Kamis, 23 Oktober 2008

Memori Kelam Rahmad

PALEMBANG - Bagi pribadi coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, Stadion Tri Dharma, Petrokimia Gresik sangat angker. Tak sekalipun home base milik Gresik United (leburan Petrokimia Putra dan Persegres Gresik) memberi kemenangan pada pelatih 41 tahun.Saat menukangi Persipura Jayapura, kalah 1-2. Tepatnya 9 Agustus 2005. Namun, bukan kalah dari Persik. Melainkan dari tuan rumah Petrokimia sendiri. Saat itu, dua gol Petro dilesakkan Jose Carlos dan Christian Olivares. Sedangkan Persipura via Korinus Fingkrew.

Demikian edisi 2006, saat Rahmad menukangi Persija Jakarta. Mereka menuai hasil jeblok di babak 8 besar Liga Indonesia XII. Masing-masing 1-3 lawan Persekabpas Pasuruan (17/7). Serta imbang 0-0 dengan PSM Makasar (19/7).

“Saya selalu berdoa. Semoga Sriwijaya FC beruntung di Stadion Petrokimia ini,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (22/10).Bayang-bayang memori buruk stadion Petrokimia, memuncak dibenak pelatih asal Metro (Lampung). Apalagi, tim yang akan diladeni adalah Persik Kediri. Sebuah tim tradisional (berdiri sejak 1950), yang memegang dua tropi juara (edisi 2004 dan 2006).Kick off Liga Indonesia 2007, Persik pula yang mengalahkan Sriwijaya FC 1-0 via gol Christian Gonzales. Namun, Rahmad juga punya memori manis saat berhadapan dengan Persik.

Saat menukangi Mutiara Hitam-julukan Persipura, Rahmad dan pasukannya menang 1-0 via gol Edward Ivakdalam atas Persik. Itu terjadi pada babak 8 besar Liga Indonesia 2005. “Stadion Petrokimia bukan home base Persik. Ini kami anggap tempat netral. Jadi, kami yakin bisa menambah poin lagi,” lanjut pelatih berlatar militer.

Bagi Rahmad pribadi, memang kerap bersua dengan Persik. Hanya 2006 saja, tidak bersuah. Maklum, 2006 (bersama Persija), berada diwilayah Barat. Sedangkan Persik di wilayah Timur. Namun 2005 (bersama Persipura), pertemuan kedua tim imbang. Di Brawijaya (23/7), Rahmad kalah 1-2. Tapi, di stadion Mandala, Jayapura, justru menang 2-1. “Sekarang, saya justru merasa yakin memang. Meski kami kehilangan Keith (Kayamba) yang terkena akumulasi,”pungkas Rahmad.

Tidak ada komentar: