Rabu, 10 September 2008

Pantang Remehkan si Pitung

PERSITARA bukanlah tim besar. Tim berjuluk si Pitung ini selalu konsisten dengan predikat tim hore alias penggembira. Toh begitu, Sriwijaya FC tidak pernah menang diatas satu gol dalam dua musim terakhir. Begitu sebaliknya, Persitara selalu membukukan skor 1-0 setiap menjamu SFC di Kamal Muara.
Namun, coach Sriwijaya FC Rahmad Darmawan pantang meremehkan Persitara. Beberapa pemain (terutama asing), menjadi ancaman serius. Ada Alfredo Figueroa (striker), Joel Banaken (striker), Jhon Takspor (midfilder), dan Ebentje Rudolf (defender).
“Saya pikir semuanya pemain Persitara tetap menjadi momok. Salah satunya Alfredo. Dia punya skill yang sangat bagus,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (9/9).
Alfredo Figueroa pernah membuat aksi sensasionl di Jakabaring. Tepatnya 2006 lalu putaran I (1/4), ketika Laskar Wong Kito-julukan SFC-masih dipoles Suimin Diharja (sekarang pelatih Persikabo). Alfredo berhasil menyarangkan dua gol.
Dua gol disarangkan pemain asal Chili ke gawang Ferry Rotinsulu. Jakabaring pun sempat senyap. Beruntung, pemain SFC Andi Odang (sekarang Persebaya) dan Nico Susanto (sekarang Persikabo), menyamakan kedudukan. Muka SFC pun selamat dari “konser siul” bernada mengejek dari supporter.
“Musim 2007 pun di Jakabaring, menang dengan skor 1-0 saja sangat sulit. Jadi, kami juga harus benar-benar main tanpa celah lawan Persitara, Sabtu (13/9) nanti,”tandas pelatih 41 tahun. Selain itu, Jhon Takspor juga menjadi ancaman serius. Pemain asal Liberia ini juga yang menjadi “man of the match” kemenangan Persitara atas SFC, 31 Oktober 2007. Dia mencetak gol melalui free kick. Sama sekali tidak diduga kiper SFC Ferry Rotinsulu.

Tidak ada komentar: