Kamis, 04 September 2008

Bukan Bastos, tapi Hilton

PALEMBANG - Persib salah satu lawan terberat Sriwijaya FC. Tim yang akan dijamu 9 September 2008 mendatang ini, punya kekuatan komplet. Kedatangan striker asal Brazil Rafael Alves Bastos, mempertajam taring Maung Bandung-julukan Persib. Striker kelahiran Rio de Jeneiro tersebut telah mengemas tiga gol. Dua gol disarangkannya saat mengalahkan Persik 3-1, Sabtu 5 Juli lalu. Satu lagi saat mengalahkan Persitara 2-0, Sabtu, 16 Agustus.
Namun, bukan Bastos yang paling diwaspadai coach SFC Rahmad Darmawan. Bukan pula Lorenzo Cabanas, Zaenal Arief, atau striker muda Airlangga Sucipto. Tapi, striker “licik nan licin’ Hilton Moreira. “Hilton jago diving. Kami harus berhati-hati dengan striker satu ini,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (3/9).
Kepiawayan Thon-sapaan akrab Hilton-bersandiwara di lapangan hijau, sudah dirasakan Laskar Wong Kito—julukan SFC. Tepatnya, saat melakoni laga pramusim Indonesia Super League (ISL), Selasa 3 Juni lalu. Thon mencetak gol via heading menit ke-42’. Namun, gol tersebut berbau off side. Di ISL, mantan pemain Palmeiras ini telah mencetal 3 gol.“Dia kadang berada di posisi tak terduga dan kerap berbau off side. Kalau wasit tidak jeli, tentu akan merugikan. Jadi, kami akan memberikan atensi khusus dengannya,” sambung pelatih 41 tahun.
Tak hanya SFC, di beberapa laga Persib, gol-gol Thon juga ada yang berbau off side. Pemain yang ditransfer dari Deltras Sidoarjo ini tak pernah lepas dari aksi “jatuh bangun” dikotak terlarang lawan, demi mendapat simpati wasit. Termasuk ketika Persib mengalahkan Persela 5-2, Minggu 13 Juli. Tak heran, kepiawaiannya melakukan diving, sudah menjadi rahasia umum.
Di beberapa laga Persib, beberapa kali pemilik nama lengkap Hilton Mauro Moreira ini terjatuh di kotak terlarang, tanpa disentuh pemain lawan. Tepatnya, pemain kelahiran Pindamonhangaba, Taubate, Brasil, 27 Februari 1981 ini, sering jatuh dan berharap hadiah penalti. Misalnya, saat menghadapi Persija (20/7), yang berujung kekalahan 2-3. Plus berujung kerusuhan. Berkali-kali, Thon terjatuh, hanya karena contact body ringan.
“Terlepas dari jago diving, Hilton juga striker berbahaya. Heading dan tendangannya sama-sama bagus. Kuncinya, jangan pernah dibiarkan sendiri, dimanapun posisinya,” pungkas pelatih asal Metro, Lampung.

Tidak ada komentar: