Minggu, 13 Juli 2008

Pelajaran Penting Rahmad

WARNING keras untuk Sriwijaya FC. Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini belum menemukan permainan terbaik mereka. Bahkan, babak pertama, tim asuhan Rahmad Darmawan ini keteteran. Mereka berada dalam tekanan tamunya Persipura.
Rahmad Darmawan sendiri mengakui bahwa anak-anak asuhnya belum menemukan peak performance-nya. Dirinya menilai, Isnan Ali dkk sering terlihat ragu dan grogi. Akibatnya, Mutiara Hitam-julukan Persipura-bermain dengan leluasa. Hanya sya, kondisi ini cukup dimakluminya. Sebab, laga perdana, sebuah tim memang belum langsung nyetel satu sama lainnya.
“Ini sebenarnya salah saya juga yang terlalu protektif. Akibatnya, kami dengan susah payah untuk menciptakan dua gol. Ini benar-benar pelajaran berharga bagi saya pribadi,” aku Rahmad Darmawan.
Namun demikian, pelatih 41 tahun ini mulai confidence. Penampilan anak-anak asuhnya dibabak kedua, cukup baik. “Saya akui, hanya dibabak kedua saja anak-anak mulai panas. Mereka mulai menemukan bentuk permainan mereka. Saya harap inilah awal kebangkitan kami,” tandasnya.
Yah, meski status tuan rumah, tapi SFC tidak berkuasai. Kalau kipper Ferry “FR12” Rotinsulu tidak tampil cemerlang, tentu akan banyak gol yang lahir dari “tombak-tombak maut” Persipura.
Meski bobol dua gol, namun kipper asal Palu (Sulawesi Selatan) tersebut, 12 kali melakukan penyelamatan. Dua diantaranya tendangan keras Alberto “Beto”Goncalves menit ke-14’. Serta sontekan Ernest Jeremiah menit ke-29’. “Persipura benar-benar merepotkan kami. Tapi, syukurlah kami tidak kalah dilaga perdana ini,” ungkap Ferry Rotinsulu.

Tidak ada komentar: