Sabtu, 01 November 2008

Jangan Remehkan Tradisi PSMS

SRIWIJAYA FC resmi terbantuk sejak 2005. Namun, 2007 sudah mencatat prestasi bersejarah. Yah, tim berjuluk Laskar Wong Kito, sukses meraih dua trofi sekaligus dalam semusim. Masing-masing juara Copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII.

PSMS Medan pun tak kalah moncer. Bahkan, tim berdiri sejak 1950 ini justru lebih banyak lagi soal koleksi tropi juara. Sebelum SFC meraih double winners, Ayam Kinantan-julukan PSMS, adalah satu-satunya tim Ranah Andalas (Sumatera), yang memiliki prestasi kental.

“Kami tidak bisa ingkari bahwa PSMS adalah tim besar. Mereka punya sejarah dan prestasi besar pula. Jadi, kami tidak ingin meremehkan PSMS di laga besok ( hari ini, red),” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).Berbagai tropi pun sesak memenuhi rak prestasi PSMS. Di era perserikatan saja, Ayam Kinantan menyabet tiga trofi. Satu tropi juara musim 1957. Kala itu PSMS menghajar Persebaya difinal. Dua trofi lagi sebagai runner up, yaitu musim 1954 (dikalahkan Persija) dan 1967 (dikalahkan PSMS).

Sementara di turnamen kejurnas PSSI, menyabet 5 tropi. Tiga kali menjadi kampiun musim 1969, 1983 dan 1985. Dua lainnnya runner up musim 1978 dan 1991/1992. “PSMS memang lebih banyak menjadi juara. Tapi, bukan berarti kami akan melepas kemenangan begitu saja,” timpal winger Isnan Ali.

“Kami ingin mengulang memori manis final Liga Indonesia di Jalak Harupat, Bandung, “ timpal Zah Rahan Krangar, pencetak satu gol di final tersebut.Tapi, jangan lupa!. Sebelum SFC datang ke Jakabaring, Sumsel juga pernah berjaya di pentas sepak bola. Namanya tim Kramayudha Tiga Berlian (KTB). Tiga kali merebut trofi juara di era perserikatan. Dua sebagai juara edisi 1985 (kalahkan Arseto Solo) dan 1986/87 (kalahkan Pelita Jaya). Satunya lagi runner up musim 1990. Saat itu KTB kalah dari Pelita Jaya (dulu masih bermarkas di Jakarta ).

Tidak ada komentar: