PALEMBANG-Siapa bilang Ngon a Djam tidak produktif sebagai striker? Buktinya pemain jangkung milik Sriwijaya FC ini mampu tampil elegan. Dua gol berhasil dicetak oleh Ngon saat menjamu Persela Lamongan di Stadion Gelora Jakabaring kemarin. Hingga laga ke-3, mantan pemain AC Horsens (Divisi I Liga Denmark) edisi 2006 ini, telah mengemas tiga gol. Satu gol lagi diciptakan saat menghadapi Persipura (Jayapura), Sabtu, 12 Juli lalu.“Itu gol untuk seluruh suporter Sriwijaya FC. Tak ada yang lebih membanggakan saya, selain membawa tim ini meraih kemenangan,” ungkap Ngon a Djam kepada Sumatera Ekspres usai laga, kemarin (5/8).Tak sekadar memborong gol, namun pemilik jersey nomor 8 ini pantas menyandang predikat man of the match. Mobilisasinya dan daya jelajahnya sangat tinggi. Bahkan, pemain asal Liberia ini pun lebih dari dua peluang gol.
Menit ke-13, heading-nya sudah menghujam gawang Choirul Huda, kiper Persela. Namun, terperangkap offside. Dua peluang lagi diperolehnya di menit ke-53’ via tendangan gunting. Sayang, tendangan keras terarah tersebut, masih bisa ditepis Choirul Huda. “Setiap bermain, yang saya pikirkan adalah gol dan gol. Terkadang, saya sangat kecewa jika di setiap laga tidak mencetak gol. Tapi, kali ini saya benar-benar beruntung,” sambungnya.Pujian pun dilontarkan pelatih Rahmad Darmawan. Menurutnya, Ngon bermain sangat mobile. Bahkan, striker kelahiran 24 Januari 1980 ini tipe pemain pekerja alias selalu jemput bola. “Dari awal dia direkrut, banyak yang mempertanyakan kualitasnya. Tapi, dua gol ini sudah cukup untuk menjawab keraguan orang,” ujar Rahmad Darmawan. Pujian pun dilontarkan rekannya Obiora Richard. Menurutnya, Ngon termasuk pemain yang tak kenal lelah. “Dia cepat membaca situasi dengan menempatkan dirinya pada posisi yang benar. Mungkin, dua gol tersebut dipersembahkannya untuk cewek-cewek yang ada di Palembang ini,” canda Obiora Richard terbahak.
Grafis
----------
Nama lengkap : Ngon a Djam Claude Parfait
Lahir : Liberia, 24 Januari 1980
Karier :
- 2008 : Sriwijaya FC (Indonesia Super League) : Baru 3 gol
- 2006 : AC Horsen (Liga Denmark) : 1 gol
- 2007 : Budapesti Vasas FC (Liga Hungaria) : 0 gol
- 2005 : Skonto Riga FC (Liga Latvia) : 0 gol
- 2004 : Skonto Riga FC (Liga Latvia) : 6 gol
Rabu, 06 Agustus 2008
Hantu Cedera Jelang Lawan Persija
COBA bayangkan sebuah rumah. Fondasi yang membuat rumah tersebut, patah satu per satu. Tentu rumah tersebut tidak akan berdiri kokoh. Bahkan langsung ambruk seketika. Itulah metafora paling tepat untuk menggambarkan kondisi terkini Sriwijaya FC.
Bagaimana tidak, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal kehilangan satu pilar penting lagi, Benben Berlian. Gelandang sayap kanan ini, divonis dokter tim harus istirahat minimal seminggu.
“Sehari jelang lawan Persela, Benben mengeluh di lutut kanannya. Ternyata, dia mengalami cedera yang lumayan parah. Saya tentu tidak bisa memaksakan tampil, karena dokter sudah mengatakan harus istirahat total,” jelas peracik strategi SFC Rahmad Darmawan, kemarin (5/8).
Itu berarti, ada 4 pemain yang dipastikan absen saat menjamu Persija (Jakarta), Minggu, 10 Agustus mendatang. Sebelumnya, skuadra berjersey kuning ini sudah kehilangan Ferry Rotinsulu (cedera), Isnan Ali (skorsing), dan Christian Worabay (cedera).Ini merupakan pukulan telak bagi pelatih 41 tahun tersebut. Sebab, Macan Kemayoran-julukan Persija, bukan tim biasa seperti Persela. Tapi, raksasa yang kaya tradisi dan prestasi. Dari lini ke lini, semua komplet bertabur bintang.Namun, bukan berarti pelatih asal Metro (Lampung) ini kehilangan spirit. Justru, duel dengan bekas timnya tersebut, akan memberikan tambahan spirit. Toh, masih ada Oktavianus yang bisa meng-cover peran winger timnas senior tersebut.Musim 2008 ini, SFC memang pernah merasakan taring Macan Kemayoran. Tepatnya pada uji coba di Gelora Sriwijaya Jakabaring, 21 Juni lalu. Meski hasilnya imbang 3-3, namun SFC memang patut ekstra dan ekstra waspada. Sebab, Persija unggul gol lebih dulu.“Saya tahu persis bagaimana Persija. Tim ini tidak pernah bertahan di setiap laga. Saya harus memutar otak, untuk mengatasi krisis pemain yang menimpa kami sekarang ini,” sambung pelatih 41 tahun.
SFC dan Persija sama-sama memiliki pemain nasional. Menurut Rahmad, inilah daya tarik duel nanti. “Kedua tim saya jamin akan memperagakan permainan terbuka,” tukas pelatih yang 2006 lalu menukangi Persija. “Saya pasti akan lakukan rotasi pemain. Formasi lawan Persela, tentu sangat berbeda saat lawan Persija nanti. Soal pola, saya pikir itu tak akan banyak membantu. Mau 4-4-2, 3-5-2, atau 4-3-2-1 sekalipun, semua sama saja. Pemain yang bakal menentukan kemenangan di lapangan,’’ pungkas ayah dua anak tersebut.
Bagaimana tidak, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal kehilangan satu pilar penting lagi, Benben Berlian. Gelandang sayap kanan ini, divonis dokter tim harus istirahat minimal seminggu.
“Sehari jelang lawan Persela, Benben mengeluh di lutut kanannya. Ternyata, dia mengalami cedera yang lumayan parah. Saya tentu tidak bisa memaksakan tampil, karena dokter sudah mengatakan harus istirahat total,” jelas peracik strategi SFC Rahmad Darmawan, kemarin (5/8).
Itu berarti, ada 4 pemain yang dipastikan absen saat menjamu Persija (Jakarta), Minggu, 10 Agustus mendatang. Sebelumnya, skuadra berjersey kuning ini sudah kehilangan Ferry Rotinsulu (cedera), Isnan Ali (skorsing), dan Christian Worabay (cedera).Ini merupakan pukulan telak bagi pelatih 41 tahun tersebut. Sebab, Macan Kemayoran-julukan Persija, bukan tim biasa seperti Persela. Tapi, raksasa yang kaya tradisi dan prestasi. Dari lini ke lini, semua komplet bertabur bintang.Namun, bukan berarti pelatih asal Metro (Lampung) ini kehilangan spirit. Justru, duel dengan bekas timnya tersebut, akan memberikan tambahan spirit. Toh, masih ada Oktavianus yang bisa meng-cover peran winger timnas senior tersebut.Musim 2008 ini, SFC memang pernah merasakan taring Macan Kemayoran. Tepatnya pada uji coba di Gelora Sriwijaya Jakabaring, 21 Juni lalu. Meski hasilnya imbang 3-3, namun SFC memang patut ekstra dan ekstra waspada. Sebab, Persija unggul gol lebih dulu.“Saya tahu persis bagaimana Persija. Tim ini tidak pernah bertahan di setiap laga. Saya harus memutar otak, untuk mengatasi krisis pemain yang menimpa kami sekarang ini,” sambung pelatih 41 tahun.
SFC dan Persija sama-sama memiliki pemain nasional. Menurut Rahmad, inilah daya tarik duel nanti. “Kedua tim saya jamin akan memperagakan permainan terbuka,” tukas pelatih yang 2006 lalu menukangi Persija. “Saya pasti akan lakukan rotasi pemain. Formasi lawan Persela, tentu sangat berbeda saat lawan Persija nanti. Soal pola, saya pikir itu tak akan banyak membantu. Mau 4-4-2, 3-5-2, atau 4-3-2-1 sekalipun, semua sama saja. Pemain yang bakal menentukan kemenangan di lapangan,’’ pungkas ayah dua anak tersebut.
Selasa, 05 Agustus 2008
Menunggu Sihir Zah Rahan
PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Persela, tak sekadar perang kolektivitas tim. Tapi, secara individual menjadi perang individu antara Zah Rahan Krangar (SFC) dengan rivalnya Alexander Robinson (Persela). Keduanya punya banyak kesamaan. Muda, energik, sekaligus sering disebut sebagai penguasa lini tengah.
Tak hanya sama-sama berasal dari Liberia, namun keduanya masih punya hubungan kerabat (saudara sepupu). Hanya saja, Zah Rahan memang lebih dulu bersinar. Terakhir, pemain kelahiran 7 Maret 1985 ini menyandang predikat the best player Liga Indonesia XIII edisi 2007. “Saya belum cetak gol musim ini. Mudah-mudahan lawan Persela saya bisa cetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (4/8).
Urusan menjebol gawang, memang tidak mutlak urusan striker. Toh, gelandang serang seperti Zah Rahan ataupun Alex Robinson, kerap menjadi pemecah kebuntuan. Saat membela Persekabpas (Pasuruan) 2006 lalu, Zah mencetak 4 gol. Satu diantaranya saat mengalahkan SFC 3-2 di Stadion Kamal Juanaidi, Pasuruan (24/6/07).Gol Zah Rahan sendiri tengah dinanti para suporter SFC. Sebab, di ISL 2008/2009 ini, belum satu gol pun yang lahir dari mantan pemain Persekaba Bali ini. Hanya, berkaca pada musim 2007 lalu, gol pertama Zah Rahan baru lahir di laga ke-3, saat mengalahkan Semen Padang 4-2. ‘Persela adalah lawan ketiga. Mungkin dilaga ketiga ini gol tersebut baru ada,” sambungnya.
Sementara, Alex Robinson termasuk awam. Pemain 19 tahun ini baru 2007 lalu bermain di divisi utama bersama Persekabpas. Belum sempat terdengar kalau Alex pernah membobol gawang lawan. Termasuk saat dirinya berganti jersey Persela pada Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 ini. “Tapi, Alex pemain bagus dan punya kecepatan. Saya pikir kami harus memberi penjagaan ketat padanya,” tukas suami Rasheeda ini.
Balas puji juga dilontarkan Alex Robinson. Sepupunya tersebut dinilainya sebagai pemain lincah dan berpengalaman. ‘Mengapa Zah Rahan jadi pemain terbaik 2007 lalu, karena dia pemain bagus. Punya dribble bagus dan sangat berbahaya, ‘ungkap Alex. Kini, duel Zah Rahan dengan Alex Robinson bakal disorot luar dalam. Sebab, keduanya sama-sama menjadi roh alias kunci permainan. Keduanya pula membuat lini tengah masing-masing jadi lebih hidup. Praktis, pemain mana yang dominan di lini tengah, kemungkinan besar akan mengantar timnya menjadi pemenang.
Grafis
--------
Gol-Gol Zah Rahan
Bersama Persekabpas2 gol : lawan Persib (14/2/06)
1 gol : lawan Persijap (10/3/06)
1 gol : lawan Sriwijaya FC (24/6/06)
Bersama Sriwijaya FC
1 gol : lawan Semen Padang (18/2/07)
1 gol : lawan Persikabo (10/4/07)
1 gol : lawan Persela (29/4/07)
1 gol : lawan PSIS (4/8/07)
1 gol : lawan Persita (8/9/07)
1 gol : lawan PSMS (16/1/08)
1 gol : lawan PSMS (10/2/08)
Tak hanya sama-sama berasal dari Liberia, namun keduanya masih punya hubungan kerabat (saudara sepupu). Hanya saja, Zah Rahan memang lebih dulu bersinar. Terakhir, pemain kelahiran 7 Maret 1985 ini menyandang predikat the best player Liga Indonesia XIII edisi 2007. “Saya belum cetak gol musim ini. Mudah-mudahan lawan Persela saya bisa cetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (4/8).
Urusan menjebol gawang, memang tidak mutlak urusan striker. Toh, gelandang serang seperti Zah Rahan ataupun Alex Robinson, kerap menjadi pemecah kebuntuan. Saat membela Persekabpas (Pasuruan) 2006 lalu, Zah mencetak 4 gol. Satu diantaranya saat mengalahkan SFC 3-2 di Stadion Kamal Juanaidi, Pasuruan (24/6/07).Gol Zah Rahan sendiri tengah dinanti para suporter SFC. Sebab, di ISL 2008/2009 ini, belum satu gol pun yang lahir dari mantan pemain Persekaba Bali ini. Hanya, berkaca pada musim 2007 lalu, gol pertama Zah Rahan baru lahir di laga ke-3, saat mengalahkan Semen Padang 4-2. ‘Persela adalah lawan ketiga. Mungkin dilaga ketiga ini gol tersebut baru ada,” sambungnya.
Sementara, Alex Robinson termasuk awam. Pemain 19 tahun ini baru 2007 lalu bermain di divisi utama bersama Persekabpas. Belum sempat terdengar kalau Alex pernah membobol gawang lawan. Termasuk saat dirinya berganti jersey Persela pada Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 ini. “Tapi, Alex pemain bagus dan punya kecepatan. Saya pikir kami harus memberi penjagaan ketat padanya,” tukas suami Rasheeda ini.
Balas puji juga dilontarkan Alex Robinson. Sepupunya tersebut dinilainya sebagai pemain lincah dan berpengalaman. ‘Mengapa Zah Rahan jadi pemain terbaik 2007 lalu, karena dia pemain bagus. Punya dribble bagus dan sangat berbahaya, ‘ungkap Alex. Kini, duel Zah Rahan dengan Alex Robinson bakal disorot luar dalam. Sebab, keduanya sama-sama menjadi roh alias kunci permainan. Keduanya pula membuat lini tengah masing-masing jadi lebih hidup. Praktis, pemain mana yang dominan di lini tengah, kemungkinan besar akan mengantar timnya menjadi pemenang.
Grafis
--------
Gol-Gol Zah Rahan
Bersama Persekabpas2 gol : lawan Persib (14/2/06)
1 gol : lawan Persijap (10/3/06)
1 gol : lawan Sriwijaya FC (24/6/06)
Bersama Sriwijaya FC
1 gol : lawan Semen Padang (18/2/07)
1 gol : lawan Persikabo (10/4/07)
1 gol : lawan Persela (29/4/07)
1 gol : lawan PSIS (4/8/07)
1 gol : lawan Persita (8/9/07)
1 gol : lawan PSMS (16/1/08)
1 gol : lawan PSMS (10/2/08)
Persela Kalah Tradisi
PERSELA resmi naik kasta divisi utama sejak 2004 lalu. Namun, hingga edisi 2007 hanya empat kali terjadi pertemuan dengan Sriwijaya FC. Termasuk ketika Sriwijaya FC masih bernama Persijatim FC. Sebab, musim 2006 tim asuhan M Basri ini bermain di wilayah Timur. Sementara Laskar Wong Kito-julukan SFC eksis di wilayah barat. Dari segi tradisi, Laskar Joko Tingkir—julukan Persela—tak pernah sukses setiap bertamu ke markas SFC (termasuk Persijatim FC).
Namun, SFC atau Persijatim pun tak pernah berhasil curi 3 poin setiap bertamu ke stadion Surajaya-markas Persela. Jelasnya, kedua tim sama-sama kecewa setiap melakoni laga away.
‘’Kami datang ke Jakabaring dengan persiapan matang. Dalam setiap kompetisi, saya selalu berusaha untuk menang. Tak terkecuali home atau away,” ungkap pelatih Persela M Basri, kemarin (4/8).
Ambisi pelatih kelahiran Makasar, 5 Oktober 1942 ini sedang memuncak. Toh, kemenangan juga menjadi wajib hukumnya. Maklum, saat ini Persela memuncaki papan tengah (urutan ke-7 klasemen sementara) dengan 7 poin. Tambahan tiga poin, sudah cukup untuk menyalip Arema (Malang), yang kini berada diurutan ke-6. Sebab, Singo Edan—julukan Arema—juga mengemas 7 poin.
“Laga away memang sulit. Tapi, kami akan berusaha untuk menikmati duel lawan Sriwijaya FC ini. Jelasnya, kami datang kesini tidak untuk dikalahkan Sriwijaya FC,” pungkas pelatih lintas zaman tersebut. Ambisi sang arsitek pun ditimpali striker lokalnya Dicky Firasat. Mantan pemain Persib (Bandung) ini berhasrat menjebol gawang SFC. Satu gol yang ditorehkannya saat mengalahkan Persita (Tangerang), Jumat 1 Agustus lalu, membuatnya bertambah optimistis.
‘’Tim yang kami hadapi ini adalah tim double winners. Jadi, kami mesti kerja keras jika ingin menuai hasil maksimal,” tukasnya.
Fact and figure
· Ini duel ke-5 bagi kedua tim, sejak 2004 lalu. Empat laga sebelumnya, SFC mengemas 2 kali menang, dan sekali seri. Sedangkan Persela sekali menang dan sekali kalah.
· Kedua tim sama-sama minus tiga pemain. Sriwijaya tanpa Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, dan Christian Worabay. Sementara Persela minus Yopi Rayar, Zainul Arifin, dan Amsar Reza.
· Pelatih Persela M Basri adalah guru (pelatih) Rahmad Darmawan, saat berkiprah di timnas Indonesia Pra Olimpiade 1984 di Los Angeles, USA.
Namun, SFC atau Persijatim pun tak pernah berhasil curi 3 poin setiap bertamu ke stadion Surajaya-markas Persela. Jelasnya, kedua tim sama-sama kecewa setiap melakoni laga away.
‘’Kami datang ke Jakabaring dengan persiapan matang. Dalam setiap kompetisi, saya selalu berusaha untuk menang. Tak terkecuali home atau away,” ungkap pelatih Persela M Basri, kemarin (4/8).
Ambisi pelatih kelahiran Makasar, 5 Oktober 1942 ini sedang memuncak. Toh, kemenangan juga menjadi wajib hukumnya. Maklum, saat ini Persela memuncaki papan tengah (urutan ke-7 klasemen sementara) dengan 7 poin. Tambahan tiga poin, sudah cukup untuk menyalip Arema (Malang), yang kini berada diurutan ke-6. Sebab, Singo Edan—julukan Arema—juga mengemas 7 poin.
“Laga away memang sulit. Tapi, kami akan berusaha untuk menikmati duel lawan Sriwijaya FC ini. Jelasnya, kami datang kesini tidak untuk dikalahkan Sriwijaya FC,” pungkas pelatih lintas zaman tersebut. Ambisi sang arsitek pun ditimpali striker lokalnya Dicky Firasat. Mantan pemain Persib (Bandung) ini berhasrat menjebol gawang SFC. Satu gol yang ditorehkannya saat mengalahkan Persita (Tangerang), Jumat 1 Agustus lalu, membuatnya bertambah optimistis.
‘’Tim yang kami hadapi ini adalah tim double winners. Jadi, kami mesti kerja keras jika ingin menuai hasil maksimal,” tukasnya.
Fact and figure
· Ini duel ke-5 bagi kedua tim, sejak 2004 lalu. Empat laga sebelumnya, SFC mengemas 2 kali menang, dan sekali seri. Sedangkan Persela sekali menang dan sekali kalah.
· Kedua tim sama-sama minus tiga pemain. Sriwijaya tanpa Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, dan Christian Worabay. Sementara Persela minus Yopi Rayar, Zainul Arifin, dan Amsar Reza.
· Pelatih Persela M Basri adalah guru (pelatih) Rahmad Darmawan, saat berkiprah di timnas Indonesia Pra Olimpiade 1984 di Los Angeles, USA.
Sabtu, 02 Agustus 2008
Menabung Banyak Gol
PALEMBANG - Dua tuntutan menghinggapi Sriwijaya FC. Pertama, skuadra berjuluk Laskar Wong Kito ini, wajib menyapuh bersih partai home. Kedua, menang harus dengan skor besar. Itulah jalan satu-satunya untuk masuk zona empat tim teratas alias The Big Four. Maklum, persaingan di pekan ke-4 Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 makin ketat. Para raksasa seperti Pelita Jaya, Persipura, Persija, ataupun Persik, makin stabil kokoh di papan atas. Bahkan, tim kuda hitam seperti Persiwa pun terus memberi kejutan. Sementara, SFC sendiri saat ini berada di jalur papan tengah (posisi ke-7 klasemen sementara). Kemarin (1/8), tim berjuluk Badai Pegunungan Tengah ini langsung melejit ke runner up. Itu setelah menang besar 3-1 atas tamunya Persib Bandung di Stadion Pendidikan, Wamena. Moncernya performa Habel Satya dkk, seperti yang telah diprediksi pelatih SFC Rahmad Darmawan sebelumnya. Tak pelak, peracik strategi berusia 41 tahun ini langsung pasang kuda-kuda waspada. Dirinya sudah memberi warning “Kejar kemenangan sekaligus menabung banyak gol !’. Apalagi selisih gol yang dikoleksi Ambrizal dkk baru surplus dua (5 memasukkan, 3 kemasukkan), dengan 4 poin. Sementara, pemuncak klasemen sementara Pelita Jaya mengemas 7 poin, dengan surplus tiga gol (4 memasukkan, 1 kemasukkan). “Sekarang semua tim sangat maksimal untuk mengejar menang dengan skor besar di kandang. Beberapa tim sudah membuktikannya, termasuk Persiwa. Saya pikir, kami tentu harus melakukan hal serupa,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (1/8). Pelatih berlatar militer ini pantas khawatir. Sebab, di ISL 2008/2009 ini, SFC “memikul” target pertahankan double winners. Konsenterasi SFC makin bercabang, karena mewakili Indonesia di Liga Champion Asia, awal Januari 2009 mendatang. “Sekarang ngak ada kompromi. Sebagai pelatih, saya harus siap untuk memoles tim ini agar terus menang. Jika tidak, maka kami akan sulit bersaingan di papan atas,” sambung mantan pelatih Persija edisi 2006 ini. Nah, kampanye menabung banyak gol dimulai saat tim ini menjamu Persela, Selasa, 5 Juli mendatang. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini rencananya akan merapat ke Bumi Sriwijaya besok (3/8) sore. Musim 2007 lalu, tim asuhan M Basri ini terkubur 1-5 di Jakabaring. “Kami ingin mengulang kesuksesan tersebut,” pungkas pelatih yang mempersembahkan double winners untuk SFC.
Langganan:
Postingan (Atom)