Jumat, 13 Juni 2008

Awas, Mahesa Jenar Sedang Bernafsu !

Besok, PSIS vs SFC

UJI COBA Sriwijaya FC ke-5 di Pulau Jawa bakal berat. PSIS Semarang akan dihadapi besok (14/6) di Stadion Jati Diri, sedang berhasrat untuk menang. Maklum, tim berjuluk Mahesa Jenar ini paling bernafsu untuk menembus level Superliga. Mereka sedang on fire untuk menjadi pengganti Persiter (Ternate) dan Persmin (Minahasa), dipastikan gagal ke Superliga 2008. Tak pelak, skuadra polesan Edi Paryono ini akan tunjukkan kelas bahwa memang pantas berada di kasta tertinggi tersebut.
“Ini kesempatan kami untuk menunjukkan kualitas tim. SFC sang double winners, adalah lawan tepat bagi kami untuk membuktikan kemampuan. Jadi, laga ini nanti tak akan kami anggap sekadar uji coba biasa,” cetus tactician PSIS Edi Paryono kepada Sumatera Ekspres, kemarin (12/6).
Musim 2007 tadi, PSIS menang tidak beruntung. Tim yang kalah itu dipoles Bonggo Pribadi hingga digantikan Sartono Anwar, finish di urutan ke-10 wilayah Barat. Sementara range superliga adalah 9 besar pada masing-masing wilayah. Beruntung Persiter dan Persmin tidak lolos verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI). Jadi, peluang PSIS ke Superliga melebihi 90 persen.
“Kami memang berharap ke Superliga. Tapi, kalau memang tidak ada jalan ke sana, maka kami siap tunjukkan bisa jadi yang terbaik meski di divisi utama,” pungkas mantan pelatih Persipur Purwadadi tersebut.
PSIS memang tim besar. Dua trofi Liga Indonesia, menjadi salah satu bukti ketangguhan Mahesa Jenar. Masing-masing musim 1987 (era perserikatan) dan juara Liga Indonesia V (edisi 1998). Bahkan, di musim 1998 ini, Edi Paryono-lah yang menjadi pelatih kepalanya.
Meski tidak lagi bertabur bintang lokal, PSIS tetap menakutkan. Klub yang berdiri sejak 1932 ini sudah memiliki dua asing, yaitu Gaston Gastano (striker/eks PSS Sleman) dan Alex Daniel Cabrera (gelandang). Sementara 3 asing masih tahap seleksi yaitu Edson Leonardo (Chili/center beck), Fiter Lapede (Kamerun/center beck) dan Leo Chitescu (Rumania/gelandang).
SFC sendiri punya rekor buruk setiap bertemu PSIS. Sejak 2005 lalu, tak sekali pun SFC meraih kemenangan. Baik home maupun away. Ferry Rotinsulu hanya membukukan 4 kali seri saja. Kekalahan paling tragis, saat dikalahkan PSIS 3-0 pada putaran II Liga Indonesia XI (7/8/2005) lalu.
“Kami juga akan bermain bagus. Seri lawan Pelita Jaya Selasa (10/6), perlahan membuat kami bertambah semangat. Saya ingin anak-anak lebih fight lagi,”ujar Rahmad Darmawan.

Tidak ada komentar: