Kamis, 24 Juli 2008

SFC Butuh Bantuan Dana

DP Pemain Belum LunasTiga Bulan Tidak GajianPALEMBANG - Nasib miris dialami Sriwijaya FC. Mayoritas pemain plus pelatih Rahmad Darmawan, ternyata sudah tiga bulan tidak gajian. Tepatnya sejak Mei lalu hingga Juli ini. Bahkan, uang DP (down payment) sebesar 30 persen pun, belum dilunasi kepada masing-masing pemain.
Manajer SFC MC Baryadi pun ketar-ketir. Mau tak mau dirinya harus menalangi sebagian hak-hak para punggawa Laskar Wong Kito-julukan SFC tersebut. Tidak mengenakkan lagi, sebuah stasiun TV nasional memberitakan molornya pembayaran gaji pemain dan pelatih tersebut. Termasuk memberitakan MC Baryadi yang tidak pernah hadir sekalipun bersama tim, sejak Indonesia Super League (ISL) bergulir 12 Juli lalu.
“Gaji pemain belum dibayar memang benar. DP belum sepenuhnya dibayar juga benar. Manajer tim tidak pernah ke lapangan, itu juga sangat benar,” aku MC Baryadi, saat konferensi pers di sekretariat SFC, kemarin (23/7).
Dijelaskan Baryadi, urusan memenuhi hak pemain dan pelatih SFC itu tanggung jawab yayasan. Namun, selama ini ternyata tidak ada respon positif dari pihak Yayasan SFC. Praktis, hanya pengusaha asal Sleman (Jogjakarta) inilah, yang menjadi ‘sasaran’ pemain dan pelatih. Meski tidak hadir, namun dirinya tetap ada komunikasi dengan SFC.
‘‘Saya tidak mampu lagi bertatap muka dengan pemain dan pelatih. Mereka sudah penuhi kewajiban mereka. Sementara, hak-hak mereka belum dipenuhi. Saya sudah tanyakan ini kepada yayasan. Tapi, tak ada respons positif untuk menyelesaikan apa yang menjadi hak pemain,” keluh Baryadi.
Tak begitu jelas berapa dana yang ada di Yayasan SFC. Hingga kini, masih kata Baryadi, yayasan selalu “membebankan” pada dirinya untuk menyelesaikan persoalan dana. Baryadi enggan merinci berapa dana yang digelontorkannya untuk menalangi keterlambatan gaji plus biaya-biaya pertandingan (termasuk program uji coba SFC, SSB, dan SFC U-21). Namun, menurut salah satu sumber terpercaya, jumlahnya lebih dari Rp1 M.
“Yayasan tidak memberi kata pasti kapan akan mengembalikannya. Sebenarnya ini bukan masalah uang saja. Tapi, yang saya inginkan itu komitmen yayasan terhadap kewajibannya. Tolonglah bantu SFC. Siapa pun para pembesar yang duduk di yayasan. Termasuk masyarakat, bantulah SFC. Kalau tidak, tak lama lagi tim ini akan kolaps (bangkrut, red), ” sambungnya.
Baryadi sendiri sudah melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dengan Yayasan SFC. Melalui tatap muka, via telepon, dan SMS (short message system). Jawabannya selalu kata-kata “ akan diprioritaskan !”.
“Padahal, saya itu ini minta jawaban waktu. Misalnya akan mengembalikan uang tahun depan. Semoga ini tidak mengurangi keikhlasan saya terhadap tim ini,”sesal ayah dua anak ini. Sementara itu, Bendahara Yayasan SFC Abdin Kenal, juga membenarkan terlambatnya pembayaran gaji pemain dan pelatih. Namun, hanya satu bulan saja yang belum dibayarkan (Juli). Sayangnya, Abdin enggan mengungkapkan berapa sebenarnya jumlah kas Yayasan SFC tersebut. Termasuk sponsor-sponsor mana yang “rencana dan rencananya” akan menyuntik dana bagi SFC.
“Uang yang ada hanya sedikit. Saya tidak tahu jumlahnya berapa. Sekarang, yayasan sedang mencari sponsor. Sepertinya tinggal menunggu deal saja,” elak Abdin Kenal.

2 komentar:

gunners mengatakan...

saya ingin sekali masuk di ssb sfc u-19.tapi saya tidak tahu cara menghubunginya bagaimana,karena saya berdomisili di sumut.jadi,saya mohon kepada pihak sfc agar memberikan informasi kepada saya.trims
dari:Riza Mhd
081370089389

gunners mengatakan...

saya sangat ingin sekali masuk di ssb sfc u-19,saya mohon kepada pihak sfc untuk memberikan inhformasi pada saya.karena saya tidak tahu bagaimana cara menghubunginya.
trims,saya sangat berharap permintaan saya dapat diterima oleh pihak sfc.
dari:Riza mhd
081370089389