Senin, 23 Juni 2008

Yakin, “Diesel” Makin Panas

*Besok, Sriwijaya FC vs PSMS


PALEMBANG - Sriwijaya FC mengawali Liga Indonesia XIII edisi 2007 lalu, dengan kekalahan tipis 0-1 atas Persik (Kediri). Namun, tim ini ternyata bertipe “mesin diesel” juga alias makin lama makin hot. Setelah kekalahan tersebut, Laskar Wong Kito-julukan SFC langsung meraup tiga kemenangan beruntun. Masing-masing 1-0 atas Persema (13/2/07), 4-1 atas Semen Padang (18/3/07), dan 2-1 atas Persija (22/2/07). Bahkan, tim polesan Rahmad Darmawan ini pada puncaknya “melahap” trofi juara Copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII sekaligus.
Nah, musim ini perfoma Isnan Ali dkk masih belum meyakinkan. Mereka menjalani beberapa uji coba, dengan hasil kurang memuaskan. Dengan tim benar-benar sepadan, SFC kalah tipis 0-1 atas Persib (3/6), kalah 2-3 atas PSIS (14/6) dan imbang 3-3 di kandang sendiri lawan Persija (21/6).
“Beberapa kali uji coba, membuat kami makin matang. Secara hasil bagi orang umum, memang mengecewakan. Namun, mesin diesel kami mulai panas. Saya makin yakin di Superliga nanti bisa berbicara lebih jauh,” ungkap tactician SFC Rahmad Darmawan, kemarin (22/6).
Besok (24/6), Laskar Wong Kito akan dijajal raksasa hijau bernama PSMS. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini benar-benar tidak sabar untuk menuntaskan dendam musim lalu. Maklum, tim yang sekarang dipoles Iwan Setiawan ini harus dua kali sakit hati akibat “ulah” SFC.
Pertama, mereka mengaku dikerjai di Jakabaring-markas SFC- pada Leg 2 Copa Indonesia III (6/1/08). Mereka terkubur 0-4. Padahal di Leg 1 (22/12/07), PSMS sudah mengantongi kemenangan 2-0 hasil bermain di kandang sendiri stadion Teladan. Padahal satu kali Ayam Kinantan, sudah terjejak di semi final Copa Indonesia III tersebut.
Puncak sakit hati PSMS terjadi pada final Liga Indonesia XIII, Minggu 10 Februari 2008 lalu. Kampanye juara mereka hancur lebur ketiga divermak SFC 3-1. Padahal PSMS difavoritkan juara oleh beberapa pengamat dan pelatih sepak bola. Alasan utama, PSMS lebih fresh. Sementara top performance SFC sudah habis, setelah sukses menjadi juara Copa Indonesia III.
“Saya pikir musim 2008 ini, PSMS punya kekuatan sangat bagus. Tim ini tetap menjadi kompetitor yang patut diwaspadai. Jadi, kami juga harus bermain fight dengan mereka,” tukas pelatih 41 tahun ini.
Sejak 2005 lalu, SFC sedikit lebih banyak menuai kemenangan dalam 13 kali pertemuan di ajang resmi. SFC menang 5 kali, sementara PSMS hanya 4 kali. Sisanya 4 lagi berlangsung seri. Namun, PSMS tak akan melihat statistika head to head tersebut.
“Buktikan saja nanti di lapangan. Tak ada dikamus PSMS untuk bermain kalah. Entah ujicoba atau dilaga sebenarnya nanti,” tukas Iwan Setiawan, head coach PSMS.
“SFC bukan tim tak terkalahkan. Mereka juga kalah dari Persib dan PSIS. Itu membuat saya termotivasi untuk mengalahkan SFC,” ungkap defender PSMS Patricio Jimenez, yang 2006 lalu justru berbaju SFC.

Tidak ada komentar: