Rabu, 05 November 2008

SFC Dapat Cincin Juara, Ipang BIP Bakal Tampil Heboh

COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV benar-benar tampil beda. Mulai musim 2008/2009 ini, tim juara tak sekedar dapat hadiah (Rp 2 M), tapi para punggawanya bakal dapat cincin juara.
Bahkan, sebelum kick of eksebisi CDSSI antara Sriwijaya FC versus Arema, pihak PT HM Sampoerna, via andalannya Dji Sam Soe selaku sponsor utama CDSSI, akan memberikan 12 cincin emas kepada Laskar Wong Kito-julukan SFC.
“Kami akan serahkan secara simbolis kepada pelatih SFC Rahmad Darmawan dan kapten tim SFC,” ungkap media reolation manajer PT HM Sampoerna veranita Kuspratini, saat berkunjung ke Graha Pena, tadi malam.
Penyerahan cincin juara kepada SFC ini, akan diberikan brand manager Dji Sam Soe Stephanus Kurniadi. Di bagian atas cincin emas ini, ada tulisan Sriwijaya FC National Champions. Sedangkan di kedua sisinya, ada tulisan “Copa Dji Sam Soe Indonesia Champions 07”.
“Jadi, bukan di NBA ada ada cincin juara. Di Copa Dji Sam Soe ada juga. Ini salah satu cara kami memotivasi kemajuan sepakbola nasional,”timpal Bambang Tri Prasojo, tim media PT HM Sampoerna.
Kemeriahan CDSSI IV, juga makin heboh. Tak hanya dimeriahkan Limas Band dan KIMZY band, tapi heboh dengan hadirnya Ipang. Penyanyi kelahiran 6 Januari 1972 ini akan menghibur puluhan ribu supporter yang akan menyesaki Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Ipang adalah vokalis grup musim papan atas, BIP. Dia juga pelantun tembang “Sahabat Kecil” untuk soundtrack film Laskar Pelangi. Tahun inin juga, Ipang berduet dengan Dewiq (istri Pay, rekannya di BIP), dalam lagu berjudul “Bete”. “Pokoknya musim ini, Copa Dji Sam Soe lebih seru. Tidak hanya sepakbola, tapi ada juga games, bazaar, dan event-event berhadiah lainnya. Misalnya saat grand final nanti, ada games tendangan bola berhadiah Rp 100 juta,” pungkas Veranita.

Selasa, 04 November 2008

Gengsi Dua Raja

Besok (5/11) Pukul 19.00 WIB live TvOne
Sriwijaya FC v Arema

PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Arema Malang, besok (5/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, memang berembel ekshibisi Grand Opening Copa Dji Sam Soe IV. Namun, laga ini sangat prestisius dan sarat gengsi.
Sebab, kedua tim sama-sama menyandang Raja Copa. Laskar Wong Kito –julukan SFC— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia III edisi 2007. Sedangkan Singo Edan –julukan Arema— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia I edisi 2005 dan II edisi 2006. Praktis, kedua tim tetap akan “baku hantam” demi kemenangan.
“Saya akan turunkan semua pemain. Tapi, bukan berarti kami akan bermain ala kadarnya. Kami juga ingin memenangkan laga ini,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (3/11).
Selain gengsi, Isnan Ali dkk memang dendam dengan Singo Edan. Apalagi. pada away Indonesia Super League (ISL), 27 Oktober lalu, mereka kalah 1-2 dari Arema. Tentu tim double winners berhasrat untuk menjadikan Jakabaring sebagai kuburan bagi anak-anak asuh Gusnul Yakin. “Ekshibisi ini saya anggap sebagai ujian bagi pemain. Ini bagian persiapan untuk menjalani Copa Dji Sam Soe IV,” lanjut pelatih berusia 41 tahun ini.
Ini adalah sua SFC ke-7 dengan Arema. Sejak 2005, secara head to head, justru Arema unggul. Mereka meraup dua kali menang, tiga seri, dan sekali kalah. Sementara SFC baru sekali menang lawan Arema. Tiga seri, dan 2 kalah. “Kami akan matangkan strategi. Arema adalah tim sepadan untuk mengukur kemampuan kami,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Kedua tim tentu akan berusaha menang. Selain gengsi, faktor hadiah juga menjadi penyebabnya. Di ekshibisi ini, tim pemenang mendapat prize money Rp100 juta. Tim yang kalah dapat Rp75 juta.
Itu berdasarkan SK BLI nomor 375/A-02/BLI-3.1/X/2008, yang ditandatangani Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla, 22 Oktober lalu di Jakarta. Apalagi prize money ini sudah ditransfer Badan Liga Indonesia (BLI) ke rekening masing-masing klub. “Tak ada yang lebih menyenangkan selain mencetak gol dan menang di hadapan suporter sendiri,” ungkap midfielder SFC Zah Rahan Krangar.
Arema pun tidak menganggap sekadar ekshibisi. Coach Gusnul Yakin berkoar untuk mempermalukan SFC di hadapan suporter sendiri. Bagi pelatih asal Malang, laga ini juga menjadi ajang seleksi pemain asing.
“Kami akan kalahkan mereka (SFC, red), seperti 27 Oktober lalu. Ini bukan uji coba biasa, tapi kesiapan tim saya sendiri menatap Copa,” ungkap Gusnul.
Selain itu, Arema juga menjadikan duel ini sebagai ujian bagi pemain asing seleksi. Saat ini, ada satu pemain asing seleksi, yaitu Erick Mabenga. Sebelumnya, Gusnul telah mendepak pemain asing lainnya, yang tidak memenuhi kriterianya. Yaitu Jorge Paredes (Paraguay), Dominic Audu (Nigeria), dan Josephus Yenay (Liberia).
“Kami akan bermain normal. Tentu butuh lawan seimbang untuk persiapan di Copa nanti lawan Persibo Bojonegoro,” tandas Gusnul.
Para punggawa Singo Edan sendiri memastikan akan bermain fight. Meski tidak ada target, tapi kemenangan akan memberi motivasi sendiri. Menurut Striker Arema Emalue Serge, main lawan tim sekelas Sriwijaya memberi motivasi berlipat.
“Saya yakin, bisa mengalahkan Sriwijaya akan bisa pula mengalahkan tim lain. Ini untuk kemajuan Arema sendiri,” tandas Serge, yang musim ini baru mengemas 5 gol.

Senin, 03 November 2008

Belum Pikirkan Rombak Tim

SRIWIJAYA FC akan melakukan evaluasi penting. Tepatnya besok (4/11) di sekretariat SFC Komplek Palembang Square (PS) mulai pukul 20.00 WIB. Coach Rahmad Darmawan sendiri, akan memberikan laporan “pertanggungjawaban” terkait hasil putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
Nah, beredar rumor pelatih 41 tahun ini akan melakukan pencoretan. Khususnya terhadap defender Reswandi, yang terbekap cedera engkel parah. Serta dua striker lokal cadangan, Eki Nurhakim dan Korinus Fingkrew.
Apalagi fokus Laskar Wong Kito (julukan SFC), makin bercabang. Selain ISL, ada Copa Indonesia IV dan Liga Champion Asia (LCA) 2009. Beberapa pengurus SFC sendiri (tidak disebutkan namanya), sempat menyebut-nyebut, bahwa SFC butuh pemain baru.
Namun, rumor ini langsung dimentahkan pelatih 41 tahun. Dirinya mengaku sama sekali tidak ada rencana untuk mengganti pemain lagi. Sebab, formasi SFC sudah solid. “Saat ini belum ada. Saya itu hanya ingin, agar tim yang sudah ada ini dimanage lebih baik lagi,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (2/11).
Hanya, itu semua tergantung hasil evaluasi. Sebab, Rahmad juga pernah mengganti pemain. Zobairou Garba diganti Tsimi Jacques, justru sebelum dibuka transfer window.
Ingat awal putaran II edisi 2007 lalu? Pelatih asal Metro Lampung ini mendepak midfielder Okba Allauchi (performa menurun). Pemain asal Prancis ini diganti dengan Keith Kayamba Gumbs.
Tak hanya mendatangkan Kayamba, Rahmad juga mendatangkan gelandang sayap Dian Fachruddin dari Pelita Jaya Jabar (dulu Purwakarta). Namun, awal 2008 Dian tidak dipertahankan. “Semua tergantung bagaimana evaluasi. Tapi, bagi saya yang penting lebih baik mempersolid tim yang ada sekarang,” pungkas pelatih 41 tahun.
Manajer SFC MC Baryadi awalnya mengungkapkan tidak ada pergantian pemain. Kecuali, kalau Tsimi Jacques menunjukkan ferporma menurun. Namun, bukan berarti pasti tidak ada pergantian. “Persaingan ISL makin berat. Saya akan koordinasi dengan pelatih, soal pergantian atau penambahan pemain. Sebab, SFC ini akan bermain di LCA,” tandas Baryadi.

Minggu, 02 November 2008

Akhir Sempurna

(2) Sriwijaya FC v PSMS (0)

PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) mengakhiri putaran I Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 dengan happy ending. Kemarin (1/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, tim berjuluk Laskar Wong Kito menang 2-0 (1-0) atas tamunya PSMS Medan.Donasi tiga poin, mengerek tim asuhan Rahmad Darmawan ke posisi ke-3 dengan total 33 poin. Mereka menggeser Persija Jakarta (32 poin) ke posisi ke-4. Namun, posisi Isnan Ali dkk rawan tergusur. Jika di laga terakhir hari ini Persija menang lawan Persijap Jepara, maka SFC harus puas di urutan ke-4. Namun, jika seri atau kalah maka posisi tetap di urutan ke-3.
Tapi, ancaman lain juga datang dari Persijap. Sebab, jika Persijap (29 poin) menang di dua laga terakhir lawan Persija dan Persitara Jakarta Utara, Sabtu (8/11), SFC pun tetap harus rela di posisi ke-4.“Kami harus terima posisi ke-3 atau ke-4 di putaran I ini. Tapi, kami akan mengejar poin dan posisi lagi di putaran II,” ungkap Coach Rahmad Darmawan.Duel lawan Ayam Kinantan, julukan PSMS, berlangsung dalam tempo sedang. SFC sendiri sempat terbawa irama main lamban yang diusung anak-anak Medan. Bukan gaya rap-rap (keras tapi tidak mencederai), yang selama ini jadi ciri khas Ayam Kinantan.Namun, terbawa arus PSMS tidak berlangsung lama. Menit ke-11, heading defender anyar Tsimi Jacques Joel Patrick, sukses mengoyak jala gawang Galih Sudaryono, kiper PSMS.

Dengan cermat, pemain asal Kamerun menyambut umpan lampung, hasil corner kick Zah Rahan dari sisi kiri gawang PSMS.
Ngon a Djam ikut andil menyumbang gol menit ke-64 via sontekan kaki kanannya. Itu setelah menyambar umpan datar Benben Berlian dari sektor kiri. Ini gol ke-10 yang telah dibukukan striker asal Liberia. Terpaut selisih empat gol dari top skor sementara, Christian Gonzales (Persik) yang mengemas 14 gol.
Peluang gol SFC sendiri cukup banyak. Di antaranya heading Ngon a Djam menit ke-6, membentur tiang gawang PSMS. Kemudian gol Benben Berlian menit ke-69, dianulir wasit Anang Suryana (Cianjur) karena terperangkap off side. Kemudian peluang Keith Kayamba menit ke-75. Sayang meski sudah berhadapan one to one dengan Galih Sudaryono, namun tendangan Kayamba melenceng.
“Saya puas di laga terakhir ini. Terima kasih atas kerja keras anak-anak dan dukungan fans. Semua sukses menjalankan instruksi saya,” tukas pelatih 41 tahun.
PSMS sendiri legowo dengan kekalahan tersebut. Coach Erick William menilai kelas anak-anak asuhnya masih kalah dengan kelas SFC. “Ini duel timpang. Saya maklum dengan kondisi ini. Kami ciptakan dikit peluang. Itu pun semua mentah,” pungkas Erick William.
Nah, SFC bersiap melakukan evaluasi hasil putaran I. Tepatnya, Selasa (4/11) mendatang. Salah satunya membahas tentang kemungkinan “pembenahan” kondisi tim. Namun, Rahmad Darmawan belum merinci apakah pembenahan yang dimaksud adalah pergantian pemain. “Sebenarnya, lebih baik me-manage pemain yang ada. Tim ini sudah cukup solid,” lanjut Rahmad.
Namun, bukan berarti tidak ada kemungkinan mengganti pemain. Sebab, Rahmad akan memoles tim lebih hebat lagi. Tak hanya mengincar juara ISL 2008/2009, mereka juga mengincar juara Copa Indonesia IV.
Terlebih, reputasi SFC (membawa nama Indonesia) harus dipertaruhkan. Sebab, Laskar Wong Kito satu-satunya wakil Indonesia di Liga Champion Asia (LCA). SFC sendiri tergabung dalam grup G bersama tim dari Korea Selatan, Jepang, dan Cina (drawing 7 Januari 2009). Event tim-tim terbaik Benua Asia ini akan digelar 11 Maret mendatang.
“Fokus kami bertambah banyak. Saya sendiri sangat berhasrat untuk membawa SFC minimal lolos babak kedua LCA,” pungkas pelatih asal Metro Lampung. (mg2)

Susunan Pemain

Sriwijaya FC 2
Dede Sulaiman (g), Charis Yulianto, Tsimi Jacques, Christian Worabay, Isnan Ali, Wijay/Oktavianus (67), Zah Rahan, Benben Berlian, Toni Sucipto, Keith Kayamba Gumbs, Ngon a Djam/Alamsyah Nasution (86)

PSMS
Galih Sudaryono (g), Bambang Tri Susanto/Sugianto (57), Aun Carbiny, Patricio Jemenez, Fadly Hariri, Rachmadani/Adriansyah (53), Zada Leonardo Marthin, M Afan Lubis, Fabricio Bastos Pereiro, Rahmad Affandi, Ellie Aiboy/Andika Yudhistira Lubis (88)

Sabtu, 01 November 2008

Jangan Remehkan Tradisi PSMS

SRIWIJAYA FC resmi terbantuk sejak 2005. Namun, 2007 sudah mencatat prestasi bersejarah. Yah, tim berjuluk Laskar Wong Kito, sukses meraih dua trofi sekaligus dalam semusim. Masing-masing juara Copa Indonesia III dan Liga Indonesia XIII.

PSMS Medan pun tak kalah moncer. Bahkan, tim berdiri sejak 1950 ini justru lebih banyak lagi soal koleksi tropi juara. Sebelum SFC meraih double winners, Ayam Kinantan-julukan PSMS, adalah satu-satunya tim Ranah Andalas (Sumatera), yang memiliki prestasi kental.

“Kami tidak bisa ingkari bahwa PSMS adalah tim besar. Mereka punya sejarah dan prestasi besar pula. Jadi, kami tidak ingin meremehkan PSMS di laga besok ( hari ini, red),” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (31/10).Berbagai tropi pun sesak memenuhi rak prestasi PSMS. Di era perserikatan saja, Ayam Kinantan menyabet tiga trofi. Satu tropi juara musim 1957. Kala itu PSMS menghajar Persebaya difinal. Dua trofi lagi sebagai runner up, yaitu musim 1954 (dikalahkan Persija) dan 1967 (dikalahkan PSMS).

Sementara di turnamen kejurnas PSSI, menyabet 5 tropi. Tiga kali menjadi kampiun musim 1969, 1983 dan 1985. Dua lainnnya runner up musim 1978 dan 1991/1992. “PSMS memang lebih banyak menjadi juara. Tapi, bukan berarti kami akan melepas kemenangan begitu saja,” timpal winger Isnan Ali.

“Kami ingin mengulang memori manis final Liga Indonesia di Jalak Harupat, Bandung, “ timpal Zah Rahan Krangar, pencetak satu gol di final tersebut.Tapi, jangan lupa!. Sebelum SFC datang ke Jakabaring, Sumsel juga pernah berjaya di pentas sepak bola. Namanya tim Kramayudha Tiga Berlian (KTB). Tiga kali merebut trofi juara di era perserikatan. Dua sebagai juara edisi 1985 (kalahkan Arseto Solo) dan 1986/87 (kalahkan Pelita Jaya). Satunya lagi runner up musim 1990. Saat itu KTB kalah dari Pelita Jaya (dulu masih bermarkas di Jakarta ).