Selasa, 13 Januari 2009

Budigol Berpaling

Pelita Klaim Miliki si Piton

KABAR
tak sedap berhembus di Jakabaring. Sebab, Budi Sudarsono yang diklaim PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sebaiak pemain anyarnya, dikabarkan berlabuh ke Pelita Jaya, Jabar. Informasi dari sumber terpercaya, pemilik klub Nirwan Bakrie yang juga wakil ketua umum PSSI, benar-benar "ngebet" untuk mendapatkan pemain berjuluk Si Piton dan Budigol.Status Budi Sudarsono di Laskar Wong Kito-julukan SFC, sebenarnya memang belum deal seratus persen. Sebab, pemain kelahiran 19 September 1979 hanya sebatas tanda tangan pra kontrak. Bahkan, hingga kini tim double winners belum mengantongi surat transfer dari Persik Kediri. Coach Rahmad Darmawan sendiri pasrah. Namun, dirinya sempat terkejut dengan berita tersebut. " Jujur, saya benar-benar kaget. Sebab, manajenen sebelumnya telah mengumumkan sukses menggaet Budi," ungkap Rahmad, kemarin (12/1).Menurut pelatih 42 tahun, tenaga Budigol memang dibutuhkan. Terutama di Liga Champion Asia (LCA). Hanya saja, dirinya tidak kuasa menolak, jika Budi berpaling ke Pelita Jaya.Mau bilang apa lagi. Lagi pula karena harus berhadapan dengan "petinggi-petinggi" itu. Kalau memang perlu, ambil sekalian semua pemain kami," sunggut Rahmad, tanpa merinci siapa "petinggi-petinggi"yang dimaksud.


Ditambahkan Rahmad, Budigol sempat berbicara dengan kiper SFC Ferry Rotinsulu sebelum timnas bertolak ke Oman, kemarin. Rahmad sendiri belum bisa menghubungi Budi maupun Ferry. Sebab, keduanya sudah chek in dalam pesawat menuju Oman.
"Setelah sampai di Oman, akan saya tanyakan langsung pada Budi. Jujur, saya benar-benar tidak sreg dengan kabar ini," pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Senada dengan yang diungkapkan manajer MC Baryadi. Menurutnya, dirinya sudah berusaha maksimal. "Kalau pun itu benar terjadi (Budi ke Pelita Jaya, red), itu diluar kemampuan kami," ungkap Baryadi.
Untuk diketahui, beberapa media nasional memberitakan Pelita Jaya merebut Budi Sudarsono dari "tangan" Laskar Wong Kito.
Manajer Pelita Jaya Rahim Soekasah mengakui jika pihaknya telah berhasil merekrut Budigol. Tapi, saat ini proses perekrutan mantan bomber Persik Kediri itu masih dalam tahap pembicaraan. "Kami memang merekrut Budi Sudarsono. Tapi secara detailnya, masih dalam tahap pembicaraan antara katua umum PSSI (Nurdin Halid) dan wakil ketua PSSI (Nirwan Bakrie)," ungkap Rahim.
Bahkan, Rahim sendiri sudah menetahui kalau Budigol sempat negosiasi dengan SFC. Namun, ketua Badan Tim Nasional (BTN), menjelaskan kalau SFC belum ada katab sepakat. "Budi belum resmi jadi pemain SFC,"pungkasnya.

Senin, 12 Januari 2009

SFC Tak Dianggap

OSAKA-Sriwijaya FC tim paling diremehkan pada Liga Champion Asia (LCA). Berbagai komentar pun muncul. Terutama dari kapten tiga saingan Laskar Wong Kito-julukan SFC, di grup F.
Kapten Gamba Osaka Satoshi Yamaguchi contohnya. Defender kelahiran Takaoka DC, Kochi, 17 April 1978, menyebutkan SFC bukanlah ancaman serius. Dianggapnya berat, justru dua raskasa Shandong Luneng Taishan (juara Liga China 2008) dan Seoul FC (runner up Liga Korsel 2008).
Menurutnya defender yang membukukan caps (tampil) 239 bersama Gamba, hanya tim dari China dan Korsel saja yang punya standar tinggi. Menurutnya, itu menyulitkan disetiap laga. “Lainnya, bukan ancaman berlebihan. Termasuk satu lawan kami di grup F, Sriwijaya,” ungkap Satoshi seperti dilansir AFC, kemarin (11/1).
Senada dengan Kawaghuci, kapten Seoul FC, Lee Chung-Yong. Gelandang serang kelahiran 2 Juli 1988, menganggap SFC bukan raksasa. Dirinya tahu, tim asuhan Rahmad Darmawan baru pertama kali tampil di LCA. “Belum ada tim pemula yang bisa memberikan kejutan di Liga Champion,” pungkasnya.
Berbeda dengan yang diungkapkan kapten Shandong Luneng, Shu Cang. Defender kelahiran Qingdao, China, 24 Pebruari 1977, mengaku buta dengan Laskar Wong Kito.
Tapi, pria 183 cm ini tetap waspada. Menurutnya, tim underdog bisa jadi akan memberikan kejutan. “Kami tim berpengalaman. Termasuk menghadapi tim yang menurut kami hanya tim biasa. Ternyata kami kalah,” akunya.
Shu Cang tidak asal omong. Musim 2008 lalu, Shandong Luneng bukan tim tak terkalahkan. Meski akhirnya juara, tapi skuadra Ljubisa Tumbakovic (Serbia), meraup 3 kekalahan.
Salah satunya dari tim papan bawah, Guangzhou Pharmaceutical, 30 Agustus 2008. Mereka kalah 0-1 via gol Ramires menit ke-33’. Shandong juga membukukan 9 seri. Tiga diantaranya 0-0 dengan Shaanxi Zhongxin, 2-2 dengan Changchun Yatai, serta 0-0 dengan Zhejiang Lucheng. “Itu sudah cukup jadi pelajaran kami. Sriwijaya pun kami anggap tim kuat,” tukas Shu Cang.

12 Poin Pertama

PALEMBANG-Sriwijaya FC mengawali Indonesia Super League (ISL) dengan hasil belum memuaskan. Empat laga home putaran I, tim berjuluk Laskar Wong Kito, hanya meraup 7 poin saja. Sebab, mereka imbang 2-2 dengan Persipura (12/7/08) dan kalah 1-2 dari Persija (10/8/08) dan menang atas Persiwa dan Persela.
Putaran II, tim double winners bakal melakoni laga serupa. Yaitu empat home. Masing-masing lawan Pelita Jaya (31/1), PSIS (4/2), Arema (8/2), dan Persik (16/2). Namun, tim asuhan Rahmad Darmawan bertekad lain. “Kami ingin setiap home berhasil meraih poin sempurna. Soal away, kami berharap tidak akan kalah. Meski kondisinya sangat sulit,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (11/1).
Diatas kertas, SFC diprediksi pesta dikandang sendiri. Sebab, keempat lawan ini sedang diterpa problem besar. Pelita Jaya, hanya punya dua asing, Christian Lopez dan Eduardo Bizzaro. Mereka pun mentargetkan hanya masuk 10 besar.
Persik justru lebih parah. Skuadra Jaya Hartono, justru punya satu, Ronald Fagundes. Dua lainnya, Danilo Fernando ke Deltras. Sedang Christian Gonzales skorsing satu tahun. Bahkan, striker haus gol Budi Sudarsono telah menjadi milik SFC.
Hanya PSIS dan Arema yang “sedikit” berbenah. Mahesa Jenar-julukan PSIS, merombak pemain asing. Sekarang mereka punya 4, yaitu Aaron Nguimbat, Esaiah Pello Benson, Abdel Aziz Dnibi dan Nnengue Bienvenu. Arema menambah satu asing, Leontin Chitescu.
Tapi, Aaron dan Benson terancam tidak bisa tampil. Sebab, keduanya pemain buangan dari Arema. Jadi, tidak memenuhi mekanisme peminjaman, seperti aturan berlaku Badan Liga Indonesia. “Kami tidak merasa diuntungkan bermain home. Tapi, kami memang tidak akan melepas sebiji poin pun dikandang sendiri,” timpal defender SFC Chahris Yulianto.
Sapu bersih partai home diharuskan Rahmad. Sebab, SFC sendiri bakal menjalani 5 partai neraka dipenghujung musim. Lawan Persija (10/5), Persela (14/5), PSMS (23/5), Persiwa (8/6), dan raksasa paruh musim Persipura (13/6). “Dengan menabung banyak poin, kami akan lebih mudah melakoni lima away terakhir ,”pungkas pelatih asal Metro, Lampung.

Prediksi Perolehan Poin
Laga Poin
Sriwijaya v Pelita Jaya 3
Sriwijaya v PSIS 3
Sriwijaya v Arema 3
Sriwijaya v Persik 3
Persita v Sriwijaya 3
Persijap v Sriwijaya 3
Sriwijaya v PSM 3
Sriwijaya v Deltras 3
Persib v Sriwijaya 1
Persitara v Sriwijaya 3
Sriwijaya v PKT 3
Sriwijaya v Persiba 3
Persija v Sriwijaya 0
Persela v Sriwijaya 1
PSMS v Sriwijaya 3
Persiwa v Sriwijaya 0
Persipura v Sriwijaya 0

Minggu, 11 Januari 2009

Besok, Ngon Tiba

EMOSI manajer Sriwijaya FC MC Baryadi meredah. Sebab, kemarin (10/1) Ngon a Djam sudah tiba di Tangerang. Besok (12/1), striker kelahiran Yaounde, 24 Januari 1980 “terbang” ke Palembang. Bergabung bersama rekan-rekannya latihan di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ).
Menurut coach SFC Rahmad Darmawan, keterlambatan Ngon karena kendala tiket. Sebab, mantan striker Canone Yaunde FC (Liga Kamerun), membeli tiket promosi dari Bangkok, Thailand ke Tangerang. “Jika membeli tiket baru, berarti Ngon akan keluarkan uang lebih besar lagi. Jadi, Dia tetap menggunakan tiket promosi,” ungkap Rahmad Darmawan.
Pelatih 42 tahun sendiri maklum dengan kondisi pencetak 10 gol putaran II Indonesia Super League (ISL). Sebab, itu bukan disengaja. Kemungkinan besar, pemilik nomor 13, tidak akan di sanksi. “Yang jelas, Dia sudah bergabung. Itu sudah cukup membuat saya lega,” tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, keterlambatan Ngon memang membuat pengurus PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) meradang. Sejatinya, seluruh pemain Laskar Wong Kito-julukan SFC, “ngumpul” sejak 20 Desember 2008.
Khusus Ngon pribadi, di dead line 5 Januari. Kemudian, ditoleransi menjadi 10 Januari. Jika lewat dead line, maka Ngon bakal dicoret. Menurut Baryadi, disiplin memang harus ditegakkan. Tidak terkeculi. “Kami akan minta keterangan lebih lanjut, mengapa bisa terlambat. Jika alasan tidak wajar, kami tentu akan beri sanksi,” tukas Baryadi.

Penasaran Gamba dan Gunes

GRUP F Liga Champion Asia (LCA), adalah neraka bagi Sriwijaya FC. Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito, tergabung bersama Gamba Osaka (juara LCA 2008), Shandong Luneng Taishan (juara Chinese Super League 2008), dan Seoul FC (Runner up Korsel League).
Tapi, tidak bagi coach Rahmad Darmawan. Bahkan, pelatih 42 tahun menganggapnya sebagai keuntungan. “Dari awal, saya memang berharap langsung bertemu tim juara. Jika kalah, setidaknya kami pernah berhadapan dengan tim kelas dunia,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (10/1).
Menang lawan Gamba Osaka, ibarat “mission impossible”. Tapi, pelatih asal Metro, Lampung, bakal diterpa kepuasan tersendiri. Sebab, Rahmad merasa bakal banyak dapat pelajaran. “Tak hanya saya, tapi itu akan bermanfaat bagi pemain SFC sendiri,” sambungnya.
Meski sangat tidak diunggulkan, namun pelatih double winners ini merasa yakin tidak akan kalah dari ketiga raksasa tersebut. Sebab, motivasi Isnan Ali dkk bakal beda.
Selain itu, Rahmad juga penasaran dengan Senol Gunes, coach Seoul FC. Maklum, pelatih kelahiran Trabzon, Turki, 1 Juni 1952, pernah membawa Turki menjadi juara ke-3 Piala Dunia 2002 di Jepang-Korsel.
Bahkan, Senol sendiri termasuk pelatih paling pengalaman. Sudah 9 klub yang dilatihnya. Yaitu Trabzonspor (1987-1988), Boluspor (1988-1991), Istanbulspor (1991-1992), Trabzonspor (1992-1996), Antalyaspor (1996-1997), Sakaryaspor (1997-1998), Turki (2002-2004), Trabsonspor (2004-2005), dan kini Seoul FC (2007-sekarang).
“Semasa jadi pemain, Gunes adalah seoarang kiper. Dia sangat cerdas. Itu yang membuat saya penasaran dengannya,” pungkas ayah Febia Aldina Darmawan dan Rafaldi Agung Darmawan.