Coach PSMS Medan Erick William, memang berkoar akan tampil maksimal. Namun, pelatih asal Australia ini ternyata cukup pesimistis. Setelah menelan kekalahan menyakitkan melawan Persik Kediri, mental bermain anak-anak Medan terbilang anjlok. Terlebih laga tersebut penuh dengan aksi brutal, yang merugikan Ayam Kinantan-julukan PSMS.
Membuat Erick sedikit pesimis sendiri bukan soal laga yang kerap berakhir dengan kekalahan. Namun lebih karena persoalan skuad yang terlihat bagaikan langit dan bumi. Belum lagi persoalan konsentrasi tim yang mulai buyar karena krisis keuangan mulai melanda PSMS Medan.
"Saya mau tanya kepada anda, bagimana kondisi skuad PSMS Medan musim lalu dengan musim ini. Dan bagaimana juga kondisi tim Sriwijaya musim lalu dan musim ini," ujar Erick balik bertanya.
Bahkan Erick pernah berujar bahwa masalah utama tim yang dibesutnya menggantikan Iwan Setiawan tersebut, adalah karena tak bermain di Medan. "Masalah terbesar tim ini adalah dengan pergi bemain di luar Medan. Its our big problem," sambungnya. Ungkapan Erick tersebut, bisa diartikan persimisme. Sebab mantan pelatih Perseman Manokwari ini pada dasarnya memang bukan tipe pelatih yang senang sesumbar.
Jumat, 31 Oktober 2008
Dibuka SMS Interaktif SFC
SRIWIJAYA FC tetap berpeluang menjadi champions Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Tim berjuluk Laskar Wong Kito berada di urutan ke-3 paruh musim. Namun, tetap ada kans besar diputaran II untuk merengkuh scudetto. Sebab, masih ada 18 laga (termasuk lawan PSMS), yang mereka lakoni.
Tapi, problem cukup banyak menimpah tim asuhan Rahmad Darmawan. Mulai dari molornya gaji. Pemain cedera dan minus pemain. Hingga ketika tim ini sedang menuai kekalahan. Nah, untuk lebih memajukan SFC, Sumatera Ekspres membuka shorts massage system (sms) interaktif. Tujuannya, melibatkan partisipasi football mania Sumsel (pecinta SFC), untuk memberikan saran, masukan, nasihat, atau kritikan yang bersifat membangun.
Nah, untuk mengikuti sms interaktif gampang. Cukup kirim sms ke nomor 081273531555. Caranya, ketik Olahragaisi atau materi. “Dengan demikian, semoga Laskar Wong Kito akan kembali ke jalur juara musim 2008/2009,” ungkap redaktur olahraga Sumatera Ekspres Zulhanan.
Tapi, problem cukup banyak menimpah tim asuhan Rahmad Darmawan. Mulai dari molornya gaji. Pemain cedera dan minus pemain. Hingga ketika tim ini sedang menuai kekalahan. Nah, untuk lebih memajukan SFC, Sumatera Ekspres membuka shorts massage system (sms) interaktif. Tujuannya, melibatkan partisipasi football mania Sumsel (pecinta SFC), untuk memberikan saran, masukan, nasihat, atau kritikan yang bersifat membangun.
Nah, untuk mengikuti sms interaktif gampang. Cukup kirim sms ke nomor 081273531555. Caranya, ketik Olahraga
Menanti Sihir Zah Rahan
PALEMBANG-Zah Rahan adalah pembelian terbaik yang pernah dilakukan Sriwijaya FC. Sebab, midfielder kelahiran Monrovia, 7 Maret 1985 memang menjadi roh permainan SFC. Posisinya di tim tak terganti. Tak pelak, Zah menjadi salah satu pemain terbaik Liga Indonesia, karena “sihirnya”tersebut.
Nah, ada satu hal yang membuat gelandang timnas Liberia ini penasaran. Yaitu, baru mencetak satu gol home. Itu pun saat mengalahkan Persita Tangerang 6-0. Zah justru moncer di laga away. Hingga match day ke-16, suami Rasheeda ini telah mengemas 8 gol. Tujuh diantaranya dicetak pada laga away “Saya ingin banyak cetak gol dilaga home. Mungkin lawan PSMS adalah peluang saya untuk kembali mencetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (30/10).
Pertemuan dengan Ayam Kinantan-julukan PSMS, memberi kenangan manis pada the best player Liga Indonesia XIII. Sebab, dirinya sukses mencetak gol kelas dunia, ke gawang Markus Horison (mantan kiper PSMS yang kini membela Persik Kediri).Tepatnya saat final Liga Indonesia XIII di stadion Jalak Harupat Bandung, 10 Pebruari lalu. Gol Zah tercipta via tendangan lambung dari sektor kiri separuh lapangan. Saat itu, Markus meninggalkan gawangnya. “Saya tidak menyangka bisa melakuknnya. Mungkin, kalau ada kesempatan saya akan coba lakukan lagi,” kenang mantan pemain Persekabpas ini.
Nah, ambisi Zah Rahan bisa terulang saat menjamu PSMS besok petang (1/11). Namun, pria berpostur164 cm /50 kg mengaku bakal sulit menghadapi PSMS. “Mereka punya pemain bagus. Tapi, yang terpenting kami harus menang,” pungkasnya.Ambisi tinggi juga diusung Tsimi Jacques. Duel lawan PSMS adalah debut perdananya mengenakan jersey SFC di laga resmi. Mantan pemain Canone Spirit Yaounde, bertekad untuk menjadi benteng tangguh. “Saya ingin tampil baik. Bisa melaksanakan tugas pelatih. Itu kepercayaan dan tanggung jawab bagus saya pribadi,” tukasnya.
Nah, ada satu hal yang membuat gelandang timnas Liberia ini penasaran. Yaitu, baru mencetak satu gol home. Itu pun saat mengalahkan Persita Tangerang 6-0. Zah justru moncer di laga away. Hingga match day ke-16, suami Rasheeda ini telah mengemas 8 gol. Tujuh diantaranya dicetak pada laga away “Saya ingin banyak cetak gol dilaga home. Mungkin lawan PSMS adalah peluang saya untuk kembali mencetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (30/10).
Pertemuan dengan Ayam Kinantan-julukan PSMS, memberi kenangan manis pada the best player Liga Indonesia XIII. Sebab, dirinya sukses mencetak gol kelas dunia, ke gawang Markus Horison (mantan kiper PSMS yang kini membela Persik Kediri).Tepatnya saat final Liga Indonesia XIII di stadion Jalak Harupat Bandung, 10 Pebruari lalu. Gol Zah tercipta via tendangan lambung dari sektor kiri separuh lapangan. Saat itu, Markus meninggalkan gawangnya. “Saya tidak menyangka bisa melakuknnya. Mungkin, kalau ada kesempatan saya akan coba lakukan lagi,” kenang mantan pemain Persekabpas ini.
Nah, ambisi Zah Rahan bisa terulang saat menjamu PSMS besok petang (1/11). Namun, pria berpostur164 cm /50 kg mengaku bakal sulit menghadapi PSMS. “Mereka punya pemain bagus. Tapi, yang terpenting kami harus menang,” pungkasnya.Ambisi tinggi juga diusung Tsimi Jacques. Duel lawan PSMS adalah debut perdananya mengenakan jersey SFC di laga resmi. Mantan pemain Canone Spirit Yaounde, bertekad untuk menjadi benteng tangguh. “Saya ingin tampil baik. Bisa melaksanakan tugas pelatih. Itu kepercayaan dan tanggung jawab bagus saya pribadi,” tukasnya.
Kamis, 30 Oktober 2008
Elie Paling Mengancam
SAAT ini PSMS Medan bukanlah kelas raksasa. Tim berjuluk Ayam Kinantan sangat minim bintang. Tidak seperti 2007 lalu, yang hampir semula lini dihuni pemain berkelas. Dari capaian hingga match day ke-16, tim berdiri sejak 21 April 1950 hanyalah tim penghuni zona degradasi (posisi ke-16).
Namun, Ayam Kinantan tetap bertaji. Ada satu pemain yang punya reputasi mentereng. Punya pengalaman nasional sekaligus internasional. Dialah Elie Aiboy. Salah satu punggawa timnas Merah Putih paling senior. Elie Aiboy adalah pemain PSMS paling diwaspadai Sriwijaya FC. Tak hanya lincah dan licin, gelandang sayap kelahiran 20 April 1979 punya assist maut. Akurasi umpan-umpannya sangat tajam. “Elie pemain berhaya. Kami akan memberikan perhatian khusus padanya nanti,” ungkap coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, kemarin (29/10).
Menurut pelatih 41 tahun, pemain asal Papua in memang punya pengalaman luas. Itu memberikan kematangan, sekaligus kelebihan pada diri seorang Ellie Aiboy. Praktis, pelatih asal Metro Lampung, mengungkapkan salah satu kunci mematikan Ayam Kinantan, adalah dengan menghentikan Elie Aiboy.“Sebenarnya, tidak ada tim lemah. Semuanya kuat. Perbedaan klasemen, sama sekali tidak ada pengaruh. Buktinya, PSMS bisa mengejutkan Persik Kediri dengan gol pertama,” tandas Rahmad.
Nah, seperti apa Elie Aiboy? Ternyata memang benar, bahwa pemilik postur 170cm/65 kg sarat pengalaman. Pernah memperkuat 8 tim. Masing-masing PSB Bogor (1997-1998), Persipura Jayapura (1998/1999), Semen Padang (1999-2002), Oersija Jakarta (2002-2004), Selangor FC (2005-2006), Arema Malang (2007), Selangor FC (hingga Agustus 2008), dan sekarang PSMS Medan.Tampil bersama tim Garuda, sebanyak 33 caps. Sebagai seorang gelandang sayap, Elie Aiboy ikut mencetak 7 gol. Ingat, pada piala Asia 2007 lalu, Elie menyumbang satu-satunya gol ketika tim Merah Putih berhadapan dengan raksasa Asia, Arab Saudi di penyisian grup D. Sayang, Indonesia kalah 1-2.
“Kami akan berusaha mencuri poin di sini. Meski sebenarnya sangat sulit, menghadapi tim juara,” ungkap Elie Aiboy. Sebenarnya, para legiun asing PSMS juga berbahaya. Diantaranya duet striker Leonardo Martin Dineli alias Zada (Brasil). Serta Henry Makinwa, eks striker timnas Nigeria yang telah membukukan catatan 8 caps dan 4 gol.
Namun, Ayam Kinantan tetap bertaji. Ada satu pemain yang punya reputasi mentereng. Punya pengalaman nasional sekaligus internasional. Dialah Elie Aiboy. Salah satu punggawa timnas Merah Putih paling senior. Elie Aiboy adalah pemain PSMS paling diwaspadai Sriwijaya FC. Tak hanya lincah dan licin, gelandang sayap kelahiran 20 April 1979 punya assist maut. Akurasi umpan-umpannya sangat tajam. “Elie pemain berhaya. Kami akan memberikan perhatian khusus padanya nanti,” ungkap coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, kemarin (29/10).
Menurut pelatih 41 tahun, pemain asal Papua in memang punya pengalaman luas. Itu memberikan kematangan, sekaligus kelebihan pada diri seorang Ellie Aiboy. Praktis, pelatih asal Metro Lampung, mengungkapkan salah satu kunci mematikan Ayam Kinantan, adalah dengan menghentikan Elie Aiboy.“Sebenarnya, tidak ada tim lemah. Semuanya kuat. Perbedaan klasemen, sama sekali tidak ada pengaruh. Buktinya, PSMS bisa mengejutkan Persik Kediri dengan gol pertama,” tandas Rahmad.
Nah, seperti apa Elie Aiboy? Ternyata memang benar, bahwa pemilik postur 170cm/65 kg sarat pengalaman. Pernah memperkuat 8 tim. Masing-masing PSB Bogor (1997-1998), Persipura Jayapura (1998/1999), Semen Padang (1999-2002), Oersija Jakarta (2002-2004), Selangor FC (2005-2006), Arema Malang (2007), Selangor FC (hingga Agustus 2008), dan sekarang PSMS Medan.Tampil bersama tim Garuda, sebanyak 33 caps. Sebagai seorang gelandang sayap, Elie Aiboy ikut mencetak 7 gol. Ingat, pada piala Asia 2007 lalu, Elie menyumbang satu-satunya gol ketika tim Merah Putih berhadapan dengan raksasa Asia, Arab Saudi di penyisian grup D. Sayang, Indonesia kalah 1-2.
“Kami akan berusaha mencuri poin di sini. Meski sebenarnya sangat sulit, menghadapi tim juara,” ungkap Elie Aiboy. Sebenarnya, para legiun asing PSMS juga berbahaya. Diantaranya duet striker Leonardo Martin Dineli alias Zada (Brasil). Serta Henry Makinwa, eks striker timnas Nigeria yang telah membukukan catatan 8 caps dan 4 gol.
Masih Rahasiakan Strategi
Baryadi Gelontor PSMS Rp10 Juta
PALEMBANG-Coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan bisa bernafas lega. Sebab, kondisi Oktavianus dan Reswandi mulai membaik. Bahkan, kemungkinan besar keduanya dapat tampil saat menjamu PSMS Medan, Sabtu (1/11) nanti.Maklum, sebelumnya pelatih 41 tahun ini harus berpikir keras. Sebab, salah satu pilar pentingnya Obiora Richard tidak bisa tampil. Gelandang serang asal Nigeria ini absent karena akumulasi kartu. Padahal, peran Obiora sangat vital.
Namun, pelatih asal Metro Lampung belum merinci strategi apa yang akan diterapkannya menjamu tim berjuluk Ayam Kinantan. Menurutnya, masih ada kesempatan dua hari untuk melihat kesiapan Isnan Ali dkk.“Yang pasti, kami tidak ingin kalah di laga terakhir putaran I. Saya pikir, anak-anak tentu tahu dan sepakat untuk menjaga citra di Jakabaring,” ungkap Rahmad, kemarin (29/10).
Kekuatan tim berjuluk Laskar Wong Kito, makin stabil. Sebab, defender anyar Tsimi Jacques Joel Patrick, dipastikan bisa tampil. Memang belum tahu bagaimana perfoma mantan pemain Canone Spirit Yaounde (liga Kamerun) di lapangan. Namun, Rahmad yakin Tsimi akan menunjukkan kelasnya. “Sekarang, kami juga memperbanyak sesi games. Ada beberapa celah yang mesti kami perbaiki lagi,” pungkasnya.Nah, para punggawa SFC sendiri sudah berbalut optimisme tinggi. Mereka sudah berikrar sepakat, untuk menang dihadapan supporter sendiri. Mereka ingin menebus kekalahan away 1-2 atas Arema Malang, Senin (27/10) lalu. “Bermain dihadapan suporter, memberikan semangat bagi kami. Jadi, kami akan berusaha untuk menyenangkan suporter,” ungkap Isnan Ali.
Terpisah, PSMS baru petang ini akan melakoni latihan. Meski sebenarnya mereka sudah berada di Palembang sejak Selasa (29/10) lalu. Bahkan, tadi malam mereka dapat jamuan special dari manajer SFC MC Baryadi. Yaitu makan malam bersama di Hana Rasa restaurant.Tidak sekadar makam malam, tapi manajer double winners ini menggelontor Andhika Yudhistira dkk dengan segepok uang. Jumlahnya Rp 10 juta. “Itu hanya uang pulsa. SFC dan PSMS ini satu saudara. Saya pribadi adalah sahabat dengan Pak Sihar Sitorus (manajer PSMS, red),” ungkap Baryadi.
Para punggawa PSMS sendiri, masih terus me-refresh diri. Mereka tidak puas sekadar makam malam. Setelah Baryadi pulang, Erick William dan anak-anak asuhnya langsung meluncur ke Zinc CafĂ© di komplek Palembang Square (PS). “Sekalian merasakan suasana malam Palembang, yang sangat bagus ini,” ungkap Erick terkekeh.
PALEMBANG-Coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan bisa bernafas lega. Sebab, kondisi Oktavianus dan Reswandi mulai membaik. Bahkan, kemungkinan besar keduanya dapat tampil saat menjamu PSMS Medan, Sabtu (1/11) nanti.Maklum, sebelumnya pelatih 41 tahun ini harus berpikir keras. Sebab, salah satu pilar pentingnya Obiora Richard tidak bisa tampil. Gelandang serang asal Nigeria ini absent karena akumulasi kartu. Padahal, peran Obiora sangat vital.
Namun, pelatih asal Metro Lampung belum merinci strategi apa yang akan diterapkannya menjamu tim berjuluk Ayam Kinantan. Menurutnya, masih ada kesempatan dua hari untuk melihat kesiapan Isnan Ali dkk.“Yang pasti, kami tidak ingin kalah di laga terakhir putaran I. Saya pikir, anak-anak tentu tahu dan sepakat untuk menjaga citra di Jakabaring,” ungkap Rahmad, kemarin (29/10).
Kekuatan tim berjuluk Laskar Wong Kito, makin stabil. Sebab, defender anyar Tsimi Jacques Joel Patrick, dipastikan bisa tampil. Memang belum tahu bagaimana perfoma mantan pemain Canone Spirit Yaounde (liga Kamerun) di lapangan. Namun, Rahmad yakin Tsimi akan menunjukkan kelasnya. “Sekarang, kami juga memperbanyak sesi games. Ada beberapa celah yang mesti kami perbaiki lagi,” pungkasnya.Nah, para punggawa SFC sendiri sudah berbalut optimisme tinggi. Mereka sudah berikrar sepakat, untuk menang dihadapan supporter sendiri. Mereka ingin menebus kekalahan away 1-2 atas Arema Malang, Senin (27/10) lalu. “Bermain dihadapan suporter, memberikan semangat bagi kami. Jadi, kami akan berusaha untuk menyenangkan suporter,” ungkap Isnan Ali.
Terpisah, PSMS baru petang ini akan melakoni latihan. Meski sebenarnya mereka sudah berada di Palembang sejak Selasa (29/10) lalu. Bahkan, tadi malam mereka dapat jamuan special dari manajer SFC MC Baryadi. Yaitu makan malam bersama di Hana Rasa restaurant.Tidak sekadar makam malam, tapi manajer double winners ini menggelontor Andhika Yudhistira dkk dengan segepok uang. Jumlahnya Rp 10 juta. “Itu hanya uang pulsa. SFC dan PSMS ini satu saudara. Saya pribadi adalah sahabat dengan Pak Sihar Sitorus (manajer PSMS, red),” ungkap Baryadi.
Para punggawa PSMS sendiri, masih terus me-refresh diri. Mereka tidak puas sekadar makam malam. Setelah Baryadi pulang, Erick William dan anak-anak asuhnya langsung meluncur ke Zinc CafĂ© di komplek Palembang Square (PS). “Sekalian merasakan suasana malam Palembang, yang sangat bagus ini,” ungkap Erick terkekeh.
Langganan:
Postingan (Atom)