Jumat, 09 Januari 2009

Mengenal Gamba Osaka, Lawan SFC di Babak 32 Besar LCA 2009 (1)

Motivasi Lebih Lawan Tim Peringkat Ke-3 Dunia

Di Asia, Gamba Osaka adalah tim terbaik. Di dunia adalah peringkat ketiga setelah Manchester United (Inggris) dan LDU Quito (Equador). Kini, tim asuhan Akira Nishino bakal jadi lawan Sriwijaya FC di grup F babak 32 besar Liga Champion Asia (LCA).Napas coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan terdengar dalam. Terlebih ketika memberi kabar pada wartawan Koran ini, bahwa Laskar Wong Kito-julukan SFC, satu grup dengan Gamba Osaka. Kesannya pasrah. “Bang, kita berada di grup F. Di sana ada Gamba Osaka!,” ungkap Rahmad pelan.Ya, saat drawing LCA di Dubai, Uni Emirat Arab, kemarin (7/1), SFC satu grup dengan Gamba. Selain itu, ada juga dua raksasa lainnya. Yaitu juara Chinese Super League (CLS) Shandong Luneng Taishan. Serta runner up Liga Korsel, Seoul FC. “Ini partai neraka, Bang !. Kami menghadapi dua tim juara,” lanjutnya lirih.
Membandingkan Gamba Osaka dengan Sriwijaya FC, ibarat langit dan bumi. Laskar Wong Kito-julukan SFC, sebuah tim muda. Terbentuk sejak 2004. Sementara, Gamba Osaka sudah berdiri sejak 1980.
Prestasi Gamba memang lebih mentereng. Musim 2008, Yosihito Endo dkk menjadi tim peringkat ke-3 dunia pada FIFA World Club. Ditahun yang sama, skuadra yang mengenakan jersey Biru, adalah juara LCA dan juara Emperor (Kaisar) Cup 2008.
Tapi, SFC tidak keder dengan Gamba Osaka. Predikat double winners 2007, bukan modal biasa. Tapi, modal besar yang tidak pernah diraih tim Indonesia manapun sejak Liga Indonesia kali pertama bergulir. “Gamba bukan tim yang harus ditakuti. Saya pikir, anak-anak justru termotivasi untuk mengalahkan tim kelas dunia,” sambung pelatih 42 tahun.
Lantas, seperti apa menterengnya Gamba Osaka? Tim yang berhome base di Osaka Expo ’70, adalah salah satu raksasa di J-League (Liga Jepang). Namun, musim 2008 ini mereka hanya finis di urutan ke-8. Alias tim papan tengah.
Tapi, di kompetisi lain, mereka adalah rajanya. Selain juara LCA dan peringkat ke-3 dunia, Gamba Osaka juga pernah menorehkan prestasi lain. Misalnya, di awal 2008 lalu, mereka juara Pan-Pacific. Serta 2006, peringkat ketiga A-3 Champion Cup.
Di J-League sendiri, kali terakhir juara adalah musim 2007. Tahun 2007 juga, mereka menjadi juara Super cup. Itulah prestasi terbaik anak-anak asuh Akira Nishino. Sisanya, lebih banyak berada dipapan tengah J-League. Plus maksimal semifinal Emperor dan Super cup. “Gamba juga diperkuat pemain timnas Jepang. Saya pikir, hanya itu kelebihan mereka,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.
Ada 8 pemain timnas di Gamba Osaka. Mereka adalah Yahusito Endo, Akira Kaji, Michihiro Yasuda, Ryuji Bando, Takahiro Futagawa, Masato Yamasaki, Kenta Hoshihara, dan Sota Nakazawa.
Gamba juga punya trio penari Samba (Brasil), yang menjadi “roh” tim. Yaitu Lucas Saverino, Huenes Marcelo Lemos alias Mineiro. Serta Ronieliton dos Santos alias Ronie.

1 komentar:

Ady Hermawan mengatakan...

No Problem With gamba OSAKA

bola bulat, SFC punya semangat tunjukkan , awal kekalahan dengan Seul FC bukan petaka tetapi cambuk

Tunjukkan OK

Doa kami for SRIWIJAYA FC go to China and get win