Senin, 03 November 2008

Belum Pikirkan Rombak Tim

SRIWIJAYA FC akan melakukan evaluasi penting. Tepatnya besok (4/11) di sekretariat SFC Komplek Palembang Square (PS) mulai pukul 20.00 WIB. Coach Rahmad Darmawan sendiri, akan memberikan laporan “pertanggungjawaban” terkait hasil putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
Nah, beredar rumor pelatih 41 tahun ini akan melakukan pencoretan. Khususnya terhadap defender Reswandi, yang terbekap cedera engkel parah. Serta dua striker lokal cadangan, Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew.
Apalagi fokus Laskar Wong Kito (julukan SFC), makin bercabang. Selain ISL, ada Copa Indonesia IV dan Liga Champion Asia (LCA) 2009. Beberapa pengurus SFC sendiri (tidak disebutkan namanya), sempat menyebut-nyebut, bahwa SFC butuh pemain baru.
Namun, rumor ini langsung dimentahkan pelatih 41 tahun. Dirinya mengaku sama sekali tidak ada rencana untuk mengganti pemain lagi. Sebab, formasi SFC sudah solid. “Saat ini belum ada. Saya itu hanya ingin, agar tim yang sudah ada ini dimanage lebih baik lagi,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (2/11).
Hanya, itu semua tergantung hasil evaluasi. Sebab, Rahmad juga pernah mengganti pemain. Zobairou Garba diganti Tsimi Jacques, justru sebelum dibuka transfer window.
Ingat awal putaran II edisi 2007 lalu? Pelatih asal Metro Lampung ini mendepak midfielder Okba Allauchi (performa menurun). Pemain asal Prancis ini diganti dengan Keith Kayamba Gumbs.
Tak hanya mendatangkan Kayamba, Rahmad juga mendatangkan gelandang sayap Dian Fachruddin dari Pelita Jaya Jabar (dulu Purwakarta). Namun, awal 2008 Dian tidak dipertahankan. “Semua tergantung bagaimana evaluasi. Tapi, bagi saya yang penting lebih baik mempersolid tim yang ada sekarang,” pungkas pelatih 41 tahun.
Manajer SFC MC Baryadi awalnya mengungkapkan tidak ada pergantian pemain. Kecuali, kalau Tsimi Jacques menunjukkan ferporma menurun. Namun, bukan berarti pasti tidak ada pergantian. “Persaingan ISL makin berat. Saya akan koordinasi dengan pelatih, soal pergantian atau penambahan pemain. Sebab, SFC ini akan bermain di LCA,” tandas Baryadi.

Minggu, 02 November 2008

Akhir Sempurna

(2) Sriwijaya FC v PSMS (0)

PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) mengakhiri putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 dengan happy ending. Kemarin (1/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, tim berjuluk Laskar Wong Kito menang 2-0 (1-0) atas tamunya PSMS Medan.Donasi tiga poin, mengerek tim asuhan Rahmad Darmawan ke posisi ke-3 dengan total 33 poin. Mereka menggeser Persija Jakarta (32 poin) ke posisi ke-4. Namun, posisi Isnan Ali dkk rawan tergusur. Jika di laga terakhir hari ini Persija menang lawan Persijap Jepara, maka SFC harus puas di urutan ke-4. Namun, jika seri atau kalah maka posisi tetap di urutan ke-3.
Tapi, ancaman lain juga datang dari Persijap. Sebab, jika Persijap (29 poin) menang di dua laga terakhir lawan Persija dan Persitara Jakarta Utara, Sabtu (8/11), SFC pun tetap harus rela di posisi ke-4.“Kami harus terima posisi ke-3 atau ke-4 di putaran I ini. Tapi, kami akan mengejar poin dan posisi lagi di putaran II,” ungkap Coach Rahmad Darmawan.Duel lawan Ayam Kinantan, julukan PSMS, berlangsung dalam tempo sedang. SFC sendiri sempat terbawa irama main lamban yang diusung anak-anak Medan. Bukan gaya rap-rap (keras tapi tidak mencederai), yang selama ini jadi ciri khas Ayam Kinantan.Namun, terbawa arus PSMS tidak berlangsung lama. Menit ke-11, heading defender anyar Tsimi Jacques Joel Patrick, sukses mengoyak jala gawang Galih Sudaryono, kiper PSMS.

Dengan cermat, pemain asal Kamerun menyambut umpan lampung, hasil corner kick Zah Rahan dari sisi kiri gawang PSMS.
Ngon a Djam ikut andil menyumbang gol menit ke-64 via sontekan kaki kanannya. Itu setelah menyambar umpan datar Benben Berlian dari sektor kiri. Ini gol ke-10 yang telah dibukukan striker asal Liberia. Terpaut selisih empat gol dari top skor sementara, Christian Gonzales (Persik) yang mengemas 14 gol.
Peluang gol SFC sendiri cukup banyak. Di antaranya heading Ngon a Djam menit ke-6, membentur tiang gawang PSMS. Kemudian gol Benben Berlian menit ke-69, dianulir wasit Anang Suryana (Cianjur) karena terperangkap off side. Kemudian peluang Keith Kayamba menit ke-75. Sayang meski sudah berhadapan one to one dengan Galih Sudaryono, namun tendangan Kayamba melenceng.
“Saya puas di laga terakhir ini. Terima kasih atas kerja keras anak-anak dan dukungan fans. Semua sukses menjalankan instruksi saya,” tukas pelatih 41 tahun.
PSMS sendiri legowo dengan kekalahan tersebut. Coach Erick William menilai kelas anak-anak asuhnya masih kalah dengan kelas SFC. “Ini duel timpang. Saya maklum dengan kondisi ini. Kami ciptakan dikit peluang. Itu pun semua mentah,” pungkas Erick William.
Nah, SFC bersiap melakukan evaluasi hasil putaran I. Tepatnya, Selasa (4/11) mendatang. Salah satunya membahas tentang kemungkinan “pembenahan” kondisi tim. Namun, Rahmad Darmawan belum merinci apakah pembenahan yang dimaksud adalah pergantian pemain. “Sebenarnya, lebih baik me-manage pemain yang ada. Tim ini sudah cukup solid,” lanjut Rahmad.
Namun, bukan berarti tidak ada kemungkinan mengganti pemain. Sebab, Rahmad akan memoles tim lebih hebat lagi. Tak hanya mengincar juara ISL 2008/2009, mereka juga mengincar juara Copa Indonesia IV.
Terlebih, reputasi SFC (membawa nama Indonesia) harus dipertaruhkan. Sebab, Laskar Wong Kito satu-satunya wakil Indonesia di Liga Champion Asia (LCA). SFC sendiri tergabung dalam grup G bersama tim dari Korea Selatan, Jepang, dan Cina (drawing 7 Januari 2009). Event tim-tim terbaik Benua Asia ini akan digelar 11 Maret mendatang.
“Fokus kami bertambah banyak. Saya sendiri sangat berhasrat untuk membawa SFC minimal lolos babak kedua LCA,” pungkas pelatih asal Metro Lampung. (mg2)

Susunan Pemain

Sriwijaya FC 2
Dede Sulaiman (g), Charis Yulianto, Tsimi Jacques, Christian Worabay, Isnan Ali, Wijay/Oktavianus (67), Zah Rahan, Benben Berlian, Toni Sucipto, Keith Kayamba Gumbs, Ngon a Djam/Alamsyah Nasution (86)

PSMS
Galih Sudaryono (g), Bambang Tri Susanto/Sugianto (57), Aun Carbiny, Patricio Jemenez, Fadly Hariri, Rachmadani/Adriansyah (53), Zada Leonardo Marthin, M Afan Lubis, Fabricio Bastos Pereiro, Rahmad Affandi, Ellie Aiboy/Andika Yudhistira Lubis (88)

Sabtu, 01 November 2008

Jangan Remehkan Tradisi PSMS

SRIWIJAYA FC resmi terbantuk sejak 2005. Namun, 2007 sudah mencatat prestasi bersejarah. Yah, tim berjuluk Laskar Wong Kito, sukses meraih dua trofi sekaligus dalam semusim. Masing-masing juara Copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII.

PSMS Medan pun tak kalah moncer. Bahkan, tim berdiri sejak 1950 ini justru lebih banyak lagi soal koleksi tropi juara. Sebelum SFC meraih double winners, Ayam Kinantan-julukan PSMS, adalah satu-satunya tim Ranah Andalas (Sumatera), yang memiliki prestasi kental.

“Kami tidak bisa ingkari bahwa PSMS adalah tim besar. Mereka punya sejarah dan prestasi besar pula. Jadi, kami tidak ingin meremehkan PSMS di laga besok ( hari ini, red),” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).Berbagai tropi pun sesak memenuhi rak prestasi PSMS. Di era perserikatan saja, Ayam Kinantan menyabet tiga trofi. Satu tropi juara musim 1957. Kala itu PSMS menghajar Persebaya difinal. Dua trofi lagi sebagai runner up, yaitu musim 1954 (dikalahkan Persija) dan 1967 (dikalahkan PSMS).

Sementara di turnamen kejurnas PSSI, menyabet 5 tropi. Tiga kali menjadi kampiun musim 1969, 1983 dan 1985. Dua lainnnya runner up musim 1978 dan 1991/1992. “PSMS memang lebih banyak menjadi juara. Tapi, bukan berarti kami akan melepas kemenangan begitu saja,” timpal winger Isnan Ali.

“Kami ingin mengulang memori manis final Liga Indonesia di Jalak Harupat, Bandung, “ timpal Zah Rahan Krangar, pencetak satu gol di final tersebut.Tapi, jangan lupa!. Sebelum SFC datang ke Jakabaring, Sumsel juga pernah berjaya di pentas sepak bola. Namanya tim Kramayudha Tiga Berlian (KTB). Tiga kali merebut trofi juara di era perserikatan. Dua sebagai juara edisi 1985 (kalahkan Arseto Solo) dan 1986/87 (kalahkan Pelita Jaya). Satunya lagi runner up musim 1990. Saat itu KTB kalah dari Pelita Jaya (dulu masih bermarkas di Jakarta ).

Suara Keras dari Medan

MEDAN- Hancurnya prestasi PSMS Medan di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) 2008/2009, menjadi catatan kelam persepakbolaan Medan. Suara-suara keras terus bermunculan untuk mengevaluasi tim berjuluk Ayam Kinantan.“Banyak pemain PSMS Medan yang tak layak bermain di level LSI, tapi ada juga beberapa pemain yang sangat jelas mewakili karakter permainan ala Medan,” ujar manajer Disbun FC Achmad Firdausi Hutasuhut, kemarin (31/10).

Menurutnya, PSMS masih punya peluang besar untuk selamat dari jeratan degradasi yang kini menghantui. Dengan catatan harus “cuci gudang” sebelum putaran II bergulir. “Hampir 80 persen pemain yang kini menghuni skuad PSMS, level permainannya masih lebih rendah dengan beberapa klub amatir yang ada di Medan,” tambahnya.

Bahkan, dengan lantang Achmad mengatakan bahwa nama-nama seperti Patricio “Pato” Jimenez, Zada Leonardo, dan Rahmat Affandi adalah beberapa nama yang sangat pantas untuk di enyahkan dari skuad PSMS di putaran kedua nanti.

“PSMS itu tim besar dengan sejarah besar. Tahun 2007 lalu, runner up Liga Indonesia. Sekarang, justru terpuruk di zona degradasi,”sambungnya. Selain itu, Achmad juga kesal luar biasa dengan striker Persik Kediri, Saktiawan Sinaga. Sebab, eks pemain PSMS ini bertindak anarkis dengan menerjang salah satu defender PSMS. “Saktiawan (Sinaga) sangat layak diberi hukuman yang seberat-beratnya. Caranya menerjang pemain PSMS, seolah-olah pemain ini sudah lupa kacang sama kulitnya,”masih kata Achmad.

Sakti dituding tidak tahu diri. Bahkan, Achmad tidak akan mendukung kembalinya Sakti berbaju PSMS. “Rumor bakal dipanggil pulangnya para pemain PSMS, saya dukung. Tapi harus minus Sakti yang tak punya etika dan sportivitas," tutup pria yang juga menjabat sebagai KTU Dinas Perkebunan Sumut ini.

Rahmad Masih Minati Andhika

ADA - ada saja cara coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan untuk meruntuhkan konsenterasi PSMS Medan. Pelatih 41 tahun menyatakan ketertarikannya dengan Andika Yudhistira, striker lokal PSMS. Selain muda (21 tahun), Dika-sapaan karibnya, termasuk striker lokal berpotensi. Tak pelak, atmosfer yang memang sudah panas, jadi bertambah panas. “Sebenarnya dari awal 2008 lalu, kami akan merekrut Andhika (Yudhistira). Tapi, ada kendala (kuliah di Medan, red) sehingga dia menundanya untuk bergabung ke Palembang,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).

Andhika sendiri saat ini menjadi salah satu pilihan utama coach PSMS Erick William. Sebab, tim Ayam Kinantan-julukan PSMS, tidak dengan kekuatan komplet. Mereka hanya punya tiga striker saja. Itu pun semuanya lokal. Selain Andhika, dua lainnya Aun Carbini dan Rahmad Afandi. Pemain asing yang ada hanya tiga. Dua gelandang serang yaitu Leonardo Marthin Dinelli alias Zada (Brazil), dan Anderson Bastos Ribeiro Pereirra (Brasil). Serta satu defender Patricio Jemenes Diaz (Chili). “Kami akan menunggu hasil rapat evaluasi putaran I. Apapun bisa terjadi, demi kemajuan tim ini,” lanjut pelatih asal Metro Lampung.

Awal 2008 lalu, Andhika menolak halus ajakan SFC. Namun, striker yang mengenakan jersey 9 ini pernah mengatakan, bahwa 2009 akan bergabung dengan SFC. Bukan SFC saja yang berminat, Arema Malang pun sejak 2008 lalu, ingin menggunakan tenaga Andhika.Hanya, kecil kemungkinan untuk putaran II ini SFC merekrut Andhika. Sebab, SFC sudah memiliki Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew. Namun, kedua pemain ini hanya sebatas cadangan (alias jarang turun). Korinus hanya sekali, sementara Eki sama sekali tidak pernah tampil musim ini.