Sabtu, 13 September 2008

Menang, Langsung Big Four

Sriwijaya FC v Persitara

PALEMBANG-Kereta kemenangan Sriwijaya FC terus bergerak. Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini, tampil meyakinkan di dua laga terakhirnya. Mereka menang away 2-1 atas Persiba, Senin (18/8). Serta pesta pora 4-2 atas Persib, Selasa (9/9) lalu dikandang sendiri, Jakabaring.
Kini, performa tim asuhan Rahmad Darmawan ini makin hot. Mereka ingin terus menjalankan trend positif tersebut. Charis Yulianto dkk kembali membidik kemenangan, pada match day ke-8 Indonesia Super League (ISL) 2008/2009. Mereka bertekad menjungkalkan Persitara Jakarta Utara, yang akan dijamu nanti malam (13/9) pukul 21.00 WIB di Gelora Sriwijaya Jakabaring.
“Persaingan makin ketat seiring kekalahan Persija dan Persipura. Untuk tetap eksis, mau tidak mau kami harus menang lagi. Termasuk lawan Persitara tentunya,” ungkap coach Rahmad Darmawan, kemarin (12/9).
Rahmad sendiri makin optimistis. Kembalinya Zah Rahan, membuat lini tengah Laskar Wong Kito makin hidup. Pelatih 41 tahun, tetap mengandalkan Zah untuk menopang duet Keith Kayamba-Ngon a Djam sebagai ujung tombak.Apalagi duet ini makin lama makin kompak. Keduanya saling mengisi. Maksudnya, ketika Kayamba tak banyak berkutik dijaga ketat lawan, toh Ngon bisa menjadi finisher. Begitu pun sebaliknya.
“Kami berada dalam kondisi sangat bagus. Meski tidak semua fit, tapi pemain lain berada dalam performa puncak. Saya harap kondisi ini terus bertahan,” sambung pelatih asal Metro, Lampung.
Tiga poin menjadi harga mati bagi SFC. Toh, itulah satu-satunya jalan untuk menembus zona big four (empat tim teratas). SFC sendiri saat ini berada diposisi ke-9 klasemen sementara. Nah, jika menang SFC langsung bisa menggeser posisi Persela (sekarang Persela urutan ke-4).
Persela sendiri mengemas 16 poin, dan surplus 1 (10 memasukan, 9 kemasukan). Sedangkan SFC sendiri mengemas 13 poin, dan surplus 4 (15 memasukkan, 11 kemasukan).
“Saya sudah siapkan strategi. Yang pasti, berbeda dengan apa yang saya terapkan saat mengalahkan Persib. Tipe permainan Persitara tak sama dengan Persib. Mereka punya kolektivitas tim bagus,” pungkas Rahmad.
Punggawa SFC pun berbalut sejuta optimisme. Mereka sepakat, tidak ada kekalahan lagi setelah dipukul PKT Bontang 1-2, Jumat (15/8) lalu.“Kami harus melanjutkan trend menang. Apalagi kami bermain dikandang sendiri. Jadi, kami tidak mau mengecewakan supporter yang begitu total mendukung kami,”tukas midfielder SFC Toni Sucipto.
Diatas kertas, prospek Persitara untuk mencuri poin sangat jelek. Amunisi mereka tidak cukup mumpuni. Namun, empat emain asingnya tetap mengancam. Mereka masih punya Ebentje Rudolf (defender), Jhon Takspor (midfielder), Uwonno (midfielder) dan Alfredo Figueroa (striker). Sedangkan Joel Banaken (striker), absent karena akumulasi kartu.
Berbeda dengan 2007 lalu. Saat itu, amunisi Si Pitung komplet. Mereka juga punya Itimi Dickson dan Sakibou. Plus duet Kurniawan “Si Kurus” Dwi Julianto dan Gendut Doni. Namun, keempatnya hengkang. Si Kurus berlabuh ke Persisam (Samarinda). Gendut justru lebih memilih PSIS.
"Kami belum melempar handuk. Justru ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk menang. Terkadang, kemenangan akan berpihak pada tim kecil seperti kami," ungkap coach Persitara Danang Iskandar.
Danang maklum, kondisi seperti ini membuat Persitara sama sekali tidak diunggulkan. Menang lawan SFC, rasanya sangat dan sangat mustahil. Tapi, Danang bersyukur. Artinya SFC tidak akan jeli mengamati satu persatu skill punggawa Si Pitung.
“Dari 2006 lalu, Sriwijaya tidak pernah bisa memprediksi kekuatan kami. Mereka tidak lebih dari satu gol bisa cetak gol. Baguslah, karena kami telah menyiapkan strategi untuk mengimbangi mereka,” pungkasnya.
Enam bulan tidak gajian, tak membuat Persitara patah arang. Pemainnya masih punya nyali dilapangan. “ Diluar lapangan, kami boleh saja bersedih karena terlambat gajian. Tapi, kami profesional di lapangan,” timpal midfielder Taupik Kasrun, yang juga mantan punggawa timnas U-23.

Tidak ada komentar: