Minggu, 04 Januari 2009

Rahmad-Dodi Ikuti Drawing LCA

SRIWIJAYA FC dipastikan hadir pada drawing Liga Champions Asia (LCA), 7 Januari mendatang. Tim berjuluk Laskar Wong Kito, mengirimkan dua wakilnya. Yaitu coach Rahmad Darmawan dan Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex.
Sebab, AFC selaku konfederasi piala Asia, memang memberi kuota pada head coach, kapten, dan CEO club. Namun, kapten SFC Keith Kayamba Gumbs berhalangan hadir. Striker asal St Kitt n St Nevis, izin karena masih berada di Australia.
“Kami (Rahmad dan Dodi, red) akan berangkat 6 Januari,” ungkap Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Dodi Reza Alex, kemarin (3/1)
Sepuluh negara anggota AFC, hadir dalam drawing yang digelar di Hotel Al Bustan Rotana, Dubai, Uni Emirates Arab (UAE). Khususnya negara yang menempatkan wakil-wakilnya di LCA. “LCA 2009 makin ketat. Lolosnya Gamba Osaka, tentu menjadikan persaingan makin sengit,” sambung ketua HIPMI.
Tak hanya SFC, wakil PSMS Medan pun bakal hadir. Meski harus playoff, tapi tim berjuluk Ayam Kinantan sangat serius. “Kami akan manfaatkan kuota 4 pemain asing di LCA,” ungkap manajer PSMS Sihar Sitorus.

Anggap Ujicoba Internasional

PALEMBANG-Sriwijaya FC makin serius menyambut Liga Champion Asia (LCA). Bahkan, coach Rahmad Darmawan langsung merespon ketika ada tawaran ujicoba dengan timnas Oman. Sebenarnya, tim asuhan Claude de Roy (Francis), akan sparing partner dengan Persija Jakarta. Namun, Macan Kemayoran-julukan Persija, masih sibuk berbenah.
“Rencana ujicoba antara 16 –18 Januari. Tapi, belum ada kepastian deal atau tidak. Kami terus menghubungi Yaman,” ungkap Rahmad Darmawan, Selasa (2/1).
Pelatih 42 tahun punya alasan menyambut tawaran tim beranking 96 FIFA. Sebab, pemain Oman memperkuat klub yang bermain di LCA. Beberapa diantaranya Al Ahli, Al Hilal, dan Al Ittihad. “Itu saya anggap sebagai ujicoba internasional. Semoga, ujicoba ini terealisasi,” lanjutnya pelatih asal Metro, Lampung.
Di babak 32 besar LCA, Laskar Wong Kito-julukan SFC, belum bertemu klub dari Oman. Sebab, du grup G ini Toni Sucipto dkk terkabung bersama raksasa Jepang, Korsel, dan China.
Tapi, jika tim double winners ini tembus babak kedua (16 besar), ada kemungkinan kami bertemu klub-klub Liga Arab tersebut, “sambung asisten pelatih timnas Piala Tiger 2004.
Nah, timnas Oman memang bertabur bintang LCA. Tim yang berhome base di stadion Althawra Sport City, punya Abdulkarem Al Qetwi. Gelandang enerjik ini, andalan utama Al Ittihad.
Kemudian di Al Ahli, ada Ali Al Nono. Striker kelahiran 7 Juni 1980 telah mengemas 13 gol di timnas Yaman. Di klub, 14 gol. Ada juga Yasser Al Basuhai, yang memperkuat Al Hilal. Striker kelahiran 27 maret 1979, juga salah satu mesin andalan.
Termasuk kiper utama Ali Al Habsi, yang say ini bermain di liga Inggris bersama Bolton Wanderers. “Persiapan kami lebih matang. Tak hanya untuk LCA, tapi untuk lanjutan ISL dan Copa Indonesia sendiri,” pungkas ayah dua anak.

Tidak Terpengaruh PSMS

TAK hanya Sriwijaya FC serius di Liga Champion Asia (LCA). PSMS Medan pun tak kalah siap. Buktinya, tim berjuluk Ayam Kinantan, akan memanfaatkan 4 kuota pemain asing yang diberikan AFC-konfederasi sepak bola Asia.
Padahal, runner up Liga Indonesia 2007 adalah tim play off. Artinya, tim yang peluang lolos ke babak utama masih fifty-fifty. Berbeda dengan Laskar Wong Kito-julukan SFC, yang memang pasti ke babak utama.
“LCA sebuah kebanggaan. Itu bagian sejarah PSMS. Jadi, kami tidak akan lewatkan begitu saja,” ungkap manajer PSMS Sihar Sitorus, kemarin (3/12).
Bukti keseriusan PSMS adalah. Mereka akan mendatangkan striker Thailand Teerasil Dangda. Bahkan, tim berdiri sejak 1950 merombak habis skuadranya. Nama-nama seperti Patrico Jimenes dan Leonardo “Zada” Martin, didepak. Saat ini, baru dua pemain asing. Yaitu Mauro Pinto (Brasil) dan Esteban Gillian (Uruguay).
“Sekarang, kami hampir deal dengan Doao Carlos, mantan pemain Arema asal Brasil. Pun demikian dengan Dangda, terus kami dekati,” pungkas Sihar.
Ekpansi PSMS tidak digubris SFC. Namun, coach Rahmad Darmawan menganggap PSMS bakal menjadi saingan terberat. “Berarti, tensi persaingan di LCA makin sengit. Prediksi saya, PSMS lolos babak utama,” tukas Rahmad.
Terkait Dangda, pelatih 42 tahun menganggap itu pembelian terbaik PSMS jika memang deal. Sebab, Dangda juga adalah pemain Asia yang paling diminati Rahmad. “Selain Dangda, saya juga tertarik dengan Teerathep Winothai. Tapi, kami belum memebahasa rencana (perekrutan) terhadap kedua pemain Thailand,” pungkas pelatih berdomisili di Tangerang.

Nama : Teerasil Dangda
Lahir : Bangkok, 6 Juni 1988
Postur : 186 cm/55 kg
Posisi : striker
Karir klub :
2005 : Royal Thai Air Force (1 gol)
2006 : Raj Pracha (9 gol)
2007 : Muang Thong United (2 gol ), Binh Duong (0)
2007/08 : Manchester City (0)
2008 : Muang Thong United (0)

Senin, 29 Desember 2008

Tidak Asing dengan Budigol

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan begitu sumringah. Keinginannya mendapatkan Budi Sudarsono, terealisasi. Meski baru bergabung, namun Rahmad merasa tidak asing dengan striker kelahiran Kediri, 19 september 1979.
Ternyata, Budigol-julukan Budi Sudarsono, adalah mantan anak didik Rahmad. Tepatnya saat menangani timnas Merah Putih pada Piala Asia 2003 dan Piala Tiger 2002. Saat itu, Rahmad menjadi asisten Ivan Venkov Kolev (Bulgaria).
“ Saya yakin, Budi cepat beradaptasi. Dia itu striker sangat pintar. Dan kami sudah bekerja sama selama dua musim,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (28/12).
Dipiala Tiger 2002, Indonesia dan Singapura menjadi tuan rumah bersama. Indonesia sendiri saat ini menjadi runner up. Nah, Budi Sudarsono, mencetak dua gol. Masing-masing satu saat imbang 2-2 lawan Vietnam (21/12/02). Satu lagi saat pesta pora 13-1 ke gawang Filipina (23/12/02). Kedua laga ini digelar di Gelora Bung Karno (GBK).
“Saya tahu persis bagimana Budi. Saya harap, dia bisa memberikan kontribusi besar pada SFC,” sambung ayah dua anak.
Pun demikian di Pra Piala Asia 2003. Rahmad dan Budi Sudarsono bertemu lagi. Sayang, perjuangan Indonesia sebatas babak kedua. Namun, Budi Sudarsono turut andil menyumbang gol. Yaitu saat Indonesia menang lawan Bhutan 2-0 pada 6 Oktober 2003.
“Budi adalah pilihan tepat. Dia punya pengalaman luas. Tak hanya lokal, tapi juga internasional,” pungkas ayah dua anak.
Nah, Budi sendiri resfek dengan Rahmad Darmawan. Menurutnya, Rahmad pelatih cerdik. Bahkan, striker yang dipinjam dari Persik Kediri, memuji bahwa Rahmad salah satu pelatih terbaik Indonesia.
“ Saya juga tahu bagaimana karakter Pak Rahmad. Tegas dan sangat disiplin. Sesuai basicnya sebagai tentara,” tukas Budi.

Grafis
-------

Pengalaman Internasional Budigol
• Pre-World cup Qualifying 2001
• SEA Games 2001
• Tiger cup 2002
• Asian cup 2004
• AFF cup 2006
• Asian cup 2007
• Independence cup 2007 dan 2008
• AFF cup 2008

Tidak Asing dengan Budigol

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan begitu sumringah. Keinginannya mendapatkan Budi Sudarsono, terealisasi. Meski baru bergabung, namun Rahmad merasa tidak asing dengan striker kelahiran Kediri, 19 september 1979.
Ternyata, Budigol-julukan Budi Sudarsono, adalah mantan anak didik Rahmad. Tepatnya saat menangani timnas Merah Putih pada Piala Asia 2003 dan Piala Tiger 2002. Saat itu, Rahmad menjadi asisten Ivan Venkov Kolev (Bulgaria).
“ Saya yakin, Budi cepat beradaptasi. Dia itu striker sangat pintar. Dan kami sudah bekerja sama selama dua musim,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (28/12).
Dipiala Tiger 2002, Indonesia dan Singapura menjadi tuan rumah bersama. Indonesia sendiri saat ini menjadi runner up. Nah, Budi Sudarsono, mencetak dua gol. Masing-masing satu saat imbang 2-2 lawan Vietnam (21/12/02). Satu lagi saat pesta pora 13-1 ke gawang Filipina (23/12/02). Kedua laga ini digelar di Gelora Bung Karno (GBK).
“Saya tahu persis bagimana Budi. Saya harap, dia bisa memberikan kontribusi besar pada SFC,” sambung ayah dua anak.
Pun demikian di Pra Piala Asia 2003. Rahmad dan Budi Sudarsono bertemu lagi. Sayang, perjuangan Indonesia sebatas babak kedua. Namun, Budi Sudarsono turut andil menyumbang gol. Yaitu saat Indonesia menang lawan Bhutan 2-0 pada 6 Oktober 2003.
“Budi adalah pilihan tepat. Dia punya pengalaman luas. Tak hanya lokal, tapi juga internasional,” pungkas ayah dua anak.
Nah, Budi sendiri resfek dengan Rahmad Darmawan. Menurutnya, Rahmad pelatih cerdik. Bahkan, striker yang dipinjam dari Persik Kediri, memuji bahwa Rahmad salah satu pelatih terbaik Indonesia.
“ Saya juga tahu bagaimana karakter Pak Rahmad. Tegas dan sangat disiplin. Sesuai basicnya sebagai tentara,” tukas Budi.

Grafis
-------

Pengalaman Internasional Budigol
• Pre-World cup Qualifying 2001
• SEA Games 2001
• Tiger cup 2002
• Asian cup 2004
• AFF cup 2006
• Asian cup 2007
• Independence cup 2007 dan 2008
• AFF cup 2008