Jumat, 13 Juni 2008

Pemasukan Masih Minim

SRIWIJAYA FC yang akan segera membentuk PT SFC, harus mencari dana operasional secara mandiri pada musim kompetisi mendatang. Hal itu disebabkan, klub tidak lagi mendapat subsidi dana dari APBD Sumsel seperti musim kompetisi sebelumnya. Ini menjadi tantangan sulit yang harus diatasi pihak manajemen SFC.
Hingga saat ini, Laskar Sriwijaya hanya mendapat subsidi Rp 7,5 miliar dari APBD. Padahal di musim kompetisi sebelumnya, besarnya subsidi mencapai 14,5 miliar. Sebaliknya, biaya operasional musim Liga Super 2008/2009 membengkak mencapai Rp 23 miliar. Berbeda musim lalu, kebutuhan sebesar Rp 18 miliar.
Sedangkan dana yang diperoleh dari sponsor masih minim. Seperti Bank Sumsel membantu Rp 1,75 miliar, serta dari PTBA cuma Rp 1 miliar. Selain itu, masih mengharapkan bantuan dana sumbangan dari kabupaten/kota di-Sumsel yang diperkirakan mencapai Rp 1,6 miliar.
“Sampai saat ini ada kalau gak salah delapan kabupaten/kota yang telah menyatakan akan membantu keuangan SFC. Masing-masing akan memberikan bantuan Rp 200 juta. Tapi kabupaten ini yang tidak memiliki klub divisi I dan II,” tukas Pengurus Bidang Humas Yayasan SFC, Agus Sutikno, Kamis (12/6).
Dengan demikian pemasukkan dana SFC baru sekitar Rp 12 miliar. Padahal SFC untuk musim Liga Super ini membutuhkan dana mencapai Rp 23 miliar sehingga ada kekurangan dana sekitar Rp 11 miliar.
“Dana ini kita harapkan dapat ditutupi dari penghasilan tiket serta dari pemasukkan sponsor lainnya yang terus kita usahakan,” ungkap Agus Sutikno.

Tidak ada komentar: