MEDAN- Hancurnya prestasi PSMS Medan di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, menjadi catatan kelam persepakbolaan Medan. Suara-suara keras terus bermunculan untuk mengevaluasi tim berjuluk Ayam Kinantan.“Banyak pemain PSMS Medan yang tak layak bermain di level LSI, tapi ada juga beberapa pemain yang sangat jelas mewakili karakter permainan ala Medan,” ujar manajer Disbun FC Achmad Firdausi Hutasuhut, kemarin (31/10).
Menurutnya, PSMS masih punya peluang besar untuk selamat dari jeratan degradasi yang kini menghantui. Dengan catatan harus “cuci gudang” sebelum putaran II bergulir. “Hampir 80 persen pemain yang kini menghuni skuad PSMS, level permainannya masih lebih rendah dengan beberapa klub amatir yang ada di Medan,” tambahnya.
Bahkan, dengan lantang Achmad mengatakan bahwa nama-nama seperti Patricio “Pato” Jimenez, Zada Leonardo, dan Rahmat Affandi adalah beberapa nama yang sangat pantas untuk di enyahkan dari skuad PSMS di putaran kedua nanti.
“PSMS itu tim besar dengan sejarah besar. Tahun 2007 lalu, runner up Liga Indonesia. Sekarang, justru terpuruk di zona degradasi,”sambungnya. Selain itu, Achmad juga kesal luar biasa dengan striker Persik Kediri, Saktiawan Sinaga. Sebab, eks pemain PSMS ini bertindak anarkis dengan menerjang salah satu defender PSMS. “Saktiawan (Sinaga) sangat layak diberi hukuman yang seberat-beratnya. Caranya menerjang pemain PSMS, seolah-olah pemain ini sudah lupa kacang sama kulitnya,”masih kata Achmad.
Sakti dituding tidak tahu diri. Bahkan, Achmad tidak akan mendukung kembalinya Sakti berbaju PSMS. “Rumor bakal dipanggil pulangnya para pemain PSMS, saya dukung. Tapi harus minus Sakti yang tak punya etika dan sportivitas," tutup pria yang juga menjabat sebagai KTU Dinas Perkebunan Sumut ini.
Sabtu, 01 November 2008
Rahmad Masih Minati Andhika
ADA - ada saja cara coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan untuk meruntuhkan konsenterasi PSMS Medan. Pelatih 41 tahun menyatakan ketertarikannya dengan Andika Yudhistira, striker lokal PSMS. Selain muda (21 tahun), Dika-sapaan karibnya, termasuk striker lokal berpotensi. Tak pelak, atmosfer yang memang sudah panas, jadi bertambah panas. “Sebenarnya dari awal 2008 lalu, kami akan merekrut Andhika (Yudhistira). Tapi, ada kendala (kuliah di Medan, red) sehingga dia menundanya untuk bergabung ke Palembang,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).
Andhika sendiri saat ini menjadi salah satu pilihan utama coach PSMS Erick William. Sebab, tim Ayam Kinantan-julukan PSMS, tidak dengan kekuatan komplet. Mereka hanya punya tiga striker saja. Itu pun semuanya lokal. Selain Andhika, dua lainnya Aun Carbini dan Rahmad Afandi. Pemain asing yang ada hanya tiga. Dua gelandang serang yaitu Leonardo Marthin Dinelli alias Zada (Brazil), dan Anderson Bastos Ribeiro Pereirra (Brasil). Serta satu defender Patricio Jemenes Diaz (Chili). “Kami akan menunggu hasil rapat evaluasi putaran I. Apapun bisa terjadi, demi kemajuan tim ini,” lanjut pelatih asal Metro Lampung.
Awal 2008 lalu, Andhika menolak halus ajakan SFC. Namun, striker yang mengenakan jersey 9 ini pernah mengatakan, bahwa 2009 akan bergabung dengan SFC. Bukan SFC saja yang berminat, Arema Malang pun sejak 2008 lalu, ingin menggunakan tenaga Andhika.Hanya, kecil kemungkinan untuk putaran II ini SFC merekrut Andhika. Sebab, SFC sudah memiliki Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew. Namun, kedua pemain ini hanya sebatas cadangan (alias jarang turun). Korinus hanya sekali, sementara Eki sama sekali tidak pernah tampil musim ini.
Andhika sendiri saat ini menjadi salah satu pilihan utama coach PSMS Erick William. Sebab, tim Ayam Kinantan-julukan PSMS, tidak dengan kekuatan komplet. Mereka hanya punya tiga striker saja. Itu pun semuanya lokal. Selain Andhika, dua lainnya Aun Carbini dan Rahmad Afandi. Pemain asing yang ada hanya tiga. Dua gelandang serang yaitu Leonardo Marthin Dinelli alias Zada (Brazil), dan Anderson Bastos Ribeiro Pereirra (Brasil). Serta satu defender Patricio Jemenes Diaz (Chili). “Kami akan menunggu hasil rapat evaluasi putaran I. Apapun bisa terjadi, demi kemajuan tim ini,” lanjut pelatih asal Metro Lampung.
