Selasa, 05 Agustus 2008

Persela Kalah Tradisi

PERSELA resmi naik kasta divisi utama sejak 2004 lalu. Namun, hingga edisi 2007 hanya empat kali terjadi pertemuan dengan Sriwijaya FC. Termasuk ketika Sriwijaya FC masih bernama Persijatim FC. Sebab, musim 2006 tim asuhan M Basri ini bermain di wilayah Timur. Sementara Laskar Wong Kito-julukan SFC eksis di wilayah barat. Dari segi tradisi, Laskar Joko Tingkir—julukan Persela—tak pernah sukses setiap bertamu ke markas SFC (termasuk Persijatim FC).
Namun, SFC atau Persijatim pun tak pernah berhasil curi 3 poin setiap bertamu ke stadion Surajaya-markas Persela. Jelasnya, kedua tim sama-sama kecewa setiap melakoni laga away.
‘’Kami datang ke Jakabaring dengan persiapan matang. Dalam setiap kompetisi, saya selalu berusaha untuk menang. Tak terkecuali home atau away,” ungkap pelatih Persela M Basri, kemarin (4/8).
Ambisi pelatih kelahiran Makasar, 5 Oktober 1942 ini sedang memuncak. Toh, kemenangan juga menjadi wajib hukumnya. Maklum, saat ini Persela memuncaki papan tengah (urutan ke-7 klasemen sementara) dengan 7 poin. Tambahan tiga poin, sudah cukup untuk menyalip Arema (Malang), yang kini berada diurutan ke-6. Sebab, Singo Edan—julukan Arema—juga mengemas 7 poin.
“Laga away memang sulit. Tapi, kami akan berusaha untuk menikmati duel lawan Sriwijaya FC ini. Jelasnya, kami datang kesini tidak untuk dikalahkan Sriwijaya FC,” pungkas pelatih lintas zaman tersebut. Ambisi sang arsitek pun ditimpali striker lokalnya Dicky Firasat. Mantan pemain Persib (Bandung) ini berhasrat menjebol gawang SFC. Satu gol yang ditorehkannya saat mengalahkan Persita (Tangerang), Jumat 1 Agustus lalu, membuatnya bertambah optimistis.
‘’Tim yang kami hadapi ini adalah tim double winners. Jadi, kami mesti kerja keras jika ingin menuai hasil maksimal,” tukasnya.

Fact and figure
· Ini duel ke-5 bagi kedua tim, sejak 2004 lalu. Empat laga sebelumnya, SFC mengemas 2 kali menang, dan sekali seri. Sedangkan Persela sekali menang dan sekali kalah.
· Kedua tim sama-sama minus tiga pemain. Sriwijaya tanpa Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, dan Christian Worabay. Sementara Persela minus Yopi Rayar, Zainul Arifin, dan Amsar Reza.
· Pelatih Persela M Basri adalah guru (pelatih) Rahmad Darmawan, saat berkiprah di timnas Indonesia Pra Olimpiade 1984 di Los Angeles, USA.

Tidak ada komentar: