Sabtu, 01 November 2008

Suara Keras dari Medan

MEDAN- Hancurnya prestasi PSMS Medan di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, menjadi catatan kelam persepakbolaan Medan. Suara-suara keras terus bermunculan untuk mengevaluasi tim berjuluk Ayam Kinantan.“Banyak pemain PSMS Medan yang tak layak bermain di level LSI, tapi ada juga beberapa pemain yang sangat jelas mewakili karakter permainan ala Medan,” ujar manajer Disbun FC Achmad Firdausi Hutasuhut, kemarin (31/10).

Menurutnya, PSMS masih punya peluang besar untuk selamat dari jeratan degradasi yang kini menghantui. Dengan catatan harus “cuci gudang” sebelum putaran II bergulir. “Hampir 80 persen pemain yang kini menghuni skuad PSMS, level permainannya masih lebih rendah dengan beberapa klub amatir yang ada di Medan,” tambahnya.

Bahkan, dengan lantang Achmad mengatakan bahwa nama-nama seperti Patricio “Pato” Jimenez, Zada Leonardo, dan Rahmat Affandi adalah beberapa nama yang sangat pantas untuk di enyahkan dari skuad PSMS di putaran kedua nanti.

“PSMS itu tim besar dengan sejarah besar. Tahun 2007 lalu, runner up Liga Indonesia. Sekarang, justru terpuruk di zona degradasi,”sambungnya. Selain itu, Achmad juga kesal luar biasa dengan striker Persik Kediri, Saktiawan Sinaga. Sebab, eks pemain PSMS ini bertindak anarkis dengan menerjang salah satu defender PSMS. “Saktiawan (Sinaga) sangat layak diberi hukuman yang seberat-beratnya. Caranya menerjang pemain PSMS, seolah-olah pemain ini sudah lupa kacang sama kulitnya,”masih kata Achmad.

Sakti dituding tidak tahu diri. Bahkan, Achmad tidak akan mendukung kembalinya Sakti berbaju PSMS. “Rumor bakal dipanggil pulangnya para pemain PSMS, saya dukung. Tapi harus minus Sakti yang tak punya etika dan sportivitas," tutup pria yang juga menjabat sebagai KTU Dinas Perkebunan Sumut ini.

Tidak ada komentar: