Jumat, 12 September 2008

Kembang Api Bakal Di-sweeping

PALEMBANG - Panpel Sriwijaya FC benar-benar kecolongan. Padahal, duel menghadapi Persib, Selasa (9/9) lalu, kembang api “meletus” di langit Gelora Sriwijaya Jakabaring. Tak hanya kembang api, tapi hujan botol air mineral pun tak terelakkan. Terlebih ketika Maung Bandung (julukan Persib) melancarkan protes pada wasit Mukhlas Ali Fathoni, usai tercipta gol injury time Ngon a Djam. Persib sendiri menilai gol tersebut berbau off side.“Kami akan melakukan sweeping lagi. Saat lawan Persitara nanti, tidak ada lagi kembang api yang dinyalakan,” ungkap Sony Poerwono, panpel keamanan, kemarin (10/9).

Menurut Sony, kembang api tersebut lolos, salah satunya karena ada penjual asongan. Kembang api tersebut diletakkan persis di bawah makanan ringan yang dijual pedagang asongan tersebut. “Kami tidak akan kompromi. Kembang api tetap dilarang, karena sangat berbahaya,” tandasnya.

Jakabaring punya citra buruk dengan kembang api. Musim 2007 lalu, dua fans SFC dilarikan ke rumah sakit karena terkena ledakan kembang api nyasar. Tepatnya saat SFC mengalahkan Persela Lamongan 5-1, pada 29 April.“Keduanya mengalami cacat fisik. Jadi, kami imbau suporter tidak menyalahkan kembang api,” timpal Wasekum Yayasan SFC Faisal Mursyid.Parkir di Jakabaring pun, tidak sepenuhnya aman. Saat lawan Persib, dilaporkan ada 4 kendaraan roda dua yang hilang. Sekarang, masih dalam proses penyelidikan. Helm pun demikian, menjadi sasaran empuk pencuri. Fotografer Sumatera Ekspres Kris Samiaji, salah satunya yang kehilangan helm.

Tidak ada komentar: