Rabu, 14 Januari 2009

Pelita Tak Mau Ganggu Budi

JAKARTA- Pelita Jaya Jawa Barat tidak mau berpolemik. Mereka pun langsung buka suara terkait kabar bergabungnya Budi Sudarsono ke Pelita. Manajemen Pelita menyebut bahwa mereka tidak merekrut Budi.
”Budi kan sudah tanda tangan pra kontrak dengan Sriwijaya. Jadi, tidak mungkin kami menggangu kesepakatan itu. Tidak etis buat kami mengambil dia,” kata Rahim Soekasah, manajer Pelita Jaya, kepada Jawa Pos, kemarin.
Rahim menyebutkan bahwa awalnya Pelita memang menginginkan Budi. Bak gayung bersambut, Pelita lantas ditawari oleh Nurdin Halid untuk merekrut Budi. Di sisi lain, pemilik Pelita, Nirwan Dermawan Bakrie juga memberi lampu hijau untuk menggandeng striker asal Kediri tersebut.
Tapi, karena Budi sudah melakukan ikatan pra kontrak dengan Sriwijaya FC, maka Pelita pun mundur dengan teratur.Menurut Rahim, Pelita tidak ingin mengganggu kondisi tim lain. Pun demikian terhadap Budi. Apalagi, Budi sendiri butuh ketenangan untuk membela Timnas di Pra Piala Asia 2011 melawan Oman pada 19 Januari mendatang.
”Kemarin saya sempat rapat dengan pengurus Pelita untuk membicarakan Budi. Tapi, setelah kami mengetahui kalau Budi sudah menjadi milik Sriwijaya, kami pun membatalkan niat merekrut dia,” ujar Rahim.
Karena itu, Rahim merasa kaget dengan munculnya berita bahwa Budi pindah ke Pelita. Apalagi, selama ini belum ada ikatan hitam di atas putih antara manajemen Pelita dengan Budi.
Sekedar diketahui, pada Senin (12/1) kemarin, di ibukota berhembus kencang kabar kepindahan Budi ke Pelita. Bahkan, salah satu media online juga memuat judul bahwa Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan pasrah jika Budi pindah ke Pelita. Meski, sejatinya sang pelatih disebutkan kecewa dengan kabar tersebut.
”Sekali lagi saya tegaskan bahwa kalau Budi sudah menjadi milik Sriwijaya, maka kami tidak etis untuk mengambilnya,” seru Rahim.

Dapat Kucuran Rp 7 M

PALEMBANG - Setelah lolos evaluasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Pemerintah Sumsel segera mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 7 miliar untuk Sriwijaya FC.
Anggota tim panitia anggaran (panggar) DPRD Sumsel, Syaiful Islam,
mengatakan, anggaran untuk Laskar Wong Kito-julukan SFC, sebesar Rp 7 miliar telah disetujui Mendagri, Mardiyanto.
Dana tersebut dianggarkan melalui dana pembinaan di KONI Sumsel," ungkap Syaiful, kemarin (13/1).
Namun, tidak selamanya tim asuhan Rahmad Darmawan bakal diguyur dana APBD. Menurut Syaiful, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), selaku pengelola tim, harus mampu mengelola keuangan secara professional. Jadi, tidak tergantung APBD lagi di tahun-tahun mendatang.
" Yang jelas, PT SOM harus jeli memanfatkan setiap peluang untuk menjadi sumber dana SFC,"sambungnya.
Tak sekadar dana, Syaiful berharap PT SOM memiliki komitmen penuh untuk terus memajukan tim double winners. Termasuk membuka akses pada pemain lokal. "Dimasa mendatang, SFC tidak tergantung pemain luar lagi," pungkasnya.

Si Pyton Mengaku Bingung

PALEMBANG-Rumor berpalingnya Budi Sudarsono ke Pelita Jaya, bisa jadi hanya klaim sepihak. Sebab, striker kelahiran Kediri, 19 Sptember 1979 mengaku malah tidak tahu.
Bahkan, striker berjuluk Si Pyton justru makin bingung dengan gencarnya pemberitaan terhadap dirinya. Apalagi, beberapa media nasional memberitakan adanya campur tangan ketua umum PSSI Nurdin Halid, untuk memboyongnya ke klub milik Nirwan Bakrie, yang note bete wakil ketua umum PSSI.
"Saya belum tahu. Yang saya tahu, yah saya masih di Sriwijaya FC. Sekarang menunggu surat pinjam dari Persik," ungkap Budi kepada Sumatera Ekspres, kemarin (13/1).
Tapi, Budigol-julukan lain Budi Sudarsono, sempat berujar tidak mempermasalahkan dirinya membela klub mana. Mau Laskar Wong Kito-julukan SFC, atau The Young Gun-julukan Pelita Jaya, adalah sama saja.
"Saya tidak mengerti dengan urusan petinggi-petinggi PSSI. Yang pasti, mau ke SFC dan Pelita bukan problem bagi saya pribadi," pungkas pencetak 4 gol pada Suzuki AFF cup 2008.
Menurut Budi, manajemen Persik bakal memberikan surat keluar. Demi itu semua, striker 29 tahun rela kehilangan Rp 225 juta.
”Persik sudah berjanji memberi saya Rp 450 juta. Rinciannya Rp 200 juta dari mereka serta Rp 250 juta hasil transfer dari Sriwijaya,” sambung Budi
Striker timnas Indonesia tersebut menambahkan, manajemen Persik akan memberikannya pada Februari mendatang. Uang itu sendiri merupakan pembayaran tunggakan utang Persik kepada Budi. Persik disebut-sebut memiliki utang sekitar Rp 675 juta. Utang itu merupakan tunggakan pembayaran gaji serta sisa uang muka kontrak Budi.
"Yang pasti, komentar saya saat ini adalah saya telah melakukan tanda tangan pra kontrak dengan Sriwijaya," pungkasnya.
Saat ini, SFC sendiri dipastikan belum menerima surat peminjaman dari manajemen Persik Kediri, klub Budi sebelumnya. Itu diakui oleh manajer Persik, Iwan Budianto. Sebab, menurut pria kelahiran 1974, Budi Sudarsono sendiri belum datang ke manajemen Persik, untuk meminta surat peminjamannya ke SFC. Jadi, Persik belum mengeluarkan surat peminjaman.
"Sekarang, tergantung pemain bersangkutan (Budi Sudarsono, red). Mau ke Pelita atau SFC, itu terserah Dia," ungkap Iwan.
Hanya saja, Iwan mengakui kalau telah terjalin komunikasi antara Persik dengan SFC. Soal klaim sepihak Pelita Jaya, Iwan tidak membantah. Tapi, tidak juga mengiyahkan. Sebab, segala sesuatu memang bisa saja terjadi.
"Sebelumnya, memang ada komunikasi antara saya dengan Pak Baryadi (manajer SFC, red). Pada dasarnya, memang telah deal pra kontrak. Tapi, semua keputusan kembali ke Budi," pungkasnya.

Selasa, 13 Januari 2009

Suporter Gamba Akan ke Palembang

GAMBA Osaka benar-benar tim kelas dunia. Suporter tim berdiri sejak 1980 sangat militan. Buktinya, mereka akan hadir pada duel lawan Sriwijaya FC, di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa, 21 April mendatang.
"Diperkiraan ada 200 suporter Gamba ke Palembang. Kami sudah berbicara dengan perwakilan Gamba Osaka," ungkap sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, kemarin (12/1).
Gamba punya kedekatan erat dengan suporter. Bahkan, coach Akira Nishino sendiri mengakui, bahwa supporter termasuk ruh tim. Dalam situs AFC, pelatih kelahiran 7 April 1955, mengungkapkan apresiasinya terhadap supporter.
"Fanatisme supporter akan mengangkat moral kami dimana pun berada," ungkapnya.
Nah, PT SOM sendiri hadir pada workshop di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-11 Januari lalu. Intinya, AFC selaku konfederasi sepakbola Asia, mempertanyakan kesiapan Palembang (Sumsel) menggelar LCA.
"Palembang telah berpengalaman menggelar event internasional. Jadi, menggelar LCA tidak kaget lagi," pungkasnya.
Yah, kota berikon jembatan Ampera sudah dua kali menggelar event internasional. Yaitu Piala AFF U-20 tahun 2005. Serta Piala Asia 2007 lalu. Dalam presentasi tersebut, PT SOM juga menjelaskan semua seluk beluk Palembang.
Mulai dari jarak bandara ke hotel, situasi Gelora Sriwijaya Jakabaring. Termasuk tiga kelompok supporter SFC (Sriwijaya Mania Sumsel, Singa Mania Indonesia, dan Singa Mania), yang akan ditempatkan di tribun Utara-Selatan (belakang gawang).
"Sedangkan tribun Barat dan Timur, harus bersih dari spanduk atau atribun supporter lainnya," pungkas Faisal.

Budigol Berpaling

Pelita Klaim Miliki si Piton

KABAR
tak sedap berhembus di Jakabaring. Sebab, Budi Sudarsono yang diklaim PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebaiak pemain anyarnya, dikabarkan berlabuh ke Pelita Jaya, Jabar. Informasi dari sumber terpercaya, pemilik klub Nirwan Bakrie yang juga wakil ketua umum PSSI, benar-benar "ngebet" untuk mendapatkan pemain berjuluk Si Piton dan Budigol.Status Budi Sudarsono di Laskar Wong Kito-julukan SFC, sebenarnya memang belum deal seratus persen. Sebab, pemain kelahiran 19 September 1979 hanya sebatas tanda tangan pra kontrak. Bahkan, hingga kini tim double winners belum mengantongi surat transfer dari Persik Kediri. Coach Rahmad Darmawan sendiri pasrah. Namun, dirinya sempat terkejut dengan berita tersebut. " Jujur, saya benar-benar kaget. Sebab, manajenen sebelumnya telah mengumumkan sukses menggaet Budi," ungkap Rahmad, kemarin (12/1).Menurut pelatih 42 tahun, tenaga Budigol memang dibutuhkan. Terutama di Liga Champion Asia (LCA). Hanya saja, dirinya tidak kuasa menolak, jika Budi berpaling ke Pelita Jaya.Mau bilang apa lagi. Lagi pula karena harus berhadapan dengan "petinggi-petinggi" itu. Kalau memang perlu, ambil sekalian semua pemain kami," sunggut Rahmad, tanpa merinci siapa "petinggi-petinggi"yang dimaksud.


Ditambahkan Rahmad, Budigol sempat berbicara dengan kiper SFC Ferry Rotinsulu sebelum timnas bertolak ke Oman, kemarin. Rahmad sendiri belum bisa menghubungi Budi maupun Ferry. Sebab, keduanya sudah chek in dalam pesawat menuju Oman.
"Setelah sampai di Oman, akan saya tanyakan langsung pada Budi. Jujur, saya benar-benar tidak sreg dengan kabar ini," pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Senada dengan yang diungkapkan manajer MC Baryadi. Menurutnya, dirinya sudah berusaha maksimal. "Kalau pun itu benar terjadi (Budi ke Pelita Jaya, red), itu diluar kemampuan kami," ungkap Baryadi.
Untuk diketahui, beberapa media nasional memberitakan Pelita Jaya merebut Budi Sudarsono dari "tangan" Laskar Wong Kito.
Manajer Pelita Jaya Rahim Soekasah mengakui jika pihaknya telah berhasil merekrut Budigol. Tapi, saat ini proses perekrutan mantan bomber Persik Kediri itu masih dalam tahap pembicaraan. "Kami memang merekrut Budi Sudarsono. Tapi secara detailnya, masih dalam tahap pembicaraan antara katua umum PSSI (Nurdin Halid) dan wakil ketua PSSI (Nirwan Bakrie)," ungkap Rahim.
Bahkan, Rahim sendiri sudah menetahui kalau Budigol sempat negosiasi dengan SFC. Namun, ketua Badan Tim Nasional (BTN), menjelaskan kalau SFC belum ada katab sepakat. "Budi belum resmi jadi pemain SFC,"pungkasnya.

Senin, 12 Januari 2009

SFC Tak Dianggap

OSAKA-Sriwijaya FC tim paling diremehkan pada Liga Champion Asia (LCA). Berbagai komentar pun muncul. Terutama dari kapten tiga saingan Laskar Wong Kito-julukan SFC, di grup F.
Kapten Gamba Osaka Satoshi Yamaguchi contohnya. Defender kelahiran Takaoka DC, Kochi, 17 April 1978, menyebutkan SFC bukanlah ancaman serius. Dianggapnya berat, justru dua raskasa Shandong Luneng Taishan (juara Liga China 2008) dan Seoul FC (runner up Liga Korsel 2008).
Menurutnya defender yang membukukan caps (tampil) 239 bersama Gamba, hanya tim dari China dan Korsel saja yang punya standar tinggi. Menurutnya, itu menyulitkan disetiap laga. “Lainnya, bukan ancaman berlebihan. Termasuk satu lawan kami di grup F, Sriwijaya,” ungkap Satoshi seperti dilansir AFC, kemarin (11/1).
Senada dengan Kawaghuci, kapten Seoul FC, Lee Chung-Yong. Gelandang serang kelahiran 2 Juli 1988, menganggap SFC bukan raksasa. Dirinya tahu, tim asuhan Rahmad Darmawan baru pertama kali tampil di LCA. “Belum ada tim pemula yang bisa memberikan kejutan di Liga Champion,” pungkasnya.
Berbeda dengan yang diungkapkan kapten Shandong Luneng, Shu Cang. Defender kelahiran Qingdao, China, 24 Pebruari 1977, mengaku buta dengan Laskar Wong Kito.
Tapi, pria 183 cm ini tetap waspada. Menurutnya, tim underdog bisa jadi akan memberikan kejutan. “Kami tim berpengalaman. Termasuk menghadapi tim yang menurut kami hanya tim biasa. Ternyata kami kalah,” akunya.
Shu Cang tidak asal omong. Musim 2008 lalu, Shandong Luneng bukan tim tak terkalahkan. Meski akhirnya juara, tapi skuadra Ljubisa Tumbakovic (Serbia), meraup 3 kekalahan.
Salah satunya dari tim papan bawah, Guangzhou Pharmaceutical, 30 Agustus 2008. Mereka kalah 0-1 via gol Ramires menit ke-33’. Shandong juga membukukan 9 seri. Tiga diantaranya 0-0 dengan Shaanxi Zhongxin, 2-2 dengan Changchun Yatai, serta 0-0 dengan Zhejiang Lucheng. “Itu sudah cukup jadi pelajaran kami. Sriwijaya pun kami anggap tim kuat,” tukas Shu Cang.

12 Poin Pertama

PALEMBANG-Sriwijaya FC mengawali Indonesia Super League (ISL) dengan hasil belum memuaskan. Empat laga home putaran I, tim berjuluk Laskar Wong Kito, hanya meraup 7 poin saja. Sebab, mereka imbang 2-2 dengan Persipura (12/7/08) dan kalah 1-2 dari Persija (10/8/08) dan menang atas Persiwa dan Persela.
Putaran II, tim double winners bakal melakoni laga serupa. Yaitu empat home. Masing-masing lawan Pelita Jaya (31/1), PSIS (4/2), Arema (8/2), dan Persik (16/2). Namun, tim asuhan Rahmad Darmawan bertekad lain. “Kami ingin setiap home berhasil meraih poin sempurna. Soal away, kami berharap tidak akan kalah. Meski kondisinya sangat sulit,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (11/1).
Diatas kertas, SFC diprediksi pesta dikandang sendiri. Sebab, keempat lawan ini sedang diterpa problem besar. Pelita Jaya, hanya punya dua asing, Christian Lopez dan Eduardo Bizzaro. Mereka pun mentargetkan hanya masuk 10 besar.
Persik justru lebih parah. Skuadra Jaya Hartono, justru punya satu, Ronald Fagundes. Dua lainnya, Danilo Fernando ke Deltras. Sedang Christian Gonzales skorsing satu tahun. Bahkan, striker haus gol Budi Sudarsono telah menjadi milik SFC.
Hanya PSIS dan Arema yang “sedikit” berbenah. Mahesa Jenar-julukan PSIS, merombak pemain asing. Sekarang mereka punya 4, yaitu Aaron Nguimbat, Esaiah Pello Benson, Abdel Aziz Dnibi dan Nnengue Bienvenu. Arema menambah satu asing, Leontin Chitescu.
Tapi, Aaron dan Benson terancam tidak bisa tampil. Sebab, keduanya pemain buangan dari Arema. Jadi, tidak memenuhi mekanisme peminjaman, seperti aturan berlaku Badan Liga Indonesia. “Kami tidak merasa diuntungkan bermain home. Tapi, kami memang tidak akan melepas sebiji poin pun dikandang sendiri,” timpal defender SFC Chahris Yulianto.
Sapu bersih partai home diharuskan Rahmad. Sebab, SFC sendiri bakal menjalani 5 partai neraka dipenghujung musim. Lawan Persija (10/5), Persela (14/5), PSMS (23/5), Persiwa (8/6), dan raksasa paruh musim Persipura (13/6). “Dengan menabung banyak poin, kami akan lebih mudah melakoni lima away terakhir ,”pungkas pelatih asal Metro, Lampung.

Prediksi Perolehan Poin
Laga Poin
Sriwijaya v Pelita Jaya 3
Sriwijaya v PSIS 3
Sriwijaya v Arema 3
Sriwijaya v Persik 3
Persita v Sriwijaya 3
Persijap v Sriwijaya 3
Sriwijaya v PSM 3
Sriwijaya v Deltras 3
Persib v Sriwijaya 1
Persitara v Sriwijaya 3
Sriwijaya v PKT 3
Sriwijaya v Persiba 3
Persija v Sriwijaya 0
Persela v Sriwijaya 1
PSMS v Sriwijaya 3
Persiwa v Sriwijaya 0
Persipura v Sriwijaya 0

Minggu, 11 Januari 2009

Besok, Ngon Tiba

EMOSI manajer Sriwijaya FC MC Baryadi meredah. Sebab, kemarin (10/1) Ngon a Djam sudah tiba di Tangerang. Besok (12/1), striker kelahiran Yaounde, 24 Januari 1980 “terbang” ke Palembang. Bergabung bersama rekan-rekannya latihan di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).
Menurut coach SFC Rahmad Darmawan, keterlambatan Ngon karena kendala tiket. Sebab, mantan striker Canone Yaunde FC (Liga Kamerun), membeli tiket promosi dari Bangkok, Thailand ke Tangerang. “Jika membeli tiket baru, berarti Ngon akan keluarkan uang lebih besar lagi. Jadi, Dia tetap menggunakan tiket promosi,” ungkap Rahmad Darmawan.
Pelatih 42 tahun sendiri maklum dengan kondisi pencetak 10 gol putaran II Indonesia Super League (ISL). Sebab, itu bukan disengaja. Kemungkinan besar, pemilik nomor 13, tidak akan di sanksi. “Yang jelas, Dia sudah bergabung. Itu sudah cukup membuat saya lega,” tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, keterlambatan Ngon memang membuat pengurus PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) meradang. Sejatinya, seluruh pemain Laskar Wong Kito-julukan SFC, “ngumpul” sejak 20 Desember 2008.
Khusus Ngon pribadi, di dead line 5 Januari. Kemudian, ditoleransi menjadi 10 Januari. Jika lewat dead line, maka Ngon bakal dicoret. Menurut Baryadi, disiplin memang harus ditegakkan. Tidak terkeculi. “Kami akan minta keterangan lebih lanjut, mengapa bisa terlambat. Jika alasan tidak wajar, kami tentu akan beri sanksi,” tukas Baryadi.

Penasaran Gamba dan Gunes

GRUP F Liga Champion Asia (LCA), adalah neraka bagi Sriwijaya FC. Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito, tergabung bersama Gamba Osaka (juara LCA 2008), Shandong Luneng Taishan (juara Chinese Super League 2008), dan Seoul FC (Runner up Korsel League).
Tapi, tidak bagi coach Rahmad Darmawan. Bahkan, pelatih 42 tahun menganggapnya sebagai keuntungan. “Dari awal, saya memang berharap langsung bertemu tim juara. Jika kalah, setidaknya kami pernah berhadapan dengan tim kelas dunia,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (10/1).
Menang lawan Gamba Osaka, ibarat “mission impossible”. Tapi, pelatih asal Metro, Lampung, bakal diterpa kepuasan tersendiri. Sebab, Rahmad merasa bakal banyak dapat pelajaran. “Tak hanya saya, tapi itu akan bermanfaat bagi pemain SFC sendiri,” sambungnya.
Meski sangat tidak diunggulkan, namun pelatih double winners ini merasa yakin tidak akan kalah dari ketiga raksasa tersebut. Sebab, motivasi Isnan Ali dkk bakal beda.
Selain itu, Rahmad juga penasaran dengan Senol Gunes, coach Seoul FC. Maklum, pelatih kelahiran Trabzon, Turki, 1 Juni 1952, pernah membawa Turki menjadi juara ke-3 Piala Dunia 2002 di Jepang-Korsel.
Bahkan, Senol sendiri termasuk pelatih paling pengalaman. Sudah 9 klub yang dilatihnya. Yaitu Trabzonspor (1987-1988), Boluspor (1988-1991), Istanbulspor (1991-1992), Trabzonspor (1992-1996), Antalyaspor (1996-1997), Sakaryaspor (1997-1998), Turki (2002-2004), Trabsonspor (2004-2005), dan kini Seoul FC (2007-sekarang).
“Semasa jadi pemain, Gunes adalah seoarang kiper. Dia sangat cerdas. Itu yang membuat saya penasaran dengannya,” pungkas ayah Febia Aldina Darmawan dan Rafaldi Agung Darmawan.

Hanya Punya Dua Asing

PELITA JAYA bukan lagi tim “garang”. Bahkan, tim asuhan Fandi Ahmad sedang dilanda problema besar. Mereka masih terkatung-katung mencari pemain asing. Saat ini, hanya dua asing tersisa. Yaitu Christian Lopez dan Eduardo Bizzaro.
Sebelumnya, tim berdiri sejak 1986 telah mendepak Fabio Lopez, Tiago Roberto dan Leandro Camilo. Alasannya klise. Ketiganya dianggap tidak maksimal. Bahkan, mereka pun merevisi target lagi.
“Semula, kami mematok masuk 4 besar. Tapi, cukup masuk 10 besar saja,” ungkap manajer Pelita Jaya Rahim Soekasah seperti dilansir Radar Bandung (grup Koran ini), kemarin (9/1).
Rahim sudah memutuskan hanya menggunakan dua asing saja. Sebelumnya, santer terdengar Pelita paling getol berburu Budi Sudarsono. Tapi, striker asal Kediri ini sudah berbaju Sriwijaya FC. “Kami tidak punya cukup uang,” terang asisten pelatih Arjuna Rinaldi.
Pelita juga gagal mendapatkan pemain bertahan Persitara Taufiq Kasrun. Sebab, tidak ada kesepakatan harga. Manajemen Persitara meminta uang kompensasi Rp 100 juta.
Trio pemain Serbia juga batal merumput bersama Pelita tanpa alasan yang jelas. Kemudian, muncul pemain asal klub Persiraja Banda Aceh, Leonardo Maximiliano Felicia, tapi dinyatakan gagal juga. “Dua pemain asing, sulit bersaing ke papan atas. Apalagi, pada paruh musim kami banyak kehilangan poin,” keluh coach Fandi Ahmad.

Harga Tiket Tidak Berubah

PALEMBANG-Liga Champion Asia (LCA) adalah event bergangsi. Sebab, melibatkan tim-tim kelas Asia (dunia). Namun, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), mengisyaratkan tidak akan menaikkan harga tiket masuk (HTM).
Menurut Dirut PT SOM Dodi Reza Alex, kehadiran supporter (penonton) di lapangan, memberi power tersendiri bagi Laskar Wong Kito-julukan SFC. Sebab, supporter adalah pemain ke-12.
“Percuma kalau kami naikkan harga tiket, tapi malah suporternya sedikit karena tidak mampu beli tiket,” ungkap Dodi, saat silaturrahmi 3 kelompok supporter SFC, Singa Mania, Sriwijaya Mania Sumsel, dan Singa Mania Indonesia, di sekret SFC, kemarin (10/1).
Namun, menurut pria kelahiran 13 Maret 1973, bakal ada wacana baru tentang supporter. Yaitu bakal ditempatkan di tribun belakang gawang, Utara dan Selatan.” Itu sudah ketentuan dari AFC. Saya sudah dapat laporan hasil workshop di Malaysia,” sambung suami Thia Yufada.
Warning keras pun bergulir. Semua supporter (termasuk penonton biasa), dilarang keras melakukan pelemparan. Atau ha-hal anarkis lainnya. Sebab, AFC (Konfederasi sepakbola Asia), bakal memberi sanksi tegas. “Lebih keras dari apa yang ada di Liga Indonesia,” timpal manajer SFC MC Baryadi.
Tiga kelompok supporter ini pun meresfon positif. Qusoi, presiden Singa Mania Indonesia, berharap tidak ada lagi calo tiket. “ Itu merugikan kami. Ada oknum yang tidak menyobek tiket. Lalu, dijualnya kembali,” ungkap Qusoi.
Pun demikian dengan Marthin Amvetama, ketua umum Sriwijaya Mania Sumsel dan Fajar dari Singa Mania. Menurut mereka, yang tidak sportif itu justru dari penonton biasa. “Kalau kelompok supporter resmi, itu punya sikap militan,” pungkas keduanya berbarengan.

Grafis
------
Harga Tiket Masuk Laga Home SFC
Tribun Barat VVIP : Rp 75 ribu
Tribun Barat VIP : Rp 40 ribu
Tribun Barat Atas : Rp 25 ribu
Tribun Timur : Rp 20 ribu
Tribun Utara/Selatan : Rp 15 ribu

Sabtu, 10 Januari 2009

Empat Berkah, Lima Neraka

PALEMBANG-Banyak meraup tiga poin jadi harga mati bagi Sriwijaya FC. Sebab, putaran II Indonesia Super League (ISL) tidak bersahabat. Bagaimana tidak, tim berjuluk Laskar Wong Kito, melakoni 5 away “neraka” dilaga terakhir. Yaitu lawan Persija (10/5), Persela (14/5), PSMS (23/5), Persiwa (8/6), dan Persipura (13/6).
Namun, tim asuhan Rahmad Darmawan masih diberi kemudahan. Sebab, mereka melakoni juga 4 laga home perdana. Masing-masing lawan Pelita Jaya (31/1), PSIS (4/2), Arema (8/2), dan Persik (16/2). “Kami harus memanfaatkan main di kandang. Semua wajib menang, jika ingin mempertahankan gelar,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (9/1).
Langkah SFC sendiri memang berat. Tenaga pun bakal banyak terkuras. Sebab, Isnan Ali dkk bakal melakoni dua event lain. Yaitu babak 16 Copa Dji Sam Soe Indonesia (CFSSI) IV dan Liga Champion Asia (LCA).
Recovery pun bakal tidak seimbang. Sebab, jarak laga LCA dengan ISL kurang dari satu pekan. Misalnya di LCA, SFC akan menjamu Gamba Osaka, 21 April. Sedangkan 26 April, menjamu PKT Bontang. Itu terjadi di setiap laga.
“Kami harus pandai memanfaatkan recovery singkat ini. Jika tidak, maka kami sudah kalah stamina dari awal, “sambung pelatih asal Metro, Lampung.
SFC sendiri terus menggeber latihan. Salah satunya melatih stamina. Sebab, staminan Laskar Wong Kito kerap kedodoran. Terutama menit-menit terakhir. “Speed anak-anak bagus. Tapi, stamina mereka cepat terkuras. Itu akan kami latih terus sehingga tetap seimbang,” sambung pelatih 42 tahun.
Lantas, seperti apa reaksi Rahmad dengan 5 laga terakhir ?. “Ini sangat berat tentunya. Sebab, kami harus bermain diluar. Tapi, saya pikir anak-tahu pentingnya arti kemenangan away,” pungkas suami Dinda Etty.

Grafis
-------
Jadwal Sriwijaya FC Putaran II Indonesia Super League (ISL)

Sabtu, 31 Januari 2009 : Sriwijaya v Pelita Jaya
Rabu, 4 Pebruari 2009 : Sriwijaya v PSIS
Minggu, 8 Pebruari 2009 : Sriwijaya v Arema
Senin, 16 Pebruari 2009 : Sriwijaya v Persik
Minggu, 1 Maret 2009 : Persita v Sriwijaya
Kamis, 5 Maret 2009 : Persijap v Sriwijaya
Minggu, 22 Maret 2009 : Sriwijaya v PSM
Rabu, 25 Maret 2009 : Sriwijaya v Deltras
Sabtu, 28 Maret 2009 : Persib v Sriwijaya
Rabu, 1 April 2009 : Persitara v Sriwijaya
Minggu, 26 April 2009 : Sriwijaya v PKT
Kamis, 30 April 2009 : Sriwijaya v Persiba
Minggu, 10 Mei 2009 : Persija v Sriwijaya
Kamis, 14 Mei 2009 : Persela v Sriwijaya
Sabtu, 23 Mei 2009 : PSMS v Sriwijaya
Senin, 8 Juni 2009 : Persiwa v Sriwijaya
Sabtu, 13 Juni 2009 : Persipura v Sriwijaya

Ngon Bakal Dicoret

PALEMBANG-Kesabaran manajer Sriwijaya FC MC Baryadi mulai habis. Sebab, Ngon a Djam Claude Parfait tak kunjung datang. Padahal, striker asal Kamerun, di dead line sejak 5 Januari lalu.
Bahkan, sebenarnya seluruh pemain Laskar Wong Kito-julukan SFC, wajib kembali ke barak sejak 29 Desember 2008. Tak pelak, pria kelahiranYaoude, 24 Januari 1980, masuk blacklist.
“Saya benar-benar keki. Tapi, saya masih punya toleransi untuk menunggunya hingga Senin (12/1). Jika tidak datang juga, saya akan coret Dia,” ungkap Baryadi, kemarin (9/1).
Ngon dinilai tidak punya tanggung jawab. Kurang punya komitment terhadap Laskar Wong Kito. Padahal, SFC bakal melakoni tiga event sekaligus. Selain di Indonesia Super League (ISL) dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSS) IV, juga di Liga Champion Asia (LCA). “Disiplin harus ditegakkan. Dan Ngon sudah melanggarnya. Saya janji akan melakukan evaluasi padanya,” sambung pengusaha asal Sleman, Yogyakarta.
Menurut coach SFC Rahmad Darmawan, Ngon sebenarnya sudah konfirmasi. Salah satu keterlambatannya karena pesawat keberangkatannya di-cancel. Itulah alasan yang diberikannya dalam tiga kali kemolorannya. “Kalau Dia punya komitmen, rasanya tidak perlu sampai beberapa kali molor. Pemain kan sudah kumpul semua. SFC sendiri sudah mulai latihan keras,”lanjutnya.
SFC punya alasan mencoret Ngon. Sebab, transfer window ditutup 31 Januari. Atau kurang dari empat pekan saja. “Tunggu saja saja nanti. Yang jelas, kami akan siapkan penggantinya,” pungkas Baryadi.
Menurut Francis Younga, agen Ngon, saat ini Ngon berada di Bangkok. Sedang berusaha mencari pesawat untuk membawanya terbang ke Palembang. “Dia masih berusaha. Yang jelas, Ngon tetap pemain SFC,” tukas Younga.
Di SFC, Ngon dibanderol Rp 850 juta. Terhitung sejak kali pertama membubuhkan tanda tangan, pada 26 Maret 2008 lalu. Akan berakhir 30 Juni 2009 mendatang.
Saat ini, Ngon masuk deretan pencetak gol terbanyak di ISL. Selama putaran I, mantan pemain Canone Yaounde FC (raksasa Liga Hongkong), telah mengemas 10 gol. Terpaut empat gol dari top scorer sementara Christian Gonzales (Persik).

Jumat, 09 Januari 2009

Mengenal Gamba Osaka, Lawan SFC di Babak 32 Besar LCA 2009 (1)

Motivasi Lebih Lawan Tim Peringkat Ke-3 Dunia

Di Asia, Gamba Osaka adalah tim terbaik. Di dunia adalah peringkat ketiga setelah Manchester United (Inggris) dan LDU Quito (Equador). Kini, tim asuhan Akira Nishino bakal jadi lawan Sriwijaya FC di grup F babak 32 besar Liga Champion Asia (LCA).Napas coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan terdengar dalam. Terlebih ketika memberi kabar pada wartawan Koran ini, bahwa Laskar Wong Kito-julukan SFC, satu grup dengan Gamba Osaka. Kesannya pasrah. “Bang, kita berada di grup F. Di sana ada Gamba Osaka!,” ungkap Rahmad pelan.Ya, saat drawing LCA di Dubai, Uni Emirat Arab, kemarin (7/1), SFC satu grup dengan Gamba. Selain itu, ada juga dua raksasa lainnya. Yaitu juara Chinese Super League (CLS) Shandong Luneng Taishan. Serta runner up Liga Korsel, Seoul FC. “Ini partai neraka, Bang !. Kami menghadapi dua tim juara,” lanjutnya lirih.
Membandingkan Gamba Osaka dengan Sriwijaya FC, ibarat langit dan bumi. Laskar Wong Kito-julukan SFC, sebuah tim muda. Terbentuk sejak 2004. Sementara, Gamba Osaka sudah berdiri sejak 1980.
Prestasi Gamba memang lebih mentereng. Musim 2008, Yosihito Endo dkk menjadi tim peringkat ke-3 dunia pada FIFA World Club. Ditahun yang sama, skuadra yang mengenakan jersey Biru, adalah juara LCA dan juara Emperor (Kaisar) Cup 2008.
Tapi, SFC tidak keder dengan Gamba Osaka. Predikat double winners 2007, bukan modal biasa. Tapi, modal besar yang tidak pernah diraih tim Indonesia manapun sejak Liga Indonesia kali pertama bergulir. “Gamba bukan tim yang harus ditakuti. Saya pikir, anak-anak justru termotivasi untuk mengalahkan tim kelas dunia,” sambung pelatih 42 tahun.
Lantas, seperti apa menterengnya Gamba Osaka? Tim yang berhome base di Osaka Expo ’70, adalah salah satu raksasa di J-League (Liga Jepang). Namun, musim 2008 ini mereka hanya finis di urutan ke-8. Alias tim papan tengah.
Tapi, di kompetisi lain, mereka adalah rajanya. Selain juara LCA dan peringkat ke-3 dunia, Gamba Osaka juga pernah menorehkan prestasi lain. Misalnya, di awal 2008 lalu, mereka juara Pan-Pacific. Serta 2006, peringkat ketiga A-3 Champion Cup.
Di J-League sendiri, kali terakhir juara adalah musim 2007. Tahun 2007 juga, mereka menjadi juara Super cup. Itulah prestasi terbaik anak-anak asuh Akira Nishino. Sisanya, lebih banyak berada dipapan tengah J-League. Plus maksimal semifinal Emperor dan Super cup. “Gamba juga diperkuat pemain timnas Jepang. Saya pikir, hanya itu kelebihan mereka,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Ada 8 pemain timnas di Gamba Osaka. Mereka adalah Yahusito Endo, Akira Kaji, Michihiro Yasuda, Ryuji Bando, Takahiro Futagawa, Masato Yamasaki, Kenta Hoshihara, dan Sota Nakazawa.
Gamba juga punya trio penari Samba (Brasil), yang menjadi “roh” tim. Yaitu Lucas Saverino, Huenes Marcelo Lemos alias Mineiro. Serta Ronieliton dos Santos alias Ronie.

Jadwal Grup F Liga Champion Asia 2009

Waktu Laga Stadion
Laga ke-1
Selasa, 10 Maret 2009 Gamba Osaka v Shandong Luneng Expo’70
Sriwijaya v Seoul FC Gelora Sriwijaya Jakabaring


Laga ke-2
Selasa, 17 Maret 2009 Shandong Luneng v Sriwijaya Shandong Jinan
Seoul FC v Gamba Osaka Seoul World cup

Laga ke-3
Rabu, 8 April 2009 Shandong Luneng v Seoul FC Shandong Jinan
Gamba Osaka v Sriwijaya Expo’70

Laga ke-4
Selasa, 21 April 2009 Seoul FC v Shandong Luneng Seoul World Cup
Sriwijaya v Gamba Osaka Gelora Sriwijaya Jakabaring

Laga ke-5
Rabu, 6 Mei 2009 Shandong Luneng v Gamba Osaka Shandong Jinan
Seoul FC v Sriwijaya Seoul World cup

Laga ke-6
Rabu, 20 Mei 2009 Gamba Osaka v Seoul FC Expo ‘70
Sriwijaya v Shandong Luneng Gelora Sriwijaya Jakabaring



Grup F
Gamba Osaka (Jepang)
Seoul FC (Korsel)
Sriwijaya FC (Indonesia)
Shandong Luneng (China)

Gamba Buta Kekuatan SFC

LAWAN Sriwijaya FC di grup F Gamba Osaka mulai berbenah. Mereka mendepak 7 pemain. Sekaligus mendatangkan 8 pemain anyar. Tujuh terdepak diantaranya dua striker asal Brasil, Huenes Marcelo Lemos alias Mineiro, dan Ronieliton dos Santos alias Roni.
Sedangkan pemain anyar diantaranya striker Leandro Montera da Silva (Brasil), yang sebelumnya memperkuat Vissel Kobe, divisi I Liga Jepang (J-League). Kemudian dua dari Korea Selatan. Yaitu Cho Jae-Jin dari Jeonbuk Hyundai Motors. Serta Park Dong –Hyuk dari Ulsan Hyundai Horang-i.
“Kami menghadapi dua tim besar, Seoul dan Shandong. Keduanya punya rating teratas saat ini. Jadi, kami perlu beberapa tambahan amunisi muda,” ungkap coach Gamba Osaka Akira Nisihno seperti dilansir situs AFC, kemarin (8/1).
Namun, pelatih kelahiran Saitama, Jepang, 7 April 1955, ternyata buta dengan Sriwijaya FC. Tim berjuluk Laskar Wong Kito, memang satu grup dengan Gamba, Seoul, dan Shandong.
“Saya tidak tahu Sriwijaya. Yang saya dengar, mereka adalah tim juara di Indonesia. Tapi, saya pikir semua tim sama saja kekuatan. LCA adalah kumpulan tim-tim terbaik,” pungkas pelatih yang mempersembahakan 6 tropi juara bersama Gamba Osaka.
Bagaimana reaksi SFC sendiri?. Menurut coach Rahmad Darmawan, tidak familiarnya SFC, justru memberi keuntungan. Sebab, Gamba (termasuk Seoul dan Shandong), tidak bisa menerka strategi dan taktik yang bakal diterapkan.
“Underdog membuat kami bermain tanpa beban. Itu memudahkan mengatur strategi. Tinggal bagaimana resfon anak-anak menerapkannya dilapangan nanti,” tandas Rahmad.

Laga Perdana Lawan PSMS ?

PALEMBANG-Siapa lawan perdana Sriwijaya FC pada putaran II Indonesia Super League (ISL) segera terjawab. Kemungkinan besar away lawan PSMS Medan. Sebab, Badan Liga Indonesia (BLI) mengisyaratkan hanya mengubah dua laga perdana saja.
Jadwal sebelumnya, dua laga perdana Laskar Wong Kito-julukan SFC, adalah home lawan Pelita Jaya Jabar (3/1) dan PSIS Semarang (10/1). Sedangkan laga ketiga, lawan PSMS Medan. “Semuanya berubah. Tapi, yang berubah hanya dua laga perdana. Itu dialihkan ke bulan lain,” ungkap direktur BLI Joko Driyono, kemarin (8/1).
Namun, Joko enggan merinci jadwal secara rinci. Sebab, pengumuman resmi putaran II, baru akan diumumkan hari ini. Bahkan, jadwal ini pun bisa saja berubah. Termasuk SFC dan PSMS.
Sebab, tim asuhan Rahmad Darmawan, juga akan mengarungi Liga Champion Asia (LCA). Laga perdana digelar 11 Maret dan laga kedua digelar 18 Maret. Terpaut tiga hari saja dari jadwal ISL menghadapi Persijap Jepara, 21 Maret. “Jadwalnya sudah kami susun. Insya Allah, besok (hari ini, red) segera kami umumkan,” pungkasnya.
Kalau benar hanya dua laga perdana berubah, berarti Isnan Ali dkk memang menghadapi PSMS. Duel ini sendiri akan digelar Sabtu (31/1) mendatang. SFC sendiri ekstra waspada. Sebab, PSMS punya kekuatan baru. Yaitu trio asing, Esteban Julian, Joao Carlos, dan Mauro Pinto.
Pelatih anyar PSMS Luciano Leandro (Brasil) masih getol berburu pemain. Sangat selektif dan tidak sembarang pilih. Rabu (7/1) lalu, runner up Liga Indonesia 2007, memulangkan dua asing, Etougou Marcoland (Kamerun) dan Mohammed Daka (Bangladesh).
Sebelumnya, tim berdiri sejak 1950 juga menolak dua asing. Yaitu Lamore Conteh (Siera Lione, Afrika) dan Benoit Lumineau (Prancis). “Kalau tidak memenuhi kualifikasi, untuk apa memaksakan pemain asing,” ungkap jubir PSMS Abdi Pandjaitan.
Coach SFC Rahmad Darmawan mewaspadai PSMS. Menurutnya, power PSMS memang berubah drastis. “ Sekarang PSMS punya banyak pemain bagus. Kami harus hati-hati,” ungkap Rahmad Darmawan.

Pertama Home Lawan Seoul FC

KONFEDERASI Sepak Bola Asia (AFC), telah merilis jadwal resmi Liga Champion Asia (LCA). Di grup F, Sriwijaya FC melakoni laga perdana lawan raksasa Korsel, Seoul FC.
Tepatnya, 10 Maret mendatang di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ). Laga kedua, away lawan raksasa China, Shandong Luneng Taishan, pada 17 Maret. Laga ketiga, away lagi lawan raksasa Jepang, Gamba Osaka, pada 8 April.
Kemudian, laga keempat kembali ke GSJ. Tim asuhan Rahmad Darmawan, gantian akan menjamu Gamba Osaka, 21 April. Laga kelima, meladeni jamuan Seoul FC, pada 6 Mei. Serta laga keenam, home lawan Shandong Luneng Taishan, pada 20 Mei. “Ini partai keras. Tapi, kami bertekad menang dikandang sendiri. Termasuk masuk Seoul FC atau dua tim lainnya,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (8/1).
Seoul FC adalah runner up Chine Super League (CLS) 2008. Tim berdiri sejak 1983, tim tenar. Mereka punya pelatih kelas dunia, Senol Gunes. Pria kelahiran Trabson, Turki, 1 Juni 1952, sukses membawa Turki meraih juara III pada Piala Dunia 2002 lalu di Korsel-Jepang.
Gones juga piawai meracik tim. Sebelum menukangi Seoul FC, tim berjuluk “Manchester United of China”, adalah tim papan tengah. Meski milik ibukota Korsel, Seoul.
Tapi, sejak dibesut tangan dingin Gunes, Seoul FC jadi klub favorit. Banyak pemain timnas Korsel berlabuh. Diantaranya Lee Seung-Ryul, Kang Jae-Wook, Lee Ming-Sung, dan Ahn Sang-Wook.
Seoul juga dihuni tiga punggawa asing. Yaitu Adilson dos Santos (Brasil), Dejan Damjanovic (Montenegro), dan Ceyhun Eris, punggawa timnas Turki B. “Kami akan manfaatkan bermain dikandang. Apalagi ini kandang sendiri,” timpal manajer SFC MC Baryadi.

Kamis, 08 Januari 2009

Grup Neraka

DUBAI-Drawing babak 32 besar Liga Champion Asia (LCA) 2009, telah dilakukan. Kemarin (7/1) di Hotel Emirates Grup Hardquarter, Dubai, semua klub telah menempati grup masing-masing. Sriwijaya FC, berada di grup F yang bisa dikatakan grup neraka. Sebab di grup ini bercokol juara bertahan LCA 2008, Gamba Osaka dari Jepang. Selain itu Gamba merupakan peringkat ketiga FIFA Worlcd Club 2008. Selain Gamba ada juara Liga China, Shandong Luneng Taishan dan peringkat ke-3 Liga Korsel, Seoul FC.“Ini partai kelas dunia. Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana ramainya Jakabaring jika Gamba Osaka datang ke Palembang,” ungkap CEO PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) H Dodi Reza Alex.Meski drawing usai, tapi jadwal laga (match) setiap tim belum dirilis. AFC-konfederasi piala Asia, baru merilis usai babak play off yang digelar 14 Januari mendatang.“Hanya ada jadwal laga secara umum saja. Sedangkan, siapa lawan pertama dan berikutnya, belum ditentukan. Termasuk apakah home atau away,” sambung pria kelahiran 13 Maret 1973.Nah, diuraikan putra sulung Gubernur Sumsel Alek Noerdin, SFC sendiri melakoni laga perdana pada 11 Maret nanti. Laga kedua 18 Maret, laga ketiga 8 April, laga keempat 21 April, laga kelima 5 Mei, dan laga keenam 19 Mei. “Tim manapun yang kami hadapi bukan masalah. Kamin sendiri tentu ada persiapan. Sebab, LCA ini adalah partai dunia,” sambung suami Thia Yufada.

Presiden AFC Mohammed bin Hammam, telah berbicara langsung dengan Dodi. Bahkan, pria asal Qatar, memuji sepakbola Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat.
“Hammam ternyata tahu SFC adalah peraih dua gelar juara. Menurutnya, bakal ada kejutan dari tim Indonesia. SFC sendiri sudah siap, ” tandas pria berkacamata ini.
Coach SFC Rahmad Darmawan, mengaku bakal meracik strategi berbeda. Sebab, aroma LCA berbeda dengan Indonesia Super League (ISL) dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI).
Perubahan strategi paling signifikan, bakal terjadi dilini depan. Menurut pelatih asal Metro, Lampung, menempatkan tiga penyerang sekaligus, adalah salah satu strategi barunya. Yaitu kolaborasi trio Budi Sudarsono, Ngon a Djam, dan Keith Kayamba Gumbs. “LCA semuanya pemain asing. Itu sama artinya kami menghadapi timnas negara-negara Asia,” ungkap Rahmad.


Grafis
------
Jadwal Liga Champion Asia (LCA) 2009

Babak Utama
10 dan 11 Maret 2009 : Laga ke-1
17 dan 18 Maret 2009 : Laga ke-2
7 dan 8 April 2009 : Laga ke-3
21 dan 22 April 2009 : Laga ke-4
5 dan 6 Mei 2009 : Laga ke-5
19 dan 20 Mei 2009 : Laga ke-6
27 Mei 2009 : Babak 16 besar Zona Asia Barat
24 Juni 2009 : Babak 16 besar Zona Asia Timur
23 September 2009 : Perempat final leg ke-1
30 September 2009 : Perempat final leg ke-2
21 Oktober 2009 : Semifinal leg ke-1
28 Oktober 2009 : Semifinal leg ke-2
6 November 2009 : Final di stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang.

Lampu Hijau Pemain Asia

SRIWIJAYA FC mengusung misi besar di Liga Champion Asia (LCA) 2009. Mereka telah merevisi target. Semula, tim berjuluk Laskar Wong Kito, hanya ingin lolos babak kedua. Alias babak 16 besar saja.
Tapi, misi berubah. Mereka membidik masuk semifinal. Sebab, tim double winners, tidak ingin menyamai pencapaian terbaik wakil-wakil Indonesia sebelumnya. Yaitu Persib Bandung (1995) dan PSM Makasar (2001), yang lolos perempat final.
Bahkan, CEO PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) H Dodi Reza Alex, telah memberi lampu hijau pada coach Rahmad Darmawan. Terutama jika ingin menambah satu pemain asia, melengkapi kuota 4 pemain asing (format 3 + 1). “Kalau pelatih butuh, kami akan berusaha. Siapapun pemain Asia yang diinginkan, tentu kami akan berjuang,” ungkap Dodi Reza.
Menurut putra sulung Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, LCA adalah sejarah. Sulit terulang untuk kedua kalinya. Sebab, tak hanya SFC yang disorot. Tapi, nama Sumsel pun akan harum se-Asia. Bahkan dunia. “Kami akan berikan yang terbaik buat SFC. Inilah salah satu kebanggan Sumsel,” pungkas ketua HIPMI Sumsel 2007-2010.
Coach Rahmad Darmawan, pernah mengungkapkan ketertarikannya dengan dua pemain Thailand. Mereka adalah Teerasil Dangda dan Theratef Winotai. Bahkan, pelatih 42 tahun, punya atlernatif lain untuk membidik pemain-pemain Korsel. “Saya akan evaluasi dulu. Lihat kebutuhan tim. Pemain Korsel dan Thailand adalah pilihan saya, jika memang mendesak,” ungkapnya.
Jika ingin mendapatkan Dangda, maka SFC harus bersaing dengan PSMS Medan. Sebab, tim berjuluk Ayam Kinantan, juga berminat dengan top skor Suzuki AFF cup 2008. “Soal pemain Asia, bisa saja yah atau tidak. Yang pasti, SFC akan memberikan surprise di LCA,” pungkas asisten pelatih timnas piala Tiger 2004.

Belajar dari Akira Nishino

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan adalah pelatih terbaik di Indonesia saat ini. Pelatih 42 tahun memang bukan head coach tim Merah Putih. Tapi, meraih triple winners bukan prestasi sembarang. Tidak pernah dialami pelatih manapun di Indonesia.
Yaitu juara Liga Indonesia XI (2005) bersama Persipura. Serta double winner (Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia III) musim 2007 bersama Laskar Wong Kito-julukan SFC.
Di Liga Champion Asia (LCA), Rahmad bakal beradu strategi dengan Akira Nishino, head coach Gamba Osaka. Siapa tidak kenal reputasi Akira. Pelatih kelahiran Saitama, Jepang, 7 April 1955, mengantar Gamba sebagai juara LCA 2008.
“Dia (Akira, red) salah satu pelatih terbaik di Asia. Bahkan, di dunia. Saya bisa belajar banyak darinya. Meski saat itu nanti, kami bermain sebagai musuh,” ungkap Rahmad Darmawan.
Akira pernah meraih predikat pelatih terbaik dua kali. Yaitu musim 2002 dan 2005. Bahkan, musim 2008 ini juga meraih pelatih terbaik versi AFC-konfederasi Sepak bola Asia.
Namun, Rahmad juga pernah menyandang predikat pelatih terbaik. Musim 2007 lalu, pelatih asal Metro, Lampung, dapat tiga sekaligus. Pelatih terbiak Liga Indonesia, Copa Indonesia, dan versi Jawapos Group. “Setidaknya, hasil piala Asia nantinya adalah bekal kami menaljutkan ISL dan Copa,” pungkas Rahmad.
Selain gelar pribadi, Akira juga banyak meraih gelar bersama Gamba. Yaitu Pan Pacific 2008, J-League 1999, 2005, dan 2007. Kemudian Emperor cup 2008, dan Japanese Super cup 2007.

Rabu, 07 Januari 2009

Jangan Tiru Persik

RATING Sriwijaya FC di Liga Champion Asia (LCA) 2009 ini memang hanya di urutan ke-26. Masih kalah kelas dibanding tim-tim Jepang, Korsel, Arab Saudi, dan Australia. Hanya saja, Isnan Ali dkk tidak akan mengikuti jejak wakil-wakil Indonesia lainya. Terutama seperti skor-skor buruk yang dialami Persik Kediri pada setiap away, musim 2007 lalu.
Tim berjuluk Macan Putih, pernah dibantai 0-6 dari Shanghai Shenhua, wakil China pada 23 Mei 2007 lalu. Namun, Persik bisa bangkit saat main dikandang sendiri, stadion Brawijaya.
Tim yang saat itu dipoles Daniel Roekito (sekarang Persiba Balikpapan), bisa menang 2-1 atas Sydney FC (Australia), 12 April 2007. Kemudian membalas 1-0 atas Shanghai Shenhua pada 21 Maret 2007. "Persik dan wakil-wakil Indonesia lainnya, jarang ada yang menang dilaga away-nya. Saya harap, SFC bisa membalikkan tradisi seperti ini," ungkap manajer SFC MC Baryadi.
Bahkan, setiap wakil Indonesia sejak tiga musim terakhir yaitu 2007, 2005, dan 2004 (2006 Indonesia absen), selalu menempati urutan ke-3 dibabak penyisian grup. Padahal, tim yang lolos fase grup adalah dua besar.
Persik sendiri misalnya, 2007 lalu terhenti di grup E diurutan ke-3. Mereka mengemas 7 poin. Sedangkan wakil lainnya Arema Malang, juga diurutan ke-3 grup F dengan mengemas 4 poin.
Sementara itu drawing LCA pun hanya menyisahkan sehari saja. Hari ini (7/1) pukul 11.00 waktu Dubai. Hotel Emirates Group Headquarters, Dubai, UAE, yang menjadi venue bakal jadi sorotan.
Dijelaskan Steve Kim, salah satu staff AFC, ada banyak program yang bakal digulirkan pada drawing tersebut. Mulai dari kedatangan perwakilan kontestan, video highlight, parade superstars Asia, hingga entertainment. “Puncaknya drawing dan memperkenalkan tropi baru,” ungkap Steve Kim, kemarin (6/1).
AFC sendiri masih merahasiakan bentuk tropi baru LCA 2009. Namun, Steve menjamin bahwa tropi 2009 ini berbeda dengan tropi-tropi sebelumnya. Apalagi, 11 Januari lalu, AFC juga telah me-launching resmi logo anyar. “Ini surprise. Sebab, LCA 2009 adalah sebuah event yang besar. Berbeda dengan musim-musim sebelumnya,” tandasnya.

Minggu, 04 Januari 2009

Rahmad-Dodi Ikuti Drawing LCA

SRIWIJAYA FC dipastikan hadir pada drawing Liga Champions Asia (LCA), 7 Januari mendatang. Tim berjuluk Laskar Wong Kito, mengirimkan dua wakilnya. Yaitu coach Rahmad Darmawan dan Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex.
Sebab, AFC selaku konfederasi piala Asia, memang memberi kuota pada head coach, kapten, dan CEO club. Namun, kapten SFC Keith Kayamba Gumbs berhalangan hadir. Striker asal St Kitt n St Nevis, izin karena masih berada di Australia.
“Kami (Rahmad dan Dodi, red) akan berangkat 6 Januari,” ungkap Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex, kemarin (3/1)
Sepuluh negara anggota AFC, hadir dalam drawing yang digelar di Hotel Al Bustan Rotana, Dubai, Uni Emirates Arab (UAE). Khususnya negara yang menempatkan wakil-wakilnya di LCA. “LCA 2009 makin ketat. Lolosnya Gamba Osaka, tentu menjadikan persaingan makin sengit,” sambung ketua HIPMI.
Tak hanya SFC, wakil PSMS Medan pun bakal hadir. Meski harus playoff, tapi tim berjuluk Ayam Kinantan sangat serius. “Kami akan manfaatkan kuota 4 pemain asing di LCA,” ungkap manajer PSMS Sihar Sitorus.

Anggap Ujicoba Internasional

PALEMBANG-Sriwijaya FC makin serius menyambut Liga Champion Asia (LCA). Bahkan, coach Rahmad Darmawan langsung merespon ketika ada tawaran ujicoba dengan timnas Oman. Sebenarnya, tim asuhan Claude de Roy (Francis), akan sparing partner dengan Persija Jakarta. Namun, Macan Kemayoran-julukan Persija, masih sibuk berbenah.
“Rencana ujicoba antara 16 –18 Januari. Tapi, belum ada kepastian deal atau tidak. Kami terus menghubungi Yaman,” ungkap Rahmad Darmawan, Selasa (2/1).
Pelatih 42 tahun punya alasan menyambut tawaran tim beranking 96 FIFA. Sebab, pemain Oman memperkuat klub yang bermain di LCA. Beberapa diantaranya Al Ahli, Al Hilal, dan Al Ittihad. “Itu saya anggap sebagai ujicoba internasional. Semoga, ujicoba ini terealisasi,” lanjutnya pelatih asal Metro, Lampung.
Di babak 32 besar LCA, Laskar Wong Kito-julukan SFC, belum bertemu klub dari Oman. Sebab, du grup G ini Toni Sucipto dkk terkabung bersama raksasa Jepang, Korsel, dan China.
Tapi, jika tim double winners ini tembus babak kedua (16 besar), ada kemungkinan kami bertemu klub-klub Liga Arab tersebut, “sambung asisten pelatih timnas Piala Tiger 2004.
Nah, timnas Oman memang bertabur bintang LCA. Tim yang berhome base di stadion Althawra Sport City, punya Abdulkarem Al Qetwi. Gelandang enerjik ini, andalan utama Al Ittihad.
Kemudian di Al Ahli, ada Ali Al Nono. Striker kelahiran 7 Juni 1980 telah mengemas 13 gol di timnas Yaman. Di klub, 14 gol. Ada juga Yasser Al Basuhai, yang memperkuat Al Hilal. Striker kelahiran 27 maret 1979, juga salah satu mesin andalan.
Termasuk kiper utama Ali Al Habsi, yang say ini bermain di liga Inggris bersama Bolton Wanderers. “Persiapan kami lebih matang. Tak hanya untuk LCA, tapi untuk lanjutan ISL dan Copa Indonesia sendiri,” pungkas ayah dua anak.

Tidak Terpengaruh PSMS

TAK hanya Sriwijaya FC serius di Liga Champion Asia (LCA). PSMS Medan pun tak kalah siap. Buktinya, tim berjuluk Ayam Kinantan, akan memanfaatkan 4 kuota pemain asing yang diberikan AFC-konfederasi sepak bola Asia.
Padahal, runner up Liga Indonesia 2007 adalah tim play off. Artinya, tim yang peluang lolos ke babak utama masih fifty-fifty. Berbeda dengan Laskar Wong Kito-julukan SFC, yang memang pasti ke babak utama.
“LCA sebuah kebanggaan. Itu bagian sejarah PSMS. Jadi, kami tidak akan lewatkan begitu saja,” ungkap manajer PSMS Sihar Sitorus, kemarin (3/12).
Bukti keseriusan PSMS adalah. Mereka akan mendatangkan striker Thailand Teerasil Dangda. Bahkan, tim berdiri sejak 1950 merombak habis skuadranya. Nama-nama seperti Patrico Jimenes dan Leonardo “Zada” Martin, didepak. Saat ini, baru dua pemain asing. Yaitu Mauro Pinto (Brasil) dan Esteban Gillian (Uruguay).
“Sekarang, kami hampir deal dengan Doao Carlos, mantan pemain Arema asal Brasil. Pun demikian dengan Dangda, terus kami dekati,” pungkas Sihar.
Ekpansi PSMS tidak digubris SFC. Namun, coach Rahmad Darmawan menganggap PSMS bakal menjadi saingan terberat. “Berarti, tensi persaingan di LCA makin sengit. Prediksi saya, PSMS lolos babak utama,” tukas Rahmad.
Terkait Dangda, pelatih 42 tahun menganggap itu pembelian terbaik PSMS jika memang deal. Sebab, Dangda juga adalah pemain Asia yang paling diminati Rahmad. “Selain Dangda, saya juga tertarik dengan Teerathep Winothai. Tapi, kami belum memebahasa rencana (perekrutan) terhadap kedua pemain Thailand,” pungkas pelatih berdomisili di Tangerang.

Nama : Teerasil Dangda
Lahir : Bangkok, 6 Juni 1988
Postur : 186 cm/55 kg
Posisi : striker
Karir klub :
2005 : Royal Thai Air Force (1 gol)
2006 : Raj Pracha (9 gol)
2007 : Muang Thong United (2 gol ), Binh Duong (0)
2007/08 : Manchester City (0)
2008 : Muang Thong United (0)