Jumat, 29 Agustus 2008

Tatap Copa Indonesia IV

PALEMBANG - Ada tiga misi penting Sriwijaya FC musim 2008/2009 ini. Pertama, piala Presiden tetap berada di Palembang. Kedua, minimal masuk perempat final Liga Champion Asia (LCA). LCA sendiri resmi bergulir 11 Maret 2009 hingga 6 November 2009 mendatang. Ketiga, juga mempertahankan trofi juara Copa Indonesia, yang kini sudah memasuki edisi IV.Sebagai juara Copa Indonesia III edisi 2007 lalu, Laskar Wong Kito-julukan SFC-bakal disorot habis-habisan. Bagaimana tidak, saat itu tim asuhan Rahmad Darmawan ini benar-benar superdigdaya. Maklum, setelah meraih tropi Copa Indonesia III, sepekan kemudian langsung merebut piala Presiden. Itulah cikal bakal tim ini mendapat sebutan tim double winners.“Fokus kami makin bercabang. Tiga event ini semuanya penting. Tapi, kami berusaha untuk tidak menjadikannya sebagai beban. Justru kami berupaya untuk enjoy,” ungkap peracik tak-tik dan strategi SFC Rahmad Darmawan, kemarin (28/8).Belum tahu, siapa yang akan menjadi lawan perdana SFC. Toh, tim yang mengenakan jersey kuning ini tergabung dalam 55 kontestan. Untuk diketahui, peserta Copa Indonesia IV ini adalah semua tim Indonesia Super League (ISL) yang berjumlah 18 tim. Dari divisi utama 29 tim. Serta 8 teratas divisi I. Totalnya berjumlah 55 tim. “Tim manapun yang menjadi lawan kami, semuanya berat. Kemenangan awal akan sangat berarti bagi kami,” sambung pelatih 41 tahun.Musim 2007 lalu, perjalanan SFC di Copa Indonesia III hampir kandas di awal. Leg I (14/5) dikandang sendiri, mereka hanya imbang 3-3 lawan saudara tuanya PS Palembang. Beruntung di leg II (17/5), menang 2-1. SFC pun lolos dengan agregat tipis 5-4. Setelah itu, barulah mulai mulus. Hingga puncaknya menjadi juara, usai mengalahkan Persipura via adu penalti yang berakhir 4-1. “Persaingan sekarang sungguh berat. Tim-tim divisi I saja, punya ambisi dan kekuatan yang tak patut diremehkan. Tapi, kami pun juga punya ambisi untuk mempertahankan piala Copa Indonesia,” pungkas pelatihv asal Metro Lampung.

Kamis, 28 Agustus 2008

Jadwal ISL Berubah Total

PALEMBANG - Jadwal Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 mengalami perubahan total. Tak hanya Sriwijaya FC, namun kontestan ISL 2008/2009 lainnya pun mengami nasib serupa.
Kemarin (27/8), Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) Andi Darussalam Tabusalla telah mengirimkan surat perubahan tersebut. Bernomor 0186/A-06/BLI-3.1/VIII/2008, tertanggal 26 Agustus 2008.
“Perubahan ini untuk menyesuaikan dengan dua agenda penting, yaitu training center Timnas (Indonesia) Piala AFF dan Pra Piala Asia 2011 mendatang,” ungkap Andi Darussalam.
Perubahan tersebut tidak total hingga usai ISL 2008/2009. Namun, melingkupi putaran I saja. Sebelumnya, batas akhir putaran I dijadwalkan 29 November 2008 mendatang. Setelah mengalami revisi, dimajukan menjadi 8 November 2008.
Jadwal putaran I Laskar Wong Kito-julukan SFC-pun berubah total. Termasuk dua home terdekat, menghadapi Persib Bandung dan Persitara Jakarta Utara. Ini untuk kali ketiga, jadwal tersebut berubah.
Jadwal pertama, lawan Persib, 14 September. Kemudian yang kedua berubah menjadi 12 September. Perubahan terkini, menjadi 9 September. Pun demikian melawan Persitara. Jadwal semula 19 September, berubah lagi menjadi 13 September.
“Saya rasa ini bukan masalah besar. Kami hanya menyesuaikan saja. Selama ini latihan tetap jalan, dan tetap siap untuk menghadapi laga manapun,” ungkap pelatih SFC Rahmad Darmawan.
Selain itu, SFC melakoni 4 laga selama bulan puasa. Selain home lawan Persib dan Persitara, Isnan Ali dkk juga melakoni dua away. Masing-masing lawan Deltras Sidoarjo (21/9) dan PSM Makasar (26 September).
Selama bulan puasa, semua laga digelar malam. Namun, hingga kini belum ada keputusan resmi terkait jadwal kick off. Menurut jadwal BLI sendiri, setiap laga malam, kick off-nya baru dimulai pukul 18.45 WIB. Atau hampir pukul 19.00 WIB.
Namun, berhubung bulan puasa, ada wacana kick off digelar pukul 21. 15 WIB. Tepatnya, selepas shalatb Tarawih. Laga ini sebelumnya pernah digelar, terutama selama perhelatan Piala Kemerdekaan.
“Kami sudah terbiasa latihan malam. Bagi kami, ini pun juga bukan masalah besar. Selama tim-tim lain juga mengalami hal serupa, saya pikir SFC akan menyesuaikan saja,” pungkas pelatih 41 tahun.

Jadwal Baru Sisa Laga SFC di Putaran I
Selasa, 9 September 2008 : Sriwijaya v Persib
Sabtu, 13 September 2008 : Sriwijaya v Persitara
Minggu, 21 September 2008 : Deltras v Sriwijaya
Jumat, 26 September 2008 : PSM v Sriwijaya
Senin, 6 Oktober 2008 : PSIS v Sriwijaya
Kamis, 9 Oktober 2008 : Pelita Jaya v Sriwijaya
Senin, 13 Oktober 2008 : Sriwijaya v Persijap
Sabtu, 18 Oktober 2008 : Sriwijaya v Persita
Kamis, 23 Oktober 2008 : Persik v Sriwijaya
Minggu, 26 Oktober 2008 : Arema v Sriwijaya
Sabtu, 1 Nopember 2008 : Sriwijaya v PSMS

Jumat, 22 Agustus 2008

Siapa Lawan SFC di LCA?

PALEMBANG-Liga Champions Asia (LCA) XXVIII resmi bergulir 11 Maret hingga 6 November 2009 mendatang. Namun, Sriwijaya FC mulai menunjukkan persiapan ekstra. Maklum, empat tim teratas Liga China (CLS = Chinese League Super), Liga Korsel (K-League), dan Liga Jepang (J-League), musim 2007 lalu telah bertengger.
Kebetulan, tim asuhan Rahmad Darmawan ini tergabung dalam Grup G bersama satu tim dari perwakilan CLS, K-League, dan J-League. Hanya saja, belum tahu tim-tim mana saja yang akan menjadi lawan tanding Laskar Wong Kito-julukan SFC. Sebab, pengundian baru akan dilakukan pada 7 Januari 2009 mendatang.
“Saya pikir, keempat tim teratas di CLS ini terus stabil. Tapi, siapa pun yang jadi lawan, tentu kami harus melakukan persiapan ekstra,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (21/8).
Dari CLS sendiri, empat teratas adalah Changchun Yatai, Beijing Guoan, Sgandong Luneng Taishan, dan Shanghai Shenhua. Sementara, dari K-League ada Seongnam Ilhwa Chunma, Suwon Samsung Bluewings, Ulsan Hyundai Horang-I. Satu peserta lagi dari juara Korean FA cup, yaitu Chunnam Dragon. Dari J-League ada Khasima Antlers, Urawa Reds Diamonds, Gamba Osaka, dan Shimizu S-Pulsa.
“Secara tradisi, tim-tim dari CLS, K-League, dan J-League, adalah yang pernah menorehkan prestasi di LCA. Sementara, SFC sendiri baru pertama kalinya tampil. Siapa yang tidak tahu bagaimana permainan Urawa Reds dan Shanghai Shenhua,” sambung pelatih 41 tahun.

SFC sendiri mulai berburu kemenangan. Mereka sudah berkomitmen untuk mewakili Indonesia di LCA, tidak dengan embel-embel penghuni papan tengah. Apalagi papan bawah, bahkan kemungkinan di zona merah. Sebab, tak ada sejarah di Liga Indonesia, yang mewakilkan timnya di LCA selain berpredikat juara. Atau paling tidak tetap stabil di zona Big Four.
“Kami lagi berjuang. Saya yakin, anak-anak tentu tidak akan memalukan datang dan melakoni LCA,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.

Grafis
-------
Empat Teratas Calon Lawan SFC di LCA

J-League
1.Kashima Antlers 34 22 6 6 60-36 72
2.Urawa Red Diamonds 34 20 10 4 55-28 70
3.Gamba Osaka 34 19 10 5 71-37 67
4.Shimizu S-Pulse 34 18 7 9 53-36 61

CLS
1.Changchun Yatai 28 16 7 5 48-25 55
2.Beijing Guoan 28 15 9 4 45-19 54
3.Shandong Luneng Taishan 28 14 6 8 53-29 48
4.Shanghai Shenhua 28 12 10 6 35-29 46

K-League
1.Seongnam Ilhwa Chunma 26 16 7 3 43-18 55
2.Suwon Samsung Bluewings 26 15 6 5 36-24 51
3.Ulsan Hyundai Horang-i 26 12 9 5 34-22 45
4.Chunnam Dragons Juara Korean FA

Kamis, 21 Agustus 2008

Jadwal Laga SFC Berubah

Jamu Persib 12 September
PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC kembali mengalami perubahan. Kali ini home lawan Persib Bandung. Jadwal sebelumnya, Minggu 14 September 2008. Setelah mengalami perubahan, akhirnya dimajukan dua hari menjadi Jumat, 12 September 2008.
Perubahan jadwal ini, terkait dengan penyesuaian dengan tim-tim Indonesia Super League (ISL) lainnya, yang juga bertanding di bulan puasa. Sebab, Senin 1 September 2008 mendatang, memang sudah memasuki bulan puasa. Sementara, di bulan tersebut, jadwal pertandingan terbilang padat.
“Perubahan ini bukan masalah bagi Sriwijaya FC. Sebab, selain ISL, akan ada juga beberapa event. Diantaranya Copa Indonesia dan sejumlah agenda Timnas,” ungkap pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan, kemarin (20/8).
Berubahnya jadwal Laskar Wong Kito-julukan SFC-- memang bukan sekali ini saja. Sebelumnya telah ada perubahan. Tepatnya saat melakoni laga away lawan Persiba Balikpapan. Jadwal sebelumnya, 24 Agustus. Tapi, akhirnya dimajukan menjadi 18 Agustus.
Perubahan jadwal ini akan terjadi lagi pada tiga laga SFC. Masing-masing away lawan Persik Kediri, away lawan Arema Malang, serta home lawan PSMS Medan. Laga lawan Persik, sebelumnya dijadwalkan 17 November 2008. Setelah direvisi, menjadi 15 November 2008 atau dipercepat dua hari.
Kemudian, jadwal awal lawan Arema 24 November 2008. Di revisi lagi menjadi 18 November 2008, atau dimajukan sepekan. Terakhir, jadwal awal lawan PSMS, 29 November 2008. Berubah lagi menjadi 23 November 2008, atau dipercepat sepekan lagi.
“Desember adalah masa libur akhir putaran I. Sepertinya, libur tersebut mau-tidak mau yah Desember. Kami sendiri akan bersiap untuk melakoni Liga Champion Asia,” sambung pelatih 41 tahun.
Meski jadwal lawan Persib dimajukan dua hari, namun home lawan Persitara tidak berubah. Tim berjuluk Laskar si Pitung ini tetap akan diladeni pada Jumat, 19 September 2008. “Jadwal yang saya dapat, memang ini saja. Tapi, bisa jadi akan ada perubahan-perubahan lagi. Sepanjang itu tidak merugikan tim, saya pikir bukan masalah serius,” pungkas pelatih asal Metro Lampung.
Musim 2007 lalu, Ferry Rotinsulu dkk memang akrab dengan perubahan jadwal. Terutama saat dimulainya babak 8 besar hingga grand final Liga Indonesia XIII. Tak hanya waktu, tapi tempat bertanding pun juga berubah.
Difinal pun, mengalami nasib serupa. Lawan PSMS yang sejatinya digelar di Gelora Bung Karno, terpaksa dialihkan ke stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Sebab, tak ada izin dari aparat keamanan setempat. Penyebabnya, dua hari sebelumnya (saat Persija lawan PSMS), ada supporter The Jak Mania yang meninggal, tumbal kerusuhan kedua kubu supporter.

Rabu, 20 Agustus 2008

Mulai Latihan Malam

PALEMBANG - Senyum sumringah mulai mengembang di bibir Rahmad Darmawan. Pelatih Sriwijaya FC tersebut, bertambah confidence jelang dua laga home mendatang. Masing-masing lawan Persib Bandung (14/9) dan Persitara (19/9). Maklum, semua punggawa Laskar Wong Kito-julukan SFC-kembali komplet. Cedera yang membekap Benben Berlian, Obiora Richard, Oktavianus, Christian Worabay, dan Alamsyah Nasution kembali pulih.Bahkan, Alamsyah Nasution pun sudah diturunkan pelatih 41 tahun tersebut. Saat mengalahkan Persiba Balikpapan, Senin (18/8) lalu, midfielder asal Medan, Sumut tersebut tampil 15 menit. Dirinya menggantikan striker Ngon A Djam, yang ditarik Rahmad.“Ini kabar baik tentunya. Pertandingan yang makin ketat, tentu harus diimbangi pula dengan kekuatan tim yang komplet,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (19/8).Kini, pelatih asal Metro (Lampung) tersebut sudah menyiapkan latihan baru. Mereka akan mulai latihan malam. Maklum, pada dua laga home mendatang, Ferry Rotinsulu dkk akan melakoni laga malam. Sebab, mulai 1 September mendatang sudah memasuki bulan puasa. Jadi, pertandingan Indonesia Super League (ISL) sendiri semuanya berlangsung malam. Tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB.“Musim ini memang kami belum pernah latihan malam. Tapi, latihan ini akan segera kami lakukan. Rencananya mulai 25 Agustus nanti, saat semua tim kumpul kembali,” sambungnya.Duel malam hari, bukan hal baru bagi Laskar Wong Kito. Musim 2007 lalu, ada 8 laga malam yang mereka jalani. Enam laga di Liga Indonesia XIII, yaitu lawan Persema (13/2/07), Pelita Jaya (11/9/07), PSIS (4/8/07), Arema (23/1/08), Persija (6/2/08), dan PSMS (10/2/08). Dua lagi di Copa Indonesia III masing-masing lawan Pelita Jaya (10/1/08), dan Persipura (13/1/08).“Sebenarnya tidak soal pertandingan siang atau malam. Semuanya sama saja. Tapi, bagaimana pun juga, kami harus siap dengan segala kondisi,” sambung pelatih berlatar militer.Dalam setiap laga malam hari, SFC memang lebih beruntung. Rahmad sendiri mengakui, performa anak-anak asuhnya bisa lebih “meledak”. Musim 2007 lalu, dari 8 laga malam hari yang digelar, tak sekalipun SFC mengalami kekalahan. Hasil paling buruk, hanya kecolongan bermain seri lawan PSIS 2-2.

Selasa, 19 Agustus 2008

Libur 4 Hari, Tim Meranjak Komplet

Dua laga home Sriwijaya FC baru digelar empat pekan kedepan. Tepatnya 14 September lawan Persib Bandung. Lima hari setelah itu, menjamu Persitara Jakarta Utara. Namun, ahli taktik dan strategi SFC Rahmad Darmawan, tak memberikan jeda recovery panjang pada anak-anak asuhnya.
“Libur hanya empat hari saja. Itu sudah cukup untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental, setelah melakoni dua away berat. Tim latihan lagi, Senin, 25 Agustus mendatang,” jelas Rahmad Darmawan, kemarin (18/8).
Bahkan, dua pemain SFC Charis Yulianto dan Isnan Ali tidak bisa libur sama sekali. Maklum, keduanya harus segera bergabung dengan timnas senior. Sebab, Kamis (21/8) ini, akan memperkuat tim Merah Putih pada Piala Kemerdekaan.
Kini, Rahmad Darmawan punya misi penting lagi, yaitu memenangkan dua laga home tersebut. Maklum, meski menang lawan Persiba, itu belum cukup membawa Laskar Wong Kito-julukan SFC ke jalur papan atas. “Persib dan Persitara tetap lawan berat. Bahkan, musim 2007 lalu, SFC hanya bisa menang tipis lawan Persib dan Persitara di kandang sendiri,”tukas Rahmad.
Tiga musim terakhir, ada enam pertemuan antara SFC dengan Persib. Hasilnya, SFC mengemas 2 kali memang, dua seri, dan dua kali kalah. Hanya saja, pelatih 41 tahun ini makin confidence. Kekuatan tim mulai meranjak full power alias komplet. Rentang empat pekan, kondisi Obiora Richrad, Benben Berlian, Oktavianus, Christian Worabay, dan Zoubairou yang terbekap cedera. Hamper “pasti’ dikatakan sembuh. “Saya berharap demikian. Kondisi mereka sudah mulai menunjukkan tanda-tanda fit kembali,” pungkasnya.

Rahmad: Apa Kalian Tidak Punya Rasa Malu?

PELATIH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan punya resep jitu untuk memotivasi anak asuhnya. Sebelum bertanding, hanya dua kalimat yang diucapkannya pada skuadra Laskar Wong Kito. Apa itu ? “Kok tim double winners melorot ke papan bawah. Apa kalian tidak punya rasa malu lagi?” ucap Rahmad Darmawan kepada Ferry Rotinsulu dkk.
Maklum, pelatih asal Metro, Lampung ini benar-benar pusing tujuh keliling. Meski kelihatan tenang, namun tak urung hati Rahmad dibuat mencak-mencak dengan tampilan “melankolis” para anak asuhnya.
Lima kali SFC melakoni laga, hasilnya justru terlempar ke papan bawah. Apalagi misi kampanye Laskar Wong Kito di Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 ini adalah pertahankan juara. “Dengan kalimat itu, anak-anak sepertinya mulai panas. Setidaknya, mereka juga mesti punya tanggung jawab untuk mempertahankan reputasi tim ini,” ungkap pelatih 41 tahun.
Kini, kalimat tersebut mulai menjadi ikrar. Bahkan, pelatih berlatar militer ini akan mangucapkannya di setiap laga SFC. Tak perduli home atau away. Apalagi musim ini, SFC sempat menelan hasil buruk di kandang. Masing-masing imbang 2-2 lawan Persipura (12/7). Serta kalah 1-2 dari Persija (10/8). Akibatnya, jangankan masuk zona Big Four (empat teratas), sekadang bertengger di papan atas pun, SFC belum mampu.
“Kalau bermain dengan rasa malu, kan apresiasi rasanya sangat pantas untuk diberikan pada anak-anak. Citra tim ini harus dijaga,” sambungnya.
Rahmad sendiri mengakui sangat malu dengan dua kekalahan beruntun yang dialami SFC. Terakhir, tim ini dikalahkan PKT Bontang 1-2, di Stadion Mulawarman, Bontang, Jumat 15 Agustus lalu.
Apalagi Januari 2009 mendatang, Laskar Wong Kito akan mewakili Indonesia di Liga champion Asia. Tentu sangat malu, kalau SFC mengakhiri ISL 2008/2009 dengan embel-embel tim papan bawah. “Saya pikir anak-anak mulai sadar. Mereka sudah menemukan bentuk permainan mereka seperti 2007 lalu. Mudah-mudahan ini terus berlanjut hingga usai ISL,” pungkas Rahmad.

Zah Rahan Mengamuk

MENGAPA Zah Rahan Krangar terpilih sebagai The Best Player Liga Indonesia XIII musim 2007 lalu? Pertanyaan tersebut langsung terjawab setelah playmaker asal Liberia tersebut tampil menggila saat Sriwijaya FC menggulung Persiba, Balikpapan, 2-1, kemarin (18/8). Pemain kelahiran Monrovia, Liberia, 7 Maret 1985 ini memborong dua gol kemenangan Laskar Wong Kito-julukan SFC. Ini gol pertama dan kedua yang dilesakkan Zah Rahan di Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Musim 2007 lalu, dirinya mencetak 6 gol. “Dua laga terakhir, kami begitu kesulitan untuk meraih poin. Bagi saya pribadi, dua gol ini tentu menggembirakan. Tapi, saya pikir ini kemenangan seluruh masyarakat Sumsel,” ucap Zah Rahan kepada Sumatera Ekspres.Dua gol menit ke-17’ dan ke-78’ tersebut, adalah sinyal awal come back-nya Zah Rahan. Maklum, suami Rasheeda ini memang belum mencetak satu gol pun pada lima laga terakhir Laskar Wong Kito.Terakhir, punggawa timnas senior Liberia ini mencetak satu gol indah saat SFC menjungkalkan PSMS Medan 3-1, di final Liga Indonesia XIII, 10 Pebruari lalu. Sejak ISL bergulir Sabtu, 12 Juli lalu, memang belum ada sinyal bahwa dirinya moncer lagi. Sebab, pemilik nomor kramat 10 ini harus absent bersama SFC selama dua bulan lebih karena memperkuat Timnas Liberia dibabak kualifikasi Piala Dunia Afrika 2010. “Kami mulai menunjukkan permainan yang kompak. Kemenangan ini bukan keberuntungan. Tapi, hasil kerja keras tim yang mulai jengah dengan dua kekalahan beruntun,” tukas mantan pemain Persekabpas.

Jumat, 15 Agustus 2008

“FR-12” Pulih, Isnan on Fire

FERRY “FR-12” ROTINSULU dan Isnan Ali adalah dua nyawa Sriwijaya FC. Harus diakui, tanpa keduanya, Laskar Wong Kito—julukan SFC—kerap tampil biasa saja. Bahkan berujung pada kekalahan. Menuai hasil 1-2 saat melawan Persija Minggu, 10 Agustus lalu, adalah bukti rapuhnya kekuatan tim penyandang double winners ini.
Tak heran, ketika “FR-12” dan Isnan Ali come back, senyum sumringah tak pernah lepas dari bibir coach Rahmad Darmawan. Pelatih 41 tahun ini percaya, power Laskar Wong Kito kembali dahsyat. Tambahan dua amunisi tersebut, jadi modal penting untuk meladeni jamuan PKT Bontang.
“Keduanya (Ferry dan Isnan, red) membuat saya lega. Saya optimistis, kami akan bermain sangat solid. Meski tidak berlebih, tapi kemenangan akan menjadi milik kami,” aku Rahmad Darmawan, kemarin (14/8).
“FR-12” sendiri sebenarnya belum fit seratus persen. Namun, kiper asal Palu ini tak lagi mengeluhkan nyeri di dadanya, yang mendadak kambuh pasca bermain imbang 2-2 lawan Persipura, Sabtu 12 Juli lalu.
Rahmad sendiri kemungkinan besar akan menurunkan kiper Timnas Senior tersebut. Maklum, kiper pengganti Dede Sulaiman atau pun Apriyanto, kerap tidak stabil. Dede sendiri sering membuat suporter SFC sport jantung dan tahan nafas.. Teriakan “Awas….awas…!” atau “Aaaaaah…!”, terlontar disetiap sisi tribun, saat Dede Sulaiman berhadapan dengan para bomber lawan.
“Tidak lagi nyeri, karena kondisi saya sangat baik. Saya siap jika pelatih ingin menurunkan saya,” tukas “FR-12”.
Come beck-nya Isnan Ali pasca menjalani skorsing tiga laga dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, membuat sayap SFC kian tangguh. Setidaknya, akan mengurangi beban Rahmad, yang harus memutar otak akibat skuadra-nya banyak yang absen. Pemain yang ditansfer dari Persita awal akhir 2006 lalu ini, mengaku sedang on fire.
“Laga tandang memang sulit. Hanya saja, kami memang harus dapat poin di sini (Bontang, red), kalau tetap ingin berada di jalur papan atas,’ pungkas Isnan Ali.

Kamis, 14 Agustus 2008

Usung Semangat ‘45

DI PENTAS Premier League atau Liga Inggris, ada istilah boxing day. Atau duel yang digelar sehari setelah hari Natal (25 Desember). Nah, di pentas Indonesia Super League (ISL) musim 2008/2009 ini, ada juga duel yang menyerupai boxing day. Namun, bukan bertepatan dengan Natal. Melainkan dua hari jelang HUT Kemerdekaan RI yang ke-63, yaitu Jumat, 15 Agustus.
Ada tujuh laga yang digelar sebelum hari besar nasional, 17 Agustus. Masing-masing Persiwa Wamena versus Persita Tangerang, Persik Kediri berhadapan dengan Deltras Sidoarjo, Persipura Jayapura versus Persijap Jepara. Kemudian, Persela Lamongan lawan PSIS Semarang, Persiba Balikpapan menjamu PSMS Medan, Persija Jakarta meladeni Pelita Jaya Jabar, serta juara bertahan Sriwijaya FC versus tuan rumah PKT Bontang.
Nah, Laskar Wong Kito-julukan SFC-sedang dirasuki semangat Independent Day tersebut. Bahkan, peracik tim Rahmad Darmawan mengklaim pasukannya akan mengusung “semangat 45”, saat bertamu ke Stadion Mulawarman, markas Bontang PKT, Jumat (15/8) malam. Kalah pahit 1-2 dari Persija, Minggu, 10 Agustus lalu, sudah lepas dari ingatan Charis Yulianto dkk.
“Itu membuat kami tambah bersemangat. Semoga menjadi spirit khusus bagi kami untuk mencari poin di Bontang dan Samarinda (saat lawan Persiba, 18 Agustus mendatang, red),” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (14/8).
Musim 2007 lalu, laga sehari jelang HUT Proklamasi Kemerdekaan RI juga digelar. Bahkan, Laskar Wong Kito sempat latihan pas hari 17 Agustus. Sebelumnya, para punggawa SFC sendiri menggelar upacara di Gelora Sriwijaya Jakabaring. Pemain asing seperti Zah Rahan, Obiora Richard, Carlos Renato, dan Keith Kayamba Gumbs, ikut berkalung bandana Merah Putih.
Hasilnya, saat menjamu Persiraja Banda Aceh 18 Agustus, skuadra yang mengenakan jersey kuning ini langsung menang telak 5-0. Disusul laga kedua menjamu PSDS Deli Serdang 21 Agustus, menang lagi 4-1.
“Saya yakin, anak-anak tahu kondisi tim sekarang ini yang sedang butuh poin. Tiga poin melayang di Jakabaring. Jadi, inilah saatnya bagi kami untuk menebusnya dengan bermain menang atas Bontang PKT dan Persiba,” pungkas pelatih 41 tahun.Senada dengan apa yang diungkapkan gelandang sayap SFC M Nasuha. Pemain mungil serba bisa inim juga merasa yakin SFC akan menunjukkan tajinya di Stadion Mulawarman-markas Bontang PKT, dan Stadion Persiba Balikpapan. “Soal semangat, itu tidak pernah padam dalam setiap laga manapun. Namun, hasil akhir terkadang kurang bersahabat. Tapi, kali ini kami benar-benar merasa dalam kondisi sangat luar biasa,” tukas M Nasuha, yang ditransfer dari Persikota Tangerang, awal Maret 2008 lalu.

PKT Bontang Minus Empat Pilar

TAK hanya Sriwijaya FC punya kekuatan timpang. Namun, Bontang PKT pun mengalami nasib serupa. Tim asuhan H Mustaqiem ini kehilangan empat pilar pentingnya. Masing-masing midfilder Tarikh el Jannaby (akumulasi), striker James Debbah (cedera engkel), defender Tito Purnomo (cedera engkel), serta midfilder elegan asal Papua, Domertho Thesia (engkel).Kondisi ini membuat H Mustaqiem ketar-ketir.
Maklum, empat pilar tersebut selama ini selalu menghiasi staring eleven. Bahkan, mantan pelatih Mitra Kukar edisi 2007 lalu ini, mengatakan bahwa kekuatan timnya berkurang 20 persen. “Tapi, kami punya segala cara untuk memenangkan pertandingan ini. Menghadapi tim juara, justru membuat kami tambah bersemangat,” tukas Mustaqiem, seperti dilansir Kaltim Pos (grup Sumatera Ekspres), kemarin (13/8).
Namun, pria yang awal 2007 lalu sempat masuk bursa pelatih SFC ini, punya stok supersub mumpuni. Masih ada Imran “Korea” Usman dan Nurcholis Hamdhi yang akan meng-cover absennya James Debbah.“Bila perlu keduanya akan saya turunkan, untuk kolaborasi dengan Josiah Setton di lini depan. Soalnya, tidak mudah untuk menembus pertahanan SFC,” lanjut mantan pelatih PON Jatim di Sumsel 2004 lalu.
Dibarisan gelandang pun, Mustaqiem masih punya banyak pilihan. Nama-nama Jumadi Abdi, Arifki, Trias Budi Susanto, Satria Ferry, hingga Rahmad Wahyudi punya visi hampir sama dengan Tarikh atau Domertho.Begitu pun lini belakang. Kolaborasi sang kapten Ardiansyah, Miftakhul Huddah, serta Wilfredi Galiano Genes (Paraguay), termasuk sulit untuk dijebol. Hingga pekan ke-5, trio defender ini kebobolan 8 gol. “Kualitas tamu (SFC, red) tidak diragukan lagi. Tapi, sangat bodoh jika kami bermain bertahan di kandang sendiri,” pungkas pelatih berlisensi B tersebut.

Rabu, 06 Agustus 2008

Ngon a Djam Action

PALEMBANG-Siapa bilang Ngon a Djam tidak produktif sebagai striker? Buktinya pemain jangkung milik Sriwijaya FC ini mampu tampil elegan. Dua gol berhasil dicetak oleh Ngon saat menjamu Persela Lamongan di Stadion Gelora Jakabaring kemarin. Hingga laga ke-3, mantan pemain AC Horsens (Divisi I Liga Denmark) edisi 2006 ini, telah mengemas tiga gol. Satu gol lagi diciptakan saat menghadapi Persipura (Jayapura), Sabtu, 12 Juli lalu.“Itu gol untuk seluruh suporter Sriwijaya FC. Tak ada yang lebih membanggakan saya, selain membawa tim ini meraih kemenangan,” ungkap Ngon a Djam kepada Sumatera Ekspres usai laga, kemarin (5/8).Tak sekadar memborong gol, namun pemilik jersey nomor 8 ini pantas menyandang predikat man of the match. Mobilisasinya dan daya jelajahnya sangat tinggi. Bahkan, pemain asal Liberia ini pun lebih dari dua peluang gol.
Menit ke-13, heading-nya sudah menghujam gawang Choirul Huda, kiper Persela. Namun, terperangkap offside. Dua peluang lagi diperolehnya di menit ke-53’ via tendangan gunting. Sayang, tendangan keras terarah tersebut, masih bisa ditepis Choirul Huda. “Setiap bermain, yang saya pikirkan adalah gol dan gol. Terkadang, saya sangat kecewa jika di setiap laga tidak mencetak gol. Tapi, kali ini saya benar-benar beruntung,” sambungnya.Pujian pun dilontarkan pelatih Rahmad Darmawan. Menurutnya, Ngon bermain sangat mobile. Bahkan, striker kelahiran 24 Januari 1980 ini tipe pemain pekerja alias selalu jemput bola. “Dari awal dia direkrut, banyak yang mempertanyakan kualitasnya. Tapi, dua gol ini sudah cukup untuk menjawab keraguan orang,” ujar Rahmad Darmawan. Pujian pun dilontarkan rekannya Obiora Richard. Menurutnya, Ngon termasuk pemain yang tak kenal lelah. “Dia cepat membaca situasi dengan menempatkan dirinya pada posisi yang benar. Mungkin, dua gol tersebut dipersembahkannya untuk cewek-cewek yang ada di Palembang ini,” canda Obiora Richard terbahak.

Grafis
----------
Nama lengkap : Ngon a Djam Claude Parfait
Lahir : Liberia, 24 Januari 1980
Karier :
- 2008 : Sriwijaya FC (Indonesia Super League) : Baru 3 gol
- 2006 : AC Horsen (Liga Denmark) : 1 gol
- 2007 : Budapesti Vasas FC (Liga Hungaria) : 0 gol
- 2005 : Skonto Riga FC (Liga Latvia) : 0 gol
- 2004 : Skonto Riga FC (Liga Latvia) : 6 gol

Hantu Cedera Jelang Lawan Persija

COBA bayangkan sebuah rumah. Fondasi yang membuat rumah tersebut, patah satu per satu. Tentu rumah tersebut tidak akan berdiri kokoh. Bahkan langsung ambruk seketika. Itulah metafora paling tepat untuk menggambarkan kondisi terkini Sriwijaya FC.
Bagaimana tidak, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal kehilangan satu pilar penting lagi, Benben Berlian. Gelandang sayap kanan ini, divonis dokter tim harus istirahat minimal seminggu.
“Sehari jelang lawan Persela, Benben mengeluh di lutut kanannya. Ternyata, dia mengalami cedera yang lumayan parah. Saya tentu tidak bisa memaksakan tampil, karena dokter sudah mengatakan harus istirahat total,” jelas peracik strategi SFC Rahmad Darmawan, kemarin (5/8).
Itu berarti, ada 4 pemain yang dipastikan absen saat menjamu Persija (Jakarta), Minggu, 10 Agustus mendatang. Sebelumnya, skuadra berjersey kuning ini sudah kehilangan Ferry Rotinsulu (cedera), Isnan Ali (skorsing), dan Christian Worabay (cedera).Ini merupakan pukulan telak bagi pelatih 41 tahun tersebut. Sebab, Macan Kemayoran-julukan Persija, bukan tim biasa seperti Persela. Tapi, raksasa yang kaya tradisi dan prestasi. Dari lini ke lini, semua komplet bertabur bintang.Namun, bukan berarti pelatih asal Metro (Lampung) ini kehilangan spirit. Justru, duel dengan bekas timnya tersebut, akan memberikan tambahan spirit. Toh, masih ada Oktavianus yang bisa meng-cover peran winger timnas senior tersebut.Musim 2008 ini, SFC memang pernah merasakan taring Macan Kemayoran. Tepatnya pada uji coba di Gelora Sriwijaya Jakabaring, 21 Juni lalu. Meski hasilnya imbang 3-3, namun SFC memang patut ekstra dan ekstra waspada. Sebab, Persija unggul gol lebih dulu.“Saya tahu persis bagaimana Persija. Tim ini tidak pernah bertahan di setiap laga. Saya harus memutar otak, untuk mengatasi krisis pemain yang menimpa kami sekarang ini,” sambung pelatih 41 tahun.
SFC dan Persija sama-sama memiliki pemain nasional. Menurut Rahmad, inilah daya tarik duel nanti. “Kedua tim saya jamin akan memperagakan permainan terbuka,” tukas pelatih yang 2006 lalu menukangi Persija. “Saya pasti akan lakukan rotasi pemain. Formasi lawan Persela, tentu sangat berbeda saat lawan Persija nanti. Soal pola, saya pikir itu tak akan banyak membantu. Mau 4-4-2, 3-5-2, atau 4-3-2-1 sekalipun, semua sama saja. Pemain yang bakal menentukan kemenangan di lapangan,’’ pungkas ayah dua anak tersebut.

Selasa, 05 Agustus 2008

Menunggu Sihir Zah Rahan

PALEMBANG - Duel Sriwijaya FC versus Persela, tak sekadar perang kolektivitas tim. Tapi, secara individual menjadi perang individu antara Zah Rahan Krangar (SFC) dengan rivalnya Alexander Robinson (Persela). Keduanya punya banyak kesamaan. Muda, energik, sekaligus sering disebut sebagai penguasa lini tengah.
Tak hanya sama-sama berasal dari Liberia, namun keduanya masih punya hubungan kerabat (saudara sepupu). Hanya saja, Zah Rahan memang lebih dulu bersinar. Terakhir, pemain kelahiran 7 Maret 1985 ini menyandang predikat the best player Liga Indonesia XIII edisi 2007. “Saya belum cetak gol musim ini. Mudah-mudahan lawan Persela saya bisa cetak gol,” ungkap Zah Rahan, kemarin (4/8).
Urusan menjebol gawang, memang tidak mutlak urusan striker. Toh, gelandang serang seperti Zah Rahan ataupun Alex Robinson, kerap menjadi pemecah kebuntuan. Saat membela Persekabpas (Pasuruan) 2006 lalu, Zah mencetak 4 gol. Satu diantaranya saat mengalahkan SFC 3-2 di Stadion Kamal Juanaidi, Pasuruan (24/6/07).Gol Zah Rahan sendiri tengah dinanti para suporter SFC. Sebab, di ISL 2008/2009 ini, belum satu gol pun yang lahir dari mantan pemain Persekaba Bali ini. Hanya, berkaca pada musim 2007 lalu, gol pertama Zah Rahan baru lahir di laga ke-3, saat mengalahkan Semen Padang 4-2. ‘Persela adalah lawan ketiga. Mungkin dilaga ketiga ini gol tersebut baru ada,” sambungnya.
Sementara, Alex Robinson termasuk awam. Pemain 19 tahun ini baru 2007 lalu bermain di divisi utama bersama Persekabpas. Belum sempat terdengar kalau Alex pernah membobol gawang lawan. Termasuk saat dirinya berganti jersey Persela pada Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 ini. “Tapi, Alex pemain bagus dan punya kecepatan. Saya pikir kami harus memberi penjagaan ketat padanya,” tukas suami Rasheeda ini.
Balas puji juga dilontarkan Alex Robinson. Sepupunya tersebut dinilainya sebagai pemain lincah dan berpengalaman. ‘Mengapa Zah Rahan jadi pemain terbaik 2007 lalu, karena dia pemain bagus. Punya dribble bagus dan sangat berbahaya, ‘ungkap Alex. Kini, duel Zah Rahan dengan Alex Robinson bakal disorot luar dalam. Sebab, keduanya sama-sama menjadi roh alias kunci permainan. Keduanya pula membuat lini tengah masing-masing jadi lebih hidup. Praktis, pemain mana yang dominan di lini tengah, kemungkinan besar akan mengantar timnya menjadi pemenang.


Grafis
--------
Gol-Gol Zah Rahan
Bersama Persekabpas2 gol : lawan Persib (14/2/06)
1 gol : lawan Persijap (10/3/06)
1 gol : lawan Sriwijaya FC (24/6/06)

Bersama Sriwijaya FC
1 gol : lawan Semen Padang (18/2/07)
1 gol : lawan Persikabo (10/4/07)
1 gol : lawan Persela (29/4/07)
1 gol : lawan PSIS (4/8/07)
1 gol : lawan Persita (8/9/07)
1 gol : lawan PSMS (16/1/08)
1 gol : lawan PSMS (10/2/08)

Persela Kalah Tradisi

PERSELA resmi naik kasta divisi utama sejak 2004 lalu. Namun, hingga edisi 2007 hanya empat kali terjadi pertemuan dengan Sriwijaya FC. Termasuk ketika Sriwijaya FC masih bernama Persijatim FC. Sebab, musim 2006 tim asuhan M Basri ini bermain di wilayah Timur. Sementara Laskar Wong Kito-julukan SFC eksis di wilayah barat. Dari segi tradisi, Laskar Joko Tingkir—julukan Persela—tak pernah sukses setiap bertamu ke markas SFC (termasuk Persijatim FC).
Namun, SFC atau Persijatim pun tak pernah berhasil curi 3 poin setiap bertamu ke stadion Surajaya-markas Persela. Jelasnya, kedua tim sama-sama kecewa setiap melakoni laga away.
‘’Kami datang ke Jakabaring dengan persiapan matang. Dalam setiap kompetisi, saya selalu berusaha untuk menang. Tak terkecuali home atau away,” ungkap pelatih Persela M Basri, kemarin (4/8).
Ambisi pelatih kelahiran Makasar, 5 Oktober 1942 ini sedang memuncak. Toh, kemenangan juga menjadi wajib hukumnya. Maklum, saat ini Persela memuncaki papan tengah (urutan ke-7 klasemen sementara) dengan 7 poin. Tambahan tiga poin, sudah cukup untuk menyalip Arema (Malang), yang kini berada diurutan ke-6. Sebab, Singo Edan—julukan Arema—juga mengemas 7 poin.
“Laga away memang sulit. Tapi, kami akan berusaha untuk menikmati duel lawan Sriwijaya FC ini. Jelasnya, kami datang kesini tidak untuk dikalahkan Sriwijaya FC,” pungkas pelatih lintas zaman tersebut. Ambisi sang arsitek pun ditimpali striker lokalnya Dicky Firasat. Mantan pemain Persib (Bandung) ini berhasrat menjebol gawang SFC. Satu gol yang ditorehkannya saat mengalahkan Persita (Tangerang), Jumat 1 Agustus lalu, membuatnya bertambah optimistis.
‘’Tim yang kami hadapi ini adalah tim double winners. Jadi, kami mesti kerja keras jika ingin menuai hasil maksimal,” tukasnya.

Fact and figure
· Ini duel ke-5 bagi kedua tim, sejak 2004 lalu. Empat laga sebelumnya, SFC mengemas 2 kali menang, dan sekali seri. Sedangkan Persela sekali menang dan sekali kalah.
· Kedua tim sama-sama minus tiga pemain. Sriwijaya tanpa Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, dan Christian Worabay. Sementara Persela minus Yopi Rayar, Zainul Arifin, dan Amsar Reza.
· Pelatih Persela M Basri adalah guru (pelatih) Rahmad Darmawan, saat berkiprah di timnas Indonesia Pra Olimpiade 1984 di Los Angeles, USA.

Sabtu, 02 Agustus 2008

Menabung Banyak Gol

PALEMBANG - Dua tuntutan menghinggapi Sriwijaya FC. Pertama, skuadra berjuluk Laskar Wong Kito ini, wajib menyapuh bersih partai home. Kedua, menang harus dengan skor besar. Itulah jalan satu-satunya untuk masuk zona empat tim teratas alias The Big Four. Maklum, persaingan di pekan ke-4 Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 makin ketat. Para raksasa seperti Pelita Jaya, Persipura, Persija, ataupun Persik, makin stabil kokoh di papan atas. Bahkan, tim kuda hitam seperti Persiwa pun terus memberi kejutan. Sementara, SFC sendiri saat ini berada di jalur papan tengah (posisi ke-7 klasemen sementara). Kemarin (1/8), tim berjuluk Badai Pegunungan Tengah ini langsung melejit ke runner up. Itu setelah menang besar 3-1 atas tamunya Persib Bandung di Stadion Pendidikan, Wamena. Moncernya performa Habel Satya dkk, seperti yang telah diprediksi pelatih SFC Rahmad Darmawan sebelumnya. Tak pelak, peracik strategi berusia 41 tahun ini langsung pasang kuda-kuda waspada. Dirinya sudah memberi warning “Kejar kemenangan sekaligus menabung banyak gol !’. Apalagi selisih gol yang dikoleksi Ambrizal dkk baru surplus dua (5 memasukkan, 3 kemasukkan), dengan 4 poin. Sementara, pemuncak klasemen sementara Pelita Jaya mengemas 7 poin, dengan surplus tiga gol (4 memasukkan, 1 kemasukkan). “Sekarang semua tim sangat maksimal untuk mengejar menang dengan skor besar di kandang. Beberapa tim sudah membuktikannya, termasuk Persiwa. Saya pikir, kami tentu harus melakukan hal serupa,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (1/8). Pelatih berlatar militer ini pantas khawatir. Sebab, di ISL 2008/2009 ini, SFC “memikul” target pertahankan double winners. Konsenterasi SFC makin bercabang, karena mewakili Indonesia di Liga Champion Asia, awal Januari 2009 mendatang. “Sekarang ngak ada kompromi. Sebagai pelatih, saya harus siap untuk memoles tim ini agar terus menang. Jika tidak, maka kami akan sulit bersaingan di papan atas,” sambung mantan pelatih Persija edisi 2006 ini. Nah, kampanye menabung banyak gol dimulai saat tim ini menjamu Persela, Selasa, 5 Juli mendatang. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini rencananya akan merapat ke Bumi Sriwijaya besok (3/8) sore. Musim 2007 lalu, tim asuhan M Basri ini terkubur 1-5 di Jakabaring. “Kami ingin mengulang kesuksesan tersebut,” pungkas pelatih yang mempersembahkan double winners untuk SFC.