambat, Selasa (18/11) mendatang. “Ini benar-benar melegakan. Saya yakin, pemain sangat senang mendengarnya,” ungkap Baryadi.
Namun, tak sekadar pelunasan hak-hak pemain, tim asuhan Rahmad Darmawan dituntut kerja ekstra, jelang putaran II Indonesia Super League (ISL). Termasuk harus tetap teratas di Copa Dji Sam Soe Indonesia IV. Plus “harus berani mati” di Liga Champion Asia (LCA), 9 Januari 2009 mendatang.
“Ya, semuanya beres. Saya harap, SFC tetap jadi tim solid. Tidak perlu lagi ada keterlambatan gaji. Kami akan bekerja keras memenuhi hak-hak pemain,”tukas Dodi Reza Alex.

Namun, masih kata Dodi, SFC memang harus tampil lebih dahsyat lagi. Sebab, fans benar-benar ingin melihat SFC jadi double winners. Sekaligus bisa memberi kejutan di LCA. “Semoga tim ini bertambah solid. Bisa bertambah tinggi prestasi yang mereka dapatkan,” pungkas putra sulung Gubernur Sumsel H Alex Noerdin.
Bukti keseriusan SFC untuk juara mulai terbukti. Mereka telah melakukan perombakan tim. Tiga pemain didepak, Reswandi, Eki Nurhakim, dan Dede Sulaiman. Sedangkan Korinus Fingkrew dan Obiora Richard, masih ada evaluasi.
“Soal Obiora dan Korinus, kami akan lihat kondisi keuangan nanti. Toh, mendepak pemain, berarti harus mengeluarkan uang ekstra. Yah, paling, tidak membayar sebulan gaji,” lanjut Baryadi.
Trio terdepak pun, sebenarnya juga menyisahkan problem. Sebab, Baryadi berjanji tidak asal mendepak. Dirinya tetap membantu mencarikan ketiganya klub baru. “Saya akan cari info ke PSMS Medan. Atau ke klub lain. Mendepak pemain tetap punya etika,”pungkasnya.
Nah, soal pengganti pemain terdepak, SFC memang masih berburu. Namun, seperti yang diberitakan Sumatera Ekspres sebelumnya, beberapa nama bidikan di antaranya Fauzi Toldo (Pelita Jaya), Firman Utina (Pelita Jaya), M Robby (Persik), dan Rahmat Rivai (Persitara). “Kami sedang bekerja melengkapi kekurangan tim ini,” pungkas pengusaha asal Sleman (Yogyakarta).

“Mati-matian” di LCA

TAK salah jika Sriwijaya FC bakal “mati-matian” di Liga Champion Asia (LCA) 2009 mendatang. Sebab, hadiah juara dan intensif setiap kontestan, mengalami peningkatan sangat signifikan.
Dalam situs resmi AFC (induk sepakbola Asia), wakil ketua komite Ad hoc Liga Profesional AFC, Tokuaki Suzuki, mengungkapkan budget hadiah lebih dari 14 juta US dollar. Atau setara dengan Rp 140 Miliar (kurs 1 Dollar =Rp 10 ribu).
“Hadiah atau budget itu, akan membuat klub yang menerima intensif bisa lebih professional lagi,” ungkap Tokuaki Suzuki.
Total resmi budget LCA musim 2009, adalah 20 juta US dollar. Atau Rp 200 miliar. Jumlah ini lima kali lebih banyak, dibanding budget musim lalu yang hanya 4 juta US dollar atau Rp40 M. Sebanyak 70 persen dari total budget, dialokasikan untuk hadiah uang tunai dan berbagai insentif.
“Kompetisi di LCA makin ketat. Mungkin saja ada kejutan-kejutan dari kontestan-kontestan baru,” pungkasnya.
Tak hanya juara, tapi setiap pemenang dalam sebuah partai di babak penyisihan grup bakal menerima bonus 40 ribu US dollar (Rp 400 juta). Perubahan yang diusung AFC tersebut mirip seperti yang telah diterapkan UEFA di Liga Champions.
Nah, Sriwijaya FC adalah satu-satunya wakil Indonesia di LCA 2009 (drawing 7 Januari 2009). Saat ini, tim berjuluk Laskar Wong Kito, tergabung dalam grup G, bersama wakil Cina, Korea Selatan, dan Jepang dibabak 32 besar. “Semoga kami bisa memberi kejutan di LCA nanti. Kami tahu, saingan luar biasa beratnya. Tapi, tak ada yang tidak mungkin. Yah, paling tidak bisa lolos 16 besar,” tukas Rahmad Darmawan. (mg2)


Grafis
-------
Hadiah dan insentif kontestan LCA 2009:

Penyisihan Grup:
-menang: $40.000 (Rp 400 juta)
-seri: $20.000 (Rp 200 juta)
-kalah: $0 (tidak dapat)
-menang tandang: $30.000 (Rp 300 juta)

Putaran 16 Besar: $50.000 (Rp 500 juta)
Perempat Final: $80.000 (Rp 800 juta)
Semifinal: $120.000 (Rp 1,2 M)
Runners-up: $750.000 (Rp 7,5 M)
Juara: $1,5 juta (Rp 15 M)

Jumat, 14 November 2008

SFC Buang Obiora

ANORUE Obiora Richard masuk pemain yang bakal di depak Sriwijaya FC. Menurut manajer SFC MC Baryadi, perporma gelandang serang kelahiran 4 April 1986 menurun drastis.
Bahkan, kalau melihat kontribusi gol selama putaran I Indonesia Super League (ISL) bergulir, baru 3 gol yang dibukukan pria asal Nigeria. Kondisi ini sangat kontras dengan performa Obiora musim 2007 lalu yang mengemas 16 gol.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Tapi, Obiora akan masuk pemain yang akan kami evaluasi lagi menghadapi putaran II,” ungkap Baryadi, kemarin (11/11).Memang, musim ISL 2008/2009 ini Obiora selalu menghiasi starting line up. Namun, lanjut Baryadi, tak terlihat lagi penampilan greget seperti yang ditunjukannya musim 2007 lalu. Bahkan, Obiora kerap terlihat loyo. Jelasnya, kerap kalah duel dengan pemain-pemain lokal.

“Sekarang, kami akan berusaha untuk mencari alternatif pengganti Obiora. Tapi, itu tentu tergantung hasil rapat nanti. Evaluasi sendiri sebenarnya bukan berarti pergantian pemain,” lanjut pengusa asal Sleman.

Sejumlah nama sudah dibidik. Jika memang terjadi pendepakan Obiora, ada beberapa nama yang diincar. Diantaranya Jhon Takspor Sonkaley (Persitara), Ronald Fagundez (Persik), Danilo Fernando (Persik), dan Aldo Bareto (PSM).Kebetulan, keempat legiun asing tersebut masuk dalam daftar jual di klub masing-masing. Sebab, Persitara, Persik, dan PSM, dilanda krisis financial paling parah. Solusinya, menjual pemain asing (kategori bintang), demi menyelamatkan “nyawa” tim.

SFC sendiri memang harus “tega dan kejam” dengan pemain yang performananya menurun. Sebab, tak hanya ISL tapi tim asuhan Rahmad Darmawan juga menghadapi dua event lain, Copa Dji Sam Soe Indonesia IV dan Liga Champion Asia (LCA).Terlebih di LCA. Bukan hanya nama SFC atau Sumsel, tapi nama Indonesia menjadi taruhannya. “Kami akan lakukan apa yang terbaik buat tim ini. Tak ada yang tidak mungkin. Termasuk mengganti Obiora sekalipun,” lanjutnya.

Sebelum Obiora, Baryadi juga telah merilis 4 pemain lokal yang “pasti” dibuang. Mereka adalah Korinus Fingkrew (striker), Eki Nurhakim (striker), Reswandi (defender), dan Dede Sulaiman (kipper).“Kalau Reswandi, Dia memang belum bisa menunjukkan penampilan konsisten (kurang tenang, red) di lapangan,” pungkas Baryadi.

Baryadi Bidik Fauzi Toldo

POSISI kiper kedua Sriwijaya FC Dede Sulaiman, sepertinya sudah diujung tanduk. Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito sudah membidik nama lain. Bahkan, manajer SFC MC Baryadi sudah menanyakan Fauzi Toldo, kiper Pelita Jaya Jabar.Maklum, musim 2008 ini performa Dede Sulaiman menurun drastis. Bahkan, coach Rahmad Darmawan sempat berkata, bahwa kiper kelahiran 3 Maret 1986 sedang underform. Khususnya saat menang 5-2 (1-1) atas Arema Malang, pada eksebisi Copa Dji Sam Soe Indonesia. “Yang pasti, kami akan lakukan evaluasi. Fauzi Toldo termasuk yang kami incar,” ungkap Baryadi, kemarin (8/11).Fauzi Toldo bukan nama baru bagi Laskar Wong Kito. Musim 2006 lalu, kiper asli Palembang ini adalah punggawa SFC saat dibesut Suimin Diharja. Bahkan, 2005 pun Fauzi bermain di PS Palembang. Namun, musim 2007 Fauzi hengkang ke Persikabo Bogor. Kiper yang mengenakan jersey 20 ikut Suimin Diharja, di Persikabo.Di Persikabo, Fauzi mendapat peran kiper utama. Namun, sejak bersama Pelita Jaya, dirinya masih kalah bersaing dengan kiper utama Dian Agus Prasetyo. Namun eks kiper PON Sumsel 2004, masih lebih unggul dibanding kiper ketiga I Made Wardhana. Sebenarnya, ada dua nama pemain Pelita Jaya yang akan diburu SFC. Selain Fauzi Toldo, ada nama Supardi. Gelandang sayap ini berasal dari Babel. Namun, menurut Baryadi, kecil kemungkinan Supardi akan menjadi pemain SFC. Apalagi eks PSMS Medan ini termasuk tim inti.“Supardi sepertinya tidak suka lagi di Palembang. Sekarang, kami akan coba pantau perkembangan Fauzi saja dulu. Termasuk Isoewardi (eks PS Palembang, red),” pungkas Baryadi.

Kayamba dan Ngon Marah

PT SOM Disahkan

PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), sudah terbentuk. Namun, belum juga melakukan rapat umum pemegang saham(RUPS). Termasuk mengesahkan susunan resmi pengurus PT SOM, plus siapa pesaham-pesahamnya.
Praktis, SFC benar-benar kehilangan arah. Atau seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Akibatnya, urusan dengan hak pemain (molor gajian dua bulan), belum juga terpenuhi.
Bahkan, dua pemain asing Keith Kayamba dan Ngon a Djam, mengancam akan hengkang. Keduanya tidak perduli dengan “gengsi” membela SFC di Liga Champion Asia (LCA) 9 Januari 2009 mendatang.

“Mereka (Kayamba dan Ngon, red) marah, karena tak ada yang memperhatikan hak mereka. Sementara, mereka sudah kerja keras,” ungkap Francis Younga, agent keduanya, kemarin (11/11).
Padahal, menurut Younga, kedunya sudah memberikan yang terbaik. Bahkan, Kayamba sempat punya “masalah keluarga” di St Kitt n St Nevis, negaranya. Namun, tetap ngotot untuk membela Laskar Wong Kito-julukan SFC.
“Kalau untuk pergi, saya pikir tidak. Keduanya masih tetap di Sriwijaya FC. Tapi, saya tidak tahu apa yang terjadi nanti,” sambung Younga.
Sebenarnya, Kayamba akan pulang kampung ke Australia, menemui istrinya. Namun, uang tiket dan gaji dua bulan, belum juga dibayar. Padahal, uang itulah yang digunakannya untuk ke Negeri Kanguru.
“Terpaksa tidak berangkat. Sampai menunggu hak-haknya dibayar SFC,” pungkas Younga.
Kondisi ini membuat coach Rahmad Darmawan ketar-ketir. Pelatih 41 tahun hanya berharap, semua hak pemain bisa segera diselesaikan.
“ Saya harap semuanya berakhir baik. Semua memang harus fair. Sebab, pemain sudah melakukan yang terbaik buat tim ini,” tukas Rahmad.“Saya kira, urusan RUPS bukan masalah serius. Yang penting, urusan hak pemain lebih utama. Saya harap, paling lambat Senin (17/11), semua urusan beres,” timpal manajer MC Baryadi.

Nah, PT SOM sendiri memang sudah disahkan sejak kemarin. Terdapat tiga nama baru di surat bernomor 33 tertanggal 23 September, dihadapan notaries Robert Tjajaindra. Yaitu Dodi Reza Alex (Dirut), Hendri Zainuddin (direktur teknis/asisten manajer), dan Roliansyah Basnan (direktur financial).

Susunan pengurus PT SOM
Komisaris utama : Muda’I Madang
Komisaris : Bakti Setiawan
Dirut : Dodi Reza Alex
Wakil Dirut : MC Baryadi
Dirut umum dan pengusahaan : Bakti Setiawan
Direktur teknis : Hendri Zainuddin
Direktur keuangan : Hendri Zainuddin

Sabtu, 08 November 2008

Mulai Intip Pesaing di LCA

PALEMBANG - Coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan pernah berkata, “Wakil Jepang, Korsel, dan Australia adalah pesaing terberat SFC di Liga Champions Asia (LCA) 2009”. Namun, bukan berarti pelatih 41 tahun “memicingkan mata” dengan tim lain.Termasuk 3 tim, yang hingga kini sudah menempati grup di fase penyisian. Yah, selain Laskar Wong Kito-julukan SFC (grup G), ada Al Wihdat (grup A), Al Kuwait (grup B), dan Dempo (grup C).“Andaikan kami lolos minimal runner up grup G, tentu kami bakal bertemu dengan salah satu dari ketiga tim tersebut,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (6/11).

Drawing LCA baru bergulir 7 Januari 2009 mendatang. Namun, ketiga pesaing SFC non-grup G, sangat berpotensi menjadi ganjalan SFC. Al Wihdat, adalah juara Jordan League (liga Jordania) 2007/2008. Telah 10 kali menggenggam trofi juara Jordan League. Tiga musim terakhir, adalah juara edisi 2005, 2007, dan 2008. Ini kali kedua bagi tim asuhan Ahmed Matar (Jordania), andil pada LCA. Sebelumnya, Mahmoud Shelbaieh dkk andil di edisi 2002/2003. Namun, berakhir dibabak kedua.

“Saya sering browsing, ketiganya punya statistika sangat bagus. Mereka juga berpengalaman di level internasional,” sambung mantan pelatih Persija Jakarta.Kemudian, Al Kuwait. Juara Kuwaiti Premier League 2007/2008 ini, justru ini kali keempat tampil di LCA. Tiga edisi sebelumnya yaitu 2002/2003, 2005, dan 2007. Sepuluh kali pula menjadi juara Kuwati Premier League. Sedangkan Dempo, sama seperti SFC yang baru pertama kali tampil di LCA. Namun, juara Liga India (I-League) 2007/2008 punya reputasi juga di kompetisi domestik, Masing-masing juara I-League 2005, 2006, dan 2008.

“Semua kontestan LCA sangat kuat dan berpengalaman. Sementara kami (SFC, red), baru pertama kali. Namun, itu bukan penghalang kami untuk tidak menembus minimal babak kedua,” lanjut pelatih asal Metro Lampung.Nah, saingan berat lainnya adalah 4 wakil Saudi Arabia. Sebab, “Negeri Para Nabi” sudah resmi menempatkan wakilnya di LCA 2009. Masing-masing Al Hilal, Al Ittihad, Al Shabab, dan Al Ettifaq.Demikian dengan UAE, juga resmi menempatkan 4 tim terbaiknya. Masing-masing, Al Shabab Al Arabi, Al Jazira, Al Ahli, dan Sharjah. Sedangkan 4 wakil Iran, adalah Persepolis, Sepahan, Saba Battery, dan Esteghlal. “Musim 2009 sangat melelahkan. Ada Liga, Copa dan LCA. Tapi, kami akan berusaha untuk enjoy,” pungkas pelatih double winners.

Rahmad Bujuk Siswanto?

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan memang belum merinci pemain mana yang bakal direkrut. Namun, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini diberitakan situs “inimedanbung” (1/11) lalu, melakukan pendekatan dengan Siswanto, gelandang serang Persib Bandung.

Apalagi Siswanto tidak akur lagi dengan Maung Bandung-julukan Persib. Sebab, pemain kelahiran 9 Oktober 1984 tak kunjung memperoleh tempat sebagai pemain inti. “Saya ingin hengkang dari Persib. Mungkin saya akan ke Sriwijaya FC,” ungkap Siswanto, seperti dilansir situs tersebut.

Bahkan, SFC sendiri diberitakan diam-diam telah menjalin ikatan dengan eks pemain Persekabpas Pasuruan. Terlebih, Siswanto adalah bidikan Rahmad Darmawan, sejak awal 2007 lalu.Buktinya ada. Sabtu, 30 Agustus lalu, Rahmad telah memberikan komentar bahwa siap menampung pemain tinggi 166 cm. Namun, masih sebatas pinjaman saja. Itu pun jika Persib memberi izin. “Kalau dibeli, tentu kami akan mengeluarkan fee. Kalau dipinjamkan harganya lebih murah,” ungkap Rahmad.

Namun, Rahmad masih enggan menyatakan iya atau tidak soal kepastian perekrutan Siswanto. Hanya, pelatih 41 tahun ini sempat mengatakan bahwa Siswanto pemain bagus dan punya skill bagus. Siswanti diprediksinya akan banyak memberi kontribusi pada tim. “Kami akan evaluasi tim dulu. Setelah itu baru memikirkan apakah perlu menambah atau mengganti pemain,” tukas Rahmad.

Di Persib, gelandang timnas edisi 2006 baru sekali diturunkan coach Jaya Hartono. Yaitu saat menghadapi Persiwa Wamena, Itu pun bukan starter, tapi sebagai pemain pengganti. Keinginan hengkang Siswanto, tidak terbendung lagi.

Nah, jika benar Siswanto berbaju SFC putaran II nanti, maka dipastikan Korinus Fingkrew atau Eki Nurhakim bakal tergusur. Atau justru kedua-duanya akan tergusur. Sebab, selain Siswanto, ada nama lain yang dibidik yaitu Rahmat Rifa’I, striker Persitara Jakarta Utara.

Jumat, 07 November 2008

Baryadi: Pemain Tidak Perlu Ngomong Mundur

MANAJER Sriwijaya FC MC Baryadi, maklum jika ada pemain yang mengeluh terkait molornya pembayaran gaji. Tak hanya Ngon a Djam, tapi dirinya juga sering mendengar keluhan dari pemain lain. Misalnya dari Christian Worabay, Slamet Riyadi, Toni Sucipto, Wijay, hingga Obiora Richard.Namun, pengusaha asal Sleman (Jogjakarta), yakin pemain tetap akan bertahan di tim berjuluk Laskar Wong Kito. Menurutnya, keluhan pemain memang wajar. Tapi, dirinya berharap pemain bisa menjaga diri. “Saya yakin, masa depan SFC akan lebih baik lagi. Terlebih Pak Alex Noerdin (gubernur Sumsel, red), sudah menyatakan ingin terus memajukan tim ini,” ungkap Baryadi, kemarin (6/11).Sebelumnya, Alex Noerdin memang sudah berbicara langsung dengan tim asuhan Rahmad Darmawan. Dirinya mengungkapkan akan menjamin masa depan Ferry Rotinsulu dkk. “Jadi, pemain tidak perlu mengancam akan pergi. Semua akan berjalan baik,” pungkasnya.Sebelumnya, striker SFC Ngon a Djam menyatakan niatnya untuk hengkang. Sebab, pemain asal Liberia merasa “tidak dihargai”. Menurutnya, segala kemampuannya telah diberikan. “Tapi, pengurus belum memenuhi hak-hak pemain,” tukas Ngon.

SFC Bakal Depak 4 Pemain

PALEMBANG-Sriwijaya FC mulai berbenah. Mau tidak mau, tim berjuluk Laskar Wong Kito, akan me-refresh diri. Mereka berencana akan mengganti empat pemain, yang dianggap minim kontribusi.

Menurut manajer tim MC Baryadi, tim double winners ini memang butuh power lebih. Sebab, konsenterasi tim makin banyak. Selain lanjutan Indonesia Super League (ISL), tim asuhan Rahmad Darmawan melakoni dua event lain. Yaitu Copa Dji Sam Soe Indonesia IV, serta Liga Champions Asia (LCA).

“Itu sudah kami evaluasi. Saya belum bisa ungkapkan pemain mana saja. Tapi, saya pikir kalian (wartawan, red), bisa menebak sendiri,” ungkap Baryadi, kemarin (6/11).Namun, berdasarkan sumber terpercaya, keempat nama yang mulai sering disebut-sebut akan didepak yaitu Dede Sulaiman, Reswandi, Korinus Fingkrew, dan Eki Nurhakim. Sebab, “The Fantastic Four” ini memang belum mampu bersaing.
Dede Sulaiman misalnya. Meski saat ini menyandang kiper kedua, namun perlahan mantan kiper PSDS Deli Serdang, mulai digeser kiper ketiga Afriyanto. Terlebih ketika Afri-sapaan karibnya, menjadi pahlawan kemenangan SFC atas Arema, via dua blok mautnya.

Reswandi lebih sering terbekap cedera. Perannya sebagai defender, masih bisa diambil alih Syafruddin, atau Slamet Riyadi. Sedangkan Korinus Fingkrew dan Eki Nurhakim, belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Terbukti, Korinus baru sekali ditampilkan coach Rahmad Darmawan. Itu pun sebatas pengganti. Sedangkan Eki Nurhakim, sama sekali tidak pernah masuk starting line up. “Kami ingin mencari pemain yang lebih berkualitas. Tapi, banderolnya tidak terlalu mahal dari empat pemain yang bakal diganti,” lanjut pengusaha asal Sleman, Jogjakarta.

Baryadi sendiri diam-diam sudah melakukan kontak dengan beberapa pemain. Bahkan, suami Lismawati ini sempat menanyakan nomor-nomor kontak (handphone), para pemain Sumsel yang “mencari uang” di klub lain.
Beberapa di antaranya Fauzi Toldo (kiper Pelita Jaya Jabar), Ilham Jayakusuma (striker Persisam Samarinda), Muhammad Sobran (midfielder Persiba Balikpapan), dan Supardi (midfielder Pelita Jaya Jabar).

Sempat juga terdengar, SFC akan membidik striker Persitara Jakarta Utara, Rahmat “Poci” Rifa’i dan striker PSMS Medan, Andhika Yudhistira. “Kami akan dengar masukan dan pendapat pengurus lainnya. Yang pasti, ketiga event ini (ISL, Copa, LCA, red) benar-benar akan kami seriusi,” timpal coach Rahmad Darmawan.

Kamis, 06 November 2008

SFC “Juara” Copa

4(1) Sriwijaya v Arema 2 (1)

PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) sukses menjadi “juara” Copa Dji Sam Soe Indonesia IV edisi 2008/2009. Tadi malam (5/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, tim berjuluk Laskar Wong Kito mengalahkan Arema Malang 4-2 (1-1, 1-0) via adu penalti. Uang sebesar Rp100 juta sebagai prize money, langsung masuk kocek tim asuhan Rahmad Darmawan.Drama tos-tosan ini ibarat mengulang final Copa Dji Sam Soe III musim 2007 lalu. Saat itu, Isnan Ali dkk juga menang adu penalti 4-1 atas Persipura Jayapura. Bahkan, di perempat final lawan Pelita Jaya pun, SFC menang 6-5 via adu penalti.“Kami menghadapi tim yang kuat. Terbukti Arema bisa mengimbangi kami. Kami hanya beruntung dengan kemenangan penalti,” ungkap Coach SFC Rahmad Darmawan.Pada waktu normal (2x45 menit), duel dua “Raja Copa” ini imbang 1-1. Gol SFC ditorehkan Toni Sucipto menit ke-12. Sedangkan gol Arema dilesakkan Emalue Serge menit ke-56 via penalti. Hadiah tersebut diberikan wasit Jimmy Napitupulu, setelah M Nasuha mengganjal gelandang Arema, Fello Benson di kotak terlarang.


Bahkan, SFC punya peluang untuk unggul via penalti Keith Kayamba Gumbs. Itu setelah winger Arema Fandi Muchtar handball di kotak terlarang. Sayang, striker asal St Kitt n St Nevis ini gagal menjadi eksekutor. Tendangan kerasnya sukses ditepis M Yasir, kiper Arema. Kedudukan 1-1 tidak berubah hingga peluit terakhir ditiup.
Tak ada perpanjangan waktu 2x15 menit. Pemenang langsung ditentukan lewat adu penalti. SFC sendiri harus menurunkan lima algojonya, yaitu Keith Kayamba, Zah Rahan, Ngon a Djam, Charis Yulianto, dan Toni Sucipto. Sedangkan Singo Edan--julukan Arema--menurunkan algojo Fello Benson, Fandi Muchtar, Solaymane Traore, dan Arief Suyono.
Dari kelima algojo SFC, hanya Zah Rahan yang gagal melaksanakan tugasnya. Tendangan “pelannya” melenceng tipis ke kiri gawang. Sedangkan di kubu Arema, hanya Solaymane Traore dan Arief Suyono yang bisa menaklukkan kiper pengganti SFC Afriyanto. Dalam duel ini, kiper kelahiran Padang, Sumbar, 1 Mei 1985, menjadi man of the match. Sekaligus Pahlawan Laskar Wong Kito.
“Meski eksebisi, tapi Arema bisa bermain sangat menarik. Tak hanya menghibur, tapi laga ini seperti laga hidup mati,” lanjut pelatih 41 tahun ini.
Apa yang diperoleh SFC memang lengkap. Sebab, sebelum kick off, mereka menerima cincin emas 24 karat (berat 2,34 gram), sebagai simbol juara Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007 lalu. Hadiah ini diberikan Brand Manager Dji Sam Soe Stephanus Kurniadi, kepada wakil SFC yaitu Coach Rahmad Darmawan dan kapten tim Keith Kayamba.
Nah, bagi Arema kekalahan bukan problem penting. Sebab, mereka maklum SFC memang tim kuat. Apalagi bermain di kandang sendiri. Plus dukungan puluhan ribu supporter.
“Meski kalah, tapi saya senang. Setidaknya ini bukti awal keseriusan kami untuk kembali menjadi yang terbaik di Copa,” tutur Coach Arema Gusnul Yakin.
Belum ada evaluasi yang akan dilakukan SFC menghadapi duel Copa Dji Sam Soe Indonesia IV sebanarnya. Termasuk menghadapi even lain, yaitu lanjutan putaran II Indonesia Super League (ISL). Serta Liga Champion Asia. Namun, ada indikasi kalau SFC akan menambah pemain lagi.
“Ketiga event besar ini, saya anggap sangat penting. Saya sangat serius ingin menjadikan tim ini tetap terbaik. Saya pasti akan minta masukan (terutama pada pengurus, red), soal tim ini,” pungkas Rahmad, yang 17 November ini akan berangkat haji.
Satu keputusan penting sudah dilakukan Rahmad. Defender anyar Tsimi Jacques resmi dikontrak. Tidak lagi kontrak “ujicoba”, seperti yang dilakukan yayasan saat mantan pemain Canone Yaounde (liga Kamerun) mengenakan jersey SFC kali pertama.
“Jujur, Tsimi telah berbuat banyak. Tak hanya lawan Arema, tapi lawan PSMS dia tampil sangat bagus. Jadi, dia bukan pemain ujicoba lagi,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.

Thank’s Afriyanto !

SRIWIJAYA FC pantas berterima kasih pada Afriyanto. Sebab, kiper kelahiran Padang, Sumbar ini menjadi pahlawan kemenangan Laskar Wong Kito atas Arema Malang pada eksebisi Copa Dji Sam Soe Indonesia IV.
Kiper ketiga Laskar Wong Kito (julukan SFC), benar-benar tampil diatas seratus persen. Dirinya sukses memblok dua penalti Arema, via Fello Benson dan Fandi Muchtar saat dual ini berakhir dengan adu penalti. “Saya senang telah membuat tim ini menang. Meski uji coba, bagi saya inilah bukti tanggung jawab saya kepada tim,” ungkap Afriyanto.
Memang, kiper kelahiran 1 Mei 1985 sebenarnya kiper ketiga. Tapi, tadi malam Afriyanto menjadi bintang utama. Mantan kiper Semen Padan gini menggantikan Dede Sulaiman, yang tampil underform.
Spiritnya makin berlipat, setelah puluhan ribu supporter memberi standing aplus pada Afriyanto. Pujian, aplus, dan siul penuh spirit terlontar dari setiap sisi tribun, untuk performa Afriyanto. “Terima kasih buat supporter SFC,” pungkasnya.
Coach SFC Rahmad Darmawan pun memberi pujian pada Afriyanto. Dirinya yakin, Afriyanto bisa bersaing. Terutama untuk menjadi pelapis kiper utama, Ferry “FR-12”Rotinsulu.
Bahkan, sebenarnya pun bisa menggantikan peran FR12. Sebab, FR-12 memang kerap dibekap cedera musim ini. Terakhir, kiper asal Palu ini cedera lutut kiri karena salah jatuh saat skipping. “Penampilan Afriyanto sangat bagus. Dia memblok dua penalti, adalah bukti kemampuan bagusnya itu,” tukas pelatih asal Metro Lampung.

Alex Jamin Masa Depan SFC

POWER Sriwijaya FC segera bangkit. Sebab, Gubernur Sumsel terpilih H Alex Noerdin dipastikan “turun tangan” memberi perhatian pada tim berjuluk Laskar Wong Kito. Bahkan, mantan bupati Muba ini men-support langsung tim asuhan Rahmad Darmawan, saat menjamu Arema Malang pada Super Big Match eksebisi Copa Dji Sam Soe Indonesia IV, di Gelora Sriwijaya Jakabaring tadi malam.
Nah, Alex Noerdin sendiri sudah berbicara langsung dengan Ferry Rotinsulu dkk. Dia mengatakan pada pemain untuk tidak mengkhawatirkan permasalahan apapun. Termasuk soal gajian yang memang sering molor. ”Yang penting SFC bisa buktikan tetap yang terbaik. Laksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab. Soal masa depan SFC, jangan khawatir. Itu urusan kami,” pungkas Alex.
Sebelumnya, Alex Noerdin juga telah memberi bukti perhatiannya. Saat menang 2-1 lawan PSIS, Senin (6/10) lalu, memberi bonus sebesar Rp 25 juta. Dijelaskan asisten manajer SFC Bakti Setiawan, bahwa Alex Noerdin akan mengenakan jersey Laskar Wong Kito. “Ini bentuk komitmen Pak Alex memajukan persepakbolaan Sumsel. Terutama untuk SFC sendiri,” ungkap Bakti Setiawan, kemarin (4/11).
Menurut Bakti, kehadiran H Alex Noerdin, tentu memberikan spirit lebih pada Isnan Ali dan kawan-kawan. Maklum, “nyawa” SFC sendiri sebenarnya diujung tanduk. Terlambat gajian, kerap menjadi problem. Dampaknya kerap berujung kekalahan. “Semoga motivasi pemain makin berlipat,” pungkasnya.
H Alex Noerdin sendiri memang sudah berkomitment untuk memajukan Laskar Wong Kito. Tak hanya level nasional (Indonesia Super League dan Copa Dji Sam Soe Indonesia), tapi juga dilevel internasional. Kebetulan, musim 2008/2009 ini SFC akan bermain di Liga Champion Asia (LCA). Mereka tergabung dalam grup G bersama tim dari Korea Selatan, Jepang, dan China.
Bagi coach Rahmad Darmawan, kehadiran Alex Noerdin adalah sebuah apresiasi. “Siapa yang tidak bangga ditonton gubernur (terpilih). Saya pernah mengalami ini. Ibaratnya, tim Indonesia saja jika ditonton Presiden, maka motivasi bermain akan berlipat,” tukas Rahmad.

CDSSI Memang Lebih Meriah

PERHELATAN Copa Dji Sam Soe Indonesia IV benar-benar spektakuler. Tak hanya ekshibisi antara dua raja Sriwijaya FC versus Arema, tapi berbagai acara lain ikut menggelegarkan gebyar turnamen terbesar nasional.
Sebelum kick off ekshibisi, memang ada beberapa games menarik. Diantaranya fun soccer 3 on 3 yang dimenangkan Sonic. Juara II Kantin, juara III Jekpot, dan juara IV Manaf. Untuk juara, masing-masing dapat hadiah Rp1,5 juta, Rp750 ribu, Rp500 ribu dan Rp 250 ribu.
Selain fun soccer, ada pagelaran music. Dua band asal Palembang Kimzy dan Limas, menjadi penyemarak. Keduanya memang menjadi ikon utama mobile program Laskar Wong Kito-julukan SFC. Juga tendangan keberuntungan khusus untuk supporter, berhadiah Rp1 juta. Dua orang menjadi pemenang, dari lima peserta yang dipilih. “Kalu biso, setiap ada pertandingan Copa, setelah dimeriahkan dengan games-games seperti ini,” tukas Yongki, fans asal Perumnas.
Acara makin heboh dengan tampilnya penyanyi Ipang. Vokalis grup Band BIP ini, sebelum kick off menyanyikan theme song Copa Dji Sam Soe. “Palembang sangat meriah. Semangat suporter sangat luar biasa,” ungkap Ipang, yang berduet dengan Dewiq (istri Pay, rekannya di BIP) dalam lagi berjudul “Bete”.
Tak cukup sampai disitu, ada juga acara music trailer. Yaitu pagelaran musim di atas mobil, sambil mengelilingi metropolis. Nah, puncak kesempurnaan acara ini adalah dentuman kembang api warna-warni, sebagai tanda kick off dimulai. Langit Palembang pun sontak terang menderang. “Copa Dji Sam Soe musim ini memang kami buat semarak,” ungkap Veranita Kuspratiwi, media relation manager PT HM Sampoerna.

Mobile Programme SFC resmi diLaunching

SOULMATE (cinta mati) dengan Sriwijaya FC? Memang tidak cukup sekadar mengenakan jersey. Atau hanya datang ke lapangan saja. Tapi, “wajib” menggunakan nada sambung pribadi (NSP), wallpaper, dan ringtone.
Kemarin (4/11) di Palembang Trade Center (PTC) Mall, Strike Enterteinment resmi me-launching “Mobile Programme/Mobile Data Sriwijaya FC”. Ini adalah bentuk layanan data yang menggunakan alat telekomunikasi mobile. Content-nya memang berisikan tentang NSP SFC, Wallapaper, dan Ringtone.
“Hingga kini, pengguna NSP, Wallpaper dan Rongtone SFC makin banyak. Gak bisa dihitung lagi,” ungkap produser strike enterteintment Julius Robinson.
Ada dua band yang menjadi ikon dilayanan ini, yaitu KIMZY dan Limas. Ringtone dan NSP-nya pun banyak judul. Ada Mars Sriwijaya, Sriwijaya (Juara Sejati), Sriwijaya Milikku, SFC Berjaya, Untuk Sriwijaya, hingga Berjuanglah Sriwijaya.
“Info bisa lihat surat kabar, atau ke sekretariat SFC di kompleks Palembang Square (PS) Mall. Kami juga terus membagikan selebaran tentang cara men-download layanan ini,” lanjut Julius.
Nah, dipilihnya KIMZY dan Limas tentu saja salah satunya dengan melihat reputasi kedua band. KIMZY misalnya, adalah juara II A Mild Live wanted Rising Star region Sumsel. Band yang diawaki Julian (vocal) dan Dennis (bass), juga menjadi band pembuka konser /RIF di stadion Kamboja tahun lalu. “Keduanya adalah band asal Palembang,” pungkasnya.
Layanan ini bisa di download pengguna XL, Indosat, dan Telkomsel. Content-nya memang beraneka ragam. Ada animasi kiper SFC Ferry “FR-12”Rotinsulu. Striker Ngon a Djam dan Keith Kayamba. Ada pula Si Lincah Zah Rahan, Charis Yulianto, hingga destroyer berkuncir kuda, Wijay.

Rabu, 05 November 2008

Pembuktian Raja

Live TV One pukul 19.00 WIB
Sriwijaya v Arema

PALEMBANG - Perang ”Dua Raja” segera dimulai! Sriwijaya FC yang akan menjamu Arema Malang, menjadi gong pembuka Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV 2008/2009. Super bigmatch ini akan digelar malam nanti pukul 19.00 WIB (siaran langsung TV One) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring secara live di TV One.Meski hanya eksebisi, namun atmosfer begitu panas. Kedua tim sama-sama berhasrat menang. Gengsi dan kehormatan adalah pertaruhannya. Sebab, baik Laskar Wong Kito--julukan SFC--maupun Singo Edan-julukan Arema--, sama-sama menyandang predikat Raja CDSSI. SFC juara CDSSI III edisi 2007. Arema juara CDSSI I (2005) dan II (2006).”Ini kesempatan saya mencoba strategi baru. Tak hanya ingin menang, secara umum saya ingin anak-anak banyak mengalami kemajuan,” ungkap Coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (4/11).Maklum, di ajang lainnya (Indonesia Super League, red), sebagai tim double winners (juara Liga dan Copa), Laskar Wong Kito ”hanya” finis di urutan ke-4 paruh musim. Tentu, mereka tidak akan mengulang hasil serupa di CDSSI ini. Mereka ingin ”mulus” di semua laga yang akan dilakoni.”Kami harus mengejar kemenangan di setiap laga. Tekad kami, adalah mempertahankan juara Copa (Dji Sam Soe Indonesia), seperti yang kami raih 2007 lalu,” sambung pelatih 41 tahun.Menurut Rahmad, kemenangan atas Arema Malang adalah cermin kesiapan timnya menjalani CDSSI IV. Apalagi langkah SFC sedikit lebih mudah, yaitu langsung lolos 16 besar. Namun, saingan jelas berat. Terutama Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya Jabar. Termasuk Arema sendiri tentunya.Duel ini juga menjadi kesempatan para supersub untuk unjuk skill. Rahmad Darmawan sendiri akan memasukkan supersub dalam staring line up. Meski demikian, bukan berarti pemain inti akan diparkir. ”Persaingan di Copa sangat berat. Jadi, saya harap pemain saya jauh lebih siap di semua lini. Saya bisa turunkan Eki (Nurhakim) atau Korinus (Fingkrew). Bisa juga Zah Rahan dan Kayamba,” pungkas pelatih asal Metro Lampung.


Musim 2007 lalu, SFC menjalani CDSSI III dengan start yang tidak mulus. Di babak 32 besar saja, hampir kandas. Sebab, di leg 1 (14 Mei), lawan PS Palembang justru imbang 3-3. SFC sendiri bermain sebagai tuan rumah. Beruntung di leg 2 (17 Mei) bisa menang 2-1. Mereka pun lolos ke-16 besar dengan agregat tipis 5-4.
Setelah itu, jalan makin mulus. SFC mengalahkan PSSB Bireuen agregat 4-0. Kemudian menghajar Perseman Manokwari dengan agregat 5-1. Kemudian PSMS Medan ditekuk dengan agregat 4-2.
Di semifinal, memukul Pelita Jaya 6-5 (via adu penalti). Puncaknya menjadi ”Champion Copa Dji Sam Soe Indonesia III. Itu setelah mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 4-1 via adu penalti. Ini memang eksebisi. Tapi, kami akan bertekad tetap mengalahkan Arema,” timpal midfielder SFC Wijay.
Sementara itu, Arema sendiri berkoar untuk memenangkan laga ini. Kemenangan 2-1 atas SFC di ISL, 27 Oktober lalu, memberi spirit lebih pada tim asuhan Gusnul Yakin. ”Kami akan bermain normal. Sama seperti kami melakoni laga-laga resmi lainnya,” tukas Gusnul.
Arema juga punya misi di eksebisi ini. Mereka akan menguji amunisi seleksi Erick Mabenga. Tapi, bukan itu saja. Arema sebenarnya justru menjajal taring dengan rival sepadan, sekelas Laskar Wong Kito. Mereka menganggap, SFC adalah lawan terberat sekaligus kandidat juara.
Musim ini juga Arema mematok target juara Copa Dji Sam Soe Indonesia IV. Mereka sangat ambisius untuk bikin hattrick, melengkapai dua predikat juara Copa Dji Sam Soe Indonesia yang telah diraih 2005 dan 2006 lalu.
”Semua pemain Sriwijaya adalah bintang. Ada Kayamba, Obiora, Wijay, dan Zah Rahan. Kami akan mendapat perlawanan sengit tentunya,” pungkas pelatih yang mengantar Persibo Bojonegoro juara divisi I edisi 2008. (mg2)


Head to Head
27 Oktober 2008 : Arema v Sriwijaya : 2-1 (Putaran I Indonesia Super League)
23 Januari 2008 : Arema v Sriwijaya : 0-2 (Babak 8 besar Liga Indonesia XIII)
21 Juni 2006 : Arema v Sriwijaya : 1-1 (Putaran II Liga Indonesia XII)
28 Maret 2006 : Sriwijaya v Arema : 1-1 (Putaran I Liga Indonesia XII)
19 Agustus 2005 : Sriwijaya v Arema : 2-2 (Putaran II Liga Indonesia XI)
23 April 2005 : Arema v Sriwijaya : 1-0 (Putaran I Liga Indonesia XI)

Juara CDSSI IV, Berlaga di AFC Cup ?

COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI), adalah turnamen sepakbola terbesar tanah air. Digelar pertama kali pada musim 2005. Turnamen ini disponsori PT HM Sampoerna dengan produk unggulannya, Dji Sam Soe. Ini untuk kali keempat Copa Dji Sam Soe digelar.
Musim 2008/2009 ini, Copa Dji Sam Soe Indonesia IV melibatkan 52 tim. Sebanyak 48 tim berlaga dibabak penyisian. Sedangkan 4 tim, dapat wild card langsung lolos babak 16 besar.
Keempat tim tersebut adalah “Sang Juara Bertahan” Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya Jabar. Sebab, mereka adalah fantastic four Copa Dji Sam Soe III edisi 2007. Keempat tim ini pula menjadi kandidat terbesar juara.
Nah, Badan Liga Indonesia (BLI) dan PSSI-otorita sepakbola Indonesia- sedang berjuang, agar juara edisi 2008/2009 ini akan jadi wakil Indonesia di AFC Champions Cup 2009.
Dijelaskan Direktur BLI Joko Driyono, BLI dan PSSI akan menghadiri pertemuan AFC untuk membahas masa depan juara-juara Copa atau FA Cup di kawasan Asia. Apalagi tidak semua juara FA Cup atau Copa mendapat tiket ke AFC cup ini. Sebab, selama ini hanya juara-juara FA dari Jepang, Korea Selatan, China, Arab Saudi, Iran dan Australia saja yang masuk dalam kategori negara-negara berbobot sepakbola di kawasan Asia yang bisa ikut di AFC Champions Cup.
“Kami berusaha agar juara Copa Dji Sam Soe Indonesia IV bisa menjadi wakil di AFC Cup 2009. Sedangkan musim ini yang mewakili Indonesia di AFC Cup adalah runner up Liga Indonesia PSMS, red),” ungkap Joko dalam situs resmi Copa Dji Sam Soe.

Grafis
----
Copa Dji Sam Soe Indonesia I (2005)
· Juara : Arema Malang
· Runner up : Persija Jakarta
· Pemain terbaik : Firman Utina
· Top Skor : Javier Roca (11 gol)

Copa Dji Sam Soe Indonesia II (2006)
· Juara : Arema Malang
· Runner up : Persipura Jayapura
· Pemain Terbaik : Aries Budi Prasetyo
· Top Skor : Emalue Serge (9 gol)

Copa Dji Sam Soe Indonesia III (2007)
· Juara : Sriwijaya FC
· Runner up : Persipura Jayapura
· Pemain terbaik : Bambang Pamungkas
· Top Skor : Alberto Goncalves (6 gol)

SFC Dapat Cincin Juara, Ipang BIP Bakal Tampil Heboh

COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV benar-benar tampil beda. Mulai musim 2008/2009 ini, tim juara tak sekedar dapat hadiah (Rp 2 M), tapi para punggawanya bakal dapat cincin juara.
Bahkan, sebelum kick of eksebisi CDSSI antara Sriwijaya FC versus Arema, pihak PT HM Sampoerna, via andalannya Dji Sam Soe selaku sponsor utama CDSSI, akan memberikan 12 cincin emas kepada Laskar Wong Kito-julukan SFC.
“Kami akan serahkan secara simbolis kepada pelatih SFC Rahmad Darmawan dan kapten tim SFC,” ungkap media reolation manajer PT HM Sampoerna veranita Kuspratini, saat berkunjung ke Graha Pena, tadi malam.
Penyerahan cincin juara kepada SFC ini, akan diberikan brand manager Dji Sam Soe Stephanus Kurniadi. Di bagian atas cincin emas ini, ada tulisan Sriwijaya FC National Champions. Sedangkan di kedua sisinya, ada tulisan “Copa Dji Sam Soe Indonesia Champions 07”.
“Jadi, bukan di NBA ada ada cincin juara. Di Copa Dji Sam Soe ada juga. Ini salah satu cara kami memotivasi kemajuan sepakbola nasional,”timpal Bambang Tri Prasojo, tim media PT HM Sampoerna.
Kemeriahan CDSSI IV, juga makin heboh. Tak hanya dimeriahkan Limas Band dan KIMZY band, tapi heboh dengan hadirnya Ipang. Penyanyi kelahiran 6 Januari 1972 ini akan menghibur puluhan ribu supporter yang akan menyesaki Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Ipang adalah vokalis grup musim papan atas, BIP. Dia juga pelantun tembang “Sahabat Kecil” untuk soundtrack film Laskar Pelangi. Tahun inin juga, Ipang berduet dengan Dewiq (istri Pay, rekannya di BIP), dalam lagu berjudul “Bete”. “Pokoknya musim ini, Copa Dji Sam Soe lebih seru. Tidak hanya sepakbola, tapi ada juga games, bazaar, dan event-event berhadiah lainnya. Misalnya saat grand final nanti, ada games tendangan bola berhadiah Rp 100 juta,” pungkas Veranita.

Selasa, 04 November 2008

Gengsi Dua Raja

Besok (5/11) Pukul 19.00 WIB live TvOne
Sriwijaya FC v Arema

PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Arema Malang, besok (5/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, memang berembel ekshibisi Grand Opening Copa Dji Sam Soe IV. Namun, laga ini sangat prestisius dan sarat gengsi.
Sebab, kedua tim sama-sama menyandang Raja Copa. Laskar Wong Kito –julukan SFC— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia III edisi 2007. Sedangkan Singo Edan –julukan Arema— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia I edisi 2005 dan II edisi 2006. Praktis, kedua tim tetap akan “baku hantam” demi kemenangan.
“Saya akan turunkan semua pemain. Tapi, bukan berarti kami akan bermain ala kadarnya. Kami juga ingin memenangkan laga ini,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (3/11).
Selain gengsi, Isnan Ali dkk memang dendam dengan Singo Edan. Apalagi. pada away Indonesia Super League (ISL), 27 Oktober lalu, mereka kalah 1-2 dari Arema. Tentu tim double winners berhasrat untuk menjadikan Jakabaring sebagai kuburan bagi anak-anak asuh Gusnul Yakin. “Ekshibisi ini saya anggap sebagai ujian bagi pemain. Ini bagian persiapan untuk menjalani Copa Dji Sam Soe IV,” lanjut pelatih berusia 41 tahun ini.
Ini adalah sua SFC ke-7 dengan Arema. Sejak 2005, secara head to head, justru Arema unggul. Mereka meraup dua kali menang, tiga seri, dan sekali kalah. Sementara SFC baru sekali menang lawan Arema. Tiga seri, dan 2 kalah. “Kami akan matangkan strategi. Arema adalah tim sepadan untuk mengukur kemampuan kami,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Kedua tim tentu akan berusaha menang. Selain gengsi, faktor hadiah juga menjadi penyebabnya. Di ekshibisi ini, tim pemenang mendapat prize money Rp100 juta. Tim yang kalah dapat Rp75 juta.
Itu berdasarkan SK BLI nomor 375/A-02/BLI-3.1/X/2008, yang ditandatangani Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla, 22 Oktober lalu di Jakarta. Apalagi prize money ini sudah ditransfer Badan Liga Indonesia (BLI) ke rekening masing-masing klub. “Tak ada yang lebih menyenangkan selain mencetak gol dan menang di hadapan suporter sendiri,” ungkap midfielder SFC Zah Rahan Krangar.
Arema pun tidak menganggap sekadar ekshibisi. Coach Gusnul Yakin berkoar untuk mempermalukan SFC di hadapan suporter sendiri. Bagi pelatih asal Malang, laga ini juga menjadi ajang seleksi pemain asing.
“Kami akan kalahkan mereka (SFC, red), seperti 27 Oktober lalu. Ini bukan uji coba biasa, tapi kesiapan tim saya sendiri menatap Copa,” ungkap Gusnul.
Selain itu, Arema juga menjadikan duel ini sebagai ujian bagi pemain asing seleksi. Saat ini, ada satu pemain asing seleksi, yaitu Erick Mabenga. Sebelumnya, Gusnul telah mendepak pemain asing lainnya, yang tidak memenuhi kriterianya. Yaitu Jorge Paredes (Paraguay), Dominic Audu (Nigeria), dan Josephus Yenay (Liberia).
“Kami akan bermain normal. Tentu butuh lawan seimbang untuk persiapan di Copa nanti lawan Persibo Bojonegoro,” tandas Gusnul.
Para punggawa Singo Edan sendiri memastikan akan bermain fight. Meski tidak ada target, tapi kemenangan akan memberi motivasi sendiri. Menurut Striker Arema Emalue Serge, main lawan tim sekelas Sriwijaya memberi motivasi berlipat.
“Saya yakin, bisa mengalahkan Sriwijaya akan bisa pula mengalahkan tim lain. Ini untuk kemajuan Arema sendiri,” tandas Serge, yang musim ini baru mengemas 5 gol.

Senin, 03 November 2008

Belum Pikirkan Rombak Tim

SRIWIJAYA FC akan melakukan evaluasi penting. Tepatnya besok (4/11) di sekretariat SFC Komplek Palembang Square (PS) mulai pukul 20.00 WIB. Coach Rahmad Darmawan sendiri, akan memberikan laporan “pertanggungjawaban” terkait hasil putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
Nah, beredar rumor pelatih 41 tahun ini akan melakukan pencoretan. Khususnya terhadap defender Reswandi, yang terbekap cedera engkel parah. Serta dua striker lokal cadangan, Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew.
Apalagi fokus Laskar Wong Kito (julukan SFC), makin bercabang. Selain ISL, ada Copa Indonesia IV dan Liga Champion Asia (LCA) 2009. Beberapa pengurus SFC sendiri (tidak disebutkan namanya), sempat menyebut-nyebut, bahwa SFC butuh pemain baru.
Namun, rumor ini langsung dimentahkan pelatih 41 tahun. Dirinya mengaku sama sekali tidak ada rencana untuk mengganti pemain lagi. Sebab, formasi SFC sudah solid. “Saat ini belum ada. Saya itu hanya ingin, agar tim yang sudah ada ini dimanage lebih baik lagi,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (2/11).
Hanya, itu semua tergantung hasil evaluasi. Sebab, Rahmad juga pernah mengganti pemain. Zobairou Garba diganti Tsimi Jacques, justru sebelum dibuka transfer window.
Ingat awal putaran II edisi 2007 lalu? Pelatih asal Metro Lampung ini mendepak midfielder Okba Allauchi (performa menurun). Pemain asal Prancis ini diganti dengan Keith Kayamba Gumbs.
Tak hanya mendatangkan Kayamba, Rahmad juga mendatangkan gelandang sayap Dian Fachruddin dari Pelita Jaya Jabar (dulu Purwakarta). Namun, awal 2008 Dian tidak dipertahankan. “Semua tergantung bagaimana evaluasi. Tapi, bagi saya yang penting lebih baik mempersolid tim yang ada sekarang,” pungkas pelatih 41 tahun.
Manajer SFC MC Baryadi awalnya mengungkapkan tidak ada pergantian pemain. Kecuali, kalau Tsimi Jacques menunjukkan ferporma menurun. Namun, bukan berarti pasti tidak ada pergantian. “Persaingan ISL makin berat. Saya akan koordinasi dengan pelatih, soal pergantian atau penambahan pemain. Sebab, SFC ini akan bermain di LCA,” tandas Baryadi.

Minggu, 02 November 2008

Akhir Sempurna

(2) Sriwijaya FC v PSMS (0)

PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) mengakhiri putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 dengan happy ending. Kemarin (1/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, tim berjuluk Laskar Wong Kito menang 2-0 (1-0) atas tamunya PSMS Medan.Donasi tiga poin, mengerek tim asuhan Rahmad Darmawan ke posisi ke-3 dengan total 33 poin. Mereka menggeser Persija Jakarta (32 poin) ke posisi ke-4. Namun, posisi Isnan Ali dkk rawan tergusur. Jika di laga terakhir hari ini Persija menang lawan Persijap Jepara, maka SFC harus puas di urutan ke-4. Namun, jika seri atau kalah maka posisi tetap di urutan ke-3.
Tapi, ancaman lain juga datang dari Persijap. Sebab, jika Persijap (29 poin) menang di dua laga terakhir lawan Persija dan Persitara Jakarta Utara, Sabtu (8/11), SFC pun tetap harus rela di posisi ke-4.“Kami harus terima posisi ke-3 atau ke-4 di putaran I ini. Tapi, kami akan mengejar poin dan posisi lagi di putaran II,” ungkap Coach Rahmad Darmawan.Duel lawan Ayam Kinantan, julukan PSMS, berlangsung dalam tempo sedang. SFC sendiri sempat terbawa irama main lamban yang diusung anak-anak Medan. Bukan gaya rap-rap (keras tapi tidak mencederai), yang selama ini jadi ciri khas Ayam Kinantan.Namun, terbawa arus PSMS tidak berlangsung lama. Menit ke-11, heading defender anyar Tsimi Jacques Joel Patrick, sukses mengoyak jala gawang Galih Sudaryono, kiper PSMS.

Dengan cermat, pemain asal Kamerun menyambut umpan lampung, hasil corner kick Zah Rahan dari sisi kiri gawang PSMS.
Ngon a Djam ikut andil menyumbang gol menit ke-64 via sontekan kaki kanannya. Itu setelah menyambar umpan datar Benben Berlian dari sektor kiri. Ini gol ke-10 yang telah dibukukan striker asal Liberia. Terpaut selisih empat gol dari top skor sementara, Christian Gonzales (Persik) yang mengemas 14 gol.
Peluang gol SFC sendiri cukup banyak. Di antaranya heading Ngon a Djam menit ke-6, membentur tiang gawang PSMS. Kemudian gol Benben Berlian menit ke-69, dianulir wasit Anang Suryana (Cianjur) karena terperangkap off side. Kemudian peluang Keith Kayamba menit ke-75. Sayang meski sudah berhadapan one to one dengan Galih Sudaryono, namun tendangan Kayamba melenceng.
“Saya puas di laga terakhir ini. Terima kasih atas kerja keras anak-anak dan dukungan fans. Semua sukses menjalankan instruksi saya,” tukas pelatih 41 tahun.
PSMS sendiri legowo dengan kekalahan tersebut. Coach Erick William menilai kelas anak-anak asuhnya masih kalah dengan kelas SFC. “Ini duel timpang. Saya maklum dengan kondisi ini. Kami ciptakan dikit peluang. Itu pun semua mentah,” pungkas Erick William.
Nah, SFC bersiap melakukan evaluasi hasil putaran I. Tepatnya, Selasa (4/11) mendatang. Salah satunya membahas tentang kemungkinan “pembenahan” kondisi tim. Namun, Rahmad Darmawan belum merinci apakah pembenahan yang dimaksud adalah pergantian pemain. “Sebenarnya, lebih baik me-manage pemain yang ada. Tim ini sudah cukup solid,” lanjut Rahmad.
Namun, bukan berarti tidak ada kemungkinan mengganti pemain. Sebab, Rahmad akan memoles tim lebih hebat lagi. Tak hanya mengincar juara ISL 2008/2009, mereka juga mengincar juara Copa Indonesia IV.
Terlebih, reputasi SFC (membawa nama Indonesia) harus dipertaruhkan. Sebab, Laskar Wong Kito satu-satunya wakil Indonesia di Liga Champion Asia (LCA). SFC sendiri tergabung dalam grup G bersama tim dari Korea Selatan, Jepang, dan Cina (drawing 7 Januari 2009). Event tim-tim terbaik Benua Asia ini akan digelar 11 Maret mendatang.
“Fokus kami bertambah banyak. Saya sendiri sangat berhasrat untuk membawa SFC minimal lolos babak kedua LCA,” pungkas pelatih asal Metro Lampung. (mg2)

Susunan Pemain

Sriwijaya FC 2
Dede Sulaiman (g), Charis Yulianto, Tsimi Jacques, Christian Worabay, Isnan Ali, Wijay/Oktavianus (67), Zah Rahan, Benben Berlian, Toni Sucipto, Keith Kayamba Gumbs, Ngon a Djam/Alamsyah Nasution (86)

PSMS
Galih Sudaryono (g), Bambang Tri Susanto/Sugianto (57), Aun Carbiny, Patricio Jemenez, Fadly Hariri, Rachmadani/Adriansyah (53), Zada Leonardo Marthin, M Afan Lubis, Fabricio Bastos Pereiro, Rahmad Affandi, Ellie Aiboy/Andika Yudhistira Lubis (88)

Sabtu, 01 November 2008

Jangan Remehkan Tradisi PSMS

SRIWIJAYA FC resmi terbantuk sejak 2005. Namun, 2007 sudah mencatat prestasi bersejarah. Yah, tim berjuluk Laskar Wong Kito, sukses meraih dua trofi sekaligus dalam semusim. Masing-masing juara Copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII.

PSMS Medan pun tak kalah moncer. Bahkan, tim berdiri sejak 1950 ini justru lebih banyak lagi soal koleksi tropi juara. Sebelum SFC meraih double winners, Ayam Kinantan-julukan PSMS, adalah satu-satunya tim Ranah Andalas (Sumatera), yang memiliki prestasi kental.

“Kami tidak bisa ingkari bahwa PSMS adalah tim besar. Mereka punya sejarah dan prestasi besar pula. Jadi, kami tidak ingin meremehkan PSMS di laga besok ( hari ini, red),” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).Berbagai tropi pun sesak memenuhi rak prestasi PSMS. Di era perserikatan saja, Ayam Kinantan menyabet tiga trofi. Satu tropi juara musim 1957. Kala itu PSMS menghajar Persebaya difinal. Dua trofi lagi sebagai runner up, yaitu musim 1954 (dikalahkan Persija) dan 1967 (dikalahkan PSMS).

Sementara di turnamen kejurnas PSSI, menyabet 5 tropi. Tiga kali menjadi kampiun musim 1969, 1983 dan 1985. Dua lainnnya runner up musim 1978 dan 1991/1992. “PSMS memang lebih banyak menjadi juara. Tapi, bukan berarti kami akan melepas kemenangan begitu saja,” timpal winger Isnan Ali.

“Kami ingin mengulang memori manis final Liga Indonesia di Jalak Harupat, Bandung, “ timpal Zah Rahan Krangar, pencetak satu gol di final tersebut.Tapi, jangan lupa!. Sebelum SFC datang ke Jakabaring, Sumsel juga pernah berjaya di pentas sepak bola. Namanya tim Kramayudha Tiga Berlian (KTB). Tiga kali merebut trofi juara di era perserikatan. Dua sebagai juara edisi 1985 (kalahkan Arseto Solo) dan 1986/87 (kalahkan Pelita Jaya). Satunya lagi runner up musim 1990. Saat itu KTB kalah dari Pelita Jaya (dulu masih bermarkas di Jakarta ).

Suara Keras dari Medan

MEDAN- Hancurnya prestasi PSMS Medan di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, menjadi catatan kelam persepakbolaan Medan. Suara-suara keras terus bermunculan untuk mengevaluasi tim berjuluk Ayam Kinantan.“Banyak pemain PSMS Medan yang tak layak bermain di level LSI, tapi ada juga beberapa pemain yang sangat jelas mewakili karakter permainan ala Medan,” ujar manajer Disbun FC Achmad Firdausi Hutasuhut, kemarin (31/10).

Menurutnya, PSMS masih punya peluang besar untuk selamat dari jeratan degradasi yang kini menghantui. Dengan catatan harus “cuci gudang” sebelum putaran II bergulir. “Hampir 80 persen pemain yang kini menghuni skuad PSMS, level permainannya masih lebih rendah dengan beberapa klub amatir yang ada di Medan,” tambahnya.

Bahkan, dengan lantang Achmad mengatakan bahwa nama-nama seperti Patricio “Pato” Jimenez, Zada Leonardo, dan Rahmat Affandi adalah beberapa nama yang sangat pantas untuk di enyahkan dari skuad PSMS di putaran kedua nanti.

“PSMS itu tim besar dengan sejarah besar. Tahun 2007 lalu, runner up Liga Indonesia. Sekarang, justru terpuruk di zona degradasi,”sambungnya. Selain itu, Achmad juga kesal luar biasa dengan striker Persik Kediri, Saktiawan Sinaga. Sebab, eks pemain PSMS ini bertindak anarkis dengan menerjang salah satu defender PSMS. “Saktiawan (Sinaga) sangat layak diberi hukuman yang seberat-beratnya. Caranya menerjang pemain PSMS, seolah-olah pemain ini sudah lupa kacang sama kulitnya,”masih kata Achmad.

Sakti dituding tidak tahu diri. Bahkan, Achmad tidak akan mendukung kembalinya Sakti berbaju PSMS. “Rumor bakal dipanggil pulangnya para pemain PSMS, saya dukung. Tapi harus minus Sakti yang tak punya etika dan sportivitas," tutup pria yang juga menjabat sebagai KTU Dinas Perkebunan Sumut ini.

Rahmad Masih Minati Andhika

ADA - ada saja cara coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan untuk meruntuhkan konsenterasi PSMS Medan. Pelatih 41 tahun menyatakan ketertarikannya dengan Andika Yudhistira, striker lokal PSMS. Selain muda (21 tahun), Dika-sapaan karibnya, termasuk striker lokal berpotensi. Tak pelak, atmosfer yang memang sudah panas, jadi bertambah panas. “Sebenarnya dari awal 2008 lalu, kami akan merekrut Andhika (Yudhistira). Tapi, ada kendala (kuliah di Medan, red) sehingga dia menundanya untuk bergabung ke Palembang,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).

Andhika sendiri saat ini menjadi salah satu pilihan utama coach PSMS Erick William. Sebab, tim Ayam Kinantan-julukan PSMS, tidak dengan kekuatan komplet. Mereka hanya punya tiga striker saja. Itu pun semuanya lokal. Selain Andhika, dua lainnya Aun Carbini dan Rahmad Afandi. Pemain asing yang ada hanya tiga. Dua gelandang serang yaitu Leonardo Marthin Dinelli alias Zada (Brazil), dan Anderson Bastos Ribeiro Pereirra (Brasil). Serta satu defender Patricio Jemenes Diaz (Chili). “Kami akan menunggu hasil rapat evaluasi putaran I. Apapun bisa terjadi, demi kemajuan tim ini,” lanjut pelatih asal Metro Lampung.

Awal 2008 lalu, Andhika menolak halus ajakan SFC. Namun, striker yang mengenakan jersey 9 ini pernah mengatakan, bahwa 2009 akan bergabung dengan SFC. Bukan SFC saja yang berminat, Arema Malang pun sejak 2008 lalu, ingin menggunakan tenaga Andhika.Hanya, kecil kemungkinan untuk putaran II ini SFC merekrut Andhika. Sebab, SFC sudah memiliki Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew. Namun, kedua pemain ini hanya sebatas cadangan (alias jarang turun). Korinus hanya sekali, sementara Eki sama sekali tidak pernah tampil musim ini.