Jumat, 18 Juli 2008

Bukan Adaptasi Lagi

PERSIJA boleh jadi idola dipentas Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 ini. Persipura boleh saja menyandang predikat tim ter-greng paling diunggulkan. Tapi, musim ini Sriwijaya FC tetap tim paling ajaib. Pasukan berjuluk Laskar Wong Kito ini masih tetap difavoritkan sebagai kandidat peraih scudetto ISL 2008/2009.
Cukup klise memang. Apalagi tim asuhan Rahmad Darmawan ini sudah mengakhiri “kutukan” sindrom laga perdana. Meski hanya bermain imbang 2-2 atas Persipura, Sabtu, 12 Juli lalu, tapi itulah ‘embrio’yang menjadi cikal bakal ketangguhan Laskar Wong Kito di ISL 2008/2009 ini.
“Laga perdana adalah fase sebuah tim untuk beradaptasi. Saya harap, inilah awal grafik permainan SFC untuk selanjutnya terus meningkat. Di laga kedua inilah anak-anak harus tampil “panas’ (ngotot menang, red). Laga ini bukan adaptasi lagi, tapi laga untuk mengamankan poin,” ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (17/7).
Sejak tiga musim terakhir, Toni Sucipto dkk memang selalu bermasalah dengan laga perdana. Entah home maupun away, skuadra yang mengenakan jersey Kuning dengan lis songket ini, tak pernah menang. Ingat, awal 2005 lalu ?. SFC yang saat itu ditukangi Erick Wiliam (asal Australia), justru kalah 0-1 dari Persikota, dikandang sendiri Gelora Sriwijaya Jakabaring(5/3).
Memori tersebut terulang di edisi 2006. Tim yang saat itu diasuh Suimin Diharja (sekarang pelatih Persikabo), kalah 1-2 saat bertandang ke Lebak Bulus, markas kebesaran Persija (14/1). Pun demikian edisi 2007. Menyandang predikat debutan paling gemerlap, SFC bersama pelatih anyar Rahmad Darmawan, juga kalah 0-1 dari Persik, di stadion Brawijaya (10/2).
“Saya mendapat pelajaran berharga saat lawan Persipura. Bermain lepas tanpa beban, memang memberi kekuatan dan motivasi lebih. Kami semua sepakat untuk menerapkannya saat menjamu Persiwa,” sambung pelatih 41 tahun ini.
Nah, Persiwa termasuk baru dikasta paling elite sepak bola Indonesia. Meski berdiri sejak 1925 silam, namun tim asal lembah Baliem ini baru manggung di divisi Utama (hingga ISL 2008/2009), sejak musim 2006 lalu. Tim asuhan Suharno ini kerap disebut sebagai tim paling hot. Buktinya, edisi 2007 lalu, skuadra berjuluk Badai Pegunungan Tengah ini memang tampil seperti badai. Mereka sukses menembus babak 8 besar nasional.
“Musim ini prestasi kami tentu harus lebih dari musim sebelumnya. Kami sudah memulainya dengan satu poin atas PSMS. Itu akan kami lakukan lagi pada Sriwijaya besok (petang ini, red),” tukas Suharno.

Tidak ada komentar: