SOULMATE (cinta mati) dengan Sriwijaya FC? Memang tidak cukup sekadar mengenakan jersey. Atau hanya datang ke lapangan saja. Tapi, “wajib” menggunakan nada sambung pribadi (NSP), wallpaper, dan ringtone.
Kemarin (4/11) di Palembang Trade Center (PTC) Mall, Strike Enterteinment resmi me-launching “Mobile Programme/Mobile Data Sriwijaya FC”. Ini adalah bentuk layanan data yang menggunakan alat telekomunikasi mobile. Content-nya memang berisikan tentang NSP SFC, Wallapaper, dan Ringtone.
“Hingga kini, pengguna NSP, Wallpaper dan Rongtone SFC makin banyak. Gak bisa dihitung lagi,” ungkap produser strike enterteintment Julius Robinson.
Ada dua band yang menjadi ikon dilayanan ini, yaitu KIMZY dan Limas. Ringtone dan NSP-nya pun banyak judul. Ada Mars Sriwijaya, Sriwijaya (Juara Sejati), Sriwijaya Milikku, SFC Berjaya, Untuk Sriwijaya, hingga Berjuanglah Sriwijaya.
“Info bisa lihat surat kabar, atau ke sekretariat SFC di kompleks Palembang Square (PS) Mall. Kami juga terus membagikan selebaran tentang cara men-download layanan ini,” lanjut Julius.
Nah, dipilihnya KIMZY dan Limas tentu saja salah satunya dengan melihat reputasi kedua band. KIMZY misalnya, adalah juara II A Mild Live wanted Rising Star region Sumsel. Band yang diawaki Julian (vocal) dan Dennis (bass), juga menjadi band pembuka konser /RIF di stadion Kamboja tahun lalu. “Keduanya adalah band asal Palembang,” pungkasnya.
Layanan ini bisa di download pengguna XL, Indosat, dan Telkomsel. Content-nya memang beraneka ragam. Ada animasi kiper SFC Ferry “FR-12”Rotinsulu. Striker Ngon a Djam dan Keith Kayamba. Ada pula Si Lincah Zah Rahan, Charis Yulianto, hingga destroyer berkuncir kuda, Wijay.
Kamis, 06 November 2008
Rabu, 05 November 2008
Pembuktian Raja
Live TV One pukul 19.00 WIB
Sriwijaya v Arema
PALEMBANG - Perang ”Dua Raja” segera dimulai! Sriwijaya FC yang akan menjamu Arema Malang, menjadi gong pembuka Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV 2008/2009. Super bigmatch ini akan digelar malam nanti pukul 19.00 WIB (siaran langsung TV One) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring secara live di TV One.Meski hanya eksebisi, namun atmosfer begitu panas. Kedua tim sama-sama berhasrat menang. Gengsi dan kehormatan adalah pertaruhannya. Sebab, baik Laskar Wong Kito--julukan SFC--maupun Singo Edan-julukan Arema--, sama-sama menyandang predikat Raja CDSSI. SFC juara CDSSI III edisi 2007. Arema juara CDSSI I (2005) dan II (2006).”Ini kesempatan saya mencoba strategi baru. Tak hanya ingin menang, secara umum saya ingin anak-anak banyak mengalami kemajuan,” ungkap Coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (4/11).Maklum, di ajang lainnya (Indonesia Super League, red), sebagai tim double winners (juara Liga dan Copa), Laskar Wong Kito ”hanya” finis di urutan ke-4 paruh musim. Tentu, mereka tidak akan mengulang hasil serupa di CDSSI ini. Mereka ingin ”mulus” di semua laga yang akan dilakoni.”Kami harus mengejar kemenangan di setiap laga. Tekad kami, adalah mempertahankan juara Copa (Dji Sam Soe Indonesia), seperti yang kami raih 2007 lalu,” sambung pelatih 41 tahun.Menurut Rahmad, kemenangan atas Arema Malang adalah cermin kesiapan timnya menjalani CDSSI IV. Apalagi langkah SFC sedikit lebih mudah, yaitu langsung lolos 16 besar. Namun, saingan jelas berat. Terutama Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya Jabar. Termasuk Arema sendiri tentunya.Duel ini juga menjadi kesempatan para supersub untuk unjuk skill. Rahmad Darmawan sendiri akan memasukkan supersub dalam staring line up. Meski demikian, bukan berarti pemain inti akan diparkir. ”Persaingan di Copa sangat berat. Jadi, saya harap pemain saya jauh lebih siap di semua lini. Saya bisa turunkan Eki (Nurhakim) atau Korinus (Fingkrew). Bisa juga Zah Rahan dan Kayamba,” pungkas pelatih asal Metro Lampung.
Musim 2007 lalu, SFC menjalani CDSSI III dengan start yang tidak mulus. Di babak 32 besar saja, hampir kandas. Sebab, di leg 1 (14 Mei), lawan PS Palembang justru imbang 3-3. SFC sendiri bermain sebagai tuan rumah. Beruntung di leg 2 (17 Mei) bisa menang 2-1. Mereka pun lolos ke-16 besar dengan agregat tipis 5-4.
Setelah itu, jalan makin mulus. SFC mengalahkan PSSB Bireuen agregat 4-0. Kemudian menghajar Perseman Manokwari dengan agregat 5-1. Kemudian PSMS Medan ditekuk dengan agregat 4-2.
Di semifinal, memukul Pelita Jaya 6-5 (via adu penalti). Puncaknya menjadi ”Champion Copa Dji Sam Soe Indonesia III. Itu setelah mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 4-1 via adu penalti. Ini memang eksebisi. Tapi, kami akan bertekad tetap mengalahkan Arema,” timpal midfielder SFC Wijay.
Sementara itu, Arema sendiri berkoar untuk memenangkan laga ini. Kemenangan 2-1 atas SFC di ISL, 27 Oktober lalu, memberi spirit lebih pada tim asuhan Gusnul Yakin. ”Kami akan bermain normal. Sama seperti kami melakoni laga-laga resmi lainnya,” tukas Gusnul.
Arema juga punya misi di eksebisi ini. Mereka akan menguji amunisi seleksi Erick Mabenga. Tapi, bukan itu saja. Arema sebenarnya justru menjajal taring dengan rival sepadan, sekelas Laskar Wong Kito. Mereka menganggap, SFC adalah lawan terberat sekaligus kandidat juara.
Musim ini juga Arema mematok target juara Copa Dji Sam Soe Indonesia IV. Mereka sangat ambisius untuk bikin hattrick, melengkapai dua predikat juara Copa Dji Sam Soe Indonesia yang telah diraih 2005 dan 2006 lalu.
”Semua pemain Sriwijaya adalah bintang. Ada Kayamba, Obiora, Wijay, dan Zah Rahan. Kami akan mendapat perlawanan sengit tentunya,” pungkas pelatih yang mengantar Persibo Bojonegoro juara divisi I edisi 2008. (mg2)
Head to Head
27 Oktober 2008 : Arema v Sriwijaya : 2-1 (Putaran I Indonesia Super League)
23 Januari 2008 : Arema v Sriwijaya : 0-2 (Babak 8 besar Liga Indonesia XIII)
21 Juni 2006 : Arema v Sriwijaya : 1-1 (Putaran II Liga Indonesia XII)
28 Maret 2006 : Sriwijaya v Arema : 1-1 (Putaran I Liga Indonesia XII)
19 Agustus 2005 : Sriwijaya v Arema : 2-2 (Putaran II Liga Indonesia XI)
23 April 2005 : Arema v Sriwijaya : 1-0 (Putaran I Liga Indonesia XI)
Sriwijaya v Arema
PALEMBANG - Perang ”Dua Raja” segera dimulai! Sriwijaya FC yang akan menjamu Arema Malang, menjadi gong pembuka Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV 2008/2009. Super bigmatch ini akan digelar malam nanti pukul 19.00 WIB (siaran langsung TV One) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring secara live di TV One.Meski hanya eksebisi, namun atmosfer begitu panas. Kedua tim sama-sama berhasrat menang. Gengsi dan kehormatan adalah pertaruhannya. Sebab, baik Laskar Wong Kito--julukan SFC--maupun Singo Edan-julukan Arema--, sama-sama menyandang predikat Raja CDSSI. SFC juara CDSSI III edisi 2007. Arema juara CDSSI I (2005) dan II (2006).”Ini kesempatan saya mencoba strategi baru. Tak hanya ingin menang, secara umum saya ingin anak-anak banyak mengalami kemajuan,” ungkap Coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (4/11).Maklum, di ajang lainnya (Indonesia Super League, red), sebagai tim double winners (juara Liga dan Copa), Laskar Wong Kito ”hanya” finis di urutan ke-4 paruh musim. Tentu, mereka tidak akan mengulang hasil serupa di CDSSI ini. Mereka ingin ”mulus” di semua laga yang akan dilakoni.”Kami harus mengejar kemenangan di setiap laga. Tekad kami, adalah mempertahankan juara Copa (Dji Sam Soe Indonesia), seperti yang kami raih 2007 lalu,” sambung pelatih 41 tahun.Menurut Rahmad, kemenangan atas Arema Malang adalah cermin kesiapan timnya menjalani CDSSI IV. Apalagi langkah SFC sedikit lebih mudah, yaitu langsung lolos 16 besar. Namun, saingan jelas berat. Terutama Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya Jabar. Termasuk Arema sendiri tentunya.Duel ini juga menjadi kesempatan para supersub untuk unjuk skill. Rahmad Darmawan sendiri akan memasukkan supersub dalam staring line up. Meski demikian, bukan berarti pemain inti akan diparkir. ”Persaingan di Copa sangat berat. Jadi, saya harap pemain saya jauh lebih siap di semua lini. Saya bisa turunkan Eki (Nurhakim) atau Korinus (Fingkrew). Bisa juga Zah Rahan dan Kayamba,” pungkas pelatih asal Metro Lampung.
Musim 2007 lalu, SFC menjalani CDSSI III dengan start yang tidak mulus. Di babak 32 besar saja, hampir kandas. Sebab, di leg 1 (14 Mei), lawan PS Palembang justru imbang 3-3. SFC sendiri bermain sebagai tuan rumah. Beruntung di leg 2 (17 Mei) bisa menang 2-1. Mereka pun lolos ke-16 besar dengan agregat tipis 5-4.
Setelah itu, jalan makin mulus. SFC mengalahkan PSSB Bireuen agregat 4-0. Kemudian menghajar Perseman Manokwari dengan agregat 5-1. Kemudian PSMS Medan ditekuk dengan agregat 4-2.
Di semifinal, memukul Pelita Jaya 6-5 (via adu penalti). Puncaknya menjadi ”Champion Copa Dji Sam Soe Indonesia III. Itu setelah mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 4-1 via adu penalti. Ini memang eksebisi. Tapi, kami akan bertekad tetap mengalahkan Arema,” timpal midfielder SFC Wijay.
Sementara itu, Arema sendiri berkoar untuk memenangkan laga ini. Kemenangan 2-1 atas SFC di ISL, 27 Oktober lalu, memberi spirit lebih pada tim asuhan Gusnul Yakin. ”Kami akan bermain normal. Sama seperti kami melakoni laga-laga resmi lainnya,” tukas Gusnul.
Arema juga punya misi di eksebisi ini. Mereka akan menguji amunisi seleksi Erick Mabenga. Tapi, bukan itu saja. Arema sebenarnya justru menjajal taring dengan rival sepadan, sekelas Laskar Wong Kito. Mereka menganggap, SFC adalah lawan terberat sekaligus kandidat juara.
Musim ini juga Arema mematok target juara Copa Dji Sam Soe Indonesia IV. Mereka sangat ambisius untuk bikin hattrick, melengkapai dua predikat juara Copa Dji Sam Soe Indonesia yang telah diraih 2005 dan 2006 lalu.
”Semua pemain Sriwijaya adalah bintang. Ada Kayamba, Obiora, Wijay, dan Zah Rahan. Kami akan mendapat perlawanan sengit tentunya,” pungkas pelatih yang mengantar Persibo Bojonegoro juara divisi I edisi 2008. (mg2)
Head to Head
27 Oktober 2008 : Arema v Sriwijaya : 2-1 (Putaran I Indonesia Super League)
23 Januari 2008 : Arema v Sriwijaya : 0-2 (Babak 8 besar Liga Indonesia XIII)
21 Juni 2006 : Arema v Sriwijaya : 1-1 (Putaran II Liga Indonesia XII)
28 Maret 2006 : Sriwijaya v Arema : 1-1 (Putaran I Liga Indonesia XII)
19 Agustus 2005 : Sriwijaya v Arema : 2-2 (Putaran II Liga Indonesia XI)
23 April 2005 : Arema v Sriwijaya : 1-0 (Putaran I Liga Indonesia XI)
Juara CDSSI IV, Berlaga di AFC Cup ?
COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI), adalah turnamen sepakbola terbesar tanah air. Digelar pertama kali pada musim 2005. Turnamen ini disponsori PT HM Sampoerna dengan produk unggulannya, Dji Sam Soe. Ini untuk kali keempat Copa Dji Sam Soe digelar.
Musim 2008/2009 ini, Copa Dji Sam Soe Indonesia IV melibatkan 52 tim. Sebanyak 48 tim berlaga dibabak penyisian. Sedangkan 4 tim, dapat wild card langsung lolos babak 16 besar.
Keempat tim tersebut adalah “Sang Juara Bertahan” Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya Jabar. Sebab, mereka adalah fantastic four Copa Dji Sam Soe III edisi 2007. Keempat tim ini pula menjadi kandidat terbesar juara.
Nah, Badan Liga Indonesia (BLI) dan PSSI-otorita sepakbola Indonesia- sedang berjuang, agar juara edisi 2008/2009 ini akan jadi wakil Indonesia di AFC Champions Cup 2009.
Dijelaskan Direktur BLI Joko Driyono, BLI dan PSSI akan menghadiri pertemuan AFC untuk membahas masa depan juara-juara Copa atau FA Cup di kawasan Asia. Apalagi tidak semua juara FA Cup atau Copa mendapat tiket ke AFC cup ini. Sebab, selama ini hanya juara-juara FA dari Jepang, Korea Selatan, China, Arab Saudi, Iran dan Australia saja yang masuk dalam kategori negara-negara berbobot sepakbola di kawasan Asia yang bisa ikut di AFC Champions Cup.
“Kami berusaha agar juara Copa Dji Sam Soe Indonesia IV bisa menjadi wakil di AFC Cup 2009. Sedangkan musim ini yang mewakili Indonesia di AFC Cup adalah runner up Liga Indonesia PSMS, red),” ungkap Joko dalam situs resmi Copa Dji Sam Soe.
Grafis
----
Copa Dji Sam Soe Indonesia I (2005)
· Juara : Arema Malang
· Runner up : Persija Jakarta
· Pemain terbaik : Firman Utina
· Top Skor : Javier Roca (11 gol)
Copa Dji Sam Soe Indonesia II (2006)
· Juara : Arema Malang
· Runner up : Persipura Jayapura
· Pemain Terbaik : Aries Budi Prasetyo
· Top Skor : Emalue Serge (9 gol)
Copa Dji Sam Soe Indonesia III (2007)
· Juara : Sriwijaya FC
· Runner up : Persipura Jayapura
· Pemain terbaik : Bambang Pamungkas
· Top Skor : Alberto Goncalves (6 gol)
Musim 2008/2009 ini, Copa Dji Sam Soe Indonesia IV melibatkan 52 tim. Sebanyak 48 tim berlaga dibabak penyisian. Sedangkan 4 tim, dapat wild card langsung lolos babak 16 besar.
Keempat tim tersebut adalah “Sang Juara Bertahan” Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Pelita Jaya Jabar. Sebab, mereka adalah fantastic four Copa Dji Sam Soe III edisi 2007. Keempat tim ini pula menjadi kandidat terbesar juara.
Nah, Badan Liga Indonesia (BLI) dan PSSI-otorita sepakbola Indonesia- sedang berjuang, agar juara edisi 2008/2009 ini akan jadi wakil Indonesia di AFC Champions Cup 2009.
Dijelaskan Direktur BLI Joko Driyono, BLI dan PSSI akan menghadiri pertemuan AFC untuk membahas masa depan juara-juara Copa atau FA Cup di kawasan Asia. Apalagi tidak semua juara FA Cup atau Copa mendapat tiket ke AFC cup ini. Sebab, selama ini hanya juara-juara FA dari Jepang, Korea Selatan, China, Arab Saudi, Iran dan Australia saja yang masuk dalam kategori negara-negara berbobot sepakbola di kawasan Asia yang bisa ikut di AFC Champions Cup.
“Kami berusaha agar juara Copa Dji Sam Soe Indonesia IV bisa menjadi wakil di AFC Cup 2009. Sedangkan musim ini yang mewakili Indonesia di AFC Cup adalah runner up Liga Indonesia PSMS, red),” ungkap Joko dalam situs resmi Copa Dji Sam Soe.
Grafis
----
Copa Dji Sam Soe Indonesia I (2005)
· Juara : Arema Malang
· Runner up : Persija Jakarta
· Pemain terbaik : Firman Utina
· Top Skor : Javier Roca (11 gol)
Copa Dji Sam Soe Indonesia II (2006)
· Juara : Arema Malang
· Runner up : Persipura Jayapura
· Pemain Terbaik : Aries Budi Prasetyo
· Top Skor : Emalue Serge (9 gol)
Copa Dji Sam Soe Indonesia III (2007)
· Juara : Sriwijaya FC
· Runner up : Persipura Jayapura
· Pemain terbaik : Bambang Pamungkas
· Top Skor : Alberto Goncalves (6 gol)
SFC Dapat Cincin Juara, Ipang BIP Bakal Tampil Heboh
COPA Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV benar-benar tampil beda. Mulai musim 2008/2009 ini, tim juara tak sekedar dapat hadiah (Rp 2 M), tapi para punggawanya bakal dapat cincin juara.
Bahkan, sebelum kick of eksebisi CDSSI antara Sriwijaya FC versus Arema, pihak PT HM Sampoerna, via andalannya Dji Sam Soe selaku sponsor utama CDSSI, akan memberikan 12 cincin emas kepada Laskar Wong Kito-julukan SFC.
“Kami akan serahkan secara simbolis kepada pelatih SFC Rahmad Darmawan dan kapten tim SFC,” ungkap media reolation manajer PT HM Sampoerna veranita Kuspratini, saat berkunjung ke Graha Pena, tadi malam.
Penyerahan cincin juara kepada SFC ini, akan diberikan brand manager Dji Sam Soe Stephanus Kurniadi. Di bagian atas cincin emas ini, ada tulisan Sriwijaya FC National Champions. Sedangkan di kedua sisinya, ada tulisan “Copa Dji Sam Soe Indonesia Champions 07”.
“Jadi, bukan di NBA ada ada cincin juara. Di Copa Dji Sam Soe ada juga. Ini salah satu cara kami memotivasi kemajuan sepakbola nasional,”timpal Bambang Tri Prasojo, tim media PT HM Sampoerna.
Kemeriahan CDSSI IV, juga makin heboh. Tak hanya dimeriahkan Limas Band dan KIMZY band, tapi heboh dengan hadirnya Ipang. Penyanyi kelahiran 6 Januari 1972 ini akan menghibur puluhan ribu supporter yang akan menyesaki Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Ipang adalah vokalis grup musim papan atas, BIP. Dia juga pelantun tembang “Sahabat Kecil” untuk soundtrack film Laskar Pelangi. Tahun inin juga, Ipang berduet dengan Dewiq (istri Pay, rekannya di BIP), dalam lagu berjudul “Bete”. “Pokoknya musim ini, Copa Dji Sam Soe lebih seru. Tidak hanya sepakbola, tapi ada juga games, bazaar, dan event-event berhadiah lainnya. Misalnya saat grand final nanti, ada games tendangan bola berhadiah Rp 100 juta,” pungkas Veranita.
Bahkan, sebelum kick of eksebisi CDSSI antara Sriwijaya FC versus Arema, pihak PT HM Sampoerna, via andalannya Dji Sam Soe selaku sponsor utama CDSSI, akan memberikan 12 cincin emas kepada Laskar Wong Kito-julukan SFC.
“Kami akan serahkan secara simbolis kepada pelatih SFC Rahmad Darmawan dan kapten tim SFC,” ungkap media reolation manajer PT HM Sampoerna veranita Kuspratini, saat berkunjung ke Graha Pena, tadi malam.
Penyerahan cincin juara kepada SFC ini, akan diberikan brand manager Dji Sam Soe Stephanus Kurniadi. Di bagian atas cincin emas ini, ada tulisan Sriwijaya FC National Champions. Sedangkan di kedua sisinya, ada tulisan “Copa Dji Sam Soe Indonesia Champions 07”.
“Jadi, bukan di NBA ada ada cincin juara. Di Copa Dji Sam Soe ada juga. Ini salah satu cara kami memotivasi kemajuan sepakbola nasional,”timpal Bambang Tri Prasojo, tim media PT HM Sampoerna.
Kemeriahan CDSSI IV, juga makin heboh. Tak hanya dimeriahkan Limas Band dan KIMZY band, tapi heboh dengan hadirnya Ipang. Penyanyi kelahiran 6 Januari 1972 ini akan menghibur puluhan ribu supporter yang akan menyesaki Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Ipang adalah vokalis grup musim papan atas, BIP. Dia juga pelantun tembang “Sahabat Kecil” untuk soundtrack film Laskar Pelangi. Tahun inin juga, Ipang berduet dengan Dewiq (istri Pay, rekannya di BIP), dalam lagu berjudul “Bete”. “Pokoknya musim ini, Copa Dji Sam Soe lebih seru. Tidak hanya sepakbola, tapi ada juga games, bazaar, dan event-event berhadiah lainnya. Misalnya saat grand final nanti, ada games tendangan bola berhadiah Rp 100 juta,” pungkas Veranita.
Selasa, 04 November 2008
Gengsi Dua Raja
Besok (5/11) Pukul 19.00 WIB live TvOne
Sriwijaya FC v Arema
PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Arema Malang, besok (5/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, memang berembel ekshibisi Grand Opening Copa Dji Sam Soe IV. Namun, laga ini sangat prestisius dan sarat gengsi.
Sebab, kedua tim sama-sama menyandang Raja Copa. Laskar Wong Kito –julukan SFC— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia III edisi 2007. Sedangkan Singo Edan –julukan Arema— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia I edisi 2005 dan II edisi 2006. Praktis, kedua tim tetap akan “baku hantam” demi kemenangan.
“Saya akan turunkan semua pemain. Tapi, bukan berarti kami akan bermain ala kadarnya. Kami juga ingin memenangkan laga ini,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (3/11).
Selain gengsi, Isnan Ali dkk memang dendam dengan Singo Edan. Apalagi. pada away Indonesia Super League (ISL), 27 Oktober lalu, mereka kalah 1-2 dari Arema. Tentu tim double winners berhasrat untuk menjadikan Jakabaring sebagai kuburan bagi anak-anak asuh Gusnul Yakin. “Ekshibisi ini saya anggap sebagai ujian bagi pemain. Ini bagian persiapan untuk menjalani Copa Dji Sam Soe IV,” lanjut pelatih berusia 41 tahun ini.
Ini adalah sua SFC ke-7 dengan Arema. Sejak 2005, secara head to head, justru Arema unggul. Mereka meraup dua kali menang, tiga seri, dan sekali kalah. Sementara SFC baru sekali menang lawan Arema. Tiga seri, dan 2 kalah. “Kami akan matangkan strategi. Arema adalah tim sepadan untuk mengukur kemampuan kami,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Kedua tim tentu akan berusaha menang. Selain gengsi, faktor hadiah juga menjadi penyebabnya. Di ekshibisi ini, tim pemenang mendapat prize money Rp100 juta. Tim yang kalah dapat Rp75 juta.
Itu berdasarkan SK BLI nomor 375/A-02/BLI-3.1/X/2008, yang ditandatangani Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla, 22 Oktober lalu di Jakarta. Apalagi prize money ini sudah ditransfer Badan Liga Indonesia (BLI) ke rekening masing-masing klub. “Tak ada yang lebih menyenangkan selain mencetak gol dan menang di hadapan suporter sendiri,” ungkap midfielder SFC Zah Rahan Krangar.
Arema pun tidak menganggap sekadar ekshibisi. Coach Gusnul Yakin berkoar untuk mempermalukan SFC di hadapan suporter sendiri. Bagi pelatih asal Malang, laga ini juga menjadi ajang seleksi pemain asing.
“Kami akan kalahkan mereka (SFC, red), seperti 27 Oktober lalu. Ini bukan uji coba biasa, tapi kesiapan tim saya sendiri menatap Copa,” ungkap Gusnul.
Selain itu, Arema juga menjadikan duel ini sebagai ujian bagi pemain asing seleksi. Saat ini, ada satu pemain asing seleksi, yaitu Erick Mabenga. Sebelumnya, Gusnul telah mendepak pemain asing lainnya, yang tidak memenuhi kriterianya. Yaitu Jorge Paredes (Paraguay), Dominic Audu (Nigeria), dan Josephus Yenay (Liberia).
“Kami akan bermain normal. Tentu butuh lawan seimbang untuk persiapan di Copa nanti lawan Persibo Bojonegoro,” tandas Gusnul.
Para punggawa Singo Edan sendiri memastikan akan bermain fight. Meski tidak ada target, tapi kemenangan akan memberi motivasi sendiri. Menurut Striker Arema Emalue Serge, main lawan tim sekelas Sriwijaya memberi motivasi berlipat.
“Saya yakin, bisa mengalahkan Sriwijaya akan bisa pula mengalahkan tim lain. Ini untuk kemajuan Arema sendiri,” tandas Serge, yang musim ini baru mengemas 5 gol.
Sriwijaya FC v Arema
PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Arema Malang, besok (5/11) di Gelora Sriwijaya Jakabaring, memang berembel ekshibisi Grand Opening Copa Dji Sam Soe IV. Namun, laga ini sangat prestisius dan sarat gengsi.
Sebab, kedua tim sama-sama menyandang Raja Copa. Laskar Wong Kito –julukan SFC— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia III edisi 2007. Sedangkan Singo Edan –julukan Arema— adalah Raja Copa Dji Sam Soe Indonesia I edisi 2005 dan II edisi 2006. Praktis, kedua tim tetap akan “baku hantam” demi kemenangan.
“Saya akan turunkan semua pemain. Tapi, bukan berarti kami akan bermain ala kadarnya. Kami juga ingin memenangkan laga ini,” ungkap coach SFC Rahmad Darmawan, kemarin (3/11).
Selain gengsi, Isnan Ali dkk memang dendam dengan Singo Edan. Apalagi. pada away Indonesia Super League (ISL), 27 Oktober lalu, mereka kalah 1-2 dari Arema. Tentu tim double winners berhasrat untuk menjadikan Jakabaring sebagai kuburan bagi anak-anak asuh Gusnul Yakin. “Ekshibisi ini saya anggap sebagai ujian bagi pemain. Ini bagian persiapan untuk menjalani Copa Dji Sam Soe IV,” lanjut pelatih berusia 41 tahun ini.
Ini adalah sua SFC ke-7 dengan Arema. Sejak 2005, secara head to head, justru Arema unggul. Mereka meraup dua kali menang, tiga seri, dan sekali kalah. Sementara SFC baru sekali menang lawan Arema. Tiga seri, dan 2 kalah. “Kami akan matangkan strategi. Arema adalah tim sepadan untuk mengukur kemampuan kami,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Kedua tim tentu akan berusaha menang. Selain gengsi, faktor hadiah juga menjadi penyebabnya. Di ekshibisi ini, tim pemenang mendapat prize money Rp100 juta. Tim yang kalah dapat Rp75 juta.
Itu berdasarkan SK BLI nomor 375/A-02/BLI-3.1/X/2008, yang ditandatangani Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla, 22 Oktober lalu di Jakarta. Apalagi prize money ini sudah ditransfer Badan Liga Indonesia (BLI) ke rekening masing-masing klub. “Tak ada yang lebih menyenangkan selain mencetak gol dan menang di hadapan suporter sendiri,” ungkap midfielder SFC Zah Rahan Krangar.
Arema pun tidak menganggap sekadar ekshibisi. Coach Gusnul Yakin berkoar untuk mempermalukan SFC di hadapan suporter sendiri. Bagi pelatih asal Malang, laga ini juga menjadi ajang seleksi pemain asing.
“Kami akan kalahkan mereka (SFC, red), seperti 27 Oktober lalu. Ini bukan uji coba biasa, tapi kesiapan tim saya sendiri menatap Copa,” ungkap Gusnul.
Selain itu, Arema juga menjadikan duel ini sebagai ujian bagi pemain asing seleksi. Saat ini, ada satu pemain asing seleksi, yaitu Erick Mabenga. Sebelumnya, Gusnul telah mendepak pemain asing lainnya, yang tidak memenuhi kriterianya. Yaitu Jorge Paredes (Paraguay), Dominic Audu (Nigeria), dan Josephus Yenay (Liberia).
“Kami akan bermain normal. Tentu butuh lawan seimbang untuk persiapan di Copa nanti lawan Persibo Bojonegoro,” tandas Gusnul.
Para punggawa Singo Edan sendiri memastikan akan bermain fight. Meski tidak ada target, tapi kemenangan akan memberi motivasi sendiri. Menurut Striker Arema Emalue Serge, main lawan tim sekelas Sriwijaya memberi motivasi berlipat.
“Saya yakin, bisa mengalahkan Sriwijaya akan bisa pula mengalahkan tim lain. Ini untuk kemajuan Arema sendiri,” tandas Serge, yang musim ini baru mengemas 5 gol.
Langganan:
Postingan (Atom)