Kamis, 14 Agustus 2008

PKT Bontang Minus Empat Pilar

TAK hanya Sriwijaya FC punya kekuatan timpang. Namun, Bontang PKT pun mengalami nasib serupa. Tim asuhan H Mustaqiem ini kehilangan empat pilar pentingnya. Masing-masing midfilder Tarikh el Jannaby (akumulasi), striker James Debbah (cedera engkel), defender Tito Purnomo (cedera engkel), serta midfilder elegan asal Papua, Domertho Thesia (engkel).Kondisi ini membuat H Mustaqiem ketar-ketir.
Maklum, empat pilar tersebut selama ini selalu menghiasi staring eleven. Bahkan, mantan pelatih Mitra Kukar edisi 2007 lalu ini, mengatakan bahwa kekuatan timnya berkurang 20 persen. “Tapi, kami punya segala cara untuk memenangkan pertandingan ini. Menghadapi tim juara, justru membuat kami tambah bersemangat,” tukas Mustaqiem, seperti dilansir Kaltim Pos (grup Sumatera Ekspres), kemarin (13/8).
Namun, pria yang awal 2007 lalu sempat masuk bursa pelatih SFC ini, punya stok supersub mumpuni. Masih ada Imran “Korea” Usman dan Nurcholis Hamdhi yang akan meng-cover absennya James Debbah.“Bila perlu keduanya akan saya turunkan, untuk kolaborasi dengan Josiah Setton di lini depan. Soalnya, tidak mudah untuk menembus pertahanan SFC,” lanjut mantan pelatih PON Jatim di Sumsel 2004 lalu.
Dibarisan gelandang pun, Mustaqiem masih punya banyak pilihan. Nama-nama Jumadi Abdi, Arifki, Trias Budi Susanto, Satria Ferry, hingga Rahmad Wahyudi punya visi hampir sama dengan Tarikh atau Domertho.Begitu pun lini belakang. Kolaborasi sang kapten Ardiansyah, Miftakhul Huddah, serta Wilfredi Galiano Genes (Paraguay), termasuk sulit untuk dijebol. Hingga pekan ke-5, trio defender ini kebobolan 8 gol. “Kualitas tamu (SFC, red) tidak diragukan lagi. Tapi, sangat bodoh jika kami bermain bertahan di kandang sendiri,” pungkas pelatih berlisensi B tersebut.

Tidak ada komentar: