Kamis, 08 Januari 2009

Belajar dari Akira Nishino

COACH Sriwijaya FC Rahmad Darmawan adalah pelatih terbaik di Indonesia saat ini. Pelatih 42 tahun memang bukan head coach tim Merah Putih. Tapi, meraih triple winners bukan prestasi sembarang. Tidak pernah dialami pelatih manapun di Indonesia.
Yaitu juara Liga Indonesia XI (2005) bersama Persipura. Serta double winner (Liga Indonesia XIII dan Copa Dji Sam Soe Indonesia III) musim 2007 bersama Laskar Wong Kito-julukan SFC.
Di Liga Champion Asia (LCA), Rahmad bakal beradu strategi dengan Akira Nishino, head coach Gamba Osaka. Siapa tidak kenal reputasi Akira. Pelatih kelahiran Saitama, Jepang, 7 April 1955, mengantar Gamba sebagai juara LCA 2008.
“Dia (Akira, red) salah satu pelatih terbaik di Asia. Bahkan, di dunia. Saya bisa belajar banyak darinya. Meski saat itu nanti, kami bermain sebagai musuh,” ungkap Rahmad Darmawan.
Akira pernah meraih predikat pelatih terbaik dua kali. Yaitu musim 2002 dan 2005. Bahkan, musim 2008 ini juga meraih pelatih terbaik versi AFC-konfederasi Sepak bola Asia.
Namun, Rahmad juga pernah menyandang predikat pelatih terbaik. Musim 2007 lalu, pelatih asal Metro, Lampung, dapat tiga sekaligus. Pelatih terbiak Liga Indonesia, Copa Indonesia, dan versi Jawapos Group. “Setidaknya, hasil piala Asia nantinya adalah bekal kami menaljutkan ISL dan Copa,” pungkas Rahmad.
Selain gelar pribadi, Akira juga banyak meraih gelar bersama Gamba. Yaitu Pan Pacific 2008, J-League 1999, 2005, dan 2007. Kemudian Emperor cup 2008, dan Japanese Super cup 2007.

Tidak ada komentar: