Senin, 29 Desember 2008

Tidak Asing dengan Budigol

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan begitu sumringah. Keinginannya mendapatkan Budi Sudarsono, terealisasi. Meski baru bergabung, namun Rahmad merasa tidak asing dengan striker kelahiran Kediri, 19 september 1979.
Ternyata, Budigol-julukan Budi Sudarsono, adalah mantan anak didik Rahmad. Tepatnya saat menangani timnas Merah Putih pada Piala Asia 2003 dan Piala Tiger 2002. Saat itu, Rahmad menjadi asisten Ivan Venkov Kolev (Bulgaria).
“ Saya yakin, Budi cepat beradaptasi. Dia itu striker sangat pintar. Dan kami sudah bekerja sama selama dua musim,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (28/12).
Dipiala Tiger 2002, Indonesia dan Singapura menjadi tuan rumah bersama. Indonesia sendiri saat ini menjadi runner up. Nah, Budi Sudarsono, mencetak dua gol. Masing-masing satu saat imbang 2-2 lawan Vietnam (21/12/02). Satu lagi saat pesta pora 13-1 ke gawang Filipina (23/12/02). Kedua laga ini digelar di Gelora Bung Karno (GBK).
“Saya tahu persis bagimana Budi. Saya harap, dia bisa memberikan kontribusi besar pada SFC,” sambung ayah dua anak.
Pun demikian di Pra Piala Asia 2003. Rahmad dan Budi Sudarsono bertemu lagi. Sayang, perjuangan Indonesia sebatas babak kedua. Namun, Budi Sudarsono turut andil menyumbang gol. Yaitu saat Indonesia menang lawan Bhutan 2-0 pada 6 Oktober 2003.
“Budi adalah pilihan tepat. Dia punya pengalaman luas. Tak hanya lokal, tapi juga internasional,” pungkas ayah dua anak.
Nah, Budi sendiri resfek dengan Rahmad Darmawan. Menurutnya, Rahmad pelatih cerdik. Bahkan, striker yang dipinjam dari Persik Kediri, memuji bahwa Rahmad salah satu pelatih terbaik Indonesia.
“ Saya juga tahu bagaimana karakter Pak Rahmad. Tegas dan sangat disiplin. Sesuai basicnya sebagai tentara,” tukas Budi.

Grafis
-------

Pengalaman Internasional Budigol
• Pre-World cup Qualifying 2001
• SEA Games 2001
• Tiger cup 2002
• Asian cup 2004
• AFF cup 2006
• Asian cup 2007
• Independence cup 2007 dan 2008
• AFF cup 2008

Tidak Asing dengan Budigol

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan begitu sumringah. Keinginannya mendapatkan Budi Sudarsono, terealisasi. Meski baru bergabung, namun Rahmad merasa tidak asing dengan striker kelahiran Kediri, 19 september 1979.
Ternyata, Budigol-julukan Budi Sudarsono, adalah mantan anak didik Rahmad. Tepatnya saat menangani timnas Merah Putih pada Piala Asia 2003 dan Piala Tiger 2002. Saat itu, Rahmad menjadi asisten Ivan Venkov Kolev (Bulgaria).
“ Saya yakin, Budi cepat beradaptasi. Dia itu striker sangat pintar. Dan kami sudah bekerja sama selama dua musim,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (28/12).
Dipiala Tiger 2002, Indonesia dan Singapura menjadi tuan rumah bersama. Indonesia sendiri saat ini menjadi runner up. Nah, Budi Sudarsono, mencetak dua gol. Masing-masing satu saat imbang 2-2 lawan Vietnam (21/12/02). Satu lagi saat pesta pora 13-1 ke gawang Filipina (23/12/02). Kedua laga ini digelar di Gelora Bung Karno (GBK).
“Saya tahu persis bagimana Budi. Saya harap, dia bisa memberikan kontribusi besar pada SFC,” sambung ayah dua anak.
Pun demikian di Pra Piala Asia 2003. Rahmad dan Budi Sudarsono bertemu lagi. Sayang, perjuangan Indonesia sebatas babak kedua. Namun, Budi Sudarsono turut andil menyumbang gol. Yaitu saat Indonesia menang lawan Bhutan 2-0 pada 6 Oktober 2003.
“Budi adalah pilihan tepat. Dia punya pengalaman luas. Tak hanya lokal, tapi juga internasional,” pungkas ayah dua anak.
Nah, Budi sendiri resfek dengan Rahmad Darmawan. Menurutnya, Rahmad pelatih cerdik. Bahkan, striker yang dipinjam dari Persik Kediri, memuji bahwa Rahmad salah satu pelatih terbaik Indonesia.
“ Saya juga tahu bagaimana karakter Pak Rahmad. Tegas dan sangat disiplin. Sesuai basicnya sebagai tentara,” tukas Budi.

Grafis
-------

Pengalaman Internasional Budigol
• Pre-World cup Qualifying 2001
• SEA Games 2001
• Tiger cup 2002
• Asian cup 2004
• AFF cup 2006
• Asian cup 2007
• Independence cup 2007 dan 2008
• AFF cup 2008

Butuh Lima Ujicoba Lagi

JAKARTA-Sriwijaya FC sukses mengalahkan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 6-2. Namun, coach Rahmad Darmawan belum puas atas apa yang ditunjukkan anak-anak asuhnya, dalam sparing partner yang digelar di stadion Soemantri Brojonogoro, Kuningan, kemarin (28/12).
“Transisi antara menyerang dan bertahan, tidak seimbang. Jujur, saya belum melihat banyak perubahan pada diri anak-anak,” ungkap Rahmad Darmawan.
Menurut pelatih asal Metro, Lampung, tim berjuluk Laskar Wong Kito, butuh setidaknya lima ujicoba. Baik dengan tim sepadan, maupun tim-tim lokal beda strata. Apalagi, tim double winners punya waktu empat pekan, pasca revisi jadwal
“Di Palembang, memang harus ada ujicoba. Bahkan, tanggal 5 Januari kalau bisa sudah harus dilakukan,” sambung pelatih 42 tahun.
Maklum, SFC sendiri belum tampil full power seperti 2007 lalu. Namun, Rahmad yakin bisa membenahi apa yang menjadi kekurangan Benben Berlian dkk. “Biarlah perlahan, tapi pasti ada perubahan. Kami hanya butuh waktu untuk mengembalikan kondisi ke yang lebih baik,” pungkas pria berlatar TNI angkatan laut.
Syafruddin membuka keunggulan SFC menit ke-9’. Disusul Korinus Fingkrew yang mencetak dua gol menit ke-49’ dan 62’. Tiga lainnya dibukukan Zah Rahan menit ke-60’, Amirul Mukminin menit ke-70’ dan Benben Berlian menit ke-72’. Sedangkan dua gol balasan UNJ diciptakan Kodrat menit ke-49’ dan Heru lima menit jelang bubaran.

Minggu, 28 Desember 2008

Tutup Celah Belakang

SRIWIJAYA FC makin getol ujicoba. Petang ini pukul 15.30 WIB, mereka akan menantang Universitas Negeri Jakarta (UNK) di stadion Soemantri Brojonegoro, Kuningan.
Tak ada misi menang. Namun, tim berjuluk Laskar Wong Kito, perlu menjaga konsistensi tim. Menurut coach Rahmad Darmawan, kolektifitas anak-anak asuhnya belum menggembirakan.
“Kami akan membenahi apa yang jadi kekurangan selama ini. Misalnya, pressing pemain yang kurang. Atau pertahanan yang masih ada celah,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (27/12).
UNJ memang langganan SFC untuk mengasa taji. Awal 2007 dan 2008, SFC telah dua kali bersua UNJ. Hasilmnya, tim double winners memang bukan tandingan. Tapi, menurut Rahmad, UNJ adalah tim muda yang sangat potensial.
“Pemain UNJ muda-mudah. Masih sangat fresh. Saya pikir, kami seperti menghadapi tim ISL (Indonesia Super League, red),” sambung jebolan IKIP Jakarta (1985-1990).
Untuk diketahu, tim UNJ adalah yang terbaik di Jakarta. Mereka tiga musim berturut menjadi juara ASMAJA (Asosiasi Sepakbola Mahasiswa Jakarta), Terakhir, 15 Agustus lalu, mereka menjadi juara setelah mengalahkan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) 1-0.
“Fokus utama saya pertahanan. Saya ingin barisan ini jauh lebih rapat,” lanjut pelatih yang prnah ikut International Coaching Course Jerman 2004.
Diujicoba perdana lawan Persita Tangerang (26/12), Laskar Wong Kito belum panas. Mereka kalah tipis 1-2. Tak sigap mengantisipasi counter attac, menjadi penyebab kekalahan tersebut.
“Kali ini tidak perlu terjadi lagi. Anak-anak harus cepat tanggap, dengamn counter attack lawan,” pungkas suami Dinda Etty.
Sementara, penyerang anyar SFC belum menemukan nomor jersey yang cocok. Biasanya, striker asal Kediri menggunakan nomor 13. Namun, di SFC telah dikenakan Tsimi Jacques. “Mungkin saya akan kenakan nomor 33 saja,”tukas Budi.

Gamba Bukan Ancaman

KOBE-Gamba Osaka ancaman terbesar Sriwijaya FC di Liga Champion Asia (LCA) 2009. Apalagi, tim asuhan Akira Nishino menyandang juara LCA edisi 2008. Terbaru, peringkat ke-3 juara dunia FIFA World Club 2008.
Kini, Yosihito Endo dkk sudah tembus semifinal Emperor cup 2008. Kamis, 25 Desember lalu di stadion Kobe Universiade Memorial, mereka menang 2-1 atas Nagoya Grampus.
Dua gol Gamba Osaka, dibukukan Lucas menit ke-13’, dan Sota Nakazawa menit ke-22’. Gol balasan Nagoya, diciptakan Keita Sugimoto menit ke-70’. Disemifinal, tim berdiri sejak 1980 akan menantang Yokohama F Marinos, 29 Desember mendatang.
“Juara Emperor penting bagi kami. Sebab, kami ingin mempertahankan gelar juara Asia,” ungkap Akira Nhisino dalam situs AFC, Jumat (26/12).
Tapi, Gamba belum pasti jadi juara Emperor. Sebab, ada tiga tim yang menjadi saingan. Selain Yokohama Marinos, dua lainnya Kashiwa Reysol dan FC Tokyo. Semuanya ada peluang menjadi juara.
Laskar Wong Kito-julukan SFC, tidak takut dengan Gamba Osaka. Plus tiga tim Jepang lainnya yang lolos babak utama LCA. Mereka Kashima Antlers, Kawazaki Frontale, dan Nagoya Grampus.
Coach SFC Rahmad Darmawan cukup percaya diri. Sebab, jika memang Gamba menjadi juara Emperor, belum tentu langsung bertemu SFC.
“Kalau pun bertemu, itu bukan seuatu yang harus ditakuti. Toh, tak ada yang tahu apa yang terjadi 2 x 45 menit dilapangan nanti,” ungkap Rahmad Darmawan.
Pelatih 42 tahun berharap, timnya bisa menjadi “samurai’ bagi para raksasa Negeri Matahari Terbit. “Kami mungkin kalah pengalaman saja. Plus nama besar saja. Tapi, soal semangat, saya jamin kami tidak akan kalah dengan tim manapun,” pungkas pelatih berlatar militer.

Minggu, 21 Desember 2008

Bahas Masa Depan SFC

KRISIS financial global punya efek cukup dahsyat. Semua tim Indonesia Super League (ISL) 2008 dan strata dibawahnya, mengalaminya imbas. Termasuk Sriwijaya FC. Dampak paling parah, persoalan gaji yang kerap molor. Tim-tim lain pun melakukan langkah strategis berupa rasionalisasi gaji. Namun, tidak dengan SFC. Meski terkena imbas krisis financial, tapi tim berjuluk Laskar Wong Kito, dipastikan tidak melakukan rasionalisasi. Hanya saja, masih ada beberapa persoalan penting. Diantaranya bagaimana arah SFC ke depan.Nah, malam ini pukul 19.00 WIB di RM Pagi Sore Jl Basuki Rahmat, PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), menggelar silaturrahmi. Tujuannya, membahas masa depan tim kebanggaan Wong Sumsel.Selain juga sebagai ajang silatuhhtami, antara PT SOM dengan tim, supporter, dan pers. Silatuhrahmi ini, dipimpin langsung komisaris PT SOM Mudai Madang dan dirut PT SOM Dodi Reza Alex. "Kami Perlu mendengar masukan-masukan agar SFC tetap eksis," ungkap direktur teknis PT SOM Hendri Zainuddin, kemarin (20/12).Sejak resmi mengelolah SFC 12 November lalu, PT SOM memang belum pernah bertatap muka dengan Slamet Riyadi dkk. Bahkan, para pemain sendiri banyak yang belum kenal, siapa saja pembesar-pembesar PT SOM."Inilah saat yang tepat. Kami akan rumuskan bersama bagaimana arah SFC ke depan. Semua harus dilibatkan untuk kemajuan tim ini," lanjut anggota DPRD Banyuasin.SFC dihadapkan pada tiga fokus besar. Masing-masing Indonesia Super League (ISL), Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV, dan Liga Champion Asia (LCA). Dari ketiganya, baru satu kompetisi yang dijalani Laskar Wong Kito-julukan SFC. Yaitu ISL, yang 3 Januari 2009 mendatang sudah memasuki putaran II. "Dengan silatuhhrami ini, mudah-mudahan SFC terus berprestasi. Tak hanya nasional, tapi juga internasional," pungkasnya.