Awal 2008 lalu, Andhika menolak halus ajakan SFC. Namun, striker yang mengenakan jersey 9 ini pernah mengatakan, bahwa 2009 akan bergabung dengan SFC. Bukan SFC saja yang berminat, Arema Malang pun sejak 2008 lalu, ingin menggunakan tenaga Andhika.Hanya, kecil kemungkinan untuk putaran II ini SFC merekrut Andhika. Sebab, SFC sudah memiliki Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew. Namun, kedua pemain ini hanya sebatas cadangan (alias jarang turun). Korinus hanya sekali, sementara Eki sama sekali tidak pernah tampil musim ini.
Jumat, 31 Oktober 2008
Erick Pesemistis
Coach PSMS Medan Erick William, memang berkoar akan tampil maksimal. Namun, pelatih asal Australia ini ternyata cukup pesimistis. Setelah menelan kekalahan menyakitkan melawan Persik Kediri, mental bermain anak-anak Medan terbilang anjlok. Terlebih laga tersebut penuh dengan aksi brutal, yang merugikan Ayam Kinantan-julukan PSMS.
Membuat Erick sedikit pesimis sendiri bukan soal laga yang kerap berakhir dengan kekalahan. Namun lebih karena persoalan skuad yang terlihat bagaikan langit dan bumi. Belum lagi persoalan konsentrasi tim yang mulai buyar karena krisis keuangan mulai melanda PSMS Medan.
"Saya mau tanya kepada anda, bagimana kondisi skuad PSMS Medan musim lalu dengan musim ini. Dan bagaimana juga kondisi tim Sriwijaya musim lalu dan musim ini," ujar Erick balik bertanya.
Bahkan Erick pernah berujar bahwa masalah utama tim yang dibesutnya menggantikan Iwan Setiawan tersebut, adalah karena tak bermain di Medan. "Masalah terbesar tim ini adalah dengan pergi bemain di luar Medan. Its our big problem," sambungnya. Ungkapan Erick tersebut, bisa diartikan persimisme. Sebab mantan pelatih Perseman Manokwari ini pada dasarnya memang bukan tipe pelatih yang senang sesumbar.
Membuat Erick sedikit pesimis sendiri bukan soal laga yang kerap berakhir dengan kekalahan. Namun lebih karena persoalan skuad yang terlihat bagaikan langit dan bumi. Belum lagi persoalan konsentrasi tim yang mulai buyar karena krisis keuangan mulai melanda PSMS Medan.
"Saya mau tanya kepada anda, bagimana kondisi skuad PSMS Medan musim lalu dengan musim ini. Dan bagaimana juga kondisi tim Sriwijaya musim lalu dan musim ini," ujar Erick balik bertanya.
Bahkan Erick pernah berujar bahwa masalah utama tim yang dibesutnya menggantikan Iwan Setiawan tersebut, adalah karena tak bermain di Medan. "Masalah terbesar tim ini adalah dengan pergi bemain di luar Medan. Its our big problem," sambungnya. Ungkapan Erick tersebut, bisa diartikan persimisme. Sebab mantan pelatih Perseman Manokwari ini pada dasarnya memang bukan tipe pelatih yang senang sesumbar.
Dibuka SMS Interaktif SFC
SRIWIJAYA FC tetap berpeluang menjadi champions Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Tim berjuluk Laskar Wong Kito berada di urutan ke-3 paruh musim. Namun, tetap ada kans besar diputaran II untuk merengkuh scudetto. Sebab, masih ada 18 laga (termasuk lawan PSMS), yang mereka lakoni.
Tapi, problem cukup banyak menimpah tim asuhan Rahmad Darmawan. Mulai dari molornya gaji. Pemain cedera dan minus pemain. Hingga ketika tim ini sedang menuai kekalahan. Nah, untuk lebih memajukan SFC, Sumatera Ekspres membuka shorts massage system (sms) interaktif. Tujuannya, melibatkan partisipasi football mania Sumsel (pecinta SFC), untuk memberikan saran, masukan, nasihat, atau kritikan yang bersifat membangun.
Nah, untuk mengikuti sms interaktif gampang. Cukup kirim sms ke nomor 081273531555. Caranya, ketik Olahragaisi atau materi. “Dengan demikian, semoga Laskar Wong Kito akan kembali ke jalur juara musim 2008/2009,” ungkap redaktur olahraga Sumatera Ekspres Zulhanan.
Tapi, problem cukup banyak menimpah tim asuhan Rahmad Darmawan. Mulai dari molornya gaji. Pemain cedera dan minus pemain. Hingga ketika tim ini sedang menuai kekalahan. Nah, untuk lebih memajukan SFC, Sumatera Ekspres membuka shorts massage system (sms) interaktif. Tujuannya, melibatkan partisipasi football mania Sumsel (pecinta SFC), untuk memberikan saran, masukan, nasihat, atau kritikan yang bersifat membangun.
Nah, untuk mengikuti sms interaktif gampang. Cukup kirim sms ke nomor 081273531555. Caranya, ketik Olahraga
Menanti Sihir Zah Rahan
PALEMBANG-Zah Rahan adalah pembelian terbaik yang pernah dilakukan Sriwijaya FC. Sebab, midfielder kelahiran Monrovia, 7 Maret 1985 memang menjadi roh permainan SFC. Posisinya di tim tak terganti. Tak pelak, Zah menjadi salah satu pemain terbaik Liga Indonesia, karena “sihirnya”tersebut.
Nah, ada satu hal yang membuat gelandang timnas Liberia ini penasaran. Yaitu, baru mencetak satu gol home. Itu pun saat mengalahkan Persita Tangerang 6-0. Zah justru moncer di laga away. Hingga match day ke-16, suami Rasheeda ini telah mengemas 8 gol. Tujuh diantaranya dicetak pada laga away “Saya ingin banyak cetak gol dilaga home. Mungkin lawan PSMS adalah peluang saya untuk kembali mencetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (30/10).
Pertemuan dengan Ayam Kinantan-julukan PSMS, memberi kenangan manis pada the best player Liga Indonesia XIII. Sebab, dirinya sukses mencetak gol kelas dunia, ke gawang Markus Horison (mantan kiper PSMS yang kini membela Persik Kediri).Tepatnya saat final Liga Indonesia XIII di stadion Jalak Harupat Bandung, 10 Pebruari lalu. Gol Zah tercipta via tendangan lambung dari sektor kiri separuh lapangan. Saat itu, Markus meninggalkan gawangnya. “Saya tidak menyangka bisa melakuknnya. Mungkin, kalau ada kesempatan saya akan coba lakukan lagi,” kenang mantan pemain Persekabpas ini.
Nah, ambisi Zah Rahan bisa terulang saat menjamu PSMS besok petang (1/11). Namun, pria berpostur164 cm /50 kg mengaku bakal sulit menghadapi PSMS. “Mereka punya pemain bagus. Tapi, yang terpenting kami harus menang,” pungkasnya.Ambisi tinggi juga diusung Tsimi Jacques. Duel lawan PSMS adalah debut perdananya mengenakan jersey SFC di laga resmi. Mantan pemain Canone Spirit Yaounde, bertekad untuk menjadi benteng tangguh. “Saya ingin tampil baik. Bisa melaksanakan tugas pelatih. Itu kepercayaan dan tanggung jawab bagus saya pribadi,” tukasnya.
Nah, ada satu hal yang membuat gelandang timnas Liberia ini penasaran. Yaitu, baru mencetak satu gol home. Itu pun saat mengalahkan Persita Tangerang 6-0. Zah justru moncer di laga away. Hingga match day ke-16, suami Rasheeda ini telah mengemas 8 gol. Tujuh diantaranya dicetak pada laga away “Saya ingin banyak cetak gol dilaga home. Mungkin lawan PSMS adalah peluang saya untuk kembali mencetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (30/10).
Pertemuan dengan Ayam Kinantan-julukan PSMS, memberi kenangan manis pada the best player Liga Indonesia XIII. Sebab, dirinya sukses mencetak gol kelas dunia, ke gawang Markus Horison (mantan kiper PSMS yang kini membela Persik Kediri).Tepatnya saat final Liga Indonesia XIII di stadion Jalak Harupat Bandung, 10 Pebruari lalu. Gol Zah tercipta via tendangan lambung dari sektor kiri separuh lapangan. Saat itu, Markus meninggalkan gawangnya. “Saya tidak menyangka bisa melakuknnya. Mungkin, kalau ada kesempatan saya akan coba lakukan lagi,” kenang mantan pemain Persekabpas ini.
Nah, ambisi Zah Rahan bisa terulang saat menjamu PSMS besok petang (1/11). Namun, pria berpostur164 cm /50 kg mengaku bakal sulit menghadapi PSMS. “Mereka punya pemain bagus. Tapi, yang terpenting kami harus menang,” pungkasnya.Ambisi tinggi juga diusung Tsimi Jacques. Duel lawan PSMS adalah debut perdananya mengenakan jersey SFC di laga resmi. Mantan pemain Canone Spirit Yaounde, bertekad untuk menjadi benteng tangguh. “Saya ingin tampil baik. Bisa melaksanakan tugas pelatih. Itu kepercayaan dan tanggung jawab bagus saya pribadi,” tukasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)