Jumat, 31 Oktober 2008

Menanti Sihir Zah Rahan

PALEMBANG-Zah Rahan adalah pembelian terbaik yang pernah dilakukan Sriwijaya FC. Sebab, midfielder kelahiran Monrovia, 7 Maret 1985 memang menjadi roh permainan SFC. Posisinya di tim tak terganti. Tak pelak, Zah menjadi salah satu pemain terbaik Liga Indonesia, karena “sihirnya”tersebut.

Nah, ada satu hal yang membuat gelandang timnas Liberia ini penasaran. Yaitu, baru mencetak satu gol home. Itu pun saat mengalahkan Persita Tangerang 6-0. Zah justru moncer di laga away. Hingga match day ke-16, suami Rasheeda ini telah mengemas 8 gol. Tujuh diantaranya dicetak pada laga away “Saya ingin banyak cetak gol dilaga home. Mungkin lawan PSMS adalah peluang saya untuk kembali mencetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (30/10).

Pertemuan dengan Ayam Kinantan-julukan PSMS, memberi kenangan manis pada the best player Liga Indonesia XIII. Sebab, dirinya sukses mencetak gol kelas dunia, ke gawang Markus Horison (mantan kiper PSMS yang kini membela Persik Kediri).Tepatnya saat final Liga Indonesia XIII di stadion Jalak Harupat Bandung, 10 Pebruari lalu. Gol Zah tercipta via tendangan lambung dari sektor kiri separuh lapangan. Saat itu, Markus meninggalkan gawangnya. “Saya tidak menyangka bisa melakuknnya. Mungkin, kalau ada kesempatan saya akan coba lakukan lagi,” kenang mantan pemain Persekabpas ini.

Nah, ambisi Zah Rahan bisa terulang saat menjamu PSMS besok petang (1/11). Namun, pria berpostur164 cm /50 kg mengaku bakal sulit menghadapi PSMS. “Mereka punya pemain bagus. Tapi, yang terpenting kami harus menang,” pungkasnya.Ambisi tinggi juga diusung Tsimi Jacques. Duel lawan PSMS adalah debut perdananya mengenakan jersey SFC di laga resmi. Mantan pemain Canone Spirit Yaounde, bertekad untuk menjadi benteng tangguh. “Saya ingin tampil baik. Bisa melaksanakan tugas pelatih. Itu kepercayaan dan tanggung jawab bagus saya pribadi,” tukasnya.

Tidak ada komentar: