Minggu, 08 Juni 2008

Memang Butuh Zah Rahan

UNTUNG saja Sriwijaya FC masih dalam tahap ujicoba. Jika Laskar Sriwijaya-julukan lain SFC bermain ala kadarnya seperti lawan Persikab, kemarin (7/6), maka siap-siap saja skuadra polesan Rahmad Darmawan ini dicemooh habis-habisan. Bahkan, konser siul bernada ejekan akan melantun jika peraih double winners ini coba-coba kalah di Gelora Sriwijaya Jakabaring di Superliga nanti.
Suka atau tidak suka, jebloknya perporma skuad berjersey Kuning ini karena tak ada Zah Rahan Krangar. Selama ini, pemain kelahiran 7 Maret 1985 ini menjadi roh permainan SFC. Dialah yang menjadi treguartista (bahasa Italia), orang yang menguasai ¾ lapangan. Sekaligus menjadi tulang punggung Laskar Wong Kito-julukan SFC.
“Diujicoba ini, kami memang belajar bermain tanpa kehadiran beberapa bintang. Ternyata, hasilnya memang belum menggembirakan. Beberapa pemain pelapis, belum bias menjalankan peran pemain yang absen,” tukas tactician SFC Rahmad Darmawan.
SFC sendiri harus kehilangan suami Raseedha tersebut paling tidak hingga 25 Juni mendatang. Ada tiga laga yang bakal dilakoninya bersama timnas Liberia di penyisian piala dunia 2010 mendatang. Away lawan Algeria (6/6), home lawan Senegal (13/6) dan aay lawan Senegal lagi (20/6).
Bahkan, Zah akan absen lagi selama sebulan. Mulai awal September hingga awal Oktober.Ada dua laga lagi yang bakal dilakoninya bersama The Lone Stars-julukan timnas Liberia. Masing-masing away lawan Gambia (5/9) dan home lawan Algeria (10/10).
“Saya tidak bisa berbuat banyak. Bagaimana pun itu juga untuk kepentingan negara Zah Rahan sendiri. Saya hanya bias mainkan dia jika memang sudah bergabung,” pungkas pelatih asal Metro (Lampung) ini.
Di Liberia, Zah Rahan juga seorang trequartista. Meski seorang playmaker, namun dia punya kontribusi gol. Dua gol sudah dibukukannya selama menjadi anak asuh Antoine Hey (Jerman) tersebut. Masing-masing saat lawan Equatorial Guenia dan Sierra Lione, 30 April lalu.

Tidak ada komentar: