Selasa, 24 Juni 2008

Rahmad Tantang CA Penarol

TUGAS berat telah menanti Rahmad Darmawan. Pelatih kepala Sriwijaya FC ini akan mengemban tugas baru sebagai arsitek Liga Selection. Tim yang berisikan para pemain Superliga pilihan ini, akan menjamu klub papan tengah asal Liga Uruguay bernama Club Atletico (CA) Penarol.Rencananya, akan digelar 6 Juli mendatang di Gelora Bung Karno.
Laga ini merupakan pemanasan superliga. Sebenarnya ini terkait rangkaian launching Superliga 2008 itu sendiri. Dipilihnya Rahmad Darmawan sebagai arsitek Liga Selection adalah keputusan Badan Liga Indonesia. “Kami memilih Rahmad (Darmawan), karena dia kami anggap mampu,” cetus Direktur BLI Djoko Driyono, kemarin (23/6).
“Ini kepercayaan besar bagi saya. Jadi, kesempatan ini tak akan saya sia-siakan,” aku Rahmad Darmawan, kemarin (23/6).
Untuk diketahui, CA Penarol ini musim 2007/2008 tadi finish sebagai tim papan tengah. Tim asuhan Mario Saralegui (Uruguay) ini nangkring di urutan ke-11 dari 16 kontestan Liga Uruguay.
Namun, tim berjuluk Abrinegros atau Carboneros ini termasuk tim yang paling banyak mengkoleksi tropi. Di rak prestasi mereka, sudah terpajang 5 tropi Copa Libertedores de America. Masing-masing 1960, 1961, 1966, 1982, dan 1987. Sejumlah bintang legendaries pernah memperkuat CA Penarol diantaranya kiper Paraguay Jose Luis Chilavert, Diego Porlan, dan Marcelo Zalayeta.

Senin, 23 Juni 2008

Yakin, “Diesel” Makin Panas

*Besok, Sriwijaya FC vs PSMS


PALEMBANG - Sriwijaya FC mengawali Liga Indonesia XIII edisi 2007 lalu, dengan kekalahan tipis 0-1 atas Persik (Kediri). Namun, tim ini ternyata bertipe “mesin diesel” juga alias makin lama makin hot. Setelah kekalahan tersebut, Laskar Wong Kito-julukan SFC langsung meraup tiga kemenangan beruntun. Masing-masing 1-0 atas Persema (13/2/07), 4-1 atas Semen Padang (18/3/07), dan 2-1 atas Persija (22/2/07). Bahkan, tim polesan Rahmad Darmawan ini pada puncaknya “melahap” trofi juara Copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII sekaligus.
Nah, musim ini perfoma Isnan Ali dkk masih belum meyakinkan. Mereka menjalani beberapa uji coba, dengan hasil kurang memuaskan. Dengan tim benar-benar sepadan, SFC kalah tipis 0-1 atas Persib (3/6), kalah 2-3 atas PSIS (14/6) dan imbang 3-3 di kandang sendiri lawan Persija (21/6).
“Beberapa kali uji coba, membuat kami makin matang. Secara hasil bagi orang umum, memang mengecewakan. Namun, mesin diesel kami mulai panas. Saya makin yakin di Superliga nanti bisa berbicara lebih jauh,” ungkap tactician SFC Rahmad Darmawan, kemarin (22/6).
Besok (24/6), Laskar Wong Kito akan dijajal raksasa hijau bernama PSMS. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini benar-benar tidak sabar untuk menuntaskan dendam musim lalu. Maklum, tim yang sekarang dipoles Iwan Setiawan ini harus dua kali sakit hati akibat “ulah” SFC.
Pertama, mereka mengaku dikerjai di Jakabaring-markas SFC- pada Leg 2 Copa Indonesia III (6/1/08). Mereka terkubur 0-4. Padahal di Leg 1 (22/12/07), PSMS sudah mengantongi kemenangan 2-0 hasil bermain di kandang sendiri stadion Teladan. Padahal satu kali Ayam Kinantan, sudah terjejak di semi final Copa Indonesia III tersebut.
Puncak sakit hati PSMS terjadi pada final Liga Indonesia XIII, Minggu 10 Februari 2008 lalu. Kampanye juara mereka hancur lebur ketiga divermak SFC 3-1. Padahal PSMS difavoritkan juara oleh beberapa pengamat dan pelatih sepak bola. Alasan utama, PSMS lebih fresh. Sementara top performance SFC sudah habis, setelah sukses menjadi juara Copa Indonesia III.
“Saya pikir musim 2008 ini, PSMS punya kekuatan sangat bagus. Tim ini tetap menjadi kompetitor yang patut diwaspadai. Jadi, kami juga harus bermain fight dengan mereka,” tukas pelatih 41 tahun ini.
Sejak 2005 lalu, SFC sedikit lebih banyak menuai kemenangan dalam 13 kali pertemuan di ajang resmi. SFC menang 5 kali, sementara PSMS hanya 4 kali. Sisanya 4 lagi berlangsung seri. Namun, PSMS tak akan melihat statistika head to head tersebut.
“Buktikan saja nanti di lapangan. Tak ada dikamus PSMS untuk bermain kalah. Entah ujicoba atau dilaga sebenarnya nanti,” tukas Iwan Setiawan, head coach PSMS.
“SFC bukan tim tak terkalahkan. Mereka juga kalah dari Persib dan PSIS. Itu membuat saya termotivasi untuk mengalahkan SFC,” ungkap defender PSMS Patricio Jimenez, yang 2006 lalu justru berbaju SFC.

Hatrik Kayamba tak Menangkan SFC

ANDAI Kayamba gagal mengekskusi penalti yang dihadiahkan wasit Purwanto dimenit 70, Laskar Sriwijaya pastilah kalah pada laga ujicoba menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu (21/6) sore. Penalti ini dihadiahkan setelah Keith “Kayamba” Gumbs dijatuhkan defender Macan Kemayoran, Abanda Herman di kotak terlarang semenit sebelumnya.
Skuad Rahmad Darmawan pun hampir saja dipermalukan skuad Danurwindo, sebelum penalti Kayamba berhasil menyamakan kedudukan sampai pertandingan usai 3-3. Pada pertandingan ujicoba yang merupakan ulangan semifinal LDI 2007 ini pun, SFC ditahan imbang Bambang BP Pamungkas dkk dengan skor akhir 3-3.
Penyerang Laskar Sriwijaya, Keith Jerome Gumbs atau Kayamba mencetak hatrik dengan memborong tiga gol sekaligus. Dengan torehan tiga gol ini, Kayamba telah mengoleksi lima gol sepanjang masa ujicoba SFC musim 2008-2009 ini dengan dua di antaranya didapat melalui titik putih.
Tampil di hadapan sekitar 10 ribu publik Sumsel, sampai 30 menit babak pertama pertandingan masih imbang. Skuad Rahmad Darmawan membuka kemenangan ketika pertandingan memasuki menit 31.
Bermula sepak pojok M Nasuha dari sektor kanan, bola lambung disambut Ngon A Djam dari jarak dekat kotak penalti yang mengarahkan ke Kayamba di tengah gawang Persija. Dengan sambil membalikkan badan, Kayamba melepaskan tembakan salto yang berhasil merobek jala Persija yang dikawal Iswan S Karim.
Tiga menit kemudian kembali striker berkebangsaan Saint Kitts and Nevis ini memperbesar keunggulan menjadi 2-0. Terobosan Ngon A Djam dari tengah langsung disambar dengan tendangan keras terarah ke gawang. Sampai jedah kedudukan 2-0 untuk Ferry dkk.
Di awal babak kedua, Persija berhasil memperkecil kekalahan melalui kaki Greg Nwokolo.
Samakan Kedudukan
Selang sepuluh menit, Bambang BP Pamungkas dkk berhasil menyamakan kedudukan tepatnya dimenit 56. Roberto Pugliara mengumpankan bola ke tengah kotak penalti yang langsung disambar Abanda Herman dengan sundulan berhasil mengecoh Ferry dan dengan mudah menceploskan bola. M Ilham barhasil mengubah skor menjadi 3-2 yang cukup membuat deg-degan publik Sumsel.
Laskar Sriwijaya akhirnya diselamatkan melalui penalti Kayamba. Hadiah penalti ini diberikan Purwanto setelah pada menit 69 Kayamba dijatuhkan Abanda Herman di kotak terlarang. Mantan pemain AC Horsens ini dengan tenang menceploskan bola ke gawang Persija.
Ferry Rotinsulu dimenit 82 digantikan Dede Sulaiman. Kiper timnas ini cedera leher ringan setelah beberapa kali berbenturan dengan pemain-pemain Persija.
Cekmad menilai, hasil seri yang dicapai dari ujicoba cukup bagus.
Pelatih Persija, Danurwindo mengatakan ujicoba ini merupakan parameter timnya untuk persiapan pada laga away di Liga Super nanti.

Ayam Kinantan Siap Jajal SFC

PALEMBANG, PSMS Medan siap menjajal Laskar Sriwijaya pada ujicoba sekaligus ulangan partai final Liga Djarum Indonesia 2007 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (24/6) sore. Sebanyak 22 pemain Ayam Kinantan Minggu (22/6) tiba di Palembang.
Koordinator tim yang juga Penanggung Jawab Aspek Personil dan Administrasi klub PSMS Medan, Sarluhut Napitupulu di Hotel Sandjaya, Minggu (22/6) sore mengatakan, mereka tiba di Palembang sejak sekitar pukul 10.00.
Menurutnya, ujicoba menghadapi SFC ini merupakan rangkaian ujicoba tur mereka ke luar Medan.
Melihat skuad PSMS yang musim ini ditukangi Iwan Setiawan, hampir seluruh pemain wajah baru. Hanya Andika Yudhistira dan Erwinsyah Hasibuan pemain lama.
Pada sesi latihan ringan di pelataran Hotel Sandjaya, tampak tiga kiper PSMS, Galih Sudaryono, Zul Bahra dan Ekwan Roy Sandi. Juga mantan skuad SFC yang musim lalu membela Persib Bandung.

Berkoar Kalahkan SFC

STATUS sekadar uji coba tak berlaku bagi tactician PSMS Iwan Setiawan. Pelatih berdarah Aceh yang lahir di Medan ini memberi target menang pada anak-anak asuhnya. Bahkan, pelatih berlisensi A plus termuda ini tak mau disebut tim asuhannya ini punya kekuatan di bawah Sriwijaya FC. Dirinya sama sekali tidak silau dengan reputasi Laskar Wong Kito-julukan SFC- yang menyandang predikat doubel winners.
“Hasil uji coba buat kami sangat penting. Anak-anak harus menang lawan SFC. Bagi saya, ujicoba sama artinya dengan pertandingan sesungguhnya. Jadi, kami tak akan kalah dengan SFC,” koar Iwan Setiawan di Hotel Sandjaja, kemarin (22/6).
Masa persiapan Superliga 2008 ini, tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut termasuk paling lamban. Bahkan, tim yang dijuluki spesialis turnamen ini belum fiks soal penentuan legiun asing. Hingga saat ini, baru ada Patricio Jimenez (Chili/defender), Anderson Tegao (Brasil/striker) dan Zada Leonardo (Brasil/midfielder) saja.
Lagi pula, runner up Liga Indonesia XIII (edisi 2007) ini, sempat bingung gara-gara “mentok” soal stadion. Stadion Teladan yang menjadi home base selama ini, dinyatakan tak lolos verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI). Bahkan, sempat ada inisiatif untuk pindah home base ke Malaysia.
“Kami sudah ada stadion, yaitu Gelora Bung Karno. Selama ini banyak yang meragukan kami. Tapi, itu akan kami buktikan bahwa PSMS tetap menakutkan bagi lawan mana pun,” sambung pelatih yang pernah dikirim PSSI untuk mengikuti program kursus coach the coach di KNVB (PSSI-nya Belanda) ini.
Nah, sepintas para punggawa lokal PSMS musim ini terkesan asing. Namun, jka dicermati lebih dalam, ternyata ada beberapa pemain berstatus timnas Merah Putih. Di antaranya Galih Sudaryono (kiper Timnas U-23 proyeksi Asian Games XV/2006 di Doha, Qatar). Kemudian ada Fadli Hariri (Timnas SEA Games 2005 di Manila. Filipina).
PSMS sendiri sudah menjajal ketangguhannya. Sebelum duel lawan SFC, klub kebanggaan “Bumi Horas” ini ini, menjajal PSDS Deli Serdang, Persitara dan Persita. Hasilnya, menang 3-2 atas Traktor Kuning-julukan PSDS. Imbang 1-1 atas si Pitung-julukan Persitara. Imbang pula tanpa gol lawan Pendekar Cisadane-julukan Petrsita.
“Sekarang, kami tak mau imbang lawan SFC. Kami harus menang.. Itu akan memberi motivasi bagi kami, karena PSMS memang bukan tim kecil,” pungkas mantan head coach Persikabo (Bogor) ini.