Senin, 27 Oktober 2008

Ingin Happy Ending

Arema v Sriwijaya FC

SIDOARJO - Happy ending. Inilah harapan Sriwijaya FC (SFC) menutup putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Tak heran, tim berjuluk Laskar Wong Kito mematok tiga poin pada away terakhir, meladeni Arema Malang di Gelora Deltra Sidoarjo, petang nanti pukul 15.30 WIB.

Donasi tiga poin di match day ke-16 sangat penting. Sebab, tim asuhan Rahmad Darmawan bisa lebih mudahmemuluskan jalan menjadi runner up capolista. Sekaligus menyalip Persiwa Wamena, yang saat ini membuntut dibawah juara paruh musim Persipura Jayapura.

“Jika kami menang lawan Arema, insya Allah semua jadi lebih mudah. Tinggal menjaga kemenangan lawan PSMS Medan di Jakabaring, 1 Nopember mendatang,” ungkap Coach Rahmad Darmawan, kemarin (26/10).

Pelatih 41 tahun ini berbalut optimisme tinggi. Kondisi tim sangat meyakinkan. Minus Ambrizal, bukan problem penting. Sebab, defender anyar Nsimi Jacques Joel Patrick bisa diturunkan sebagai penggantinya. Tembok lokal Syafruddin dan Slamet Riyadi pun on fire. Terutama untuk melapis Tsimi, jika defender Kamerun ini belum “nyetel”.

Lini depan pun bakal lebih hidup. Keith Kayamba Gumbs yang telah terbebas dari hukuman akumulasi kartu, bisa duet lagi dengan Ngon a Djam. Sedangkan Obiora Richard bisa kembali ke posisi gelandang sayap. Saling berkolaborasi dengan Zah Rahan sebagai second striker.

“Arema punya pemain timnas dan mantan timnas berpengalaman. Empat asingnya pun bagus. Saya pikir, itu kelebihan Arema yang mesti kami waspadai,” lanjut pelatih asal Metro, Lampung.

Toh begitu, Rahmad menginstruksikan pada M Nasuha dkk untuk langsung fight. Bahkan, bila perlu mencetak gol cepat. Tambahan satu poin usai meladeni Persik Kediri 2-2, Kamis (23/10) lalu, jadi modal penting.

“Tapi, saya harap anak-anak bisa bermain lebih sabar. Jangan terpancing dengan gaya Arema yang biasanya sangat keras dan cepat,” pungkas pelatih double winners.

Defender SFC Charis Yulianto, paling bernafsu jika meladeni Arema. Dirinya bertekad untuk mengulang episode babak 8 besar Liga Indonesia XIII, 23 Januari lalu. Di Gelora Delta ini juga, SFC membungkam Arema 2-0. Charis sendiri mencetak satu gol. Satu gol lagi via Christian Lenglolo (sekarang pemain Persema Malang). Itulah kekalahan yang membuat hati puluhan ribu Aremania-suporter Arema, jadi teriris-iris.

“Arema tidak diperkuat suporter mereka. Ini sebuah keuntungan bagi kami, untuk bermain lepas,” tukas Charis, yang justru pernah dibesarkan Arema.

Sementara, Arema juga mengusung misi menang. Tidak bermain di Kanjuruhan, markas Arema, bukan patokan kalah. Bahkan, Coach Gusnul Yakin lantang mengatakan bahwa kemenangan atas SFC adalah target permanen. “Kunci Sriwijaya FC hanya satu. Jangan lepas kawalan dengan empat pemain asing mereka,” ucap Gusnul yakin.

Pelatih asli Malang, memang memberi ultimatum khusus pada Fandi Mochtar dkk. Yaitu matikan pergerakan duet Ngon a Djam dan Kayamba. Tempel ketat Zah Rahan dan Obiora, juga sebuah keharusan. “Kami harus main man to man. Empat pemain asing Sriwijaya sangat dominant. Jika lepas, maka sulit bagi kami untuk menghentikan mereka,” sambung mantan pelatih Persibo Bojonegoro.

Gusnul hanya pandang sebelah mata dengan pemain lokal Laskar Wong Kito. Menurutnya, anak-anak asuhnya bisa mengimbangi pemain lokal SFC. “Bukan meremehkan. Tapi, saya yakin pemain saya bisa duel dengan pemain lokal SFC. Target waspada kami hanya empat asing saja,” pungkasnya.
Striker lokal Arief Suyono, justru lebih merendah. Pemain timnas Merah Putih, justru lebih “melek”. Terutama sulitnya menjebol tembok kokoh seperti Charis Yulianto.

“Saya tahu bagaimana Bang Charis (Yulianto). Dia pemain tangguh. Di timnas, sangat dihormati dan jadi panutan kami pemain muda. Tidak mudah menembusnya,” tukas Arief, yang kini mengemas 3 gol.

Tidak ada komentar: